How simple ideas lead to scientific discoveries

Adam Savage: Ide sederhana dapat menghasilkan temuan ilmiah

Translator: Jenny Zurawell

Translator: Susi Melina Reviewer: Dewi Barnas

One of the funny things about owning a brain

Salah satu hal yang unik tentang memiliki sebuah otak

is that you have no control over the things

adalah bahwa Anda tidak bisa mengendalikan hal-hal yang dikumpulkan dan diingatnya,

that it gathers and holds onto, the facts and the stories.

fakta-fakta dan kisah-kisah. Semakin tua Anda, semakin memburuk.

And as you get older, it only gets worse.

Things stick around for years sometimes

Hal-hal tertentu kadang tinggal di dalam ingatan kita bertahun-tahun

before you understand why you're interested in them,

sebelum Anda memahami mengapa Anda tertarik kepada hal tersebut,

before you understand their import to you.

sebelum Anda mengerti dampaknya untuk Anda.

Here's three of mine.

Berikut tiga hal yang saya baru sadari.

When Richard Feynman was a young boy in Queens,

Ketika Richard Feynman masih remaja di Queens,

he went for a walk with his dad and his wagon and a ball.

dia berjalan-jalan dengan ayahnya menggunakan kereta-keretaannya

membawa sebuah bola. Dan dia menyadari saat dia menarik keretanya,

He noticed that when he pulled the wagon, the ball went to the back of the wagon.

bolanya bergulir ke bagian belakang kereta.

Dan dia bertanya kepada ayahnya, "Kenapa bola itu bergulir ke belakang kereta, Yah?"

He asked his dad, "Why does the ball go to the back of the wagon?"

"Itu namanya inersia," jawab ayahnya.

And his dad said, "That's inertia."

Lalu dia bertanya lagi, " Apa itu inersia, Yah?" Kemudian ayahnya menjawab, "Ah.

He said, "What's inertia?" And his dad said, "Ah.

Inersia adalah sebutan yang diberikan ilmuwan

Inertia is the name that scientists give

to the phenomenon of the ball going to the back of the wagon."

terhadap peristiwa bergulirnya bola ke belakang kereta.

(Laughter)

"But in truth, nobody really knows."

Namun yang sebenarnya, tidak seorang pun tahu."

Feynman went on to earn degrees

Feynman lalu pergi kuliah dan memperoleh gelar akademik di MIT, Princeton,

at MIT, Princeton, he solved the Challenger disaster,

dia memecahkan misteri kecelakaan Challanger,

he ended up winning the Nobel Prize in Physics

dan dia memenangkan hadiah Nobel di bidang Fisika

untuk diagram Feynman yang menggambarkan pergerakan partikel sub-atom.

for his Feynman diagrams, describing the movement of subatomic particles.

And he credits that conversation with his father as giving him a sense

Dan dia berterima kasih pada pembicaraannya dengan ayahnya saat itu,

yang memberikan arahan baginya

that the simplest questions could carry you out to the edge of human knowledge,

bahwa pertanyaan yang paling sederhana dapat membawa kita ke ujung pengetahuan manusia,

dan disanalah dia ingin bermain.

and that that's where he wanted to play.

Dan dia memang bermain.

And play he did.

Eratosthenes was the third librarian at the great Library of Alexandria,

Nah, Eratosthenes adalah pustakawan ketiga di Perpustakaan Alexandria,

and he made many contributions to science.

dan dia memberi banyak kontribusi bagi ilmu pengetahuan.

But the one he is most remembered for

Namun yang membuatnya diingat

began in a letter that he received as the librarian,

bermula saat dia menerima sebuah surat saat berkerja sebagai pustakawan,

from the town of Swenet, which was south of Alexandria.

dari kota Swenet, di selatan Alexandria.

The letter included this fact that stuck in Eratosthenes' mind,

Surat itu menceritakan sebuah kejadian yang melekat di ingatan Eratosthenes,

dan kejadiannya adalah, si penulis berkata bahwa pada siang hari

and the fact was that the writer said,

at noon on the solstice, when he looked down this deep well,

pada waktu matahari berada di titik balik, ketika ia melihat ke dalam sebuah sumur,

he could see his reflection at the bottom,

dia dapat melihat bayangannya di dasar sumur, dan dia juga dapat melihat bahwa kepalanya

and he could also see that his head was blocking the sun.

menghalangi matahari.

