Susan Savage-Rumbaugh: The gentle genius of bonobos

Translator: Abdi Christia Reviewer: Yustina Suryanti

I work with a species called "Bonobo."

Saya bekerja dengan spesies yang disebut "Bonobo."

And I'm happy most of the time,

Saya selalu merasa bahagia,

because I think this is the happiest species on the planet.

sebab menurut saya pikir ini adalah spesies paling bahagia di bumi.

It's kind of a well-kept secret.

Mereka bagaikan rahasia yang tersembunyi dengan baik.

This species lives only in the Congo.

Spesies ini hanya hidup di Kongo.

And they're not in too many zoos, because of their sexual behavior.

Mereka tidak banyak di kebun binatang, karena perilaku seksual mereka.

Their sexual behavior is too human-like

Perilaku seksual mereka terlalu mirip manusia

for most of us to be comfortable with.

sehingga banyak dari kita dapat merasa tidak nyaman.

(Laughter)

(Tawa)

But --

Tapi --

(Laughter)

(Tawa)

actually, we have a lot to learn from them, because they're a very

sebenarnya kita dapat belajar banyak dari mereka, sebab mereka sangat

egalitarian society and they're a very empathetic society.

egaliter dan mereka adalah komunitas yang sangat berempati.

And sexual behavior is not confined to one aspect of their life

Perilaku seksual mereka tidak terbatas pada satu aspek dalam hidup mereka

that they sort of set aside.

dan tidak mereka kesampingkan.

It permeates their entire life.

Itu mempengaruhi seluruh hidup mereka.

And it's used for communication.

Mereka menggunakannya untuk komunikasi.

And it's used for conflict resolution.

Juga untuk penyelesaian konflik.

And I think perhaps somewhere in our history we sort of,

Saya pikir pada suatu waktu di masa lalu

divided our lives up into lots of parts.

kita membagi hidup kita menjadi banyak bagian.

We divided our world up with lots of categories.

Kita membagi dunia kita jadi banyak kategori.

And so everything sort of has a place that it has to fit.

Lalu semua hal seakan-akan dapat masuk dalam kategori tersebut.

But I don't think that we were that way initially.

Tapi saya pikir awalnya kita tidak demikian.

There are many people who think that the animal world is hard-wired

Banyak orang berpikir bahwa dunia hewan itu berjalan dengan insting saja,

and that there's something very, very special about man.

dan ada sesuatu yang sangat, sangat spesial mengenai manusia.

Maybe it's his ability to have causal thought.

Mungkin kemampuannya untuk berpikir sebab akibat.

Maybe it's something special in his brain

Mungkin sesuatu yang spesial di otaknya

that allows him to have language.

yang membuatnya dapat mempunyai bahasa.

Maybe it's something special in his brain

Mungkin sesuatu yang spesial di otaknya

that allows him to make tools or to have mathematics.

yang membuatnya dapat membuat perkakas atau memiliki matematika.

Well, I don't know. There were Tasmanians who were discovered

Saya tidak tahu. Ada orang Tasmania yang ditemukan

around the 1600s and they had no fire.

sekitar tahun 1600an dan mereka tidak punya api.

They had no stone tools.

Mereka tidak punya peralatan batu.

To our knowledge they had no music.

Sejauh pemahaman kita mereka tidak punya musik.

So when you compare them to the Bonobo,

Jadi ketika anda membandingkannya dengan Bonobo,

the Bonobo is a little hairier.

Bonobo itu lebih banyak rambutnya.

He doesn't stand quite as upright.

Bonobo tidak berdiri setegak orang itu.

But there are a lot of similarities.

Tapi ada banyak kemiripan.

And I think that as we look at culture,

Dan saya pikir ketika kita melihat budaya,

we kind of come to understand

kita mendekati pemahaman

how we got to where we are.

bagaimana kita menjadi diri kita sekarang.

And I don't really think it's in our biology;

Dan saya pikir itu bukan karena biologi kita;

I think we've attributed it to our biology,

saya kira kita semua menganggap perbedaan itu ada karena biologi kita,

but I don't really think it's there.

tapi saya pikir tidak demikian.

