Helping others makes us happier -- but it matters how we do it | Elizabeth Dunn

Translator: Nur Khodijah Reviewer: Made Pramana

So, I have a pretty fun job,

Jadi, pekerjaan saya cukup menarik,

which is to figure out what makes people happy.

yaitu mencari tahu apa yang membuat orang merasa bahagia.

It's so fun, it might almost seen a little frivolous,

Pekerjaan ini sungguh menarik, bahkan terlihat agak tidak penting,

especially at a time where we're being confronted

terutama saat kita sedang dihadapkan

with some pretty depressing headlines.

dengan berita-berita yang menyedihkan.

But it turns out that studying happiness might provide a key

Tetapi ternyata mempelajari kebahagiaan mungkin memberikan kunci

to solving some of the toughest problems we're facing.

untuk mengatasi masalah-masalah tersulit yang kita hadapi.

It's taken me almost a decade to figure this out.

Butuh hampir 10 tahun bagi saya untuk menyadari hal ini.

Pretty early on in my career,

Sejak awal karier saya,

I published a paper in "Science" with my collaborators,

saya menerbitkan sebuah esai dalam "Sains" bersama teman-teman saya,

entitled, "Spending Money on Others Promotes Happiness."

berjudul, "Menghabiskan Uang untuk Orang Lain Meningkatkan Kebahagiaan."

I was very confident in this conclusion,

Saya sangat percaya diri dengan kesimpulan ini,

except for one thing:

kecuali untuk satu hal:

it didn't seem to apply to me.

kelihatannya ini tidak berlaku untuk saya.

(Laughter)

(Tertawa)

I hardly ever gave money to charity,

Saya hampir tidak pernah memberi uang untuk amal,

and when I did,

dan saat saya melakukannya,

I didn't feel that warm glow I was expecting.

saya tidak merasakan gelora hangat yang saya harapkan.

So I started to wonder if maybe there was something wrong with my research

Jadi saya mulai berpikir mungkin ada yang salah dengan penelitian saya

or something wrong with me.

atau ada yang salah dengan saya.

My own lackluster emotional response to giving was especially puzzling

Respons emosional saya yang tidak semangat untuk memberi ternyata membingungkan

because my follow-up studies revealed that even toddlers exhibited joy

karena studi lanjutan saya membuktikan, bahkan balita pun menunjukkan rasa gembira

from giving to others.

dari memberi kepada orang lain.

In one experiment, my colleagues Kiley Hamlin, Lara Aknin and I

Pada satu percobaan, kolega saya Kiley Hamlin, Lara Aknin, dan saya

brought kids just under the age of two into the lab.

membawa anak-anak di bawah usia dua tahun ke dalam lab.

Now, as you might imagine,

Sesuai bayangan Anda,

we had to work with a resource that toddlers really care about,

kami harus bekerja dengan sesuatu yang diminati oleh balita,

so we used the toddler equivalent of gold,

jadi kami menggunakan hal yang setara emas bagi para balita,

namely, Goldfish crackers.

yaitu, biskuit Goldfish (Ikan Mas).

(Laughter)

(Tertawa)

We gave kids this windfall of Goldfish for themselves

Kami memberi anak-anak setumpuk biskuit Goldfish untuk mereka sendiri

and a chance to give some of their Goldfish away

dan kesempatan untuk memberikan beberapa Goldfish mereka

to a puppet named Monkey.

kepada sebuah boneka bernama Monkey.

(Video) Researcher: I found even more treats,

(Video) Peneliti: Aku punya camilan lebih,

and I'm going to give them all to you.

dan akan kuberikan semuanya padamu.

Toddler: Ooh. Thank you.

Balita: Ooh. Terima kasih.

Researcher: But, you know, I don't see any more treats.

Peneliti: Tetapi, kamu tahu, aku tidak punya camilan lagi.

Will you give one to Monkey?

Maukah kamu memberikan satu untuk Monkey?

Toddler: Yeah. Researcher: Yeah?

Balita: Ya. Peneliti: Ya?

Toddler: Yeah.

Balita: Ya.

Here.

Ini.

Researcher: Ooh, yummy. Mmmm.