I should tell you -- the idea that Christopher Columbus

Saya harus menceritakan kepada Anda --

pernyataan yang mengatakan bahwa Christopher Columbus menemukan bahwa bumi ini bulat

discovered that the world is spherical is total bull.

adalah bohong belaka. Tidak benar sama sekali.

It's not true at all.

Kenyataannya, semua orang yang berpendidikan tahu bahwa bumi itu bulat

In fact, everyone who was educated understood that the world was spherical

sejak zaman Aristoteles, dan Aristoteles telah membuktikannya

since Aristotle's time.

Aristotle had proved it with a simple observation.

dengan sebuah pengamatan sederhana.

Dia mencermati bahwa setiap Anda melihat bayangan bumi di bulan

He noticed that every time you saw the Earth's shadow on the Moon,

bayangan itu bulat,

it was circular,

dan satu-satunya bentuk yang selalu menghasilkan bayangan bulat

and the only shape that constantly creates a circular shadow

adalah lingkaran, yang membuktikan bahwa bumi itu bulat.

is a sphere, Q.E.D. the Earth is round.

But nobody knew how big it was

Namun tidak seorangpun tahu berapa besarnya

until Eratosthenes got this letter with this fact.

hingga Eratosthenes memperoleh surat ini.

So he understood that the sun was directly above the city of Swenet,

Jadi dia paham bahwa matahari berada tepat di atas kota Swenet,

because looking down a well, it was a straight line

karena dengan melihat ke dalam sumur, dapat ditarik sebuah garis lurus

all the way down the well, right past the guy's head up to the sun.

dari dalam sumur, tepat melewati kepalanya hingga ke matahari.

Eratosthenes knew another fact.

Eratosthenes mengetahui fakta lain.

He knew that a stick stuck in the ground in Alexandria

Dia tahu bahwa sebuah tiang yang ditancapkan ke tanah di Alexandria

at the same time and the same day, at noon,

pada saat dan hari yang sama, tengah hari,

the sun's zenith, on the solstice,

matahari sedang berada di zenit, di titik baliknya,

the sun cast a shadow that showed that it was 7.2 degrees off-axis.

matahari akan menghasilkan bayangan yang berada 7,2 derajat dari titik aksis.

If you know the circumference of a circle, and you have two points on it,

Nah, jika Anda tahu keliling sebuah lingkaran,

dan Anda punya dua titik diatasnya,

all you need to know is the distance between those two points,

dan Anda harus mengetahui jarak kedua titik tersebut,

and you can extrapolate the circumference.

Anda bisa mengasumsikan keliling lingkaran

360 degrees divided by 7.2 equals 50.

360 derajat dibagi 7,2 sama dengan 50.

I know it's a little bit of a round number,

Saya tahu angkanya bulat, yang juga membuat saya curiga dengan kebenaran cerita ini,

and it makes me suspicious of this story too,

namun ini adalah cerita yang bagus, jadi kita akan lanjutkan saja.

but it's a good story, so we'll continue with it.

He needed to know the distance between Swenet and Alexandria,

Dia ingin tahu jarak antara Swenet dan Alexandria,

which is good because Eratosthenes was good at geography.

ini baik, karena Eratosthenes pintar dalam geografi.

In fact, he invented the word geography.

Kenyataannya dia menciptakan kata geografi.

(Laughter)

Jalan antara Swenet dan Alexandria

The road between Swenet and Alexandria was a road of commerce,

adalah jalur perdagangan,

and commerce needed to know how long it took to get there.

dan dalam perdagangan perlu diketahui berapa lama dibutuhkan untuk sampai kesana.

It needed to know the exact distance, so he knew very precisely

Perlu diketahui jarak yang tepat, jadi dia tahu persis

that the distance between the two cities was 500 miles.

bahwa jarak antar kedua kota tersebut adalah 500 mil.

