Greg Stone: Saving the ocean one island at a time

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

I guess the story actually has to start

Saya rasa kisah ini harus dimulai

maybe back in the the 1960s,

di tahun 1960-an

when I was seven or eight years old,

saat saya berusia tujuh atau delapan tahun,

watching Jacques Cousteau documentaries on the living room floor

saya menyaksikan film dokumenter Jacques Cousteau sambil duduk di lantai ruang keluarga

with my mask and flippers on.

dengan masker dan sepatu karet.

Then after every episode, I had to go up to the bathtub

Setelah selesai, saya akan pergi ke bak mandi

and swim around the bathtub and look at the drain,

dan berenang di dalamnya sambil melihat saluran pembuangan,

because that's all there was to look at.

karena hanya itu yang bisa diamati.

And by the time I turned 16,

Saat saya berusia 16 tahun,

I pursued a career in marine science,

saya meniti karir di ilmu kelautan,

in exploration and diving,

dalam hal penyelaman dan eksplorasi,

and lived in underwater habitats, like this one off the Florida Keys,

dan tinggal di bawah air, seperti di lepas pantai Florida Keys ini

for 30 days total.

selama 30 hari.

Brian Skerry took this shot. Thanks, Brian.

Brian Skerry mengambil foto ini. Terima kasih, Brian.

And I've dived in deep-sea submersibles around the world.

Saya bepergian dengan kapal selam laut dalam di seluruh dunia.

And this one is the deepest diving submarine in the world,

Inilah kapal selam dengan kemampuan menyelam terdalam di dunia

operated by the Japanese government.

yang dioperasikan oleh pemerintah Jepang.

And Sylvia Earle and I

Saya bersama Sylvia Earle

were on an expedition in this submarine

sedang berada dalam kapal selam ini

20 years ago in Japan.

di Jepang 20 tahun yang lalu.

And on my dive, I went down 18,000 feet,

Dalam penyelaman itu, saya turun hingga kedalaman 18.000 kaki

to an area that I thought

ke daerah yang saya pikir

would be pristine wilderness area on the sea floor.

adalah alam liar yang masih asli di dasar laut.

But when I got there, I found

Namun begitu sampai di sana, saya melihat

lots of plastic garbage and other debris.

banyak sampah plastik dan yang lainnya.

And it was really a turning point in my life,

Itu benar-benar mengubah hidup saya

where I started to realize

di mana saya mulai menyadari

that I couldn't just go have fun doing science and exploration.

bahwa meneliti dan eksplorasi tidak hanya bersenang-senang.

I needed to put it into a context.

Saya harus memiliki konteks.

I needed to head towards conservation goals.

Saya harus memiliki tujuan untuk melindunginya.

So I began to work

Jadi saya mulai bekerja

with National Geographic Society and others

bersama National Geographic Society dan yang lainnya

and led expeditions to Antarctica.

dan memimpin ekspedisi ke Antartika.

I led three diving expeditions to Antarctica.

Saya memimpin tiga ekspedisi penyelaman ke Antartika.

Ten years ago was a seminal trip,

Dua tahun lalu kami mengadakan perjalanan awal

where we explored that big iceberg, B-15,

saat menjelajahi gunung es besar itu, B-15,

the largest iceberg in history, that broke off the Ross Ice Shelf.

gunung es terbesar dalam sejarah, yang terpisah dari beting es Ross.

And we developed techniques

Kami mengembangkan teknik

to dive inside and under the iceberg,

untuk menyelam di dalam dan di bawah gunung es

such as heating pads on our kidneys

seperti dengan memasang pemanas di ginjal kami

with a battery that we dragged around,

dengan beterai yang kami bawa

so that, as the blood flowed through our kidneys,

sehingga saat darah mengalir melalui ginjal kami,

it would get a little boost of warmth

darah itu akan mengalami pemanasan

before going back into our bodies.

sebelum kembali ke tubuh kami.

But after three trips to Antarctica,

Namun setelah tiga ekspedisi ke Antartika,

I decided that it might be nicer to work in warmer water.

saya memutuskan untuk bekerja di perairan yang lebih hangat.

And that same year, 10 years ago,

Di tahun yang sama, 10 tahun yang lalu,

I headed north to the Phoenix Islands.

saya pergi ke utara menuju Kepulauan Phoenix.

And I'm going to tell you that story here in a moment.

Dan saya akan menceritakan kisahnya di sini.

But before I do, I just want you to ponder this graph for a moment.

Sebelumnya, saya ingin Anda merenungkan grafik ini sebentar.

