Kevin Bales: How to combat modern slavery

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

You know for me, the interest in contemporary forms of slavery

Bagi saya, ketertarikan pada bentuk perbudakan modern

started with a leaflet that I picked up in London.

bermula dari selebaran yang saya dapat di London.

It was the early '90s,

Saat itu awal tahun 90-an

and I was at a public event.

dan saya berada di sebuah acara publik.

I saw this leaflet and it said,

Saya melihat selebaran ini yang bertuliskan,

"There are millions of slaves in the world today."

"Ada jutaan budak di dunia ini sekarang."

And I thought, "No way, no way."

Dan saya berpikir, "Tidak mungkin."

And I'm going to admit to hubris.

Dan saya harus mengaku bahwa saya angkuh.

Because I also, I'm going to admit to you,

Karena saya juga, saya akan mengakui,

I also thought, "How can I be like

saya berpikir, bagaimana saya bisa menjadi

a hot-shot young full professor

profesor muda yang penuh semangat

who teaches human rights and not know this?

yang mengajar tentang hak asasi, dan tidak tahu akan hal ini,

So it can't be true."

jadi itu pasti tidak benar.

Well, if you teach, if you worship

Begini, jika Anda mengajar, beribadah

in the temple of learning,

di dalam kuil pengetahuan,

do not mock the gods,

jangan mengejek Tuhan.

because they will take you,

Karena hal itu akan membawa Anda,

fill you with curiosity and desire,

mengisi dengan gairah dan hasrat,

and drive you. Drive you with a passion

dan mengarahkan Anda dengan sebuah gairah

to change things.

untuk mengubahnya.

I went out and did a lit review,

Saya pergi dan melakukan kajian pustaka,

3,000 articles on the key word "slavery."

3.000 artikel dengan kata kunci "perbudakan."

Two turned out to be about contemporary -- only two.

Dua artikel ternyata tentang perbudakan modern -- hanya dua.

All the rest were historical.

Dan sisanya adalah sejarah.

They were press pieces and they were full of outrage,

Itu adalah potongan artikel dan penuh kemarahan.

they were full of speculation, they were anecdotal --

Penuh spekulasi. Penuh anekdot.

no solid information.

Tidak ada informasi yang kuat.

So, I began to do a research project of my own.

Jadi saya mulai melakukan penelitian itu sendiri.

I went to five countries around the world.

Saya pergi ke lima negara di berbagai penjuru dunia.

I looked at slaves. I met slaveholders,

Saya melihat budak, bertemu pemilik budak.

and I looked very deeply

Dan saya melihat jauh ke dalam

into slave-based businesses

bisnis berbasis budak.

because this is an economic crime.

Karena ini adalah kejahatan ekonomi.

People do not enslave people to be mean to them.

Orang tidak memperbudak orang lain untuk berbuat jahat.

They do it to make a profit.

Mereka melakukannya untuk mencari keuntungan.

And I've got to tell you, what I found out in the world

Dan saya harus memberi tahu, yang saya temukan di dunia luar,

in four different continents,

di empat benua berbeda,

was depressingly familiar.

benar-benar terasa akrab.

Like this:

Seperti ini,

Agricultural workers in Africa,

Pekerja pertanian di Afrika,

whipped and beaten,

dicambuk dan dipukuli,

showing us how they were beaten in the fields

mereka menunjukkan bagaimana mereka dipukuli di ladang

before they escaped from slavery

sebelum melarikan diri dari perbudakan

and met up with our film crew.

dan bertemu dengan kru film kami.

It was mind-blowing.

Hal itu benar-benar mencengangkan.

And I want to be very clear.

Dan saya ingin mengatakan dengan sangat jelas.

I'm talking about real slavery.

Saya berbicara tentang perbudakan yang sebenarnya.

This is not about lousy marriages,

Bukan tentang pernikahan yang buruk.

this is not about jobs that suck.

Bukan tentang pekerjaan yang buruk.

This is about people who can not walk away,

Ini tentang orang-orang yang tidak dapat lari,

people who are forced to work without pay,

orang-orang yang dipaksa bekerja tanpa upah,

people who are operating 24/7

orang-orang yang bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu

under a threat of violence

di bawah ancaman kekerasan,

and have no pay.

dan tanpa upah.