Peneliti: Ooh, lezat. Mmmm.

Toddler: All gone, he ate it.

Balita: Habis semua, dia memakannya.

Elizabeth Dunn: Now, we trained research assistants to watch these videos

Elizabeth Dunn: Lalu, kami melatih para asisten peneliti untuk menonton video ini

and code toddlers' emotional reactions.

dan membaca reaksi emosional para balita.

Of course, we didn't tell them our hypotheses.

Tentu saja, kami tidak memberi tahu hipotesisnya.

The data revealed that toddlers were pretty happy

Data menunjukkan bahwa para balita cukup gembira

when they got this pile of Goldfish for themselves,

saat mereka mendapat setumpuk Goldfish untuk dirinya sendiri,

but they were actually even happier

tetapi mereka rupanya lebih gembira lagi

when they got to give some of their Goldfish away.

saat mereka memberikan beberapa Goldfish mereka.

And this warm glow of giving persists into adulthood.

Gelora hangat dari memberi ini terus ada hingga dewasa.

When we analyzed surveys from more than 200,000 adults

Saat kami menganalisa survei dari 200.000 lebih orang dewasa

across the globe,

di seluruh dunia,

we saw that nearly a third of the world's population

kami melihat bahwa hampir sepertiga dari populasi dunia

reported giving at least some money to charity in the past month.

dilaporkan menyumbang setidaknya sedikit uang untuk amal dalam sebulan terakhir.

Remarkably, in every major region of the world,

Sungguh, di setiap daerah di seluruh dunia,

people who gave money to charity were happier than those who did not,

orang yang menyumbangkan uang untuk amal lebih bahagia daripada yang tidak,

even after taking into account their own personal financial situation.

bahkan setelah memperhitungkan situasi keuangan pribadi mereka.

And this correlation wasn't trivial.

Korelasi ini tidak remeh.

It looked like giving to charity

Tampaknya menyumbang untuk amal

made about the same difference for happiness

menimbulkan rasa bahagia yang sama

as having twice as much income.

saat memiliki penghasilan dua kali lebih banyak.

Now, as a researcher,

Sekarang, sebagai seorang peneliti,

if you're lucky enough to stumble on an effect

kalau Anda cukup beruntung untuk merasakan efek

that replicates around the world in children and adults alike,

yang berulang di seluruh dunia pada anak-anak maupun orang dewasa,

you start to wonder:

Anda mulai berpikir:

Could this be part of human nature?

Mungkinkah ini bagian dari sifat manusia?

We know that pleasure reinforces adaptive behaviors

Kita tahu bahwa rasa puas memperkuat perilaku adaptif

like eating and sex

seperti makan dan seks

that help perpetuate our species,

yang membantu keberlangsungan spesies kita,

and it looked to me like giving might be one of those behaviors.

dan saya lihat, memberi mungkin adalah salah satu dari perilaku tadi.

I was really excited about these ideas,

Saya sangat bersemangat dengan ide-ide ini,

and I wrote about them in the "New York Times."

dan saya menuliskannya di "New York Times."

One of the people who read this article

Salah satu orang yang membaca artikel ini

was my accountant.

adalah akuntan saya.

(Laughter)

(Tertawa)

Yeah.

Ya.

At tax time, I found myself seated across from him,

Di waktu pembayaran pajak, saya duduk di seberangnya,

watching as he slowly tapped his pen

memperhatikan saat dia perlahan mengetuk bolpoinnya

on the charitable giving line of my tax return

pada baris sumbangan amal di SPT saya

with this look of, like,

dengan tatapan seperti,

poorly concealed disapproval.

ketidaksetujuan yang ditutupi dengan buruk.

(Laughter)

(Tertawa)

Despite building my career by showing how great giving can feel,

Meskipun saya membangun karier dengan meneliti seberapa bahagia rasanya memberi,

I actually wasn't doing very much of it.

saya sebenarnya tidak terlalu sering melakukannya.

So I resolved to give more.

Jadi saya memutuskan untuk lebih sering memberi.

Around that time,

Sekitar waktu itu,

devastating stories about the Syrian refugee crisis

berita sangat menyedihkan tentang krisis pengungsi Suriah

were everywhere.

ada di mana-mana.

