Why do animals form swarms? - Maria R. D'Orsogna

Translator: Wieka Barathayomi Reviewer: Mardiyanto Saahi

When desert locusts are well fed, they're solitary creatures.

Saat belalang gurun punya cukup makanan, mereka adalah makhluk soliter.

But when food becomes scarce,

Namun saat kekurangan makanan

hungry, desperate locusts crowd onto small patches of land

belalang yang lapar dan putus asa akan berkumpul di sebidang tanah kecil

where they can still find something to eat.

yang masih terdapat makanan.

Contact between different locusts' hind legs set off a slew of reactions

Kontak antara kaki belakang belalang menimbulkan berbagai reaksi

that change their appearance and behavior.

yang mengubah tampilan dan perilakunya.

Now, instead of shunning their peers, they seek each other out.

Sekarang, mereka saling mencari, alih-alih menghindari kawannya.

The locusts eventually start marching and then fly away in large numbers

Belalang akhirnya mulai bergerak dan terbang dalam kawanan besar

seeking a better habitat.

mencari habitat yang lebih baik.

These gigantic swarms can host millions of insects

Kawanan raksasa ini bisa terdiri dari jutaan serangga

and travel thousands of miles,

dan terbang ribuan kilometer

devastating vegetation and crops.

merusak tumbuhan dan tanaman.

They stay close to each other, but not too close,

Mereka saling berdekatan, namun tidak terlalu dekat

or they might get eaten by their hungry neighbors.

atau mereka akan dimangsa oleh tetangganya yang lapar.

When many individual organisms, like locusts,

Ketika banyak organisme individual, seperti belalang

bacteria,

bakteri

anchovies,

ikan teri

or bats,

atau kelelawar

come together and move as one coordinated entity,

berkumpul dan bergerak sebagai kesatuan yang selaras

that's a swarm.

mereka disebut kawanan.

From a handful of birds to billions of insects,

Mulai dari sekumpulan burung hingga miliaran serangga

swarms can be almost any size.

kawanan bisa dalam berbagai ukuran.

But what they have in common is that there's no leader.

Namun memiliki satu kesamaan yaitu tidak ada pemimpin dalam kawanan.

Members of the swarm interact only with their nearest neighbors

Anggota kawanan berinteraksi hanya dengan tetangga terdekatnya

or through indirect cues.

atau melalui isyarat tak langsung.

Each individual follows simple rules:

Setiap individu mengikuti aturan sederhana

Travel in the same direction as those around you,

yaitu bergerak ke arah yang sama dalam kawanan

stay close,

berdekatan

and avoid collisions.

dan menghindari tubrukan.

There are many benefits to traveling in a group like this.

Ada banyak manfaat bergerak dalam grup seperti ini.

Small prey may fool predators by assembling into a swarm

Mangsa kecil bisa mengelabui predator jika masuk dalam kawanan

that looks like a much bigger organism.

yang tampak seperti organisme yang lebih besar.

And congregating in a large group

Bergabung dalam grup besar

reduces the chance that any single individual will be captured.

mengurangi risiko individu tertangkap.

Moving in the same direction as your neighbors

Bergerak ke arah yang sama bersama anggota kawanan

saves energy by sharing the effort of fighting wind or water resistance.

akan menghemat energi karena bersama melawan angin atau air.

It may even be easier to find a mate in a swarm.

Juga akan lebih mudah menemukan pasangan dalam kawanan.

Swarming can also allow groups of animals

Kawanan juga memungkinkan sekelompok hewan

to accomplish tasks they couldn't do individually.

untuk menyelesakan tugas yang tak bisa dilakukan sendiri.

When hundreds or millions or organisms follow the same simple rules,

Ketika ratusan atau jutaan organisme mengikuti aturan sederhana yang sama

sophisticated behavior called swarm intelligence may arise.

perilaku cerdik yang disebut kecerdasan kawanan akan muncul.

A single ant can't do much on its own,

Semut tidak bisa bekerja sendiri

but an ant colony can solve complex problems,

namun sekoloni semut bisa memecahkan masalah yang rumit

like building a nest

seperti membangun sarang

and finding the shortest path to a food source.

dan mencari jalan pintas menuju sumber makanan.

But sometimes, things can go wrong.

Namun kadang, bisa muncul masalah.

In a crowd, diseases spread more easily,

Dalam kawanan, penyakit mudah menyebar

and some swarming organisms may start eating each other if food is scarce.

dan organisme yang berkelompok bisa saling memangsa jika makanan langka.

Even some of the benefits of swarms, like more efficient navigation,

Bahkan beberapa manfaat kawanan, seperti navigasi yang lebih efisien

can have catastrophic consequences.

dapat berakibat bencana.

Army ants are one example.

Misalnya dalam pasukan semut.

They lay down chemicals called pheromones

Semut mengeluarkan cairan kimia yang disebut feromon

which signal their neighbors to follow the trail.

untuk memberikan sinyal kepada tetangganya untuk mengikuti jalur.

This is good if the head of the group is marching towards a food source.

Akan berhasil jika semut terdepan berjalan menuju sumber makanan.

But occasionally the ants in the front can veer off course.

Namun kadang semut terdepan berubah arah.

The whole swarm can get caught in a loop following the pheromone trail

Seluruh kawanan akan terjebak dalam lingkaran jalur feromon

until they die of exhaustion.

hingga mati kelelahan.

Humans are notoriously individualistic, though social, animals.

Manusia adalah makhluk individual dan sosial.

But is there anything we can learn from collective swarm-based organization?

Adakah yang bisa kita pelajari dari hewan yang berkelompok?

When it comes to technology, the answer is definitely yes.

Jika dikaitkan dengan teknologi, jawabannya tentu saja ada.

Bats can teach drones how to navigate confined spaces without colliding,

Kelelawar menginspirasi drone untuk bisa terbang tanpa bertabrakan

fish can help design software for safer driving,

ikan menginspirasi desain perangkat lunak untuk keselamatan mengemudi

and insects are inspiring robot teams that can assist search and rescue missions.

dan serangga menginspirari tim robot dalam misi pencarian dan penyelamatan.

For swarms of humans, it's perhaps more complicated

Bagi kawanan manusia, mungkin akan lebih rumit

and depends on the motives and leadership.

dan bergantung pada motivasi dan kepemimpinan.

Swarm behavior in human populations can sometimes manifest as a destructive mob.

Perilaku berkelompok manusia kadang bisa menjadi massa yang merusak.

But collective action can also produce a crowd-sourced scientific breakthrough

Namun gerakan kolektif juga bisa berbuah terobosan ilmiah bersama

an artistic expression,

ekspresi seni

or a peaceful global revolution.

atau revolusi global yang damai.