Multiply that times 50, you get 25,000,

Kalikan dengan 50, akan Anda peroleh 25,000,

which is within one percent of the actual diameter of the Earth.

yang merupakan satu persen dari diameter bumi yang sebenarnya.

Dia melakukan hal ini 2.200 tahun yang lalu.

He did this 2,200 years ago.

Saat ini kita hidup di era dimana

Now, we live in an age where

multi-billion-dollar pieces of machinery are looking for the Higgs boson.

mesin berharga jutaan milyar dolar berusaha menemukan partikel Higgs.

We're discovering particles

Kita menemukan partikel yang dapat berjalan lebih cepat dari kecepatan cahaya,

that may travel faster than the speed of light,

and all of these discoveries are made possible

dan semua penemuan tersebut dimungkinkan

oleh teknologi yang telah dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir ini.

by technology that's been developed in the last few decades.

But for most of human history,

Namun dalam sebagian besar sejarah manusia,

we had to discover these things using our eyes and our ears and our minds.

kita harus menemukan benda-benda ini menggunakan mata, telinga, dan pikiran kita.

Armand Fizeau was an experimental physicist in Paris.

Armand Fizaeu adalah seorang fisikawan eksperimental di Paris.

His specialty was actually refining and confirming other people's results,

Keahliannya adalah memperbaiki dan mengkonfirmasi hasil penemuan orang lain,

mungkin kedengarannya seperti ikut-ikutan,

and this might sound like a bit of an also-ran,

but in fact, this is the soul of science,

namun kenyataannya ini adalah jiwa dari ilmu pengetahuan,

because there is no such thing as a fact that cannot be independently corroborated.

karena tidak ada fakta yang tidak dapat didukung secara independen.

Dan dia sangat mengenal percobaan Galileo

And he was familiar with Galileo's experiments

yang mencoba untuk menentukan apakah cahaya memiliki kecepatan.

in trying to determine whether or not light had a speed.

Galileo had worked out this really wonderful experiment

Jadi, Galileo melakukan percobaan yang sangat bagus

where he and his assistant had a lamp, each one of them was holding a lamp.

dimana dia dan asistennya memiliki sebuah lampu,

masing-masing mereka memegang sebuah lampu. Galileo akan menghidupkan lampunya dan diikuti oleh asistennya.

Galileo would open his lamp, and his assistant would open his.

Dan waktunya sangat berdekatan.

They got the timing down really good.

They just knew their timing.

Mereka tahu waktunya. Lalu mereka berdiri pada dua puncak bukit,

And then they stood at two hilltops,

two miles distant, and they did the same thing,

berjarak dua mil, dan mengulangi hal yang sama dengan asumsi

on the assumption from Galileo that if light had a discernible speed,

dari Galileo bahwa jika cahaya memiliki kecepatan yang dapat diamati,

he'd notice a delay in the light coming back from his assistant's lamp.

dia akan mengetahui jika cahaya yang datang dari asistennya agak terlambat.

But light was too fast for Galileo.

Namun cahaya terlalu cepat bagi Galileo.

Dia ternyata keliru hingga 10 pangkat sekian saat mengasumsikan

He was off by several orders of magnitude when he assumed

that light was roughly ten times as fast as the speed of sound.

bahwa cahaya sekitar 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Fizeau was aware of this experiment.

Fizeau mengetahui percobaan Galileo ini. Dia tinggal di Paris,

He lived in Paris, and he set up two experimental stations,

lalu dia membangun dua stasiun penelitian,

jarak keduanya sekitar 5,5 mil,

roughly 5.5 miles distant, in Paris.

berlokasi di Paris. Dan dia memecahkan masalah Galileo,

And he solved this problem of Galileo's,

and he did it with a really relatively trivial piece of equipment.

dan dengan peralatan yang sederhana.

He did it with one of these.

Dia melakukannya dengan sesuatu seperti ini.

I'm going to put away the clicker for a second

Saya akan menjauhkan remote-nya dulu,

because I want to engage your brains in this.

karena saya ingin menyibukkan otak Anda dengan ini.