I really wanted to help,

Saya sangat ingin membantu,

so I pulled out my credit card.

jadi saya mengeluarkan kartu kredit saya.

I knew my donations would probably make a difference for someone somewhere,

Saya tahu donasi saya mungkin akan membawa perubahan bagi seseorang di suatu tempat,

but going to the website of an effective charity

tetapi mengunjungi situs web amal yang efektif

and entering my Visa number

dan memasukkan nomor Visa saya

still just didn't feel like enough.

masih terasa belum cukup.

That's when I learned about the Group of Five.

Di situlah saya mengetahui tentang Group of Five (Kelompok Berlima).

The Canadian government allows any five Canadians

Pemerintah Kanada mengizinkan setiap lima orang Kanada

to privately sponsor a family of refugees.

untuk secara pribadi mensponsori satu keluarga pengungsi.

Anda harus mengumpulkan cukup uang untuk menghidupi keluarganya

You have to raise enough money to support the family

for their first year in Canada,

untuk tahun pertama mereka di Kanada,

and then they literally get on a plane to your city.

dan lalu mereka secara harfiah naik pesawat ke kota Anda.

One of the things that I think is so cool about this program

Salah satu hal yang saya pikir sangat keren tentang program ini

is that no one is allowed to do it alone.

adalah tidak ada yang boleh melakukannya sendirian.

And instead of a Group of Five,

Dan bukannya Group of Five,

we ended up partnering with a community organization

kami akhirnya bermitra dengan organisasi komunitas

and forming a group of 25.

dan membentuk satu kelompok yang terdiri dari 25 orang.

After almost two years of paperwork and waiting,

Setelah hampir dua tahun mengerjakan laporan dan menunggu,

we learned that our family would be arriving in Vancouver

kami mendapati bahwa keluarga kami akan tiba di Vancouver

in less than six weeks.

dalam waktu kurang dari enam minggu.

They had four sons and a daughter,

Mereka punya empat orang putra dan seorang putri,

so we raced to find them a place to live.

jadi kami bergegas untuk mencarikan mereka tempat tinggal.

We were very lucky to find them a house,

Kami sangat beruntung bisa menemukan rumah untuk mereka,

but it needed quite a bit of work.

tetapi perlu sedikit diperbaiki.

So my friends came out on evenings and weekends

Jadi teman-temanku pergi di malam hari dan di akhir pekan,

and painted and cleaned and assembled furniture.

mengecat dan membersihkan serta menyusun perabot.

When the big day came,

Ketika hari besar itu datang,

we filled their fridge with milk and fresh fruit

kami mengisi kulkas mereka dengan susu dan buah-buahan segar

and headed to the airport to meet our family.

dan pergi menuju bandara untuk bertemu dengan keluarga kami.

It was a little overwhelming for everyone,

Rasanya sedikit kewalahan bagi semua orang,

especially the four-year-old.

terutama bagi anak berusia empat tahun.

His mother was reunited with her sister

Ibunya dipertemukan kembali dengan kakaknya

who had come to Canada earlier through the same program.

yang sudah datang ke Kanada lebih dulu melalui program yang sama.

They hadn't seen each other in 15 years.

Mereka tidak bertemu selama 15 tahun.

When you hear that more than 5.6 million refugees have fled Syria,

Saat Anda mendengar bahwa ada lebih dari 5,6 juta pengungsi telah pergi dari Suriah

you're faced with this tragedy

Anda dihadapkan dengan tragedi

that the human brain hasn't really evolved to comprehend.

bahwa otak manusia belum benar-benar berevolusi untuk memahami.

It's so abstract.

Ini begitu abstrak.

Before, if any of us had been asked to donate 15 hours a month

Sebelumnya, jika di antara kami diminta untuk mendonasikan 15 jam per bulan

to help out with the refugee crisis,

untuk membantu krisis pengungsi,

we probably would have said no.

kami mungkin akan mengatakan tidak.

But as soon as we took our family to their new home in Vancouver,

Tetapi begitu kami membawa keluarga kami menuju rumah barunya di Vancouver,

we all had the same realization:

kami sama-sama menyadari:

we were just going to do whatever it took to help them be happy.

kami hanya akan melakukan apapun untuk membantu mereka merasa bahagia.

