Peter Haas: Haiti's disaster of engineering

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

I learned about the Haiti earthquake by Skype.

Saya mengetahui gempa bumi Haiti dari Skype.

My wife sent me a message,

Istri saya mengirimkan pesan,

"Whoa, earthquake,"

"Wah, gempa bumi,"

and then disappeared for 25 minutes.

lalu hilang selama 25 menit.

It was 25 minutes of absolute terror

Benar-benar 25 menit yang penuh rasa takut

that thousands of people across the U.S. felt.

yang dirasakan oleh ribuan orang di seluruh Amerika Serikat.

I was afraid of a tsunami;

Saya mengkhawatirkan tsunami.

what I didn't realize

Apa yang tidak saya sadari

was there was a greater terror in Haiti,

adalah ada teror yang lebih besar di Haiti,

and that was building collapse.

yaitu runtuhnya gedung-gedung.

We've all seen the photos

Kita semua telah melihat foto

of the collapsed buildings in Haiti.

dari gedung yang runtuh di Haiti.

These are shots my wife took

Ini adalah gambar yang diambil istri saya

a couple days after the quake,

beberapa hari setelah gempa,

while I was making my way through the D.R. into the country.

saat saya dalam perjalanan melalui Dominika menuju negara ini.

This is the national palace --

Ini adalah istana negara,

the equivalent of the White House.

sama seperti Gedung Putih.

This is the largest supermarket in the Caribbean

Ini adalah supermarket terbesar di daerah Karibia

at peak shopping time.

di puncak waktu belanja.

This is a nurses' college --

Ini adalah sekolah perawat.

there are 300 nurses studying.

Ada 300 perawat yang belajar.

The general hospital right next door

Di sebelahnya adalah rumah sakit umum

emerged largely unscathed.

berdiri hampir tanpa kerusakan.

This is the Ministry of Economics and Finance.

Ini adalah kantor menteri ekonomi dan keuangan.

We have all heard

Kita telah mendengar

about the tremendous human loss

banyaknya korban jiwa

in the earthquake in Haiti,

akibat gempa bumi di Haiti,

but we haven't heard enough

namun kita belum banyak mendengar

about why all those lives were lost.

mengapa mereka kehilangan nyawa.

We haven't heard about

Kita belum mendengar tentang

why the buildings failed.

mengapa bangunan-bangunan runtuh.

After all, it was the buildings,

Bagaimanapun juga, gedung-gedunglah,

not the earthquake,

dan bukan gempa bumi

that killed 220,000 people,

yang membunuh 220.000 orang,

that injured 330,000,

yang melukai 330.000,

that displaced 1.3 million people,

yang menelantarkan 1,3 juta orang,

that cut off food

yang memutuskan pasokan makanan

and water and supplies

air dan keperluan lain

for an entire nation.

di seluruh negeri.

This is the largest metropolitan-area disaster

Ini adalah bencana terbesar di daerah metropolitan

in decades,

dalam puluhan tahun.

and it was not a natural disaster --

Dan ini bukan bencana alam.

it was a disaster of engineering.

Ini adalah bencana teknis.

AIDG has worked in Haiti

AIDG telah bekerja di Haiti

since 2007,

sejak 2007,

providing engineering and business support

menyediakan bantuan teknik dan bisnis

to small businesses.

kepada usaha-usaha kecil.

And after the quake, we started bringing in earthquake engineers

Dan setelah gempa, kami mulai membawa insinyur gempa

to figure out why the buildings collapsed,

untuk menemukan penyebab runtuhnya gedung-gedung

to examine what was safe and what wasn't.

untuk memeriksa bangunan yang aman dan tidak.

Working with MINUSTAH,

Kami bekerja bersama MINUSTAH,

which is the U.N. mission in Haiti,

misi kemanusiaan PBB di Haiti,

with the Ministry of Public Works,

dengan departemen pekerjaan umum,

with different NGOs,

dengan berbagai organisasi non-pemerintah,

we inspected over 1,500 buildings.

kami memeriksa lebih dari 1.500 bangunan.

We inspected schools

Kami memeriksa sekolah

and private residencies.

dan hunian pribadi.

