Is soy bad for you? - Francesca Bot

Translator: Ferina Febiola Reviewer: Maria Nainggolan

In the 1930s, American industrialist Henry Ford had one overwhelming obsession:

Pada 1930-an, industrialis Amerika Henry Ford memiliki satu obsesi besar:

soybeans.

kacang kedelai.

He extracted their oil to make enamel for painting his cars.

Dia mengekstrak minyaknya menjadi enamel untuk mengecat mobilnya.

He crushed them into powder to make plastic parts.

Dia menggilasnya menjadi serbuk untuk membuat suku cadang plastik.

And he encouraged American farmers to grow as much of the plant as possible.

Dan ia mendorong para petani Amerika untuk menanam kedelai sebanyak mungkin.

But he wasn’t just feeding soy to machines.

Tapi ia tak memanfaatkan kedelai untuk kendaraan saja.

At the Chicago World’s Fair, he hosted a soy-centric feast.

Pada Pameran Dunia di Chicago, ia mengadakan pesta dengan serba kedelai.

The ingredient had been a staple in Asian cuisine for centuries,

Bahan itu telah menjadi kunci masakan Asia selama berabad-abad,

but Ford’s dinner— full of soy substitutes for dairy, meat and wheat—

tapi makan malam Ford—mengganti susu, daging dan gandum dengan kedelai—

took the integration of soy into food a step further.

menyatukan kedelai ke dalam makanan selangkah lebih maju.

Today, soy is in so many foods that most people consume it every day

Saat ini, kedelai ada dalam makanan yang orang-orang konsumsi setiap hari

without even knowing it.

tanpa mereka sadari.

So what makes soybeans so versatile?

Jadi apa yang membuat kedelai begitu serbaguna?

And is our global obsession healthy or harmful?

Dan apakah obsesi dunia kita itu sehat atau berbahaya?

Soybeans have been cultivated in Asia as early as 5,500 years ago,

Kedelai telah dibudidayakan di Asia sejak 5,500 tahun yang lalu,

but since then they’ve spread across the globe.

kemudian ia mulai menyebar ke seluruh dunia.

Part of soy’s success is that the crop can be grown easily and cheaply

Kesuksesan kedelai adalah panennya yang dapat ditanam dengan mudah dan murah

in variable conditions.

dalam berbagai kondisi.

And once they’re grown,

Dan ketika tumbuh,

soybeans have an incredibly high density of proteins and fats;

kedelai memiliki kepadatan protein dan lemak yang sangat tinggi;

ingredients which in recent years have been used in everything

bahan yang beberapa tahun ini telah digunakan di segala hal

from mayonnaise to biodegradable plastic.

mulai dari mayones hingga plastik yang dapat terurai.

The ideal method for separating these components

Metode ideal untuk memisahkan komponen-komponen ini

depends on what you’re trying to extract.

bergantung pada apa yang akan diekstrak.

To isolate soy proteins, dehulled beans are sometimes pressed through rollers

Untuk mengisolasi protein kedelai, kupasan kacang digiling melalui mesin rol

to create thin flakes, and then steeped in water to draw out the proteins.

menjadikannya serpihan tipis, lalu direndam untuk mengeluarkan protein.

Alternatively, whole beans can be simply soaked and ground

Atau, kacang utuh dapat dengan mudah direndam dan digiling

into a whitish, protein rich liquid.

menjadi cairan putih pucat yang kaya protein.

In both cases, the resulting substance can be used to make spongy foods

Pada kedua proses itu, zat yang dihasilkan digunakan untuk membuat makanan lembut

like tofu or filtered to produce soymilk.

seperti tahu atau disaring untuk membuat susu kedelai.

And at the industrial scale,

Dan pada skala industri,

these proteins can be used in various ways to help make processed foods.

protein ini digunakan dalam berbagai cara untuk membantu membuat makanan olahan.

Soy fats may be even more versatile.

Lemak kedelai bahkan boleh jadi lebih serbaguna.

In one extraction method,

Dalam satu metode ekstraksi,

soybeans are dried, cleaned, and then fed into an extruder.

kedelai dikeringkan, dibersihkan, dan dimasukkan ke dalam ekstruder.

This machine simultaneously heats and presses the beans,

Mesin ini memanaskan dan menggiling kedelai secara bersamaan,

producing a liquid containing soy oil and other fatty components.

menghasilkan cairan berisi lemak kedelai dan komponen lemak lainnya.