This experience made me think a little more deeply about my research.

Pengalaman ini membuat saya berpikir agak lebih dalam tentang penelitian saya.

Back in my lab,

Di lab saya,

we'd seen the benefits of giving spike

kami telah melihat manfaat dari memberi bantuan

when people felt a real sense of connection with those they were helping

saat orang-orang merasakan hubungan yang nyata dengan orang yang mereka bantu

and could easily envision the difference they were making

dan dapat membayangkan perbedaan yang mereka ciptakan

in those individuals' lives.

dalam kehidupan orang-orang itu.

For example, in one experiment,

Sebagai contoh, dalam satu percobaan,

we gave participants an opportunity to donate a bit of money

kami memberi partisipan kesempatan untuk memberi sedikit uang

to either UNICEF or Spread the Net.

ke UNICEF atau Spread the Net (Sebarkan Kelambu).

We chose these charities intentionally,

Kami sengaja memilih lembaga-lembaga ini,

because they were partners and shared the same critically important goal

karena mereka adalah mitra, dan memiliki tujuan sangat penting yang sama,

of promoting children's health.

mendukung kesehatan anak-anak.

But I think UNICEF is just such a big, broad charity

Tetapi saya pikir UNICEF adalah lembaga yang begitu besar dan luas

that it can be a little hard to envision

sehingga sedikit sulit untuk melihat

how your own small donation will make a difference.

bagaimana donasi kecil akan membuat perubahan.

In contrast, Spread the Net offers donors a concrete promise:

Sebaliknya, Spread the Net menawarkan para donatur janji yang konkret:

for every 10 dollars donated,

untuk setiap 10 dolar donasi,

they provide one bed net to protect a child from malaria.

mereka menyediakan satu kelambu untuk melindungi seorang anak dari malaria.

We saw that the more money people gave to Spread the Net,

Kami melihat semakin banyak uang yang orang berikan ke Spread the Net,

the happier they reported feeling afterward.

semakin bahagia mereka setelahnya.

In contrast, this emotional return on investment

Sebaliknya, keuntungan investasi yang emosional ini

was completely eliminated when people gave money to UNICEF.

sepenuhnya hilang ketika orang memberikan uang ke UNICEF.

So this suggests that just giving money to a worthwhile charity

Jadi ini menunjukkan bahwa hanya memberi uang ke amal yang bermanfaat

isn't always enough.

tidak selalu cukup.

You need to be able to envision

Anda harus bisa membayangkan

how, exactly, your dollars are going to make a difference.

bagaimana, sebenarnya, uang Anda akan membuat perubahan.

Of course, the Group of Five program takes this idea to a whole new level.

Tentu saja, program Group of Five membawa gagasan ini ke tingkat yang baru.

When we first took on this project,

Saat pertama menerima proyek ini,

we would talk about when the refugees would arrive.

kami akan mengobrol tentang waktu para pengungsi akan tiba.

Now, we just refer to them as our family.

Sekarang, kami menyebut mereka sebagai keluarga kami.

Recently, we took the kids ice skating,

Baru-baru ini, kami membawa anak-anak main seluncur es,

and later that day, my six-year-old, Oliver, asked me,

dan di hari itu, anak saya yang berusia enam tahun, Oliver, bertanya padaku,

"Mommy, who is the oldest kid in our family?"

"Ibu, siapa anak tertua di keluarga kita?"

I assumed he was talking about his plethora of cousins,

Saya kira dia sedang berbicara tentang sepupu-sepupunya,

and he was talking about them,

dan dia memang berbicara tentang mereka,

but also about our Syrian family.

tetapi juga tentang keluarga Suriah kami.

Since our family arrived,

Sejak keluarga kami tiba,

so many people and organizations have offered to help,

begitu banyak orang dan organisasi yang sudah menawarkan bantuan,

providing everything from free dental fillings

menyediakan segalanya mulai dari tambal gigi gratis

to summer camps.

hingga perkemahan musim panas.

It's made me see the goodness that exists in our community.

Hal ini membuat saya melihat kebaikan yang ada di komunitas kita.

