Chimps have feelings and thoughts. They should also have rights

Translator: Abe Felisa Reviewer: Clara Utami

I'd like to have you look at this pencil.

Saya ingin Anda memperhatikan pensil ini.

It's a thing. It's a legal thing.

Ini adalah suatu benda. Benda hukum.

And so are books you might have or the cars you own.

Dan juga buku yang Anda punya atau mobil yang Anda miliki.

They're all legal things.

Itu semua adalah benda hukum.

The great apes that you'll see behind me,

Kera-kera besar yang akan Anda lihat di belakang saya,

they too are legal things.

mereka semua juga benda hukum.

Now, I can do that to a legal thing.

Sekarang, saya dapat melakukan ini terhadap benda hukum.

I can do whatever I want to my book or my car.

Saya dapat melakukan apapun pada buku saya atau mobil saya.

These great apes, you'll see.

Kera-kera besar ini, Anda akan lihat.

The photographs are taken by a man named James Mollison

Foto-foto yang diambil oleh seseorang bernama James Mollison

who wrote a book called "James & Other Apes."

yang menulis buku "James & Other Apes." (James & Kera Lainnya)

And he tells in his book how every single one them,

Dan dia mengatakan di bukunya bagaimana setiap dari mereka,

almost every one of them, is an orphan

hampir setiap dari mereka, adalah yatim piatu

who saw his mother and father die before his eyes.

yang melihat ibunya dan ayahnya mati di depan matanya.

They're legal things.

Mereka adalah benda hukum.

So for centuries, there's been a great legal wall

Selama berabad-abad, sudah ada tembok hukum yang besar

that separates legal things from legal persons.

yang memisahkan benda-benda hukum dari orang-orang hukum.

On one hand, legal things are invisible to judges.

Di satu sisi, benda hukum tidak terpandang oleh para hakim.

They don't count in law.

Mereka tidak terhitung pada hukum.

They don't have any legal rights.

Mereka tidak memiliki hak-hak sah.

They don't have the capacity for legal rights.

Mereka tidak punya kapasitas untuk hak-hak sah.

They are the slaves.

Mereka adalah para budak.

On the other side of that legal wall are the legal persons.

Di sisi lain dari tembok hukum itu ada orang-orang hukum.

Legal persons are very visible to judges.

Orang-orang hukum sangat terpandang oleh para hakim.

They count in law.

Mereka termasuk ke dalam hukum.

They may have many rights.

Mereka bisa punya banyak hak.

They have the capacity for an infinite number of rights.

Mereka punya kapasitas untuk hak-hak yang tidak terbatas.

And they're the masters.

Dan mereka adalah para penguasa.

Right now, all nonhuman animals are legal things.

Sekarang ini, semua hewan bukan manusia adalah benda hukum.

All human beings are legal persons.

Semua manusia adalah orang-orang hukum.

But being human and being a legal person

Tapi menjadi manusia dan menjadi orang hukum

has never been, and is not today, synonymous with a legal person.

selama ini dan saat ini juga belum pernah sama dengan orang hukum.

Humans and legal persons are not synonymous.

Manusia dan orang-orang hukum tidaklah sama.

On the one side,

Pada satu sisi,

there have been many human beings over the centuries

sudah ada banyak manusia selama berabad-abad

who have been legal things.

yang merupakan benda hukum.

Slaves were legal things.

Para budak adalah benda hukum.

Women, children, were sometimes legal things.

Wanita, anak-anak, terkadang merupakan benda hukum.

Indeed, a great deal of civil rights struggle over the last centuries

Memang peran besar perjuangan hak-hak sipil selama abad terakhir

has been to punch a hole through that wall and begin to feed

telah melubangi tembok hukum itu dan mulai mengumpani

these human things through the wall and have them become legal persons.

hal-hal manusia melalui tembok ini dan membuat mereka menjadi orang hukum.

But alas, that hole has closed up.

