Climate change: Earth's giant game of Tetris - Joss Fong

Translator: Daphna Ivanka Reviewer: Made Pramana

To understand climate change,

Untuk mengerti perubahan iklim,

think of the game "Tetris."

pikirkanlah game "Tetris."

For eons, Earth has played a version of this game with blocks of carbon.

Selama ribuan tahun, bumi telah memainkan game ini menggunakan balok karbon.

They enter the atmosphere as carbon dioxide gas from volcanoes,

Mereka memasuki atmosfer sebagai gas karbon dioksida dari gunung berapi,

decaying plant matter,

tumbuhan yang membusuk,

breathing creatures

makhluk yang bernapas

and the surface of the sea.

dan permukaan laut.

And they leave the atmosphere when they're used by plants during photosynthesis,

dan mereka meninggalkan atmosfer ketika digunakan oleh tumbuhan saat fotosintesis,

absorbed back into the ocean,

diserap kembali oleh lautan,

or stored in soil and sediment.

atau tersimpan dalam tanah dan endapan.

This game of Tetris is called the carbon cycle,

Permainan tetris ini disebut dengan siklus karbon,

and it's the engine of life on Earth.

dan merupakan bahan bakar kehidupan di bumi.

What's the connection to climate?

Apa hubungannya dengan iklim?

Well, when that carbon dioxide is in the air,

Ketika karbon dioksida berada di udara,

waiting to be reabsorbed,

menunggu untuk diserap kembali,

it traps a portion of the sun's heat,

mereka memerangkap panas dari matahari,

which would otherwise escape to space.

yang jika tidak, akan lolos menuju angkasa

That's why carbon dioxide is called a greenhouse gas.

Itulah mengapa karbon dioksida disebut dengan gas rumah kaca.

It creates a blanket of warmth,

Itu menciptakan selimut penghangat,

known as the greenhouse effect,

yang dikenal sebagai efek rumah kaca,

that keeps our Earth from freezing like Mars.

yang menjaga bumi kita agar tidak membeku seperti Mars.

The more carbon dioxide blocks hang out in the atmosphere waiting to be cleared,

Semakin banyak balok karbon dioksida di atmosfer menunggu untuk dibersihkan,

the warmer Earth becomes.

semakin panas juga Bumi.

Though the amount of carbon in the atmosphere

Meskipun jumlah karbon dioksida dalam atmosfer

has varied through ice ages and astroid impacts,

telah bervariasi sepanjang zaman es dan dampak asteroid,

over the past 8,000 years the stable climate we know took shape,

selama 8.000 tahun terakhir iklim stabil yang kita ketahui telah tersusun,

allowing human civilization to thrive.

membuat peradaban manusia bisa berkembang.

But about 200 years ago,

Akan tetapi 200 tahun yang lalu,

we began digging up that old carbon that had been stored in the soil.

kita mulai menggali karbon yang telah tersimpan lama di dalam tanah.

These fossil fuels, coal, oil and natural gas

Bahan bakar fosil, batu bara, minyak, dan gas alam

are made from the buried remains of plants and animals

terbuat dari sisa-sisa dari tanaman dan hewan yang terkubur

that died long before humans evolved.

yang mati jauh sebelum manusia berevolusi.

The energy stored inside them was able to power

energi yang ada di dalam mereka dapat menghidupkan

our factories, cars and power plants.

pabrik, mobil, dan pembangkit listrik.

But burning these fuels also injected new carbon blocks into Earth's Tetris game.

Namun membakar bahan bakar juga menambah blok karbon baru untuk game Tetris Bumi.

At the same time, we cleared forests for agriculture,

Di saat yang sama, kita membabat hutan untuk pertanian,

reducing the Earth's ability to remove the blocks.

mengurangi kemampuan bumi untuk menyingkirkan blok tersebut.

And since 1750, the amount of carbon in the atmosophere

dan sejak tahun 1750, jumlah karbon di atmosfer

has increased by 40%,

meningkat hingga 40%,

and shows no sign of slowing.

dan tidak menunjukan tanda-tanda akan melambat.

Just like in Tetris, the more blocks pile up,

seperti Tetris, semakin banyak blok yang menumpuk,

the harder it becomes to restore stability.

semakin sulit untuk mengembalikan stabilitas.

The extra carbon dioxide in the atmosphere

Karbon dioksida tambahan di atmosfer

accelerates the greenhouse effect

mempercepat efek rumah kaca

by trapping more heat near the surface

dengan cara memerangkap lebih banyak panas ke permukaan

and causing polar ice caps to melt.

dan menyebabkan es di kutub mencair.

And the more they melt, the less sunlight they're able to reflect,

Semakin mereka mencair, semakin sedikit sinar matahari yang bisa dipantulkan,

making the oceans warm even faster.

membuat lautan menghangat dengan lebih cepat.

Sea levels rise, coastal populations are threatened with flooding,

Permukaan laut meningkat, penduduk di pesisir terancam banjir,

natural ecosystems are disrupted,

ekosistem alam terganggu,

and the weather becomes more extreme over time.

dan cuaca menjadi semakin ekstrem tiap waktunya.

Climate change may effect different people and places in different ways.

Perubahan iklim dapat memengaruhi orang dan tempat dalam berbagai cara.

But, ultimately, it's a game that we're all stuck playing.

Tapi, pada akhirnya, ini merupakan game yang kita semua mainkan.

And unlike in Tetris,

Berbeda dengan Tetris,

we won't get a chance to start over and try again.

kita tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang kembali.