You may have seen this in other forms,

Anda mungkin telah melihatnya dalam bentuk lain,

but the top line is the amount of protected area

garis di atas itu adalah jumlah daratan

on land, globally,

yang dilindungi secara global,

and it's about 12 percent.

yaitu sekitar 12 persen.

And you can see that it kind of hockey sticks up

Dan Anda dapat melihat bahwa jumlahnya naik tajam

around the 1960s and '70s,

sekitar tahun 60 hingga 70-an

and it's on kind of a nice trajectory right now.

dan saat ini tampaknya laju pertumbuhannya bagus.

And that's probably because

Dan itu mungkin karena

that's when everybody got aware of the environment

saat itulah orang-orang mulai sadar lingkungan

and Earth Day

dengan Hari Bumi

and all the stuff that happened in the '60s with the Hippies and everything

dan semua hal yang terjadi pada Kaum Hippie dan semuanya pada tahun 60-an

really did, I think, have an affect on global awareness.

saya rasa benar-benar telah mempengaruhi kesadaran global.

But the ocean-protected area

Namun daerah lautan yang dilindungi

is basically flat line

pada dasarnya tidak berubah

until right about now -- it appears to be ticking up.

hingga sekarang -- tampaknya kini mulai naik.

And I do believe that we are at the hockey stick point

Saya yakin kita berada pada titik di mana daerah lautan yang dilindungi

of the protected area in the ocean.

akan naik tajam.

I think we would have gotten there a lot earlier

Saya rasa seharusnya kita sampai di sini lebih awal

if we could see what happens in the ocean

jika kita dapat melihat apa yang terjadi di lautan

like we can see what happens on land.

seperti kita dapat melihat apa yang terjadi di darat.

But unfortunately, the ocean is opaque,

Sayangnya, lautan tidak tembus cahaya,

and we can't see what's going on.

dan kita tidak dapat melihat apa yang terjadi.

And therefore we're way behind on protection.

Sehingga kita terlambat dalam perlindungannya.

But scuba diving, submersibles

Namun penyelaman, kapal selam

and all the work that we're setting about to do here

dan semua hal yang akan kita lakukan di sini

will help rectify that.

akan membantu memperbaikinya.

So where are the Phoenix Islands?

Lalu di mana Kepulauan Phoenix itu?

They were the world's largest marine-protected area

Itu adalah daerah perlindungan lautan terbesar di dunia

up until last week

hingga minggu lalu

when the Chagos Archipelago was declared.

saat Kepulauan Chagos dinyatakan menjadi daerah perlindungan.

It's in the mid-Pacific. It's about five days from anywhere.

Letaknya di tengah Pasifik, dari manapun diperlukan lima hari perjalanan.

If you want to get to the Phoenix Islands,

Jika Anda ingin pergi ke Kepulauan Phoenix,

it's five days from Fiji,

jaraknya lima hari dari Fiji,

it's five days from Hawaii, it's five days from Samoa.

lima hari dari Hawaii, juga lima hari dari Samoa.

It's out in the middle of the Pacific,

Tepat di tengah-tengah Pasifik,

right around the Equator.

di sekitar khatulistiwa.

I had never heard of the islands 10 years ago,

10 tahun yang lalu, saya tidak tahu akan kepulauan itu

nor the country, Kiribati, that owns them,

juga negara yang memilikinya, Kiribati,

till two friends of mine who run a liveaboard dive boat in Fiji

sampai dua orang rekan saya yang mengoperasikan kapal bagi penyelam di Fiji

said, "Greg, would you lead a scientific expedition up to these islands?

berkata, "Greg, anda mau memimpin ekspedisi ilmiah di pulau ini?

They've never been dived."

Pulau ini belum pernah diselami."

And I said, "Yeah.

Dan saya berkata, "Ya.

But tell me where they are and the country that owns them."

Tapi beri tahu di mana dan di negara mana pulau itu."

So that's when I first learned of the Islands

Itulah pertama kalinya saya tahu tentang pulau itu.

and had no idea what I was getting into.

Saya tidak tahu apa yang akan saya temui.

But I was in for the adventure.

Namun saya ikut dalam petualangan itu.

Let me give you a little peek here of the Phoenix Islands-protected area.

Saya akan memberikan sedikit gambaran dari daerah perlindungan Kepulauan Phoenix.

It's a very deep-water part of our planet.

Ini adalah wilayah laut dalam.

The average depths are about 12,000 ft.

Rata-rata kedalamannya sekitar 12.000 kaki.

There's lots of seamounts in the Phoenix Islands,

Ada banyak gunung bawah laut di Kepulauan Phoenix,

which are specifically part of the protected area.

yang secara khusus menjadi bagian dari daerah perlindungan ini.