It's real slavery in exactly the same way

Perbudakan sebenarnya yang sama

that slavery would be recognized

dengan perbudakan yang kita kenal

throughout all of human history.

sepanjang sejarah umat manusia.

Now, where is it?

Lalu, ada di mana itu?

Well, this map in the sort of redder, yellower colors

Baiklah, warna yang lebih merah, lebih kuning pada peta ini

are the places with the highest densities of slavery.

adalah tempat dengan kepadatan perbudakan tertinggi.

But in fact that kind of bluey color

Namun sebenarnya daerah berwarna biru

are the countries where we can't find any cases of slavery.

adalah negara di mana kita tidak menemukan kasus perbudakan.

And you might notice that it's only Iceland and Greenland

Dan Anda akan melihat bahwa hanya di Islandia dan Greenland

where we can't find any cases of enslavement

kita tidak menemukan kasus perbudakan

around the world.

di seluruh dunia.

We're also particularly interested

Kami juga secara khusus tertarik

and looking very carefully

dan melihat dengan teliti

at places where

pada tempat-tempat di mana

slaves are being used to perpetrate

budak digunakan untuk membuat

extreme environmental destruction.

kerusakan lingkungan parah.

Around the world, slaves are used to destroy the environment,

Di seluruh dunia, budak digunakan untuk menghancurkan lingkungan,

cutting down trees in the Amazon; destroying

menebang pohon di Amazon,

forest areas in West Africa;

menghancurkan hutan di Afrika Barat,

mining and spreading mercury around

menambang dan menyebarkan air raksa

in places like Ghana and the Congo;

di tempat-tempat seperti Ghana dan Kongo,

destroying the coastal ecosystems in South Asia.

menghancurkan ekosistem pantai di Asia Selatan.

It's a pretty harrowing linkage

Benar-benar hubungan yang menyeramkan

between what's happening to our environment

antara apa yang terjadi pada lingkungan

and what's happening to our human rights.

dan apa yang terjadi pada hak-hak asasi kita.

Now, how on Earth did we get to a situation like this,

Kini, bagaimana mungkin kita jatuh ke dalam situasi seperti ini,

where we have 27 million people

di mana ada 27 juta orang

in slavery in the year 2010?

dalam perbudakan di tahun 2010?

That's double the number that came out of Africa

Angka itu dua kali lipat angka yang dilaporkan di Afrika

in the entire transatlantic slave trade.

dari seluruh perdagangan budak lintas Atlantik.

Well, it builds up with these factors.

Begini, hal itu dilandasi oleh tiga faktor.

They are not causal, they are actually supporting factors.

Faktor itu bukanlah penyebab, hanya faktor pendukung.

One we all know about, the population explosion:

Pertama, kita semua tahu akan hal itu: ledakan penduduk,

the world goes from two billion people to almost

penduduk dunia bertambah dari 2 miliar orang menjadi

seven billion people in the last 50 years.

hampir 7 miliar orang dalam 50 tahun terakhir.

Being numerous does not make you a slave.

Banyaknya orang tidak membuat Anda menjadi budak.

Add in the increased vulnerability of very large numbers of people

Ditambah dengan meningkatnya kerentanan dari sejumlah besar orang

in the developing world,

di negara berkembang,

caused by civil wars, ethnic conflicts,

akibat perang sipil, konflik etnis,

kleptocratic governments, disease ... you name it, you know it.

pemerintahan yang korup, penyakit, dan yang lainnya.

We understand how that works. In some countries

Kita mengerti bagaimana cara kerjanya. Di beberapa negara

all of those things happen at once,

semua hal ini terjadi sekaligus,

like Sierra Leone a few years ago,

seperti Sierra Leone beberapa tahun yang lalu.

and push enormous parts ... about a billion people in the world, in fact,

Dan mendorong sebagian besar, sekitar 1 miliar orang di dunia,

as we know, live on the edge,

seperti kita ketahui, yang hidup di bibir jurang,

live in situations where

mereka hidup dalam situasi di mana

they don't have any opportunity and are usually even destitute.

mereka tidak memiliki kesempatan, dan biasanya kekurangan.

But that doesn't make you a slave either.

Namun hal itu juga tidak membuat Anda menjadi budak.