We inspected medical centers

Kami memeriksa pusat kesehatan

and food warehouses.

dan gudang-gudang makanan.

We inspected government buildings.

Kami memeriksa gedung-gedung pemerintah.

This is the Ministry of Justice.

Ini adalah departemen kehakiman.

Behind that door

Di balik pintu itu

is the National Judicial Archives.

adalah arsip peradilan nasional.

The fellow in the door, Andre Filitrault --

Orang di dalam pintu itu, Andre Filitrault,

who's the director

adalah direktur

of the Center for Interdisciplinary Earthquake Engineering Research

dari pusat penelitian teknis gempa bumi antar-disiplin

at the University of Buffalo --

di Universitas Buffalo,

was examining it to see if it was safe

yang sedang memeriksa untuk mengetahui apakah aman

to recover the archives.

untuk menyelamatkan arsip-arsip itu.

Andre told me,

Andre memberitahu saya,

after seeing these buildings fail

setelah melihat gedung-gedung ini runtuh

again and again in the same way,

lagi dan lagi dengan cara yang sama,

that there is no new research here.

bahwa tidak ada penelitian baru di sini.

There is nothing here that we don't know.

Tidak ada hal yang kita tidak tahu.

The failure points were the same:

Kerusakan terjadi pada titik yang sama --

walls and slabs not tied properly into columns --

dinding dan lempeng yang tidak terpasang dengan benar pada tiang penyangga --

that's a roof slab hanging off the building --

ini adalah lempengan atap tergantung di samping bangunan --

cantilevered structures,

struktur berpenyangga tunggal,

or structures that were asymmetric,

atau struktur yang tidak simetris,

that shook violently and came down,

yang bergetar dengan keras dan runtuh,

poor building materials,

bahan bangunan yang buruk,

not enough concrete,

beton yang tidak cukup,

not enough compression in the blocks,

tekanan pada balok yang tidak cukup,

rebar that was smooth,

baja yang licin,

rebar that was exposed to the weather and had rusted away.

yang telah berkarat karena cuaca.

Now there's a solution

Kini telah ada jalan keluar

to all these problems.

untuk seluruh masalah ini.

And we know how to build properly.

Dan kita tahu bagaimana cara membangun dengan benar.

The proof of this came in Chile,

Buktinya datang dari Chili,

almost a month later,

hampir sebulan kemudian,

when 8.8 magnitude earthquake

saat gempa bumi berkekuatan 8,8

hit Chile.

terjadi di Chili.

That is 500 times

500 kali kekuatan

the power of the 7.0

gempa berskala 7,0

that hit Port-au-Prince --

di Port-au-Prince --

500 times the power,

500 kali lebih kuat,

yet only under a thousand casualties.

namun mengakibatkan kurang dari seribu korban jiwa.

Adjusted for population density,

Jika disesuaikan dengan kepadatan penduduk,

that is less than one percent

kurang dari satu persen

of the impact of the Haitian quake.

dari akibat gempa Haiti.

What was the difference

Apa perbedaan

between Chile and Haiti?

antara Chili dan Haiti?

Seismic standards

Standar seismik

and confined masonry,

dan bangunan tahan gempa,

where the building acts as a whole --

di mana gedung benar-benar adalah kesatuan --

walls and columns

dinding dan tiang

and roofs and slabs

dan atap dan lempengan-lempengan

tied together to support each other --

saling terjalin untuk saling mendukung,

instead of breaking off into separate members and failing.

dan tidak hancur menjadi potongan-potongan terpisah dan runtuh.

If you look at this building in Chile,

Jika anda melihat bangunan di Chili ini,

it's ripped in half,

terbelah menjadi dua,

but it's not a pile of rubble.

namun tidak menjadi reruntuhan puing.

Chileans have been building with confined masonry

Chili telah membangun bangunan tahan gempa

for decades.

selama puluhan tahun.

Right now, AIDG is working with KPFF Consulting Engineers,

Sekarang, AIDG bekerja bersama konsultan teknik KPFF,

Architecture for Humanity,

Arsitektur bagi kemanusiaan,

to bring more confined masonry training

untuk mengajarkan pelatihan tentang bangunan tahan gempa

into Haiti.

di Haiti

This is Xantus Daniel;

Ini adalah Xantus Daniel,

he's a mason,

seorang tukang,

just a general construction worker, not a foreman,

pekerja konstruksi biasa, bukan seorang mandor,

who took one of our trainings.

yang mengikuti salah satu pelatihan kami.