Seamounts are important for biodiversity.

Gunung bawah laut penting bagi keanekaragaman makhluk hidup.

There's actually more mountains in the ocean than there are on land.

Sebenarnya ada lebih banyak gunung di lautan dibandingkan di darat.

It's an interesting fact.

Ini kenyataan yang menarik.

And the Phoenix Islands is very rich in those seamounts.

Dan Kepulauan Phoenix sangat kaya akan gunung bawah laut itu.

So it's a deep -- think about it in a big three-dimensional space,

Jadi -- bayangkan ruangan tiga dimensi yang besar,

very deep three-dimensional space

ruangan tiga dimensi yang sangat dalam

with herds of tuna, whales,

dengan kumpulan tuna, ikan paus,

all kinds of deep sea marine life

segala macam kehidupan bawah laut dalam

like we've seen here before.

yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

That's the vessel that we took up there

Itulah kapal selam yang kami bawa ke sana

for these studies, early on,

untuk kajian ini

and that's what the Islands look like -- you can see in the background.

dan inilah wajah pulaunya -- Anda bisa melihatnya di latar belakang sana.

They're very low to the water,

Daratannya sangat rendah,

and they're all uninhabited, except one island

dan tidak berpenghuni, kecuali satu pulau

has about 35 caretakers on it.

yang dijaga oleh sekitar 35 orang.

And they've been uninhabited for most of time

Selama ini kepulauan itu hampir tidak pernah dihuni

because even in the ancient days,

karena bahkan di masa lalu,

these islands were too far away

jarak kepulauan ini terlalu jauh

from the bright lights of Fiji and Hawaii and Tahiti

dari lampu-lampu di Fiji, Hawaii, dan Tahiti

for those ancient Polynesian mariners

bagi para pelaut Polinesia kuno

that were traversing the Pacific so widely.

yang begitu banyak melintasi Pasifik.

But we got up there,

Namun kami pergi ke sana,

and I had the unique and wonderful scientific opportunity and personal opportunity

dan mendapat kesempatan pribadi dan ilmiah yang unik dan luar biasa

to get to a place that had never been dived

untuk mencapai tempat yang belum pernah diselami sebelumnya

and just get to an island and go, "Okay, where are we going to dive?

dan kami pergi ke pulau itu dan berkata, "Baik, di mana kita akan menyelam?

Let's try there,"

Mari kita coba di sana,"

and then falling into the water.

lalu kami masuk ke dalam air.

Both my personal and my professional life changed.

Semua kehidupan pribadi dan profesional saya berubah.

Suddenly, I saw a world

Tiba-tiba, saya melihat dunia lautan

that I had never seen before in the ocean --

yang belum pernah dilihat sebelumnya --

schools of fish that were so dense

rombongan ikan yang begitu pekat

they dulled the penetration of sunlight from the surface,

hingga mengaburkan cahaya matahari dari permukaan,

coral reefs that were continuous

batu karang yang sambung-menyambung,

and solid and colorful,

keras, dan beraneka warna,

large fish everywhere,

ikan-ikan besar di mana-mana,

manta rays.

ikan manta ray.

It was an ecosystem. Parrotfish spawning --

Sebuah ekosistem. Ikan bayan yang bertelur --

this is about 5,000 longnose parrotfish spawning

ada sekitar 5.000 ikan bayan berhidung panjang bertelur

at the entrance to one of the Phoenix Islands.

di jalur masuk ke salah satu Kepulauan Phoenix.

You can see the fish are balled up

Anda dapat melihat ikan-ikan itu saling bergulung

and then there's a little cloudy area there

lalu ada daerah yang sedikit berawan di sana

where they're exchanging the eggs and sperm for reproduction --

di mana mereka saling bertukar sperma dan telur untuk pembuahan,

events that the ocean is supposed to do,

hal yang seharusnya dilakukan oleh lautan

but struggles to do in many places now

namun hal itu sulit dilakukan di banyak tempat sekarang

because of human activity.

karena kegiatan manusia.

The Phoenix Islands and all the equatorial parts of our planet

Kepulauan Phoenix dan seluruh wilayah tropis di planet kita

are very important for tuna fisheries,

sangat penting bagi pembiakan ikan tuna,

especially this yellowfin tuna that you see here.

terutama ikan tuna bersirip kuning yang Anda lihat di sini.

Phoenix Islands is a major tuna location.

Kepulauan Phoenix adalah daerah tuna yang besar.

And sharks -- we had sharks on our early dives,

Ikan hiu -- kami bertemu ikan hiu di awal penyelaman

up to 150 sharks at once,

hingga 150 ekor sekaligus,

which is an indication

yang merupakan pertanda

of a very, very healthy, very strong, system.

akan sistem yang sangat sehat dan kuat.