Namun sayangnya, lubang tersebut telah tertutup.

Now, on the other side are legal persons,

Sekarang, di sisi lain ada orang-orang hukum,

but they've never only been limited to human beings.

tetapi mereka tidak pernah hanya terbatas pada manusia.

There are, for example, there are many legal persons who are not even alive.

Ada, contohnya, banyak orang-orang hukum yang bahkan tidak hidup.

In the United States,

Di Amerika,

we're aware of the fact that corporations are legal persons.

kita menyadari kenyataan bahwa perusahaan adalah orang-orang hukum.

In pre-independence India,

Pada masa sebelum kemerdekaan India,

a court held that a Hindu idol was a legal person,

suatu pengadilan mengatakan patung dewa Hindu adalah orang hukum,

that a mosque was a legal person.

bahwa masjid adalah orang hukum.

In 2000, the Indian Supreme Court

Di tahun 2000, Mahkamah Agung India

held that the holy books of the Sikh religion was a legal person,

mengatakan bahwa kitab suci agama Sikh adalah orang hukum,

and in 2012, just recently,

dan di tahun 2012, akhir-akhir ini,

there was a treaty between the indigenous peoples of New Zealand

ada suatu perjanjian antara penduduk asli Selandia Baru

and the crown, in which it was agreed that a river was a legal person

dan raja, di mana disetujui bahwa suatu sungai adalah orang hukum

who owned its own riverbed.

yang punya palungnya sendiri.

Now, I read Peter Singer's book in 1980,

Sekarang, saya membaca buku Peter Singer tahun 1980,

when I had a full head of lush, brown hair,

sewaktu saya berambut coklat, lebat, dan penuh,

and indeed I was moved by it,

dan memang saya tergerak olehnya,

because I had become a lawyer because I wanted to speak for the voiceless,

sebab saya menjadi pengacara karena ingin menyuarakan yang tidak bersuara,

defend the defenseless,

membela yang tidak berdaya,

and I'd never realized how voiceless and defenseless the trillions,

dan saya tidak pernah tahu betapa banyak yang tak bersuara dan tak berdaya,

billions of nonhuman animals are.

milyaran adalah hewan yang bukan manusia.

And I began to work as an animal protection lawyer.

Dan saya mulai bekerja sebagai pengacara perlindungan hewan.

And by 1985, I realized that I was trying to accomplish something

Dan pada 1985, saya menyadari bahwa saya tengah mencoba untuk mencapai sesuatu

that was literally impossible,

yang benar-benar tidak mungkin,

the reason being that all of my clients,

alasannya adalah bahwa semua klien saya,

all the animals whose interests I was trying to defend,

semua hewan yang kepentingannya saya perjuangkan,

were legal things; they were invisible.

adalah benda hukum; mereka tak terpandang.

It was not going to work, so I decided

Ini takkan berhasil, jadi saya memutuskan

that the only thing that was going to work was they had, at least some of them,

satu-satunya hal yang akan berhasil bahwa mereka, setidaknya beberapa dari mereka,

had to also be moved through a hole that we could open up again in that wall

juga harus dipindahkan melalui lubang yang bisa kita buka lagi pada tembok tadi

and begin feeding the appropriate nonhuman animals through that hole

dan mulai mengumpani hewan bukan manusia yang layak melalui lubang itu

onto the other side of being legal persons.

ke sisi yang lain untuk menjadi orang-orang hukum.

Now, at that time, there was very little known about or spoken about

Sekarang, pada saat itu, sangat sedikit yang diketahui atau dibicarakan mengenai

truly animal rights,

hak-hak hewan yang sesungguhnya,

about the idea of having legal personhood or legal rights for a nonhuman animal,

tentang ide kepemilikan kepribadian sah atau hak sah bagi hewan bukan manusia,

and I knew it was going to take a long time.

dan saya tahu ini akan memakan waktu lama.