So this is a toothed wheel.

Jadi ini adalah roda gigi. Roda ini memiliki banyak lekukan

It's got a bunch of notches and it's got a bunch of teeth.

serta sejumlah gigi.

This was Fizeau's solution to sending discrete pulses of light.

Ini adalah solusi Fizeau untuk mengirimkan pendaran cahaya

He put a beam behind one of these notches.

Dia meletakkan sumber cahaya di balik salah satu lekukan ini.

If I point a beam through this notch at a mirror,

Jika saya melewatkan cahaya melewati lekukan ini menuju sebuah cermin,

yang berjarak 5 mil jauhnya, pendar cahaya tersebut memantul di cermin

five miles away, that beam is bouncing off the mirror

and coming back to me through this notch.

dan kembali menuju saya melalui lekukan ini

Namun satu hal menarik terjadi saat dia memutar roda ini lebih cepat.

But something interesting happens as he spins the wheel faster.

Dia melihatnya seperti sebuah pintu yang mulai menutup

He notices that it seems like a door is starting to close

on the light beam that's coming back to his eye.

pada pendar cahaya yang kembali ke matanya.

Why is that?

Mengapa demikian?

It's because the pulse of light is not coming back

Itu karena pendar cahaya tidak datang

through the same notch.

melalui lekukan yang sama. Cahaya tersebut sebenarnya menghantam gigi.

It's actually hitting a tooth.

And he spins the wheel fast enough and he fully occludes the light.

Lalu dia memutar roda cukup cepat sehingga

dia menutup jalan buat cahaya sepenuhnya. Kemudian,

And then, based on the distance between the two stations

berdasarkan jarak antara dua stasiun ini

and the speed of his wheel and the number of notches in the wheel,

dan kecepatan roda serta jumlah lekukan pada roda,

he calculates the speed of light to within two percent of its actual value.

dia menghitung kecepatan cahaya menjadi sekitar dua persen dari nilai sebenarnya.

And he does this in 1849.

Dan dia melakukan hal ini tahun 1849.

This is what really gets me going about science.

Inilah yang membuat saya bersemangat tentang sains.

Whenever I'm having trouble understanding a concept,

Setiap saya mengalami kesulitan memahami suatu konsep, saya mencari tahu tentang orang yang menemukan konsep tersebut.

I go back and I research the people that discovered that concept.

Saya membaca cerita bagaimana mereka akhirnya memahami masalah tersebut.

I look at the story of how they came to understand it.

What happens when you look

Dan apa yang terjadi saat Anda memahami apa yang dipikirkan oleh para penemu

at what the discoverers were thinking about

when they made their discoveries,

saat mereka menemukan temuannya, Anda akan paham

is you understand that they are not so different from us.

bahwa mereka tidak terlalu berbeda dengan kita.

We are all bags of meat and water. We all start with the same tools.

Kita semua adalah tumpukan daging dan air. Kita semua mulai dengan alat yang sama.

I love the idea that different branches of science are called fields of study.

Saya suka ide bahwa cabang ilmu pengetahuan yang berbeda disebut bidang studi.

Most people think of science as a closed, black box,

Sebagian besar orang beranggapan bahwa sains adalah kotak hitam yang tertutup,

when in fact it is an open field.

padahal kenyataannya sains adalah bidang yang terbuka.

And we are all explorers.

Dan kita semua adalah penjelajahnya.

The people that made these discoveries just thought a little bit harder

Orang-orang yang menemukan temuan-temuan ini hanya berpikir sedikit lebih keras

about what they were looking at, and they were a little bit more curious.

tentang apa yang sedang mereka cari, dan mereka sedikit lebih ingin tahu.

And their curiosity changed the way people thought about the world,

Dan rasa ingin tahu mereka mengubah cara orang-orang berpikir tentang dunia,

and thus it changed the world.

dan karenanya penemuan itu mengubah dunia.

They changed the world, and so can you.

Mereka mengubah dunia, dan Anda juga bisa.

Terima kasih.

Thank you.

(Applause)

(Tepuk tangan)