What it takes to turn a person who is destitute and vulnerable

Yang diperlukan untuk mengubah orang yang rentan dan kekurangan

into a slave, is the absence of the rule of law.

menjadi budak adalah tidak adanya peraturan hukum.

If the rule of law is sound, it protects

Peraturan hukum terdengar melindungi

the poor and it protects the vulnerable.

orang miskin, dan melindungi orang yang rentan.

But if corruption creeps in

Namun jika korupsi masuk.

and people don't have the opportunity

Dan orang-orang tidak memiliki kesempatan

to have that protection of the rule of law,

untuk memperoleh perlindungan hukum,

then if you can use violence,

lalu jika Anda dapat menggunakan kekerasan,

if you can use violence with impunity,

kekerasan dan kekebalan hukum,

you can reach out and harvest the vulnerable

Anda dapat menjangkau dan mengambil orang-orang rentan itu

into slavery.

ke dalam perbudakan.

Well, that is precisely what has happened around the world.

Itulah yang sebenarnya terjadi di seluruh dunia.

Though, for a lot of people,

Walaupun, bagi banyak orang,

the people who step

cara mereka jatuh ke perbudakan saat ini,

into slavery today

mereka yang ada di dalam perbudakan saat ini

don't usually get kidnapped or knocked over the head.

biasanya tidak diculik atau terpukul di kepala.

They come into slavery because

Mereka jatuh ke perbudakan karena

someone has asked them this question.

seseorang bertanya pertanyaan ini kepada mereka.

All around the world I've been told an almost identical story.

Di seluruh dunia saya mendapat cerita yang hampir serupa.

People say, "I was home,

Orang-orang berkata, "Saya sedang di rumah,

someone came into our village,

ada seseorang datang ke desa,

they stood up in the back of a truck, they said, 'I've got jobs,

mereka berdiri di belakang sebuah truk, lalu berkata, "Saya memiliki pekerjaan,

who needs a job?'"

siapa yang butuh pekerjaan?"

And they did exactly what

Dan mereka melakukan apa

you or I would do in the same situation.

yang akan kita lakukan dalam situasi yang sama.

They said, "That guy looked sketchy. I was suspicious,

Mereka berkata, "Dia tampak tidak meyakinkan. Saya curiga.

but my children were hungry.

Tapi anak-anak saya lapar.

We needed medicine.

Kami perlu obat.

I knew I had to do anything I could

Saya tahu saya harus melakukan apa saja

to earn some money to support the people I care about."

untuk mendapat uang untuk orang-orang yang saya cintai."

They climb into the back of the truck. They go off with the person who recruits them.

Mereka naik ke belakang truk itu. Mereka pergi dengan orang yang merekrut mereka.

Ten miles, 100 miles, 1,000 miles later,

10 mil, 100 mil, 1.000 mil kemudian,

they find themselves in dirty, dangerous, demeaning work.

mereka bekerja di tempat yang kotor, berbahaya, dan hina.

They take it for a little while,

Mereka dapat bertahan sementara waktu,

but when they try to leave, bang!, the hammer comes down,

namun saat mereka mencoba pergi, bang, palu diketuk

and they discover they're enslaved.

dan mereka tahu mereka telah diperbudak.

Now, that kind of slavery

Perbudakan seperti itu

is, again, pretty much what slavery has been all through human history.

juga, kembali, kira-kira sama dengan perbudakan sepanjang sejarah manusia.

But there is one thing that is particularly remarkable

Namun ada satu hal yang secara khusus luar biasa

and novel about slavery today,

dan baru tentang perbudakan masa kini

and that is a complete collapse

yaitu keruntuhan total

in the price of human beings --

dari harga umat manusia,

expensive in the past, dirt cheap now.

mahal di masa lalu, dan menjadi sangat murah sekarang,

Even the business programs have started

bahkan program bisnis telah mulai

picking up on this.

mengambil hal ini.

I just want to share a little clip for you.

Saya ingin membagikan cuplikan singkat kepada Anda.

Daphne: OK. Llively discussion guaranteed here, as always,

Video: Wanita: Baiklah, ini pasti akan menjadi diskusi yang hidup, seperti biasa,

as we get macro and talk commodities.

dengan komoditas pembicaraan penting.