And so, in 1985, I figured that it would take about 30 years

Dan juga, di tahun 1985, saya menyadari akan butuh sekitar 30 tahun

before we'd be able to even begin a strategic litigation,

sebelum kita mampu untuk bahkan memulai proses pengadilan yang strategis,

long-term campaign, in order to be able to punch another hole through that wall.

kampanye jangka panjang, agar mampu untuk menghantam lubang lain pada tembok itu.

It turned out that I was pessimistic, that it only took 28.

Ternyata saya pesimis, hanya butuh 28 tahun.

So what we had to do in order to begin was not only

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk memulai tidak hanya

to write law review articles and teach classes, write books,

menuliskan artikel-artikel tinjauan hukum dan mengajar, menulis buku,

but we had to then begin to get down to the nuts and bolts

tapi kita juga harus kemudian mulai menelaah fakta-fakta mendasar

of how you litigate that kind of case.

bagaimana mengadili kasus seperti ini.

So one of the first things we needed to do was figure out what a cause of action was,

Jadi salah satu hal utama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu penyebanya

a legal cause of action.

penyebab hukumnya.

And a legal cause of action is a vehicle that lawyers use

dan penyebab hukumnya adalah sarana yang digunakan pengacara

to put their arguments in front of courts.

untuk berdebat di depan pengadilan.

It turns out there's a very interesting case

Ternyata ada sebuah kasus yang sangat menarik

that had occurred almost 250 years ago in London called Somerset vs. Stewart,

bahwa sudah ada hampir 250 tahun yang lalu di London yaitu Somerset versus Stewart,

whereby a black slave had used the legal system

di mana budak hitam telah menggunakan sistem hukum yang sah

and had moved from a legal thing to a legal person.

dan telah berpindah dari benda hukum menjadi orang hukum.

I was so interested in it that I eventually wrote an entire book about it.

Saya sangat tertarik sampai saya akhirnya menulis satu buku penuh mengenai itu.

James Somerset was an eight-year-old boy when he was kidnapped from West Africa.

James Somerset adalah bocah delapan tahun sewaktu dia diculik dari Afrika Barat.

He survived the Middle Passage,

Dia selamat dari Middle Passage, (pengiriman budak ke Dunia Baru)

and he was sold to a Scottish businessman named Charles Stewart in Virginia.

dan dia dijual kepada pengusaha Skotlandia bernama Charles Stewart di Virginia.

Now, 20 years later, Stewart brought James Somerset to London,

20 tahun kemudian, Stewart membawa James Somerset ke London,

and after he got there, James decided he was going to escape.

dan setelah dia tiba di sana, James memutuskan untuk melarikan diri.

And so one of the first things he did was to get himself baptized,

Dan hal pertama yang dia lakukan adalah membaptis dirinya,

because he wanted to get a set of godparents,

karena dia ingin mendapatkan orangtua baptis,

because to an 18th-century slave,

karena bagi seorang budak di abad 18,

they knew that one of the major responsibilities of godfathers

mereka tahu salah satu tanggung jawab besar seorang bapa baptis

was to help you escape.

adalah untuk membantu Anda melarikan diri.

And so in the fall of 1771,

Jadi pada musim gugur tahun 1771,

James Somerset had a confrontation with Charles Stewart.

James Somerset berselisih paham dengan Charles Stewart.

We don't know exactly what happened, but then James dropped out of sight.

Kita tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi lalu James hilang dari pandangan.

An enraged Charles Stewart then hired slave catchers

Dan Charles Stewart yang marah menyewa penangkap budak

to canvass the city of London,

untuk menyapu seluruh kota London,

find him, bring him not back to Charles Stewart,

mencari dia, membawa dia, bukan kembali ke Charles Stewart,

but to a ship, the Ann and Mary, that was floating in London Harbour,

tapi ke sebuah kapal, Ann and Marry, yang berlabuh di Pelabuhan London,

and he was chained to the deck,

dan dia dirantai di geladak,

and the ship was to set sail for Jamaica

dan kapal tersebut berlayar ke Jamaika

where James was to be sold in the slave markets

di mana James akan dijual di pasar budak

and be doomed to the three to five years of life that a slave had

dan sengsara selama tiga sampai lima tahun kehidupan budak tersebut

harvesting sugar cane in Jamaica.

memanen tebu di Jamaika.