So I thought the scenes

Sehingga saya rasa pemandangan

of never-ending wilderness

akan alam liar yang tiada akhir ini

would go on forever,

akan ada selamanya,

but they did finally come to an end.

namun akhirnya alam liar ini mencapai akhirnya.

And we explored the surface of the Islands as well --

Kami juga menjelajahi daratannya juga --

very important bird nesting site,

tempat burung bersarang yang sangat penting,

some of the most important bird-nesting sites in the Pacific, in the world.

beberapa tempat burung bersarang yang paling penting di Pasifik, di dunia.

And we finished our trip.

Kami menyudahi perjalanan kami.

And that's the area again.

Kembali, inilah daerah itu

You can see the Islands -- there are eight islands --

Anda dapat melihat pulaunya -- ada 8 pulau --

that pop out of the water.

yang muncul dari air.

The peaks that don't come out of the water are the seamounts.

Puncak yang tidak muncul dari air adalah gunung bawah laut.

Remember, a seamount turns into an island when it hits the surface.

Ingatlah, gunung bawah laut itu menjadi pulau saat menyentuh permukaan air.

And what's the context of the Phoenix Islands?

Lalu apa konteks dari Kepulauan Phoenix?

Where do these exist?

Di mana kepulauan ini berada?

Well they exist in the Republic of Kiribati,

Kepulauan ini berada di Republik Kiribati,

and Kiribati is located in the Central Pacific

dan Kiribati terletak di tengah-tengah Pasifik

in three island groups.

yang terdri dari 3 kepulauan.

In the west we have the Gilbert Islands.

Di sebelah Barat ada Kepulauan Gilbert

In the center we have the Phoenix Islands,

Di tengah ada Kepulauan Phoenix,

which is the subject that I'm talking about.

yang saya bicarakan sekarang.

And then over to the east we have the Line Islands.

Lalu di Timur ada Kepulauan Line.

It's the largest atoll nation in the world.

Inilah negara atol terbesar di dunia.

And they have

Kiribati memiliki

about 110,000 people

sekitar 110.000 penduduk

spread out over 33 islands.

yang tersebar di 33 pulau.

They control 3.4 million cubic miles of ocean,

Mereka mengendalikan 3,4 juta mil kubik lautan,

and that's between one and two percent

sekitar satu hingga dua persen

of all the ocean water on the planet.

dari seluruh lautan di Bumi.

And when I was first going up there,

Saat saya pertama kali pergi ke sana 10 tahun yang lalu

I barely knew the name of this country 10 years ago,

saya hampir tidak tahu nama negara ini,

and people would ask me,

dan orang-orang akan bertanya,

"Why are you going to this place called Kiribati?"

"Mengapa anda pergi ke tempat bernama Kiribati itu?"

And it reminded me of that old joke

Itu mengingatkan saya akan lelucon kuno

where the bank robber comes out of the courthouse handcuffed,

di mana si perampok bank keluar dari ruangan pengadilan dengan tangan terborgol

and the reporter yells, "Hey, Willy. Why do you rob banks?"

dan reporter itu berteriak, "Hei, Willy. Mengapa anda merampok bank?"

And he says, "cause that's where all the money is."

Dan dia berkata, "karena di sana ada banyak uang."

And I would tell people, "Why do I go to Kiribati?

Dan saya akan berkata, "Mengapa saya pergi ke Kiribati?

Because that's where all the ocean is."

Karena di sana ada banyak lautan."

They basically are one nation

Pada dasarnya Kiribati adalah negara

that controls most of the equatorial waters

yang mengendalikan sebagian besar laut tropis

of the Central Pacific Ocean.

di Lautan Pasifik bagian tengah.

They're also a country

Kiribati juga merupakan negara

that is in dire danger.

yang sangat terancam.

Sea levels are rising,

Permukaan air laut meningkat

and Kiribati, along with 42 other nations in the world,

dan Kiribati bersama 42 negara lainnya di dunia,

will be under water within 50 to 100 years

akan tenggelam dalam 50 hingga 100 tahun

due to climate change

karena perubahan iklim

and the associated sea-level rise from thermal expansion

dan kenaikan permukaan laut yang terkait pemuaian panas

and the melting of freshwater into the ocean.

dan melelehnya es ke lautan.

The Islands rise only one to two meters

Pulau ini hanyalah satu hingga dua meter

above the surface.

di atas permukaan air laut.

Some of the islands have already gone under water.

Beberapa pulaunya telah tenggelam.

And these nations are faced with a real problem.