So what I want to do now is introduce you

Jadi apa yang akan saya lakukan adalah mengenalkan anda

to a species called the Bonobo.

pada sebuah spesies bernama Bonobo.

This is Kanzi.

Ini adalah Kanzi.

He's a Bonobo.

Dia seekor Bonobo.

Right now, he's in a forest in Georgia.

Saat ini dia ada di sebuah hutan di Georgia.

His mother originally came from a forest in Africa.

Dulu ibunya datang dari sebuah hutan di Afrika.

And she came to us when she was just at puberty,

Kami menerima ibunya ketika dia baru saja puber,

about six or seven years of age.

sekitar usia enam atau tujuh.

Now this shows a Bonobo on your right,

Di sebelah kanan anda adalah sebuah Bonobo,

and a chimpanzee on your left.

dan sebelah kiri adalah simpanse.

Clearly, the chimpanzee has a little bit harder time of walking.

Jelas sekali bahwa simpanse sedikit lebih kesulitan berjalan.

The Bonobo, although shorter than us and their arms still longer,

Bonobo, meskipun lebih pendek dari kita dan lengan mereka lebih panjang,

is more upright, just as we are.

berdiri lebih tegak, seperti halnya dengan kita.

This shows the Bonobo compared to an australopithecine like Lucy.

Ini menunjukkan Bonobo bila dibandingkan dengan australopithecine seperti Lucy.

As you can see, there's not a lot of difference

Seperti yang dapat anda lihat, tidak banyak perbedaan

between the way a Bonobo walks

antara cara Bonobo berjalan

and the way an early australopithecine would have walked.

dan cara australopithecine awal seharusnya berjalan.

As they turn toward us you'll see

Ketika mereka menghadap kita anda akan melihat

that the pelvic area of early australopithecines is a little flatter

bahwa area pinggul australopithecine awal sedikit lebih datar

and doesn't have to rotate quite so much from side to side.

dan tidak harus begitu banyak berputar dari sisi ke sisi.

So the -- the bipedal gait is a little easier.

Jadi, berjalan dengan dua kaki menjadi lebih mudah.

And now we see all four.

Sekarang kita lihat keempat-empatnya.

Video: Narrator: The wild Bonobo lives in central Africa, in the jungle

Video: Narator: Bonobo liar hidup di Afrika tengah, di hutan

encircled by the Congo River.

yang dikelilingi oleh Sungai Kongo.

Canopied trees as tall as 40 meters, 130 feet,

Pohon-pohon yang berkanopi setinggi 40 meter, 130 kaki,

grow densely in the area.

tumbuh lebat di area ini.

It was a Japanese scientist

Seorang ilmuwan Jepanglah

who first undertook serious field studies of the Bonobo,

yang pertama kali melakukan studi lapangan serius terhadap Bonobo,

almost three decades ago.

hampir tiga dekade yang lalu.

Bonobos are built slightly smaller than the chimpanzee.

Tubuh Bonobo sedikit lebih kecil dari simpanse.

Slim-bodied, Bonobos are by nature very gentle creatures.

Dengan tubuhnya yang ramping, Bonobo adalah makhluk yang lembut.

Long and careful studies have reported many new findings on them.

Studi yang panjang dan cermat telah menghasilkan banyak temuan tentang mereka.

One discovery was that wild Bonobos often walk bidpedally.

Satu penemuan adalah bahwa Bonobo liar sering berjalan dengan dua kaki.

What's more, they are able to walk upright for long distances.

Lebih lagi, mereka dapat berjalan tegak menempuh jarak yang jauh.

Susan Savage-Rumbaugh (video): Let's go say hello to Austin first and then go to the A frame.

Susan Savage-Rumbaugh (video): Mari menyapa Austin dulu lalu pergi ke bingkai A.

SS: This is Kanzi and I, in the forest.

SS: Ini adalah Kanzi dan saya, di dalam hutan.

None of the things you will see in this particular video are trained.

Dalam video yang akan anda lihat ini tidak ada yang sudah dilatih sebelumnya.

None of them are tricks.

Tidak ada trik yang digunakan.

They all happened to be captured on film spontaneously,

Mereka terekam dalam film secara spontan

by NHK of Japan.

oleh NHK dari Jepang.