Continuing here in the studio with our guest Michael O'Donohue,

Selanjutnya di studio ini hadir tamu kita Michael O'Donohue,

head of commodities at Four Continents Capital Management.

kepala komoditas di Four Continents Capital Management.

And we're also joined by Brent Lawson

Dan juga bergabung bersama kita Brent Lawson

from Lawson Frisk Securities.

dari Sekuritas Lawson Frisk.

Brent Lawson: Happy to be here.

Brent Lawson: Senang bisa berada di sini.

D: Good to have you with us, Brent.

Wanita: Senang bersama Anda di sini, Brent.

Now, gentlemen ... Brent, where is your money going this year?

Sekarang, saudara-saudara, Brent, ke mana uang Anda tahun ini?

BL: Well Daphne, we've been going short on gas and oil recently

BL: Begini, baru-baru ini kam mulai kehabisan minyak dan gas

and casting our net just a little bit wider.

dan kami melempar jala kami sedikit lebih luas.

We really like the human being story a lot.

Kami benar-benar menyukai kisah tentang manusia.

If you look at a long-term chart,

Jika Anda melihat grafik jangka panjang

prices are at historical lows and yet global demand

harga ada di titik terendah sepanjang sejarah namun permintaan global

for forced labor is still real strong.

bagi pekerja paksa masih sangat kuat.

So, that's a scenario that we think we should be capitalizing on.

Jadi, itulah skenario yang kami rasa adalah tempat kami menanam modal.

D: Michael, what's your take on the people story? Are you interested?

D: Michael, apa pendapat Anda tentang kisah manusia? Apakah Anda tertarik?

Michael O'Donoghue: Oh definitely. Non-voluntary labor's greatest advantage

Micheal O'Donohue: Oh pasti. Keuntungan terbesar dari pekerja paksa

as an asset is the endless supply.

sebagai harta adalah pasokan yang tidak terbatas.

We're not about to run out of people. No other commodity has that.

Kita tidak akan kehabisan manusia. Tidak ada komoditas lain yang seperti itu.

BL: Daphne, if I may draw your attention to one thing.

BL: Dalphine, jika saya boleh menarik perhatian Anda pada satu hal,

That is that private equity has been sniffing around,

yaitu ekuitas swasta telah mengendus-endus.

and that tells me that this market is about to explode.

Hal itu memberitahukan saya bahwa pasar ini akan meledak.

Africans and Indians, as usual,

Seperti biasa, orang Afrika dan Indian,

South Americans, and Eastern Europeans in particular

orang Amerika Selatan dan khususnya orang Eropa Timur

are on our buy list.

ada dalam daftar belanja kami.

D: Interesting. Micheal, bottom line, what do you recommend?

D: Menarik. Michael, intinya, apa saran Anda?

MO: We're recommending to our clients

MO: Kami menyarankan kepada nasabah kami

a buy and hold strategy.

strategi beli dan tunggu.

There's no need to play the market.

Tidak perlu memainkan pasar ini.

There's a lot of vulnerable people out there. It's very exciting.

Ada banyak orang yang rentan di sana. Ini sangat menarik.

D: Exciting stuff indeed. Gentlemen, thank you very much.

D: Benar-benar menarik. Saudara-saudara, terima kasih banyak.

Kevin Bales: Okay, you figured it out. That's a spoof.

Kevin Bales: Baiklah, Anda bisa menebak. Itu sebuah lelucon.

Though I enjoyed watching

Walaupun saya menikmati saat melihat

your jaws drop, drop, drop, until you got it.

Anda tercengang, sampai Anda paham.

MTV Europe worked with us and made that spoof,

MTV Eropa bekerja sama dengan kami membuat lelucon itu.

and they've been slipping it in between music videos

Dan mereka menyelipkannya di antara video musik

without any introduction, which I think is kind of fun.

tanpa perkenalan, yang saya pikir cukup menyenangkan.

Here's the reality.

Inilah kenyataannya.

The price of human beings across the last 4,000 years

Harga manusia selama 40.000 tahun terakhir

in today's money has averaged about 40,000 dollars.

diukur dengan uang saat ini, rata-rata sekitar $40.000.

Capital purchase items.

Kaum pemodal membeli mereka.

You can see that the lines cross when the population explodes.

Anda dapat melihat garis itu berpotongan saat populasi meledak.