Thanks to one donation,

Terima kasih kepada satu donasi,

the kids got to go to bike camp,

anak-anak itu bisa pergi ke kamp sepeda,

and every day of the week,

dan setiap hari,

some member of our group tried to be there to cheer for them.

beberapa anggota grup kami berusaha hadir menyemangati mereka.

I happened to be there

Saya ikut berada di sana

the day the training wheels were supposed to come off,

di hari saat roda bantu sepeda sudah harus dilepas,

and let me tell you, the four-year-old did not think this was a good idea.

dan saya beri tahu Anda, si bocah empat tahun tidak merasa itu hal yang bagus.

So I went over and talked to him

Jadi saya menghampiri dan berbicara padanya,

about the long-term benefits of riding without training wheels.

tentang manfaat jangka panjang dari bersepeda tanpa roda bantu.

(Laughter)

(Tertawa)

Then I remembered that he was four and barely spoke English.

Lalu saya ingat kalau dia baru empat tahun dan belum bisa Bahasa Inggris.

So I reverted to two words he definitely knew:

Jadi saya kembali ke dua kata yang dia pasti tahu:

ice cream.

es krim.

You try without training wheels, I'll buy you ice cream.

Kamu coba tanpa roda bantu, aku akan belikan kamu es krim.

Here's what happened next.

Inilah yang terjadi selanjutnya.

(Video) ED: Yes. Yeah!

(Video) ED: Ya. Yeah!

Kid: I'm gonna try.

Anak: Aku akan mencoba.

ED: Oh my God! Look at you go!

ED: Oh Tuhanku! Lihat kamu naik sepeda!

(Squealing) Look at you go! You're doing it all by yourself!

(Memekik) Lihatlah kamu bersepeda! Kamu melakukannya sendiri!

(Audience) (Laughter)

(Penonton) (Tertawa)

(Video) ED: Good job!

(Video) ED: Bagus sekali!

(Audience) (Laughter)

(Penonton) (Tertawa)

(Applause)

(Tepuk Tangan)

ED: So this is the kind of helping that human beings evolved to enjoy,

ED: Jadi inilah bentuk bantuan yang dikembangkan manusia untuk dinikmati,

but for 40 years,

tetapi selama 40 tahun,

Canada was the only country in the world

Kanada adalah satu-satunya negara di dunia

that allowed private citizens to sponsor refugees.

yang mengizinkan warga sipil untuk membiayai para pengungsi.

Now -- Canada!

Sekarang -- Kanada!

(Applause)

(Tepuk tangan)

It's pretty great.

Ini cukup hebat.

Now Australia and the UK are starting up similar programs.

Sekarang Australia dan Inggris sedang memulai program serupa.

Just imagine how different the refugee crisis could look

Bayangkan betapa berbedanya krisis pengungsi bisa terlihat

if more countries made this possible.

jika lebih banyak negara memungkinkan ini terjadi.

Creating these kinds of meaningful connections between individuals

Menciptakan hubungan antarindividu yang bermakna seperti ini

provides an opportunity to deal with challenges

memberikan satu kesempatan untuk menghadapi tantangan

that feel overwhelming.

yang terasa luar biasa.

One of those challenges lies just blocks from where I'm standing right now,

Salah satu tantangan itu berjarak beberapa blok dari tempat saya berdiri sekarang,

in the Downtown Eastside of Vancouver.

di Pusat Kota Sisi Timur Vancouver.

By some measures, it's the poorest urban postal code in Canada.

Menurut statistik, itu adalah daerah kota yang paling miskin di Kanada.

We actually debated whether to bring over a family of refugees,

Kami sebenarnya berdebat untuk membawa satu keluarga pengungsi,

because there are so many people right here already struggling.

karena banyak sekali orang di sini yang sudah kesulitan.

My friend Evan told me that when he was a kid

Teman saya Evan memberi tahu bahwa saat dia masih kecil

and his parents drove through this neighborhood,

dan orang tuanya mengemudi lewat daerah ini,

he would duck down in the back seat.

dia akan merunduk di jok belakang.