Dan negara ini dihadapkan pada masalah nyata.

We as a world are faced with a problem.

Kita sebagai dunia menghadapi masalah.

What do we do with displaced fellow Earthlings

Apa yang harus kita lakukan dengan orang-orang

who no longer have a home on the planet?

yang kehilangan kampung halaman ini?

The president of the Maldives

Presiden Maladewa

conducted a mock cabinet meeting

baru-baru ini menyelenggarakan rapat kabinet bohongan

underwater recently

di bawah air

to highlight the dire straits of these countries.

untuk menyoroti kesulitan dari negara-negara ini.

So it's something we need to focus on.

Jadi inilah sesuatu yang harus kita fokuskan.

But back to the Phoenix Islands,

Kembali ke Kepulauan Phoenix

which is the subject of this Talk.

yang menjadi subjek dari presentasi ini.

After I got back, I said,

Setelah kembali, saya berkata,

okay, this is amazing, what we found.

apa yang kami temukan sangat menakjubkan.

I'd like to go back and share it with the government of Kiribati,

Saya ingin kembali dan membaginya dengan pemerintah Kiribati,

who are over in Tarawa,

yang berada di Tarawa,

the westernmost group.

di daerah pulau paling barat.

So I started contacting them --

Jadi saya mulai menghubungi mereka --

because they had actually given me a permit to do this --

karena mereka telah memberikan ijin bagi saya untuk melakukan ini --

and I said, "I want to come up and tell you what we found."

dan berkata, "Saya ingin datang dan memberi tahu apa yang kami temukan."

And for some reason they didn't want me to come,

dan karena alasan tertentu mereka tidak ingin saya datang

or it was hard to find a time and a place, and it took a while,

atau mungkin sulit mencari waktu dan tempat yang sesuai,

but finally they said, "Okay, you can come.

namun akhirnya mereka berkata, "Baik, silakan datang.

But if you come, you have to buy lunch

Namun anda harus membelikan kami makan siang

for everybody who comes to the seminar."

untuk semua orang yang datang ke seminar itu."

So I said, "Okay, I'm happy to buy lunch.

Jadi saya berkata, "Baiklah, dengan senang hati.

Just get whatever anybody wants."

Makanlah sesuka kalian."

So David Obura, a coral reef biologist, and I went to Tarawa,

Jadi saya bersama David Obura, seorang ahli biologi terumbu karang,

and we presented for two hours

pergi ke Tarawa dan berbicara selama dua jam

on the amazing findings of the Phoenix Islands.

tentang penemuan luar biasa di Kepulauan Phoenix.

And the country never knew this. They never had any data from this area.

Negara itu belum pernah tahu akan hal ini. Mereka belum pernah memiliki data dari daerah ini.

They'd never had any information from the Phoenix Islands.

Mereka tidak pernah memiliki informasi tentang Kepulauan Phoenix.

After the talk, the Minister of Fisheries walked up to me

Setelah presentasi itu, Menteri Perikanan mendatangi saya

and he said, "Greg, do you realize

dan berkata, "Greg, apa anda tahu

that you are the first scientist

bahwa andalah ilmuwan pertama

who has ever come back

yang kembali

and told us what they did?"

dan mengatakan apa yang mereka lakukan."

He said, "We often issue these permits

Dia berkata, "Kami sering memberikan ijin

to do research in our waters,

untuk melakukan penelitian di perairan kami,

but usually we get a note two or three years later,

namun biasanya kami mendapat surat atau cetakan ulang,

or a reprint.

dua atau tiga tahun kemudian.

But you're the first one who's ever come back and told us what you did.

Andalah yang pertama kembali dan mengatakan apa yang anda lakukan.

And we really appreciate that. And we're buying you lunch today.

Kami sangat menghargainya. Kami akan membelikan makan siang anda.

And are you free for dinner?"

Lalu apa anda ada waktu untuk makan malam?"

And I was free for dinner,

Saya ada waktu untuk makan malam

and I went out to dinner with the Minister of Fisheries in Kiribati.

dan saya pergi makan malam bersama Menteri Perikanan Kiribati.

And over the course of dinner,

Dan selama makan malam itu,

I learned that Kiribati gains most of its revenue --

saya tahu bahwa Kiribati mendapat sebagian besar pemasukan --

it's a very poor country --

negara ini sangat miskin --

but it gains what revenue is has

namun pemasukan itu didapat

by selling access to foreign nations

dengan menjual akses kepada negara asing

to take fish out of its waters,

untuk mengambil ikan di perairannya,

because Kiribati does not have the capacity

karena Kiribati tidak memiliki kemampuan

to take the fish itself.

untuk mengambil ikan itu sendiri.