The average price of a human being today,

Rata-rata harga manusia sekarang,

around the world, is about 90 dollars.

di seluruh dunia, sekitar $90.

They are more expensive in places like North America.

Mereka lebih mahal di tempat-tempat seperti Amerika Utara.

Slaves cost between 3,000 to 8,000 dollars in North America,

Budak berharga sekitar $3.000 dan $8.000 di Amerika Utara.

but I could take you places in India or Nepal

Namun saya bisa mengajak Anda ke India atau Nepal

where human beings can be acquired for five or 10 dollars.

di mana manusia bisa didapatkan dengan $5 atau $10.

They key here is that

Kuncinya adalah

people have ceased to be that capital purchase item

orang-orang sudah tidak lagi menjadi barang modal

and become like Styrofoam cups.

dan menjadi seperti gelas gabus.

You buy them cheaply, you use them,

Anda membeli mereka dengan murah, menggunakan mereka,

you crumple them up, and then when you're done

meremas mereka. Kemudian setelah selesai

with them you just throw them away.

Anda membuang mereka.

These young boys are in Nepal.

Para pemuda ini berada di Nepal.

They are basically the transport system

Mereka adalah sistem transportasi

on a quarry run by a slaveholder.

di sebuah tambang yang dikelola oleh pemilik budak.

There are no roads there, so they carry loads of stone

Tidak ada jalan di sana. Jadi mereka membawa banyak batu

on their backs, often of their own weight,

di punggung mereka, dengan beban setara berat mereka,

up and down the Himalaya Mountains.

naik turun melintasi pegunungan Himalaya.

One of their mothers said to us,

Salah satu ibu mereka berkata kepada kami,

"You know, we can't survive here,

"Kau tahu, kita tidak dapat selamat di sini, tapi

but we can't even seem to die either."

tampaknya kita juga tidak dapat mati."

It's a horrible situation.

Itu situasi yang mengerikan.

And if there is anything that makes me feel very positive about this,

Dan jika ada hal yang bisa membuat saya berpikir positif

it's that there are also --

yaitu bahwa ada juga

in addition to young men like this who are still enslaved --

selain para pemuda seperti ini yang masih diperbudak

there are ex-slaves who are now working to free others.

ada juga mantan budak yang kini bekerja untuk membebaskan yang lain.

Or, we say, Frederick Douglass is in the house.

Atau, dengan kata lain, ada Frederick Douglass.

I don't know if you've ever had a daydream

Saya tidak tahu apa Anda pernah bermimpi di siang hari,

about, "Wow. What would it be like to meet Harriet Tubman?

tentang, wow, bagaimana rasanya bertemu Harriet Tubman?

What would it be like to meet Frederick Douglass?"

Bagaimana rasanya bertemu Frederick Douglass?

I've got to say, one of the most exciting parts about my job

Saya harus mengatakan, salah satu bagian pekerjaan saya yang paling menarik

is that I get to,

adalah saya harus bertemu mereka.

and I want to introduce you to one of those.

Dan saya akan memperkenalkan Anda dengan salah satunya.

His name is James Kofi Annan. He was a slave child in Ghana

Namanya James Kofi Annan. Dia adalah budak anak-anak di Ghana,

enslaved in the fishing industry,

diperbudak pada industri perikanan.

and he now, after escape and building a new life,

Dan sekarang, setelah melarikan diri dan membangun hidup baru

has formed an organization that we work closely with

telah membuat organisasi yang bekerja sama dengan kami

to go back and get people out of slavery.

untuk kembali dan membebaskan orang dari perbudakan.

This is not James, this is one of the kids that he works with.

Ini bukan James. Ini adalah salah satu dari anak-anak yang bekerja bersamanya.

James Kofi Annan (Video): He was hit with a paddle

Video: James Kofi Annan: Dia dipukul dengan dayung,

in the head. And this reminds me

tepat di kepalanya. Dan hal itu mengingatkan saya

of my childhood when I used to work here.

akan masa kecil saya, saat saya bekerja di sini.

