The science of spiciness - Rose Eveleth

Ilmu tentang kepedasan - Rose Eveleth

Translator: Dewi Barnas Reviewer: Fajar Tri Haryanto

Why does your mouth feel like it's on fire

Mengapa mulutmu terasa seperti terbakar

when you eat a spicy pepper?

ketika kamu makan cabai pedas?

And how do you soothe the burn?

Dan bagaimana caramu meredakannya?

Why does wasabi make your eyes water?

Kenapa wasabi membuatmu menangis?

And how spicy is the spiciest spice?

Sepedas apakah bumbu yang paling pedas?

Let's back up a bit.

Mari kita bahas.

First, what is spiciness?

Pertama, apa itu rasa pedas?

Even though we often say that something tastes spicy,

Meski kita sering mengatakan sesuatu rasanya pedas,

it's not actually a taste,

sebenarnya pedas bukanlah rasa

like sweet or salty or sour.

seperti manis atau asin atau asam.

Instead, what's really happening

Sebenarnya, yang terjadi adalah

is that certain compounds in spicy foods

senyawa tertentu dalam makanan pedas

activate the type of sensory neurons

mengaktifkan sejenis sensor neuron

called polymodal nociceptors.

yang disebut polymodal nociceptor.

You have these all over your body,

Kamu memilikinya di sekujur tubuhmu,

including your mouth and nose,

termasuk di mulut dan hidung,

and they're the same receptors

dan mereka adalah reseptor yang sama

that are activated by extreme heat.

yang diaktivasi oleh panas ekstrim.

So, when you eat a chili pepper,

Jadi, ketika kamu makan cabai,

your mouth feels like it's burning

mulutmu merasa seperti terbakar

because your brain actually thinks it's burning.

karena otakmu berpikir mulutmu terbakar.

The opposite happens when you eat something

Sebaliknya terjadi ketika kamu makan sesuatu

with menthol in it.

dengan mentol di dalamnya.

The cool, minty compound

Senyawa mint yang sejuk

is activating your cold receptors.

mengaktivasi reseptor dingin.

When these heat-sensitive receptors are activated,

Ketika reseptor peka panas ini diaktivasi,

your body thinks it's in contact

tubuhmu berpikir ia bersentuhan

with a dangerous heat source

dengan sumber panas yang berbahaya

and reacts accordingly.

dan bereaksi atasnya.

This is why you start to sweat,

Inilah sebabnya kamu mulai berkeringat,

and your heart starts beating faster.

dan jantungmu mulai berdebar kencang.

The peppers have elicited

Cabai menimbulkan respons "melawan atau kabur" yang sama

the same fight-or-flight response

with which your body reacts to most threats.

ketika tubuhmu bereaksi terhadap ancaman.

But you may have noticed that

Tapi kamu mungkin sudah menyadari bahwa tidak semua makanan pedas sama pedasnya.

not all spicy foods are spicy in the same way.

And the difference lies in the types of compounds involved.

Dan perbedaannya ada pada jenis senyawa yang terlibat.

The capsaicin and piperine,

Capsaicin dan piperine,

found in black pepper and chili peppers,

ditemukan di lada hitam dan cabai,

are made up of larger, heavier molecules

terdiri dari molekul yang lebih besar dan lebih berat

called alkylamides,

yang disebut alkylamides,

and those mostly stay in your mouth.

dan kebanyakan ada di mulutmu.

Mustard, horseradish, and wasabi

Mustard, lobak dan wasabi

are made up of smaller molecules,

terdiri dari molekul yang lebih kecil,

called isothiocyanates,

yang disebut isothiocyanates,

that easily float up into your sinuses.

yang mudah mengapung sampai ke sinus.

This is why chili peppers burn your mouth,

Inilah sebabnya mengapa cabai membakar mulutmu,

and wasabi burns your nose.

dan wasabi membakar hidungmu.

The standard measure of a food's spiciness

Ukuran standar pedasnya makanan

is its rating on the Scoville scale,

adalah peringkatnya pada skala Scoville,

which measures how much its capsaicin content can be diluted

yang mengukur seberapa banyak capsaicin di dalamnya dapat diencerkan

before the heat is no longer detectable to humans.

sebelum panas ini tak lagi dapat dideteksi manusia.