Well now James' godparents swung into action.

Lalu orangtua baptis James beraksi.

They approached the most powerful judge,

Mereka mendatangi hakim yang paling berkuasa,

Lord Mansfield, who was chief judge of the court of King's Bench,

Lord Mansfield, yang merupakan hakim kepala dari pengadilan King's Bench,

and they demanded that he issue a common law writ of habeus corpus

dan mereka memintanya untuk mengeluarkan surat perintah hukum umum habeus corpus

on behalf of James Somerset.

atas nama James Somerset.

Now, the common law is the kind of law that English-speaking judges can make

Hukum umum adalah hukum yang dapat dibuat para hakim yang berbahasa Inggris

when they're not cabined in by statutes or constitutions,

di kala mereka tidak ditekan undang-undang atau konstitusi,

and a writ of habeus corpus is called the Great Writ,

dan habeus corpus dijuluki Surat Perintah Hebat,

capital G, capital W,

dengan huruf kapital S, P, dan H,

and it's meant to protect any of us who are detained against our will.

dan ditujukan untuk melindungi siapapun yang ditahan melawan kemauannya.

A writ of habeus corpus is issued.

Surat perintah habeus corpus dikeluarkan.

The detainer is required to bring the detainee in

Si penahan diharuskan untuk membawa si tertahan

and give a legally sufficient reason for depriving him of his bodily liberty.

dan memberikan alasan yang cukup hukum untuk merampas kebebasan tubuhnya.

Well, Lord Mansfield had to make a decision right off the bat,

Nah, Lord Mansfield harus membuat keputusan saat itu juga,

because if James Somerset was a legal thing,

karena jika James Somerset adalah benda hukum,

he was not eligible for a writ of habeus corpus,

dia tidak memenuhi persyaratan surat perintah habeus corpus,

only if he could be a legal person.

hanya jika dia bisa menjadi orang hukum.

So Lord Mansfield decided that he would assume,

Jadi Lord Mansfield memutuskan dia akan berasumsi

without deciding, that James Somerset was indeed a legal person,

tanpa memutuskan, bahwa James Somerset memang orang hukum,

and he issued the writ of habeus corpus, and James's body was brought in

dan dia mengeluarkan surat perintah habeus corpus, dan James didatangkan

by the captain of the ship.

oleh kapten kapal.

There were a series of hearings over the next six months.

Ada serangkaian persidangan pada enam bulan berikutnya.

On June 22, 1772, Lord Mansfield said that slavery was so odious,

Juni 22 1772, Lord Mansfield berkata bahwa perbudakan sangatlah menjijikkan,

dan dia menggunakan kata "menjijikkan",

and he used the word "odious,"

that the common law would not support it, and he ordered James free.

bahwa hukum umum tidak akan mendukungnya, dan dia membebaskan James.

At that moment, James Somerset underwent a legal transubstantiation.

Pada saat itu, James Somerset mengalami peralihan hukum.

The free man who walked out of the courtroom

Orang bebas yang berjalan keluar dari persidangan

looked exactly like the slave who had walked in,

terlihat sama seperti budak yang masuk,

but as far as the law was concerned, they had nothing whatsoever in common.

tapi sejauh hukum dilibatkan, mereka sama sekali tidak ada kesamaan.

The next thing we did is that the Nonhuman Rights Project,

Selanjutnya yang kita lakukan yaitu Proyek Hak-Hak Non-manusia,

which I founded, then began to look at what kind of values and principles

yang saya dirikan, kemudian mulai melihat pada nilai dan prinsip apa

do we want to put before the judges?

yang ingin kita ajukan kepada para hakim?

