An Internet Without Screens Might Look Like This | Tom Uglow | TED Talks

Translator: Lina Marza Reviewer: Andi Wahyuni

Saya akan mulai dengan mengajak Anda ke tempat bahagia Anda.

Pasti Anda punya ’kan, walaupun di bayangan saja.

I'd like to start by asking you all to go to your happy place, please.

(Tertawa)

Oke, bagaimana, nyaman ’kan?

Bagus.

Sekarang, coba jawab pertanyaan ini dalam pikiran Anda.

Yes, your happy place,

I know you've got one even if it's fake.

Apa di sana ada lampu strip?

(Laughter)

OK, so, comfortable?

Ada meja plastik?

Good.

Now I'd like to you to mentally answer the following questions.

Lantainya poliester?

Ada ponsel?

Is there any strip lighting in your happy place?

Tidak?

Kita semua tahu bahwa tempat yang menyenangkan

Any plastic tables?

harusnya tempat yang alami, di luar ruangan--

Polyester flooring?

di pantai, di dekat api unggun.

Mobile phones?

Kita akan membaca, makan, atau merajut.

No?

I think we all know that our happy place

is meant to be somewhere natural, outdoors --

Dan kita diterangi cahaya alami dan hal-hal yang organik.

on a beach, fireside.

We'll be reading or eating or knitting.

Hal-hal yang alami membuat kita bahagia.

Kebahagiaan adalah motivasi yang kuat; kita berjuang untuk bahagia.

And we're surrounded by natural light and organic elements.

Mungkin itulah kenapa kita selalu merancang ulang apa saja,

Natural things make us happy.

dengan harapan solusi kita akan terasa lebih alami.

And happiness is a great motivator; we strive for happiness.

Jadi, mari mulai dari sana--

Perhaps that's why we're always redesigning everything,

dengan ide bahwa desain yang baik harus terasa alami.

in the hopes that our solutions might feel more natural.

Ponsel Anda tidak terlalu alami.

So let's start there --

with the idea that good design should feel natural.

Dan Anda mungkin mengira sudah kecanduan ponsel,

tapi sebenarnya tidak.

Your phone is not very natural.

Kita tidak kecanduan pada gawai,

kita kecanduan pada informasi yang mengalir darinya.

And you probably think you're addicted to your phone,

Berapa lamakah Anda akan senang berada di tempat bahagia Anda

but you're really not.

We're not addicted to devices,

tanpa ada informasi dari dunia luar.

we're addicted to the information that flows through them.

Saya tertarik pada bagaimana kita mengakses informasi,

I wonder how long you would be happy in your happy place

bagaimana kita mengalaminya.

without any information from the outside world.

Kita bergerak dari masa informasi statis,

I'm interested in how we access that information,

yang tersimpan di buku dan perpustakaan atau halte bus,

how we experience it.

ke masa informasi digital,

We're moving from a time of static information,

sampai ke masa informasi yang mengalir,

di mana anak Anda akan bisa mengakses apa pun, di mana pun, dan kapan pun,

held in books and libraries and bus stops,

through a period of digital information,

towards a period of fluid information,

dari fisika kuantum ke pertanian abad pertengahan,

where your children will expect to be able to access anything, anywhere at any time,

dari teori gender ke cuaca esok hari,

from quantum physics to medieval viticulture,

hanya seperti menyalakan lampu--

Coba bayangkan itu.

from gender theory to tomorrow's weather,

Manusia juga suka alat-alat sederhana.

Ponsel Anda bukan alat sederhana.

just like switching on a lightbulb --

Garpu, baru alat sederhana.

Imagine that.

(Tertawa)

Humans also like simple tools.

Dan kita tidak suka kalau alat itu terbuat dari plastik,

Your phone is not a very simple tool.

sama seperti saya tidak begitu suka ponsel saya--

A fork is a simple tool.

Tidak seperti itu saya ingin mengalami suatu informasi.

(Laughter)

And we don't like them made of plastic,

Saya pikir ada solusi yang lebih baik daripada dunia yang diperantarai layar.

in the same way I don't really like my phone very much --

it's not how I want to experience information.

Saya bukannya tidak suka layar, tapi saya tidak merasa--

dan saya rasa tidak satu pun dari kita yang senang

I think there are better solutions than a world mediated by screens.

dengan berapa waktu yang kita habiskan dengan tertunduk di depan layar.