On his last job he was working with his boss,

Saat dia bekerja bersama bosnya baru-baru ini

and they started pouring the columns wrong.

mereka membangun tiang dengan cara yang salah.

He took his boss aside,

Dia berbicara dengan bosnya,

and he showed him the materials on confined masonry.

dan menunjukkan bahan-bahan tahan gempa.

He showed him, "You know, we don't have to do this wrong.

Dia menunjukkan kepadana, "Anda tahu, kita tidak harus melakukannya dengan keliru.

It won't cost us any more

Kita tidak memerlukan biaya tambahan

to do it the right way."

untuk melakukannya dengan benar."

And they redid that building.

Dan mereka membangun kembali gedung itu.

They tied the rebar right,

Memasang baja dengan benar.

they poured the columns right,

Membangun tiang dengan benar.

and that building will be safe.

Dan bangunan itu akan aman.

And every building

Dan setiap bangunan

that they build going forward

yang mereka bangun setelah itu

will be safe.

akan aman.

To make sure these buildings are safe,

Untuk memastikan gedung-gedung ini aman,

it's not going to take policy --

tidak diperlukan peraturan,

it's going to take reaching out

diperlukan pendekatan

to the masons on the ground

kepada para pekerja bangunan

and helping them learn the proper techniques.

dan membantu mereka belajar teknik yang benar.

Now there are many groups doing this.

Sekarang banyak grup yang melakukan hal ini.

And the fellow in the vest there,

Dan teman saya yang memakai rompi di sana,

Craig Toten,

Craig Toten,

he has pushed forward

dia terdorong

to get documentation out to all the groups that are doing this.

untuk mendapatkan dokumentasi bagi semua grup yang melakukan hal ini.

Through Haiti Rewired,

Melalui Haiti Rewired,

through Build Change, Architecture for Humanity,

melalui Build Change, Arsitektur bagi kemanusiaan,

AIDG,

AIDG,

there is the possibility

memungkinkan kami

to reach out

untuk menjangkau

to 30,000 -- 40,000 masons

30.000 - 40.000 tukang

across the country

di seluruh negeri

and create a movement of proper building.

dan menciptakan gerakan menuju pembangunan gedung yang tepat.

If you reach out to the people on the ground

Jika anda menjangkau orang-orang di lapangan

in this collaborative way

dengan cara kerjasama seperti ini

it's extremely affordable.

akan benar-benar lebih terjangkau.

For the billions spent on reconstruction,

Dari miliaran dolar uang yang dihabiskan untuk rekonstruksi

you can train masons

anda dapat melatih para tukang

for dollars on every house

dengan beberapa dolar pada setiap rumah

that they end up building over their lifetime.

dan mereka akan menerapkannya seumur hidup.

Ultimately, there are two ways

Pada akhirnya, ada dua cara

that you can rebuild Haiti;

untuk membangun kembali Haiti,

the way at the top

cara di atas

is the way that Haiti's been building for decades.

adalah cara Haiti telah dibangun selama puluhan tahun.

The way at the top

Cara di atas

is a poorly constructed building

adalah bangunan yang dibangun dengan buruk

that will fail.

yang akan runtuh.

The way at the bottom is a confined masonry building,

Cara di bawah adalah bangunan tahan gempa,

where the walls are tied together,

di mana dinding saling terikat,

the building is symmetric,

bangunan yang simetris

and it will stand up to an earthquake.

yang akan bertahan dari gempa bumi.

For all the disaster,

Dari semua bencana ini,

there is an opportunity here

ada kesempatan

to build better houses

untuk membangun rumah-rumah yang lebih baik

for the next generation,

bagi generasi selanjutnya,

so that when the next earthquake hits,

sehingga saat terjadi gempa bumi lagi,

it is a disaster --

itu adalah sebuah bencana,

but not a tragedy.

namun bukan tragedi.

(Applause)

(Tepuk tangan)