KB: James and our country director in Ghana,

KB: James dan direktur bagian Ghana kami,

Emmanuel Otoo are now receiving regular death threats

Emmanuel Oto* kini biasa menerima ancaman kematian

because the two of them managed to get

karena mereka berdua berhasil

convictions and imprisonment for three human traffickers

menuntut dan memenjarakan 3 pedagang manusia

for the very first time in Ghana

untuk pertama kalinya di Ghana

for enslaving people, from the fishing industry,

karena memperbudak orang di industri perikanan,

for enslaving children.

karena memperbudak anak-anak.

Now, everything I've been telling you,

Kini, semua hal yang saya katakan kepada Anda,

I admit, is pretty disheartening.

saya akui, cukup mengecilkan hati.

But there is actually a very positive side to this,

Namun sebenarnya ada sisi yang sangat positif dari hal ini.

and that is this: The 27 million people

Dan itu adalah, 27 juta orang

who are in slavery today,

yang menjadi budak hari ini,

that's a lot of people, but it's also

jumlah itu banyak, namun juga

the smallest fraction

bagian terkecil sepanjang sejarah

of the global population to ever be in slavery.

dari populasi global yang menjadi budak.

And likewise, the 40 billion dollars that they generate

Demikian juga, 40 miliar dolar yang mereka hasilkan

into the global economy each year

kepada ekonomi global setiap tahunnya

is the tiniest proportion of the global economy

adalah bagian terkecil dari ekonomi global

to ever be represented by slave labor.

yang terwakili oleh budak.

Slavery, illegal in every country

Perbudakan, ilegal di setiap negara

has been pushed to the edges of our global society.

telah terdorong hingga ke tepi dari masyarakat global kita.

And in a way, without us even noticing,

Dan sedikit banyak, tanpa kita perhatikan

has ended up standing on the precipice

perbudakan telah berdiri di tepi jurang

of its own extinction,

dari kepunahannya

waiting for us to give it a big boot

menunggu kita menendangnya

and knock it over. And get rid of it.

menjatuhkan dan mengenyahkannya.

And it can be done.

Dan hal itu bisa dilakukan.

Now, if we do that, if we put the resources

Jika kita melakukannya, jika kita memasukkan sumber daya

and the focus to it,

dan berfokus untuk melakukannya,

what does it actually cost to get people out of slavery?

apa sebenarnya harga dari membebaskan orang dari perbudakan?

Well, first, before I even tell you the cost

Pertama, sebelum saya memberitahukan harganya

I've got to be absolutely clear.

Saya harus mengatakan dengan sangat jelas.

We do not buy people out of slavery.

Kita tidak membeli orang agar dibebaskan.

Buying people out of slavery is like

Membeli orang agar dibebaskan dari perbudakan seperti

paying a burglar to get your television back;

membayar seorang pencuri untuk mendapatkan televisi Anda kembali.

it's abetting a crime.

Itu bersekongkol dengan kejahatan.

Liberation, however, costs some money.

Namun pembebasan itu memerlukan uang.

Liberation, and more importantly

Pembebasan, dan yang lebih penting lagi

all the work that comes after liberation.

semua hal yang harus dikerjakan setelah pembebasan itu

It's not an event, it's a process.

bukanlah peristiwa, namun sebuah proses.

It's about helping people to build lives of dignity,

Ini tentang membantu orang membangun hidup dengan martabat,

stability, economic autonomy,

stabilitas, dan kemandirian ekonomi,

citizenship.

warga negara.

Well, amazingly,

Dan yang luar biasa,

in places like India where costs are very low,

di tempat-tempat seperti India di mana biayanya sangat rendah

that family, that three-generation family that you see there

di mana 3 generasi keluarga yang Anda lihat di sini

who were in hereditary slavery --

menjadi budak secara turun temurun.

so, that granddad there, was born a baby into slavery --

Jadi kakeknya di sana, terlahir, sebagai budak.

but the total cost, amortized

Namun total biaya, yang diangsur

across the rest of the work,

selama sisa pekerjaan ini

was about 150 dollars to bring that family

sekitar $150 untuk membawa keluarga itu

out of slavery and then take them through a two year process

keluar dari perbudakan dan membawanya melalui proses selama 2 tahun

to build a stable life of citizenship and education.

untuk membangun kehidupan dan pendidikan yang stabil.

A boy in Ghana rescued from fishing slavery, about 400 dollars.

Seorang anak di Ghana yang diselamatkan dari perbudakan di bidang perikanan, sekitar $400.