I don't hate screens, but I don't feel --

Untungnya,

perusahaan teknologi besar banyak yang setuju

and I don't think any of us feel that good

Mereka banyak berinvestasi pada sentuhan, suara, dan gerakan,

about how much time we spend slouched over them.

dan juga pada perasaan--

Fortunately,

the big tech companies seem to agree.

pada hal-hal yang dapat mengubah benda seperti cangkir,

They're actually heavily invested in touch and speech and gesture,

memberinya sentuhan ajaib internet,

mengubah awan digital

and also in senses --

things that can turn dumb objects, like cups,

menjadi sesuatu yang bisa kita sentuh dan gerakkan.

and imbue them with the magic of the Internet,

Para orang tua yang anaknya terus di depan layar

potentially turning this digital cloud

butuh mainan digital fisik yang bisa mengajarkan anak mereka membaca,

into something we might touch and move.

seperti toko aplikasi yang ramah anak.

The parents in crisis over screen time

Dan saya rasa, itu sudah terjadi.

need physical digital toys teaching their kids to read,

as well as family-safe app stores.

Dunia nyata jauh lebih kaya dibandingkan layar.

And I think, actually, that's already really happening.

Misalnya, saya menyukai buku.

Reality is richer than screens.

Bagi saya buku seperti mesin waktu-- atom dan molekul yang terikat oleh ruang,

For example, I love books.

dari saat mereka dibuat sampai saat saya membacanya.

For me they are time machines -- atoms and molecules bound in space,

Tapi sebetulnya,

isinya sama dengan yang bisa saya cari di ponsel saya.

Jadi apa yang membuat ini menjadi pengalaman yang lebih kaya daripada layar?

from the moment of their creation to the moment of my experience.

But frankly,

Secara ilmiah, maksud saya.

the content's identical on my phone.

Kita memang butuh layar.

So what makes this a richer experience than a screen?

Saya ingin menunjukkan film, saya butuh layar yang besar.

I mean, scientifically.

Tapi ada banyak hal dibandingkan apa yang dilakukan kotak ajaib ini.

We need screens, of course.

I'm going to show film, I need the enormous screen.

Ponsel Anda bukan satu-satunya pintu internet.

(Tertawa)

But there's more than you can do with these magic boxes.

Kita bisa membuat benda-- hal fisik,

menggunakan fisika dan piksel,

Your phone is not the Internet's door bitch.

yang bisa mengintegrasikan internet dengan dunia di sekitar kita.

(Laughter)

We can build things -- physical things,

Saya akan menunjukkan contohnya.

using physics and pixels,

Beberapa waktu lalu, saya bekerja dengan perusahaan desain bernama Berg,

that can integrate the Internet into the world around us.

dengan mengeksplorasi seperti apa internet tanpa layar.

And I'm going to show you a few examples of those.

Dan mereka menunjukkan sejumlah cara

A while ago, I got to work with a design agency, Berg,

bagaimana cahaya bisa bekerja dengan indra sederhana dan benda fisik

on an exploration of what the Internet without screens might actually look like.

untuk membawa internet ke kehidupan nyata.

And they showed us a range ways

that light can work with simple senses and physical objects

Seperti pemutar Youtube mekanis ini.

to really bring the Internet to life, to make it tangible.

Dan ini menjadi inspirasi bagi saya.

Like this wonderfully mechanical YouTube player.

Selanjutnya saya bekerja dengan perusahaan Jepang, AQ,

dalam sebuah penelitian tentang kesehatan mental.

And this was an inspiration to me.

Kami ingin membuat objek

yang bisa menangkap data subjektif dari suasana hati seseorang

Next I worked with the Japanese agency, AQ,

yang berguna untuk mendiagnosa.

on a research project into mental health.

We wanted to create an object

Objek ini mengartikan sentuhan Anda,

that could capture the subjective data around mood swings

jadi Anda mungkin menekannya dengan keras saat marah,

atau mengusapnya saat Anda tenang.

that's so essential to diagnosis.

Ini seperti stik emoji digital.

This object captures your touch,

Dan Anda bisa melihat kembali momen tersebut kemudian,

so you might press it very hard if you're angry,

dan menambahkan konteksnya secara daring.

or stroke it if you're calm.

Secara umum,

It's like a digital emoji stick.

kami ingin membuat benda yang indah dan terasa akrab

And then you might revisit those moments later,

yang bisa disimpan di saku Anda

and add context to them online.

dan disenangi.

Most of all,

we wanted to create an intimate, beautiful thing

Teropong ini sebenarnya hadiah ulang tahun ke-40

untuk Gedung Opera Sydney.

that could live in your pocket

Teman kami dari Tellart di Boston membawa sebuah teropong jalan,

and be loved.