And the deal that they strike

Dan perjanjiannya adalah

is the extracting country

negara yang mengambil ikan itu

gives Kiribati five percent

memberikan Kiribati 5 persen

of the landed value.

dari nilai jualnya di darat.

So if the United States

Jadi jika Amerika Serikat

removes a million dollars'

mengambil lobster senilai 1 juta dolar

worth of lobsters from a reef,

dari terumbu karang,

Kiribati gets 50,000 dollars.

Kiribati mendapat 50.000 dolar.

And, you know, it didn't seem like a very good deal to me.

Perjanjian ini tampak tidak begitu bagus bagi saya.

So I asked the Minister over dinner,

Jadi saat makan malam itu saya bertanya,

I said, "Would you consider a situation

Saya berkata, "Bayangkan situasi

where you would still get paid --

di mana anda masih menerima bayaran --

we do the math and figure out what the value of the resource is --

kami menghitung dan mencari tahu berapa nilai sumber daya itu --

but you leave fish and the sharks

walaupun anda tetap membiarkan ikan, ikan hiu,

and the shrimp in the water?"

dan udang itu di air?"

He stopped, and he said, "Yes, we would like to do that

Dia berhenti dan berkata, "Ya, kami mau melakukannya

to deal with our overfishing problem,

untuk mengatasi masalah pemancingan berlebihan

and I think we would call it a reverse fishing license."

dan kami rasa kami akan menyebutnya ijin pemancingan terbalik.

He coined the term "reverse fishing license."

Dia memperkenalkan istilah "ijin pemancingan terbalik."

So I said, "Yes, a 'reverse fishing license.'"

Jadi saya berkata, "Ya, ijin pemancingan terbalik."

So we walked away from this dinner

Jadi kami pulang dari makan malam ini

really not knowing where to go at that point.

dan tidak tahu harus ke mana pada saat itu.

I went back to the States and started looking around

Saya kembali ke Amerika Serikat dan mulai melihat

to see if I could find examples

untuk mencari jika ada contoh

where reverse fishing licenses

di mana ijin pemancingan terbalik

had been issued,

telah dikeluarkan,

and it turned out there were none.

dan ternyata tidak ada.

There were no oceanic deals

Tidak ada perjanjian lautan

where countries were compensated for not fishing.

di mana negara diberikan kompensasi untuk tidak memancing.

It had occurred on land,

Perjanjian itu ada di darat,

in rainforests of South America and Africa,

di hutan hujan Amerika Selatan dan Afrika.

where landowners had been paid

di mana pemilik lahan dibayar

not to cut the trees down.

untuk tidak menebang pohonnya.

And Conservation International had struck some of those deals.

Dan Konservasi Internasional telah melakukan beberapa perjanjian itu.

So I went to Conservation International

Jadi saya pergi ke Konservasi Internasional

and brought them in as a partner

dan mengajak mereka sebagai mitra

and went through the process

dan kami melakukan proses untuk

of valuing the fishery resource,

menaksir harga sumber daya perikanan,

deciding how much Kiribati should be compensated,

memutuskan berapa banyak Kiribati seharusnya dibayar,

what the range of the fishes were,

jenis ikan apa yang mereka miliki,

brought in a whole bunch of other partners --

kami membawa sekelompok mitra lainnya --

the government of Australia,

pemerintah Australia,

the government of New Zealand, the World Bank.

pemerintah Selandia Baru, Bank Dunia.

The Oak Foundation and National Geographic

Yayasan Oak dan National Geographic

have been big funders of this as well.

juga telah menjadi penyumbang terbesar dari hal ini

And we basically founded the park

Pada dasarnya kami mendirikan lahan

on the idea of an endowment

bagi gagasan akan sumbangan

that would pay the equivalent lost fishing license fees

yang akan membayar pajak pemancingan yang hilang

to this very poor country

bagi negara yang sangat miskin ini

to keep the area intact.

agar daerah itu tetap utuh.

Halfway through this process, I met the president of Kiribati,

Saat proses ini masih berjalan, saya bertemu presiden Kiribati.

President Anote Tong.

Presiden Anote Tong.

He's a really important leader,

Dia benar-benar pemimpin yang penting,

a real visionary, forward-thinking man,

visioner sesungguhnya, orang yang berpikiran ke depan,

and he told me two things when I approached him.

dia memberi tahu dua hal saat saya mendatanginya.

He said, "Greg, there's two things I'd like you to do.

DIa berkata, "Greg, ada dua hal yang saya ingin anda lakukan.