In the United States, North America,

Di Amerika Serikat, Amerika Utara,

much more expensive. Legal costs, medical costs ...

biayanya jauh lebih mahal, biaya pengadilan, pengobatan,

we understand that it's expensive here:

kami paham akan hal itu, harganya mahal di sini,

about 30,000 dollars.

sekitar $30.000.

But most of the people in the world in slavery

Namun, kebanyakan orang yang berada di dalam perbudakan

live in those places where

tinggal di tempat-tempat di mana

the costs are lowest.

harganya paling rendah.

And in fact, the global average is about what it is

Dan sebenarnya harga rata-ratanya adalah sekitar harga

for Ghana.

untuk Ghana.

And that means, when you multiply it up,

Dan itu berarti, saat Anda mengalikannya

the estimated cost of

perkiraan biaya

not just freedom but sustainable freedom

bukan hanya kebebasan, namun kebebasan seterusnya

for the entire 27 million people on the planet in slavery

bagi 27 juta orang di dunia perbudakan

is something like 10.8 billion dollars --

berkisar antara 10,8 miliar dolar,

what Americans spend on potato chips and pretzels,

jumlah yang dihabiskan orang Amerika untuk keripik kentang dan kue kering,

what Seattle is going to spend on its light rail system:

apa yang akan dikeluarkan Seattle pada sistem rel ringannya.

usually the annual expenditure in this country on blue jeans,

pengeluaran tahunan untuk blue jins di negara ini

or in the last holiday period

atau dalam musim liburan terakhir

when we bought GameBoys and iPods and other tech gifts for people,

saat kita membeli GameBoy, iPod, dan hadiah lain untuk orang-orang.

we spent 10.8 billion dollars.

kita menghabiskan 10,8 miliar dolar.

Intel's fourth quarter earnings: 10.8 billion.

Pendapatan Intel pada kuartal keempat, 10,8 miliar.

It's not a lot of money at the global level.

Itu bukan jumlah yang besar pada skala global,

In fact, it's peanuts.

sebenarnya itu jumlah yang sepele.

And the great thing about it is that

Dan hal yang luar biasa tentang hal itu adalah

it's not money down a hole,

itu bukanlah membuang uang begitu saja,

there is a freedom dividend. When you let people out of slavery

ada dividen kebebasan. Saat Anda mengeluarkan orang-orang dari perbudakan

to work for themselves,

agar mereka dapat bekerja sendiri,

are they motivated?

apakah mereka terpacu?

They take their kids out of the workplace,

Mereka mengajak anak-anak mereka ke tempat kerja,

they build a school, they say,

membangun sekolah, mereka berkata,

"We're going to have stuff we've never had before like three squares,

"Kami akan memiliki hal yang belum pernah kami miliki sebelumnya seperti makanan 3 kali sehari,

medicine when we're sick,

obat saat kita sakit,

clothing when we're cold."

pakaian saat kita kedinginan.

They become consumers and producers

Mereka menjadi konsumen dan produsen

and local economies begin to spiral up very rapidly.

dan ekonomi lokal mulai naik dengan cepat.

That's important, all of that

Itu penting, semuanya

about how we rebuild sustainable freedom,

tentang bagaimana kita membangun kembali kebebaan yang seterusnya

because we'd never want to repeat

karena kita tidak pernah ingin mengulangi

what happened in this country in 1865.

apa yang terjadi di negara ini pada tahun 1865.

Four million people were lifted up out of slavery

4 juta orang diangkat keluar dari perbudakan

and then dumped.

lalu dibuang,

Dumped without political participation,

dibuang tanpa keterlibatan politik,

decent education,

pendidikan yang layak,

any kind of real opportunity

berbagai macam kesempatan nyata

in terms of economic lives,

dalam hal kehidupan ekonomi

and then sentenced to generations of

dan mendapat hukuman turun temurun

violence and prejudice and discrimination.

dari kekerasan, ketidakadilan, dan diskriminasi.

And America is still paying the price

Dan orang Amerika masih membayar harga

for the botched emancipation of 1865.

dari emansipasi yang kacau di tahun 1865.

We have made a commitment

Kita telah membuat komitmen

that we will never let people

untuk tidak pernah membiarkan orang

come out of slavery on our watch,

keluar dari perbudakan di bawah pengawasan kita

and end up as second class citizens.

dan akhirnya menjadi warga negara kelas kedua.