What values and principles did they imbibe with their mother's milk,

Nilai dan prinsip apa yang tertanam pada mereka sejak kecil,

were they taught in law school, do they use every day,

yang diajarkan di sekolah hukum, yang mereka gunakan sehari-hari

do they believe with all their hearts -- and we chose liberty and equality.

yang mereka percayai sepenuh hati - dan kita pilih kebebasan dan kesamarataan.

Now, liberty right is the kind of right to which you're entitled

Sekarang, hak kebebasan adalah jenis hak yang memang Anda punya

because of how you're put together,

karena Anda ada,

and a fundamental liberty right protects a fundamental interest.

dan hak kebebasan yang mendasar melindungi kepentingan mendasar.

And the supreme interest in the common law

Dan kepentingan tertinggi dalam hukum umum

are the rights to autonomy and self-determination.

adalah hak-hak otonomi dan menentukan nasib sendiri

So they are so powerful that in a common law country,

Mereka sangat kuat sehingga di negara yang berlaku hukum umum,

if you go to a hospital and you refuse life-saving medical treatment,

jika Anda ke RS dan Anda menolak perawatan yang menyelamatkan hidup Anda,

a judge will not order it forced upon you,

hakim takkan memerintahkan itu untuk dipaksakan,

because they will respect your self-determination and your autonomy.

karena mereka akan menghormati penentuan nasib Anda sendiri dan otonomi Anda.

Now, an equality right is the kind of right to which you're entitled

Sekarang, hak kesamarataan adalah jenis hak yang memang Anda punya

because you resemble someone else in a relevant way,

karena serupa dengan orang lain dalam cara yang relevan,

and there's the rub, relevant way.

dan gosokan, ada cara yang relevan.

So if you are that, then because they have the right, you're like them,

Jadi jika karenanya, karena mereka punya hak, Anda sama seperti mereka,

you're entitled to the right.

Anda berhak atas hak tersebut.

Now, courts and legislatures draw lines all the time.

Sekarang, pengadilan dan legislatif selalu membuat batasan.

Some are included, some are excluded.

Beberapa termasuk, beberapa tidak.

But you have to, at the bare minimum you must --

Tapi Anda harus, minimal, termasuk --

that line has to be a reasonable means to a legitimate end.

batasan tersebut menjadi sarana yang masuk akal pada akhir yang sah.

The Nonhuman Rights Project argues that drawing a line

Proyek Hak Non-manusia ini berpendapat bahwa memberi batas

in order to enslave an autonomous and self-determining being

untuk memperbudak pribadi otonom dan menentukan nasib sendiri

like you're seeing behind me,

seperti yang ada di belakang saya,

that that's a violation of equality.

merupakan suatu pelanggaran terhadap kesamarataan.

We then searched through 80 jurisdictions,

Kami kemudian mencari pada 80 yurisdiksi,

it took us seven years, to find the jurisdiction

butuh tujuh tahun, untuk menemukan yurisdiksi

where we wanted to begin filing our first suit.

yang kita mau untuk memulai gugatan pertama.

We chose the state of New York.

Kita memilih negara bagian New York.

Then we decided upon who our plaintiffs are going to be.

Lalu kami menentukan siapa yang akan menjadi penggugat.

We decided upon chimpanzees,

Kami memilih simpanse,

not just because Jane Goodall was on our board of directors,

bukan hanya karena Jane Goodall ada dalam dewan direksi kami,

but because they, Jane and others,

tapi karena mereka, Jane dan yang lainnya,

have studied chimpanzees intensively for decades.

telah mempelajari simpanse secara intensif selama beberapa dekade.

We know the extraordinary cognitive capabilities that they have,

kami tahu kemampuan kognitif luar biasa yang mereka miliki,

and they also resemble the kind that human beings have.

dan mereka juga serupa dengan yang dipunyai manusia.