By adding water and spinning the mixture, components are separated into two parts:

Dengan memberi air dan mencampurkannya, komponen dibagi menjadi dua:

refined soy oil for things like salad dressing, and a substance called lecithin.

minyak kedelai murni untuk hal-hal seperti saus salad, dan zat lesitin.

Lecithin is made of molecules called phospholipids,

Lesitin terbuat dari molekul yang disebut fosfolipid,

which have a phosphate head that attracts water and a tail that attracts fats.

yang mana kepala fosfat menarik air dan ekornya menarik lemak.

These features make phospholipids excellent for blending ingredients

Sifat-sifat ini membuat fosfolipid sangat baik untuk mencampur bahan

that naturally separate from each other.

yang secara alami saling terpisah.

This process is called emulsification

Proses ini disebut dengan emulsifikasi

and soy lecithins are used as an emulsifying agent

dan lesitin kedelai digunakan sebagai zat pengemulsi

in a huge variety of foods.

dalam berbagai macam makanan.

For example, during chocolate production

Misalnya, pada saat produksi coklat

phospholipids attach to both the fatty components of the cocoa butter

fosfolipid menempel pada kedua komponen lemak kakao

and the water-soluble sugar particles,

dan partikel gula yang larut dalam air,

making them easier to combine into a smooth mixture.

memudahkannya untuk bersatu menjadi campuran yang halus.

A similar process happens in powdered products

Proses serupa terjadi pada produk bubuk

that need to be instantly rehydrated.

yang perlu segera direhidrasi.

Soy lecithin bonds with the water

Lesitin kedelai menyatu dengan air

and helps the powder disperse more quickly.

dan membantu bubuk larut lebih cepat.

While there are other plants we can process for lecithin and proteins,

Meskipun tumbuhan lain juga dapat diproses menjadi lesitin dan protein,

soy’s mild taste and widespread availability

rasa kedelai yang ringan dan ketersediaannya tersebar luas

have earned it a place in thousands of food products.

membuatnya terdapat dalam ribuan produk makanan.

But is it unhealthy to be eating this much soy?

Tapi apakah tidak sehat memakan kedelai sebanyak ini?

Not really.

Tidak juga.

Soybeans contain many of the essential amino acids our bodies need,

Kedelai mengandung banyak asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita,

making them one of the best ways to get these proteins without eating meat.

menjadikannya salah satu cara untuk mendapatkan protein tanpa makan daging.

And the beans’ fat content is largely made up of so-called “good” fats—

Dan sebagian besar lemak kacang kedelai terdiri dari lemak “baik”—

poly and mono-unsaturated fatty acids,

asam lemak tak jenuh ganda dan tunggal,

which can decrease cholesterol and reduce the risk of heart disease.

yang dapat menurunkan kolestrol dan mengurangi resiko penyakit jantung.

There are some compounds in soy

Ada beberapa senyawa dalam kedelai

that may inhibit our body’s absorption of various minerals.

yang dapat menghambat penyerapan berbagai mineral pada tubuh.

And about 0.3% of the general population has a soy allergy,

Dan sekitar 0.3% dari total populasi mengidap alergi kedelai,

which can be severe in rare cases.

yang bisa parah pada beberapa kasus.

But for many people, the biggest complaint about soy consumption

Tapi bagi banyak orang, keluhan terbesar dalam mengonsumsi kedelai

is the occasional increase in flatulence.

yaitu terkadang menyebabkan perut kembung.

Outside our bodies however, soy is much more worrying.

Selain di dalam tubuh kita, kedelai lebih mengkhawatirkan.

To accommodate the soy farms needed for heavy industry,

Untuk menyediakan perkebunan kedelai yang dibutuhkan industri,

processed foods and livestock feed, huge swaths of land have been deforested.

makanan olahan dan pakan ternak, sebagian besar lahan telah digunduli.

Between 2006 and 2017, roughly 22,000 square kilometers of the Amazon

Antara tahun 2006 dan 2017, sekitar 22,000 km² lahan Amazon

were cleared for soy production.

ditebang untuk produksi kedelai.

In some regions, this has also led to the displacement of farmers

Di beberapa daerah, hal ini juga menyebabkan penggusuran para petani

and indigenous communities.

dan masyarakat adat setempat.

So if we want to keep using soy and all its byproducts,

Jadi jika ingin tetap menggunakan kedelai dan produk sampingannya,

we’ll need to find a way to do it humanely and sustainably.

kita perlu melakukannya secara manusiawi dan berkelanjutan.