It's just not going to happen.

Itu tidak akan terjadi.

This is what liberation really looks like.

Seperti inilah rupa dari pembebasan.

Children rescued from slavery in the fishing industry in Ghana,

Anak-anak diselamatkan dari perbudakan di industri perikanan di Ghana,

reunited with their parents,

berkumpul kembali dengan orang tua mereka

and then taken with their parents back to their villages

dan dibawa kembali bersama orang tua mereka ke desa asal mereka

to rebuild their economic well-being

untuk membangun kembali ekonomi mereka, kesejahteraan mereka

so that they become slave-proof --

sehingga mereka dapat menjadi kebal terhadap perbudakan

absolutely unenslaveable.

benar-benar tidak dapat dijadikan budak.

Now, this woman

Kini, wanita ini

lived in a village in Nepal.

tinggal di sebuah desa di Nepal.

We'd been working there about a month.

Kami telah bekerja di sana selama sekitar 1 bulan.

They had just begun to come out of a hereditary kind of slavery.

Mereka baru mulai keluar dari perbudakan turun temurun.

They'd just begun to light up a little bit,

Mereka baru mulai sedikit lebih ceria,

open up a little bit.

sedikit terbuka

But when we went to speak with her, when we took this photograph,

Namun saat kami pergi untuk berbicara dengannya, saat kami mengambil foto ini

the slaveholders were still menacing us

pemilik budak itu masih mengganggu kami

from the sidelines. They hadn't been really pushed back.

dari sela-sela. Mereka belum benar-benar mundur.

I was frightened. We were frightened.

Saya ketakutan. Kami ketakutan.

We said to her, "Are you worried? Are you upset?"

Kami berkata kepada wanita itu, "Apa kau takut? Kecewa?"

She said, "No, because we've got hope now.

Dia berkata, "Tidak, karena kami kini memiliki harapan.

How could we not succeed," she said,

Bagaimana mungkin kami tidak berhasil,

"when people like you from the other side of the world

saat orang-orang dari belahan dunia lain sepertimu

are coming here to stand beside us?"

datang dan berdiri di samping kami?"

Okay, we have to ask ourselves,

Baiklah, kita harus bertanya kepada diri sendiri

are we willing to live in a world with slavery?

apakah kita mau tinggal di dunia dengan perbudakan

If we don't take action, we just leave ourselves open

jika kita tidak mengambil tindakan, kita membiarkan diri kita

to have someone else jerk the strings

agar orang lain dapat menyentak benang

that tie us to slavery in the products we buy,

yang mengaitkan kita pada perbudakan dalam produk yang kita beli

and in our government policies.

dan kebijakan pemerintah kita.

And yet, if there's one thing that every human being can agree on,

Namun, jika ada satu hal di mana semua manusia bisa setuju

I think it's that slavery should end.

saya rasa itu adalah perbudakan harus diakhiri.

And if there is a fundamental violation

Dan jika ada pelanggaran mendasar

of our human dignity

dari martabat manusia

that we would all say is horrific,

yang akan kita anggap mengerikan

it's slavery.

itu adalah perbudakan.

And we've got to say,

Dan kita harus mengatakan

what good is all of our intellectual

hal yang baik adalah semua kekuatan

and political and economic power --

kecerdasan, ekonomi, dan politik kita,

and I'm really thinking intellectual power in this room --

dan saya benar-benar meragukan kekuatan kecerdasan di ruangan ini,

if we can't use it to bring slavery to an end?

jika kita tidak dapat menggunakannya untuk mengakhiri perbudakan.

I think there is enough intellectual power in this room

Saya pikir ada cukup kekuatan kecerdasan di ruangan ini

to bring slavery to an end.

untuk mengakhiri perbudakan.

And you know what? If we can't do that,

Dan tahukah Anda? Jika kita tidak mampu melakukannya,

if we can't use our intellectual power to end slavery,

jika kita tidak dapat menggunakan kekuatan kecerdasan kita untuk mengakhiri perbudakan

there is one last question:

inilah pertanyaan terakhir saya

Are we truly free?

apakah kita benar-benar bebas?

Okay, thank you so much.

Baiklah, terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)