A sweet bell pepper gets 0 Scoville heat units,

Paprika manis memiliki skala Scoville 0,

while Tabasco sauce clocks in between 1,200-2,400 units.

sementara sambal Tabasco memiliki skala 1.200-2.400.

The race to create the hottest pepper

Perlombaan untuk membuat cabai terpedas

is a constant battle,

adalah kompetisi abadi,

but two peppers generally come out on top:

tetapi dua jenis cabai biasanya unggul:

The Trinidad Moruga Scorpion

Moruga Scorpion dari Trinidad

and the Carolina Reaper.

dan Carolina Reaper.

These peppers measure

Keduanya ada pada skala

between 1.5 and 2 million Scoville heat units,

antara 1,5 dan 2 juta Scoville,

which is about half the units found in pepper spray.

yang sama dengan setengah dari skala semprotan merica.

So, why would anyone want to eat something

Jadi, kenapa ada orang yang mau makan

that causes such high levels of pain?

sesuatu yang menyebabkan rasa perih begitu besar?

Nobody really knows when or why

Tak ada yang benar-benar tahu kapan atau mengapa

humans started eating hot peppers.

manusia mulai makan cabai pedas.

Archaeologists have found spices like mustard

Para arkeolog telah menemukan rempah-rempah seperti mustard

along with human artifacts

bersama dengan artefak manusia dari 23.000 tahun yang lalu.

dating as far back as 23,000 years ago.

Tapi mereka tidak tahu apakah rempah-rempah digunakan

But they don't know whether the spices were used

for food or medication or just decoration.

untuk makanan atau obat atau hanya hiasan.

More recently, a 6,000 year old crockpot,

Baru-baru ini, panci masak berusia 6000 tahun

lined with charred fish and meat,

berisi ikan dan daging hangus,

also contained mustard.

juga mengandung mustard.

One theory says that humans

Satu teori mengatakan,

manusia mulai menambah rempah-rempah ke makanan untuk membunuh bakteri.

starting adding spices to food

to kill off bacteria.

And some studies show that spice developed

Dan beberapa studi menunjukkan, rempah-rempah sebagian besar

mostly in warmer climates

berkembang dalam iklim hangat, dimana mikroba juga lebih umum terjadi.

where microbes also happen to be more prevalent.

But why we continue to subject ourselves

Tetapi mengapa kita terus

to spicy food today

memakan makanan pedas

is still a bit of a mystery.

masih sedikit misterius.

For some people,

Bagi beberapa orang,

eating spicy food

makan makanan pedas seperti naik rollercoaster;

is like riding rollercoasters;

they enjoy the ensuing thrill,

mereka menikmati sensasi yang didapat

even if the immediate sensation is unpleasant.

meski sensasi langsungnya tidak menyenangkan.

Some studies have even shown

Beberapa studi juga menunjukkan

that those who like to eat hot stuff

bahwa orang yang suka makanan pedas punya tendensi lebih besar

are more likely to enjoy other adrenaline-rich activities,

menikmati kegiatan memicu adrenalin lainnya, seperti berjudi.

like gambling.

The taste for spicy food

Suka makanan pedas bahkan mungkin menurun secara genetik.

may even be genetic.

And if you're thinking about training a bit,

Dan jika kamu berpikir untuk berolahraga

to up your tolerance for spice,

untuk meningkatkan toleransi pedas tubuhmu, ketahuilah:

know this:

According to some studies,

Menurut beberapa penelitian,

the pain doesn't get any better.

perihnya tidak akan berkurang.

You just get tougher.

Tapi kamu lebih sanggup menahannya.

In fact, researchers have found

Faktanya, para peneliti menemukan

that people who like to eat spicy foods

bahwa orang-orang yang suka makanan pedas

don't rate the burn any less painful

tidak menilai rasa terbakarnya lebih ringan

than those who don't.

daripada mereka yang tidak suka.

They just seem to like the pain more.

Mereka hanya, sepertinya lebih menyukai rasa perih itu.

So, torment your heat receptors all you want,

Jadi, siksa reseptor panasmu sesering yang kamu ingin,

but remember, when it comes to spicy food,

tapi ingat, kalau makan makanan pedas,

you're going to get burned.

kamu akan terbakar.