And so we chose chimpanzees, and we began to then canvass the world

Dan jadi kami memilih simpanse, dan kami mulai menyapu dunia

to find the experts in chimpanzee cognition.

untuk mencari ahli kognisi simpanse.

We found them in Japan, Sweden, Germany, Scotland, England and the United States,

Kami menemukannya di Jepang, Swedia, Jerman, Skotlandia, Inggris, dan AS,

and amongst them, they wrote 100 pages of affidavits

dan bersama-sama, mereka menulis 100 halaman keterangan

in which they set out more than 40 ways

di mana mereka mengangkat lebih dari 40 cara yang berbeda

in which their complex cognitive capability,

di mana kemampuan kognitif mereka yang rumit,

either individually or together,

baik secara individu atau kelompok,

all added up to autonomy and self-determination.

semua ditambahkan kepada otonomi dan penentuan nasib sendiri.

Now, these included, for example, that they were conscious.

Sekarang, ini semua termasuk, contohnya, bahwa merea punya kesadaran.

But they're also conscious that they're conscious.

Tapi mereka juga menyadari bahwa mereka sadar.

They know they have a mind. They know that others have minds.

Mereka tahu mereka punya pikiran. Dan juga yang lainnya.

They know they're individuals, and that they can live.

Mereka tahu mereka individu, dan mereka dapat hidup.

They understand that they lived yesterday and they will live tomorrow.

Mereka mengerti bahwa mereka hidup kemarin dan akan hidup esok hari.

They engage in mental time travel. They remember what happened yesterday.

Mereka terlibat perjalanan waktu jiwa dan ingat apa yang terjadi kemarin.

They can anticipate tomorrow,

Mereka mengantisipasi esok hari,

which is why it's so terrible to imprison a chimpanzee, especially alone.

itulah sebabnya sangat mengerikan untuk memenjarakan simpanse, terlebih sendirian

It's the thing that we do to our worst criminals,

Itu adalah yang kita lakukan kepada kriminal terburuk,

and we do that to chimpanzees without even thinking about it.

dan kita melakukannya kepada simpanse tanpa berpikir apa-apa.

They have some kind of moral capacity.

Mereka punya semacam kapasitas moral.

When they play economic games with human beings,

Sewaktu mereka bermain permainan ekonomi dengan manusia,

they'll spontaneously make fair offers, even when they're not required to do so.

mereka spontan membuat penawaran adil, bahkan ketika mereka tidak diharuskan.

They are numerate. They understand numbers.

Mereka berhitung. Mereka mengerti angka.

They can do some simple math.

Mereka bisa matematika dasar.

They can engage in language -- or to stay out of the language wars,

Mereka dapat terlibat dalam bahasa - atau untuk menghindari perang mulut,

they're involved in intentional and referential communication

mereka terlibat dalam komunikasi dengan petunjuk dan maksud

in which they pay attention to the attitudes of those

di mana mereka memperhatikan tingkah laku mereka

with whom they are speaking.

yang mereka ajak bicara.

They have culture.

Mereka punya budaya.

They have a material culture, a social culture.

Mereka punya budaya material dan sosial.

They have a symbolic culture.

Mereka punya budaya simbolik.

Scientists in the Taï Forests in the Ivory Coast

Ilmuwan di Hutan Taï di Pesisir Ivory

found chimpanzees who were using these rocks to smash open

menemukan simpanse yang menggunakan bebatuan untuk membuka

the incredibly hard hulls of nuts.

kulit kacang yang luar biasa keras.

It takes a long time to learn how to do that,

Butuh waktu lama untuk melakukan itu,

and they excavated the area and they found

dan mereka gali area itu dan mereka menemukan

that this material culture, this way of doing it,

bahwa budaya penggunaan benda ini, cara melakukannya,

these rocks, had passed down for at least 4,300 years

bebatuan ini, telah diturunkan setidaknya selama 4.300 tahun

through 225 chimpanzee generations.

melalui 225 generasi simpanse.