But Evan's parents never would have guessed

Tetapi orang tua Evan tidak pernah menyangka

that when he grew up,

saat dia sudah dewasa,

he would open up the doors of a local restaurant

dia akan membuka pintu restoran lokal

and invite this community inside to enjoy three-course dinners.

dan mengundang komunitas ini masuk untuk menikmati tiga hidangan makan malam.

The program that Evan helped build is called "Plenty of Plates,"

Program yang Evan bantu dirikan disebut Plenty of Plates (Banyak Piring),

and the goal is not just to provide free meals

dan tujuannya bukan hanya memberi makanan gratis

but to create moments of connection

tetapi untuk menciptakan momen koneksi

between people who otherwise might never make eye contact.

di antara orang-orang yang mungkin tidak pernah membuat kontak mata.

Each night, a local business sponsors the dinner

Tiap malam, satu bisnis lokal mensponsori makan malamnya

and sends a team of volunteers

dan mengirim satu tim relawan

who help make and serve the meal.

yang membantu membuat dan menyajikan menunya.

Afterward, the leftovers get distributed to people who are out on the street,

Setelahnya, sisa makanan akan dibagikan ke orang-orang yang sedang ada di jalan,

and importantly, there's enough money left

dan yang penting, ada uang yang tersisa

to provide a thousand free lunches for this community

untuk memberi seribu makanan gratis bagi komunitas ini

in the days that follow.

di hari-hari berikutnya.

But the benefits of this program extend beyond food.

Tetapi manfaat program ini lebih dari sekadar makanan.

For the volunteers, it provides an opportunity to engage with people,

Bagi para relawan, ini memberikan kesempatan untuk terlibat dengan orang,

to sit down and hear their stories.

untuk duduk dan mendengar cerita mereka.

After this experience, one volunteer changed his commute

Setelah pengalaman ini, satu relawan mengubah arah jalannya,

so that instead of avoiding this neighborhood,

daripada menghindari daerah ini,

he walks through it,

dia berjalan melewatinya,

smiling or making eye contact as he passes familiar faces.

senyum atau membuat kontak mata sambil melewati wajah-wajah yang familier.

All of us are capable of finding joy in giving.

Kita semua mampu untuk menemukan kebahagiaan dengan memberi.

But we shouldn't expect this to happen automatically.

Tetapi seharusnya kita tidak berharap itu akan otomatis terjadi.

Spending money helping others doesn't necessarily promote happiness.

Menghabiskan uang untuk menolong sesama tidak selalu mendorong kebahagiaan.

Instead, it matters how we do it.

Malah, penting tentang bagaimana kita melakukannya.

And if we want people to give more,

Jika kita ingin masyarakat lebih sering memberi,

we need to subvert the way we think about charitable giving.

kita perlu mengubah cara pikir kita tentang sumbangan amal.

We need to create opportunities to give

Kita perlu menciptakan kesempatan untuk memberi

that enable us to appreciate our shared humanity.

yang membuat orang menghargai rasa kemanusiaan kita bersama.

If any of you work for a charity,

Jika ada di antara Anda yang bekerja untuk amal,

don't reward your donors with pens or calendars.

jangan hadiahi donatur Anda dengan bolpen atau kalender.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Reward them with the opportunity

Hadiahi mereka dengan kesempatan

to see the specific impact that their generosity is having

untuk melihat dampak spesifik yang didapat dari kedermawanan mereka

and to connect with the individuals and communities they're helping.

dan untuk terhubung dengan para individu dan komunitas yang mereka bantu.

We're used to thinking about giving as something we should do.

Kita biasanya berpikir tentang memberi sebagai sesuatu yang harus dilakukan.

And it is.

Memang benar.

But in thinking about it this way,

Tetapi dengan berpikir seperti ini,

we're missing out on one of the best parts of being human:

kita melewatkan salah satu bagian terbaik dari menjadi manusia:

that we have evolved to find joy in helping others.

bahwa kita sudah berevolusi untuk melihat kebahagiaan dalam menolong sesama.

Let's stop thinking about giving as just this moral obligation

Mari berhenti berpikir bahwa memberi hanyalah kewajiban moril

and start thinking of it as a source of pleasure.

dan mulailah menganggapnya sebagai sumber kepuasan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)