We have eight Bonobos.

Kami punya delapan Bonobo.

Video: Look at all this stuff that's here for our campfire.

Video: Lihat semua benda yang ada di sini untuk api unggun kita.

SS: An entire family at our research centre.

SS: Sebuah keluarga yang utuh di pusat penelitian kami.

Video: You going to help get some sticks?

Video: Kamu akan bantu mencari ranting?

Good.

Bagus.

We need more sticks, too.

Kita butuh lebih banyak ranting.

I have a lighter in my pocket if you need one.

Aku punya pemantik di saku kalau kamu butuh.

That's a wasps' nest.

Itu adalah sarang tawon.

You can get it out.

Kamu dapat mengeluarkannya.

I hope I have a lighter.

Aku harap aku punya sebuah pemantik.

You can use the lighter to start the fire.

Kamu dapat memakainya untuk menyalakan api.

SS: So Kanzi is very interested in fire.

SS: Kanzi sangat tertarik pada api.

He doesn't do it yet without a lighter,

Dia belum bisa melakukannya tanpa pemantik,

but I think if he saw someone do it, he might be able to do --

tapi saya pikir bila dia melihat seseorang melakukannya, mungkin dia bisa

make a fire without a lighter.

menyalakan api tanpa pemantik.

He's learning about how to keep a fire going.

Dia sedang belajar bagaimana menjaga apinya tetap menyala.

He's learning the uses for a fire,

Dia sedang belajar kegunaan api,

just by watching what we do with fire.

hanya dengan melihat apa yang kita lakukan dengan api.

(Laughter)

(Tawa)

This is a smile on the face of a Bonobo.

Ini adalah senyum di wajah seekor Bonobo.

These are happy vocalizations.

Ini adalah vokalisasi gembira.

Video: You're happy.

Video: Kamu sedang senang.

You're very happy about this part.

Kamu sangat senang dengan bagian ini.

You've got to put some water on the fire. You see the water?

Kamu harus menuangkan air di api itu. Kamu lihat airnya?

Good job.

Kerja yang bagus.

SS: Forgot to zip up the back half of his backpack.

SS: Dia lupa menutup kantong luar ranselnya.

But he likes to carry things from place to place.

Tapi dia suka membawa benda-benda kesana kemari.

Video: Austin, I hear you saying "Austin."

Video: Austin, aku dengar kamu bilang "Austin."

SS: He talks to other Bonobos at the lab, long-distance,

SS: Dia bicara ke Bonobo lain di lab dari jarak jauh,

farther than we can hear.

lebih jauh dari yang kita dengar.

This is his sister.

Ini adalah saudara perempuannya.

This is her first time to try to drive a golf cart.

Ini adalah kali pertama dia mencoba mengendarai sebuah mobil golf.

Video: Goodbye.

Video: Selamat jalan.

(Laughter)

(Tawa)

SS: She's got the pedals down, but not the wheel.

SS: Dia menginjak pedalnya, tapi tidak memutar setirnya.

She switches from reverse to forward

Dia mengganti dari mundur ke maju

and she holds onto the wheel, rather than turns it.

dan dia berpegangan pada setirnya tapi tidak memutarnya.

(Laughter)

(Tawa)

Like us, she knows that that individual in the mirror is her.

Seperti kita, dia tahu bahwa individu dalam cermin itu adalah dia.

(Music)

(Musik)

Video: Narrator: By raising Bonobos in a culture that is both Bonobo and human,

Video: Narator: Dengan membesarkan Bonobo di budaya yang terdiri dari Bonobo dan manusia,

and documenting their development across two decades,

dan mendokumentasikan perkembangannya selama dua dekade,

scientists are exploring how cultural forces

ilmuwan sedang mencoba memahami bagaimana kekuatan budaya

(Laughter)

(Tawa)

may have operated during human evolution.

mungkin bekerja selama evolusi manusia.

His name is Nyota.

Namanya adalah Nyota.

It means "star" in Swahili.

Artinya adalah "bintang" dalam bahasa Swahili.

(Music)

(Musik)

Panbanisha is trying to give Nyota a haircut with a pair of scissors.