So now we needed to find our chimpanzee.

Jadi sekarang kita harus menemukan simpanse kami.

Our chimpanzee,

Simpanse kami,

pertama kami menemukan dua di negara bagian New York.

first we found two of them in the state of New York.

Both of them would die before we could even get our suits filed.

Keduanya akan mati bahkan sebelum kami mengajukan gugatan.

Then we found Tommy.

Kemudian kami menemukan Tommy.

Tommy is a chimpanzee. You see him behind me.

Tommy adalah seekor simpanse. Anda lihat di belakang saya.

Tommy was a chimpanzee. We found him in that cage.

Tommy adalah seekor simpanse. Ditemukan di kandang itu.

We found him in a small room that was filled with cages

Kami menemukannya di ruangan sempit yang dipenuhi kandang

in a larger warehouse structure on a used trailer lot in central New York.

di dalam bangunan gudang yang lebih besar di bekas parkiran karavan pusat New York.

We found Kiko, who is partially deaf.

Kami menemukan Kiko, yang separuh tuli.

Kiko was in the back of a cement storefront in western Massachusetts.

Kiko ada di belakang etalase semen di barat Massachusetts.

And we found Hercules and Leo.

Dan kami menemukan Hercules dan Leo.

They're two young male chimpanzees

Mereka adalah dua simpanse jantan muda

who are being used for biomedical, anatomical research at Stony Brook.

yang digunakan untuk penelitian anatomi biomedis di Stony Brook.

We found them.

Kami menemukan mereka.

And so on the last week of December 2013,

Jadi pada minggu terakhir Desember 2013,

the Nonhuman Rights Project filed three suits all across the state of New York

Proyek Hak-Hak Non-manusia mengajukan tiga gugatan di sepanjang New York

using the same common law writ of habeus corpus argument

menggunakan argumen surat perintah hukum umum habeus corpus

that had been used with James Somerset,

yang telah digunakan pada James Somerset,

and we demanded that the judges issue these common law writs of habeus corpus.

dan kami menuntut para hakim mengeluarkan surat perintah hukum umum habeus corpus.

We wanted the chimpanzees out,

Kami ingin simpanse-simpanse ini keluar

and we wanted them brought to Save the Chimps,

dan kami ingin mereka dibawa ke Save the Chimps (Selamatkan Simpanse),

a tremendous chimpanzee sanctuary in South Florida

Suaka Simpanse yang sangat besar di Florida Selatan

which involves an artificial lake with 12 or 13 islands --

yang terdapat danau buatan dengan 12 atau 13 pulau --

there are two or three acres where two dozen chimpanzees live

ada dua atau tiga hektar di mana dua lusin simpanse hidup

on each of them.

di setiap pulaunya

And these chimpanzees would then live the life of a chimpanzee,

Mereka akan hidup sebagai simpanse,

dengan simpanse lain di lingkungan semirip mungkin dengan Afrika.

with other chimpanzees in an environment that was as close to Africa as possible.

Now, all these cases are still going on.

Sekarang, semua kasus ini masih berjalan.

We have not yet run into our Lord Mansfield.

Kami belum bertemu dengan Lord Mansfield kami.

Kami percaya kami akan bertemu.

We shall. We shall.

Ini adalah kampanye peradilan strategis jangka panjang. Kami akan bertemu.

This is a long-term strategic litigation campaign. We shall.

Dan mengutip Winston Churchill,

And to quote Winston Churchill,

the way we view our cases is that they're not the end,

Cara kami memandangnya bahwa ini bukan akhir,

ini bahkan bukan awal dari akhir,

they're not even the beginning of the end,

but they are perhaps the end of the beginning.

tapi mungkin akhir dari suatu awal.

Thank you.

Terima kasih

(Tepuk tangan)

(Applause)