The binoculars are actually a birthday present

seperti yang bisa Anda temui di gedung Empire State,

for the Sydney Opera House's 40th anniversary.

mereka melengkapinya dengan pemandangan 360 derajat

Our friends at Tellart in Boston brought over a pair of street binoculars,

dari keajaiban dunia ikonik lainnya--

(Tertawa)

the kind you might find on the Empire State Building,

menggunakan Street View.

and they fitted them with 360-degree views

Kami lalu meletakkannya di bawah tangga.

of other iconic world heritage sights --

Jadi, teropong ini menjadi penempatan fisik versi sederhana

(Laughter)

using Street View.

And then we stuck them under the steps.

atau seperti portal untuk ikon-ikon tersebut.

Kalian bisa melihat Versailles atau Gubuk Shackleton.

So, they became this very physical, simple reappropriation,

Anggap saja seperti realitas virtual tahun 1955.

or like a portal to these other icons.

(Tertawa)

So you might see Versailles or Shackleton's Hut.

Di kantor, kami menggunakan bola karung untuk bertukar URL.

Basically, it's virtual reality circa 1955.

Mudah saja, cara kerjanya seperti kartu transportasi Anda.

(Laughter)

Anda hanya perlu memasukkan situs web ke chip di dalamnya,

In our office we use hacky sacks to exchange URLs.

lalu Anda melakukan ini dan ... nah!--

This is incredibly simple, it's like your Opal card.

situsnya lalu muncul di ponsel Anda.

You basically put a website on the little chip in here,

Harganya sekitar 10 sen.

and then you do this and ... bosh! --

Treehunger adalah proyek yang sedang kami kerjakan

dengan Grumpy Sailor dan Finch, di Sydney.

the website appears on your phone.

Dan saya sangat bersemangat dengan apa yang mungkin terjadi

It's about 10 cents.

saat Anda membongkar ponsel dan menaruh bit-nya di pohon,

Treehugger is a project that we're working on

with Grumpy Sailor and Finch, here in Sydney.

lalu anak Anda mungkin bisa

And I'm very excited about what might happen

mengunjungi hutan ajaib dengan bantuan tongkat sihir,

when you pull the phones apart and you put the bits into trees,

di mana mereka bisa bicara dengan peri digital dan bertanya,

and that my children might have an opportunity

dan diberi pertanyaan.

to visit an enchanted forest guided by a magic wand,

Seperti yang Anda lihat,

kami baru pada tahap awal untuk yang satu ini.

where they could talk to digital fairies and ask them questions,

(Tertawa)

Tapi saya sangat bersemangat

and be asked questions in return.

dengan kemungkinan anak saya bisa kembali bermain di luar tanpa layar,

As you can see,

we're at the cardboard stage with this one.

tapi dengan kekuatan ajaib internet di tangan mereka.

(Laughter)

But I'm very excited

by the possibility of getting kids back outside without screens,

Dan kami harap ini berhasil sebelum akhir tahun ini.

but with all the powerful magic of the Internet at their fingertips.

Jadi mari kita simpulkan.

And we hope to have something like this working by the end of the year.

Manusia menyukai solusi alami.

Manusia menyukai informasi.

Manusia membutuhkan alat sederhana.

So let's recap.

Prinsip ini harus mendasari bagaimana kita merancang masa depan,

Humans like natural solutions.

Humans love information.

Humans need simple tools.

tidak hanya untuk internet.

Anda mungkin merasa kurang nyaman dengan era informasi yang akan kita hadapi.

These principles should underpin how we design for the future,

not just for the Internet.

Anda mungkin merasa tertantang, daripada sekedar bersemangat.

You may feel uncomfortable about the age of information that we're moving into.

Saya juga.

Ini merupakan periode yang luar biasa dari sejarah manusia.

You may feel challenged, rather than simply excited.

Kita adalah orang-orang yang membangun dunia kita,

Guess what? Me too.

It's a really extraordinary period of human history.

tidak ada yang namanya kecerdasan artifisial ...

belum.

(Tertawa)

We are the people that actually build our world,

Kitalah yang mewujudkannya-- perancang, arsitek, seniman, dan teknisi.

there are no artificial intelligences...

yet.

Jika kita menantang diri kita,

(Laughter)

Saya rasa kita bisa memiliki tempat bahagia

It's us -- designers, architects, artists, engineers.

berisi informasi yang kita sukai

And if we challenge ourselves,

yang terasa alami dan semudah menyalakan lampu.

I think that actually we can have a happy place

Walaupun tidak bisa dihindari

filled with the information we love

bahwa yang diinginkan publik adalah jam tangan, situs web, dan widget,

that feels as natural and as simple as switching on lightbulb.

mungkin kita bisa mempertimbangkan tutup botol, lampu, atau bola karung.

And although it may seem inevitable,

that what the public wants is watches and websites and widgets,

Terima kasih banyak.

(Tepuk tangan)

maybe we could give a bit of thought to cork and light and hacky sacks.

Thank you very much.

(Applause)