Panbanisha sedang mencoba memotong rambut Nyota dengan sebuah gunting.

In the wild, the parent Bonobo is known to groom its offspring.

Di alam liar, orangtua Bonobo dikenal merawat rambut anaknya.

Here Panbanisha uses scissors, instead of her hands,

Di sini Panbanisha menggunakan gunting dan bukan tangannya,

to groom Nyota.

untuk memotong rambut Nyota.

Very impressive.

Sangat mengagumkan.

Subtle maneuvering of the hands is required

Pergerakan tangan yang cermat diperlukan

to perform delicate tasks like this.

untuk melakukan tugas yang rumit seperti ini.

Nyota tries to imitate Panbanisha by using the scissors himself.

Nyota mencoba meniru Panbanisha dengan menggunakan guntingnya sendiri.

Realizing that Nyota might get hurt,

Sadar bahwa Nyota mungkin terluka,

Panbanisha, like any human mother,

Panbanisha, seperti ibu manusia lainnya,

carefully tugs to get the scissors back.

secara hati-hati mengambil guntingnya kembali.

He can now cut through tough animal hide.

Dia sekarang dapat memotong kulit hewan yang kaku.

SS: Kanzi's learned to make stone tools.

SS: Kanzi sudah belajar membuat peralatan batu.

Video: Kanzi now makes his tools,

Video: Kanzi sekarang membuat peralatannya,

just as our ancestors may have made them,

mungkin sama dengan buatan nenek moyang kita,

two-and-a-half million years ago --

dua setengah juta tahun lalu --

by holding the rocks in both hands, to strike one against the other.

dengan memegang dua buah batu, lalu memukulkannya satu sama lain.

He has learned that by using both hands

Dia belajar bahwa dengan menggunakan kedua tangan

and aiming his glancing blows,

dan mengarahkan pukulannya,

he can make much larger, sharper flakes.

dia dapat membuat potongan yang jauh lebih besar dan lebih tajam.

Kanzi chooses a flake he thinks is sharp enough.

Kanzi memilih serpihan yang dia pikir cukup tajam.

The tough hide is difficult to cut, even with a knife.

Kulit yang kaku itu sulit dipotong, bahkan dengan sebuah pisau.

The rock that Kanzi is using is extremely hard

Batu yang digunakan Kanzi itu sangat keras

and ideal for stone tool making, but difficult to handle,

dan ideal untuk membuat perkakas, tapi mengolahnya sulit,

requiring great skill.

membutuhkan keahlian yang hebat.

Kanzi's rock is from Gona, Ethiopia

Batu Kanzi itu dari Gona, Etiopia,

and is identical to that used by our African ancestors

identik dengan yang digunakan oleh moyang Afrika kita

two-and-a-half million years ago.

dua setengah juta tahun lalu.

These are the rocks Kanzi used

Ini adalah batu yang dipakai Kanzi

and these are the flakes he made.

dan ini adalah serpihan yang dibuatnya.

The flat sharp edges are like knife blades.

Pinggiran yang datar dan tajam itu adalah mata pisaunya.

Compare them to the tools our ancestors used;

Bandingkan mereka dengan alat yang digunakan moyang kita:

they bear a striking resemblance to Kanzi's.

mereka mirip dengan alat yang dibuat Kanzi.

Panbanisha is longing to go for a walk in the woods.

Panbanisha ingin berjalan-jalan di hutan.

She keeps staring out the window.

Dia terus menatap ke luar jendela.

SS: This is -- let me show you something we didn't think they would do.

SS: Izinkan saya menunjukkan sesuatu, yang kami pikir tak akan mereka lakukan.

Video: For several days now, Panbanisha has not been outside.

Video: Selama beberapa hari Panbanisha belum ke luar ruangan.

SS: I normally talk about language.

SS: Biasanya saya bicara tentang bahasa.

Video: Then Panbanisha does something unexpected.

Video: Lalu Panbanisha melakukan sesuatu yang tak terduga.

SS: But since I'm advised not to do what I normally do,

SS: Tapi saya diberitahu agar tak melakukan apa yang biasanya saya lakukan,

I haven't told you that these apes have language.

saya belum memberi tahu anda bahwa kera-kera ini punya bahasa.