One is, remember I'm a politician,

Pertama, ingatlah, saya seorang politikus,

so you've got to go out and work with my ministers

jadi anda harus pergi dan bekerja bersama para menteri saya

and convince the people of Kiribati that this is a good idea.

dan meyakinkan penduduk Kiribati bahwa ini adalah ide bagus.

Secondly, I'd like you to create principles

Kedua, saya ingin anda menciptakan pedoman

that will transcend my own presidency.

yang akan melampaui jabatan presiden saya sendiri.

I don't want to do something like this

Saya tidak ingin melakukan hal ini

if it's going to go away after I'm voted out of office."

jika nanti dihentikan saat saya tidak menjadi presiden lagi."

So we had very strong leadership, very good vision

Jadi ada pemimpin yang kuat dengan visi yang baik

and a lot of science, a lot of lawyers involved.

dan banyak melibatkan para ilmuwan dan pengacara.

Many, many steps were taken to pull this off.

Banyak langkah yang kami ambil untuk melakukannya.

And it was primarily because Kiribati realized

Dan hal itu terutama karena Kiribati menyadari

that this was in their own self-interest to do this.

bahwa ini dilakukan untuk kepentingan mereka sendiri.

They realized that this was a common cause

Mereka menyadari ini adalah tujuan bersama

that they had found

yang telah mereka temukan

with the conservation community.

bersama komunitas perlindungan.

Then in 2002,

Lalu pada tahun 2002,

when this was all going full-swing,

saat proses ini sedang giat-giatnya dilakukan,

a coral-bleaching event happened in the Phoenix Islands.

terjadi pemutihan terumbu karang di Kepulanan Phoenix.

Here's this resource that we're looking to save,

Inilah sumber daya yang ingin kita selamatkan,

and it turns out it's the hottest heating event

dan ternyata saat itu adalah saat paling panas

that we can find on record.

yang kita alami dalam sejarah.

The ocean heated up as it does sometimes,

Lautan terkadang memanas

and the hot spot formed and stalled

dan titik panas itu terbentuk dan diam

right over the Phoenix Islands for six months.

tepat di Kepulauan Phoenix selama 6 bulan.

It was over 32 degrees Celsius for six months

Suhunya lebih dari 32 derajat Celsius selama enam bulan

and it basically killed

sehingga membunuh

60 percent of the coral.

60 persen dari terumbu karang.

So suddenly we had this area that we were protecting,

Jadi tiba-tiba daerah yang kita lundungi ini

but now it appeared to be dead, at least in the coral areas.

tampaknya sudah mati, setidaknya pada terumbu karang.

Of course the deep-sea areas and the open ocean areas were fine,

Sudah pasti yang ada di bagian laut dalam dan laut terbuka baik-baik saja,

but the coral, which everybody likes to look at, was in trouble.

namun terumbu karang yang ingin dilihat semua orang sedang dalam masalah.

Well, the good news is it's recovered

Berita bagusnya adalah, terumbu karang itu pulih

and recovering fast,

dengan cepat,

faster than any reef we've seen.

lebih cepat dibandingkan terumbu karang manapun.

This picture was just taken by Brian Skerry a few months ago

Gambar ini diambil Brian Skerry beberapa bulan yang lalu

when we returned to the Phoenix Islands

saat kami kembali ke Kepulauan Phoenix

and discovered that, because it is a protected area

dan menemukan bahwa, karena daerah ini dilindungi

and has healthy fish populations

dan memiliki populasi ikan yang baik

that keep the algae grazed down

yang masih memiliki ganggang

and keep the rest of the reef healthy,

dan menjaga sisa komunitas lainnya tetap baik,

the coral is booming, is just booming back.

terumbu karang ini kembali dengan cepat.

It's almost like if a person

Ini hampir sama seperti seseorang

has multiple diseases,

dengan berbagai macam penyakit,

it's hard to get well, you might die,

dan sulit disembuhkan, anda bisa meninggal,

but if you only have one disease to deal with, you can get better.

namun jika Anda hanya memiliki satu penyakit yang harus dihadapi, Anda bisa sembuh.

And that's the story with climate-change heating.

Dan itulah kisah mengenai pemasanan akibat perubahan iklim.

It's the only threat,

Itulah satu-satunya ancaman,

the only influence that the reef had to deal with.

satu-satunya hal yang harus dihadapi oleh terumbu karang ini.

There was no fishing, there was no pollution, there was no coastal development,

Tidak ada yang memancing, tidak ada pencemaran, tidak ada pengembangan pantai,

and the reef is on a full-bore recovery.

dan terumbu karang ini dapat cepat pulih.