It's a geometric language.

Bahasa geometrik.

Video: She takes a piece of chalk

Video: Dia mengambil sepotong kapur

and begins writing something on the floor.

dan mulai menulis sesuatu di lantai.

What is she writing?

Apa yang dia tulis?

SS: She's also saying the name of that, with her voice.

SS: Dia juga mengatakan namanya, dengan suaranya.

Video: Now she comes up to Dr. Sue and starts writing again.

Video: Sekarang dia datang ke Dr. Sue dan mulai menulis lagi.

SS: These are her symbols on her keyboard.

SS: Di papan ini ada simbol-simbolnya.

(Music)

(Musik)

They speak when she touches them.

Mereka berbunyi ketika dia menyentuhnya.

Video: Panbanisha is communicating to Dr. Sue where she wants to go.

Video: Panbanisha sedang berbicara ke Dr. Sue ke mana dia ingin pergi.

"A frame" represents a hut in the woods.

"Bingkai A" mewakili sebuah gubuk di hutan.

Compare the chalk writing with the lexigram on the keyboard.

Bandingkan tulisan kapur itu dengan lexigram di keyboard.

Panbanisha began writing the lexigrams on the forest floor.

Panbanisha mulai menulis lexigram di lantai hutan.

SS (video): Very nice. Beautiful, Panbanisha.

SS (video): Sangat bagus. Cantik sekali, Panbanisha.

SS: At first we didn't really realize what she was doing,

SS: Awalnya kami tidak begitu menyadari apa yang dia lakukan,

until we stood back and looked at it and rotated it.

sampai kami berdiri dan melihatnya dan memutarnya.

Video: This lexigram also refers to a place in the woods.

Video: Lexigram ini juga mengacu pada sebuah tempat di hutan.

The curved line is very similar to the lexigram.

Garis melengkung ini sangat mirip dengan lexigram.

The next symbol Panbanisha writes represents "collar."

Simbol yang digambar Panbanisha berikutnya mewakili "tali kekang."

It indicates the collar that Panbanisha must wear when she goes out.

Artinya adalah tali kekang yang harus dipakai Panbanisha ketika dia keluar.

SS: That's an institutional requirement.

SS: Itu adalah peraturan institusi.

Video: This symbol is not as clear as the others,

Video: Simbol ini tidak sejelas lainnya,

but one can see Panbanisha is trying to produce a curved line

tapi dapat dilihat bahwa Panbanisha berusaha membuat sebuah garis melengkung

and several straight lines.

dan beberapa garis lurus.

Researchers began to record what Panbanisha said,

Para peneliti mulai mencatat apa yang dikatakan Panbanisha,

by writing lexigrams on the floor with chalk.

dengan menulis lexigram kapur di lantai.

Panbanisha watched.

Panbanisha mengamati.

Soon she began to write as well.

Lalu dia segera belajar menulis.

The Bonobo's abilities have stunned scientists around the world.

Kemampuan para Bonobo telah mencengangkan ilmuwan di seluruh dunia.

How did they develop?

Bagaimana mereka berkembang?

SS (video): We found that the most important thing

SS (video): Kami menemukan bahwa hal paling penting

for permitting Bonobos to acquire language is not to teach them.

untuk membuat Bonobo belajar bahasa adalah dengan tidak mengajari mereka.

It's simply to use language around them,

Tapi dengan menggunakan bahasa di sekitar mereka,

because the driving force in language acquisition

sebab kekuatan pendorong dalam pembelajaran bahasa

is to understand what others, that are important to you, are saying to you.

adalah untuk mengerti apa yang dikatakan pihak lain, pihak yang anda anggap penting.

Once you have that capacity,

Setelah anda punya kapasitas itu,

the ability to produce language

kemampuan untuk menghasilkan bahasa

comes rather naturally and rather freely.

datang dengan alami dan bebas.

So we want to create an environment in which Bonobos,

Jadi kami ingin membuat sebuah lingkungan di mana Bonobo,

like all of the individuals with whom they are interacting --

seperti semua individu yang berinteraksi dengan mereka --

we want to create an environment in which they have fun,

kami ingin membuat sebuah lingkungan di mana mereka senang,

and an environment in which the others

dan sebuah lingkungan di mana makhluk lain

are meaningful individuals for them.

adalah individu yang berarti bagi mereka.

Narrator: This environment brings out unexpected potential

Narator: Lingkungan ini mengeluarkan potensi yang tak terduga

in Kanzi and Panbanisha.

dari Kanzi dan Panbanisha.

Panbanisha is enjoying playing her harmonica,

Panbanisha sedang menikmati bermain harmonika,

until Nyota, now one year old, steals it.

sampai Nyota, sekarang berumur satu tahun, mengambilnya.

Then he peers eagerly into his mother's mouth.

Lalu dia dengan semangat melihat ke dalam mulut ibunya.

Is he looking for where the sound came from?

Apakah dia mencari dari mana asal suaranya?

Dr. Sue thinks it's important to allow such curiosity to flourish.

Dr. Sue berpikir bahwa membiarkan keingintahuan semacam itu berkembang sangatlah penting.

This time Panbanisha is playing the electric piano.

Kali ini Panbanisha memainkan piano elektrik.

She wasn't forced to learn the piano;

Dia tidak dipaksa memainkan piano itu;

she saw a researcher play the instrument and took an interest.

dia melihat seorang peneliti memainkan instrumen itu dan tertarik.

Researcher: Go ahead. Go ahead. I'm listening.

Peneliti: Ayo mainkan. Mainkan saja. Saya mendengarkan.

Do that real fast part that you did. Yeah, that part.

Mainkan bagian tadi dengan cepat. Ya, bagian itu.

Narrator: Kanzi plays the xylophone;

Narator: Kanzi memainkan xilofon;

using both hands he enthusiastically accompanies Dr. Sue's singing.

dengan memakai dua tangan dia menemani nyanyian Dr. Sue dengan antusias.

Kanzi and Panbanisha

Kanzi dan Panbanisha

are stimulated by this fun-filled environment,

terstimulasi dengan lingkungan yang dipenuhi keriangan ini,

which promotes the emergence of these cultural capabilities.

yang memicu munculnya kemampuan budaya ini.

(Laughter)

(Tawa)

Researcher: OK, now get the monsters. Get them.

Peneliti: Oke, sekarang kejar monsternya. Kejar mereka.

Take the cherries too.

Ambil cerinya juga.

Now watch out, stay away from them now.

Sekarang hati-hati, menjauh dari mereka sekarang.

Now you can chase them again. Time to chase them.

Sekarang kamu dapat mengejar mereka lagi. Waktunya mengejar mereka.

Now you have to stay away. Get away.

Sekarang kamu harus menghindar. Menghindar.

Run away. Run.

Lari yang jauh. Lari.

Now we can chase them again. Go get them.

Sekarang kita dapat mengejar mereka lagi. Ayo kejar mereka.

Oh no!

Oh tidak!

Good Kanzi. Very good. Thank you so much.

Bagus Kanzi. Sangat bagus. Terima kasih banyak.

Narrator: None of us, Bonobo or human, can possibly even imagine?

Narator: Tak seorang pun, Bonobo atau manusia, dapat membayangkan hal ini.

SS: So we have a bi-species environment, we call it a "panhomoculture."

SS: Kita punya lingkungan bi-spesies, kami menyebutnya "panhomoculture." (budaya pan-homo)

We're learning how to become like them.

Kita belajar bagaimana caranya menjadi seperti mereka.

We're learning how to communicate with them,

Kita belajar bagaimana berkomunikasi dengan mereka,

in really high-pitched tones.

dengan nada yang sangat tinggi.

We're learning that they probably have a language in the wild.

Kita belajar bahwa kemungkinan besar mereka punya bahasa di alam liar sana.

And they're learning to become like us.

Dan mereka belajar untuk menjadi seperti kita.

Because we believe that it's not biology; it's culture.

Sebab kami percaya bahwa bukan biologi; tapi budaya.

So we're sharing tools and technology and language

Jadi kita berbagi peralatan dan teknologi dan bahasa

with another species.

dengan spesies lain.

Thank you.

Terima kasih.