Now I remember that dinner I had with the Minister of Fisheries 10 years ago

Kini saya ingat makan malam saya dengan Menteri Perikanan 10 tahun yang lalu

when we first brought this up and I got quite animated during the dinner

saat pertama kali kami memunculkan hal ini dan saya cukup bersemangat selama makan malam

and said, "Well, I think that the conservation community

dan berkata, "Saya rasa Komunitas Konservasi

might embrace this idea, Minister."

akan menerima gagasan ini."

He paused and put his hands together and said,

Dia diam, melipat tangannya dan berkata,

"Yes, Greg,

"Benar, Greg,

but the devil will be in the details," he said.

namun tipu dayanya akan ada pada rinciannya."

And it certainly was.

Dan memang benar.

The last 10 years have been detail after detail

Selama 10 tahun terakhir sudah ada rincian demi rincian

ranging from creating legislation

mulai dari menciptakan undang-undang

to multiple research expeditions

hingga berbagai ekspedisi penelitian

to communication plans,

hingga rencana komunikasi,

as I said, teams of lawyers,

seperti yang saya katakan, sekelompok pengacara,

MOUs,

nota kesepahaman,

creating the Phoenix Islands Trust Board.

menciptakan Dewan Kepulauan Phoenix yang diberi kepercayaan.

And we are now in the process of raising the full endowment.

Dan kini kami sedang memproses peningkatan sumbangan penuh.

Kiribati has frozen extracting activities

Kiribati telah membekukan kegiatan pengambilan sumber daya

at its current state while we raise the endowment.

saat ini saat kami mengumpulkan sumbangan.

We just had our first PIPA Trust Board meeting three weeks ago.

Baru saja ada pertemuan Dewan PIPA 3 minggu yang lalu

So it's a fully functional

Jadi ini benar-benar kesatuan

up-and-running entity

yang bekerja

that negotiates the reverse fishing license with the country.

yang merundingkan ijin pemancingan terbalik dengan negara ini.

And the PIPA Trust Board holds that license

Dan Lembaga PIPA memegang ijin itu

and pays the country for this.

dan membayar negara itu untuk hal ini.

So it's a very solid, very well thought-out,

Jadi sistem ini sangatlah kuat, sangat baik,

very well grounded system,

dan sangat mendasar,

and it was a bottom-up system,

sistem dari bawah ke atas

and that was very important with this work,

dan hal ini sangat penting dalam pekerjaan ini,

from the bottom up to secure this.

sistem dari bawah ke atas untuk melindungi hal ini.

So the conditions for success here are listed.

Jadi syarat bagi kesuksesan itu ada di sini.

You can read them yourselves.

Anda dapat membacanya sendiri.

But I would say the most important one in my mind

Namun saya akan mengatakan hal yang paling penting menurut saya

was working within the market forces

yaitu bekerja bersama kekuatan pasar

of the situation.

dari situasi ini.

And that insured that we could move this forward

Dan hal ini menjamin kita dapat memajukan hal ini

and it would have both the self-interest of Kiribati

dan membawa baik kepentingan Kiribati

as well as the self-interest of the world.

maupun kepentingan dunia.

And I'll leave you with one final slide,

Dan saya akan menampilkan slide terakhir ini

that is: how do we scale this up?

yaitu: bagaimana kita memperluasnya?

How do we realize Sylvia's dream?

Bagaimana kita mewujudkan impian Sylvia?

Where eventually do we take this?

Ke mana kita membawa hal ini?

Here's the Pacific

Inilah Lautan Pasifik

with large MPAs

dengan Area Perlindungan Laut

and large conservation zones on it.

yang luas di dalamnya.

And as you can see,

Seperti yang dapat Anda lihat,

we have a patchwork across this ocean.

ada potongan-potongan kecil di seluruh lautan.

I've just described to you the one story

Saya baru menjelaskan sebuah kisah

behind that rectangular area in the middle, the Phoenix Islands,

di balik daerah segi empat di tengah, Kepulauan Phoenix,

but every other green patch on that

namun setaip daerah hijau lainnya di sana

has its own story.

memiliki kisahnya sendiri.

And what we need to do now

Dan yang perlu kita ketahui

is look at the whole Pacific Ocean

adalah lihatlah Lautan Pasifik ini

in its entirety

secara keseluruhan

and make a network of MPAs

dan buatlah jaringan daerah perlindungan laut

across the Pacific

di seluruh Pasifik

so that we have our world's largest ocean

sehingga lautan terbesar di dunia ini

protected and self-sustaining

terlindungi dan dapat menopang sendiri

over time.

dari waktu ke waktu.

Thank you very much. (Applause)

Terima kasih banyak. (Tepuk tangan)