"A Bird Made of Birds" | Sarah Kay

Translator: Adela Yolanda Sekarningtyas Reviewer: Ade Indarta

I have a friend named Kaveh Akbar, who is a fellow poet.

Aku memiliki teman bernama Kaveh Akbar, ia seorang penyair.

And Kaveh found this photo online

Ia menemukan di internet,

of the anatomical heart of a blue whale

foto anatomi hati Paus Biru

that scientists had hung on a hook from the ceiling,

yang digantung para ilmuwan pada sebuah kait di langit-langit

which is how they were able to observe that the heart of a blue whale

dan itulah bagaimana mereka bisa meneliti bahwa hati Paus Biru

is big enough that a person can stand up fully inside of it.

cukup besar untuk seseorang berdiri tegak di dalamnya.

And when Kaveh shared this photo online,

Dan ketika Kaveh menyebarkan foto itu secara online,

he did so with the caption,

dia menambahkan teks,

"This is another reminder

"Ini salah satu pengingat

that the universe has already written the poem you were planning on writing."

bahwa alam telah menulis puisi yang hendak kau tulis."

And when I first saw that, I was horrified.

Dan ketika aku melihatnya pertama kali, aku sangat terkejut.

I was like, "Come on, man! I'm trying to invent new metaphors!

Aku seperti, "Oh, ayo lah!... Aku mencoba membuat metafora baru!

I'm trying to discover beauty that hasn't been discovered yet.

Aku mencoba menemukan keindahan yang tak pernah ada.

What do you mean, the universe is always going to get there before me?"

Apa maksudmu bahwa alam selalu menemukannya sebelum aku?"

And I know this isn't a uniquely poet problem,

Dan aku tahu bahwa ini bukanlah masalah keunikan penyair,

but on days when the world feels especially big

tetapi pada hari-hari di mana dunia terasa sangat luas

or especially impossible

atau sangat tak terjangkau

or especially full of grandeur,

atau penuh kemegahan,

those are the days when I feel,

adalah hari-hari di mana aku merasa,

"What do I possibly have to contribute

"Apa yang mungkin aku sumbangkan

to all of this?"

untuk semua ini?"

Not long ago, I saw this video that some of you may have seen.

Belum lama ini ada video

yang mungkin kalian sudah tahu

It makes the internet rounds every couple of months.

Video tersebut membuat internet ramai dalam beberapa bulan.

There are these birds that are called starlings,

Sekelompok burung yang disebut Burung Jalak,

and they fly in what's called a "murmuration,"

dan mereka terbang membentuk 'kerumunan Jalak,"

which is generally just a big cloud of birds.

yang tampak seperti awan besar terdiri dari burung-burung.

And someone happened to catch a quick video on their phone

Dan seseorang berhasil merekam video singkat pada ponselnya

of these starlings flying.

dari kerumunan Jalak yang terbang tersebut.

And at first, it's just an amorphous blob,

Di awal, itu hanya seperti gumpalan tak berbentuk

and then there's a moment where the birds shift,

dan ketika burung-burung tersebut berubah posisi,

and they form the shape of a starling

mereka membentuk sebuah Jalak

in the sky!

di langit!

(Laughter)

(Tertawa)

And as soon as I saw it, I was like,

Ketika melihatnya, aku berpikir,

(Gasps) "The universe has already written the poem

(Terkesiap) "Alam telah menulis puisi

you were planning on writing!"

yang hendak kau tulis!"

(Laughter)

(Tertawa)

Except, for the first time, it didn't fill me with despair.

Kecuali, untuk pertama kalinya, aku tidak kecewa.

Instead, I thought, "OK.

Sebaliknya, aku berpikir, "Ok.

Maybe it's not my job to invent something new.

Mungkin bukan tugasku untuk membuat sesuatu yang baru.

Maybe instead it's my job to listen to what the universe is showing me

Mungkin tugasku adalah mendengarkan apa yang alam tunjukkan padaku

and to keep myself open to what the universe offers,

dan membuka diri pada apa yang alam sediakan,

so that when it's my turn,

dan ketika akhirnya giliranku,

I can hold something to the light,

aku dapat menunjukkan sesuatu,

just for a moment,

untuk sesaat,

just for as long as I have.

untuk selama yang aku bisa.

The universe has already written the poem

Alam telah menulis puisi

that you were planning on writing.

yang hendak kau tulis.

And this is why

Dan inilah alasan

you can do nothing but point at the flock of starlings

tak ada yang bisa kau lakukan selain melihat kerumunan Jalak itu

whose bodies rise and fall in inherited choreography,

dengan tubuh yang naik turun dengan tarian yang mereka warisi,

swarming the sky in a sweeping curtain

mengerumuni langit layaknya tirai tersibak

that, for one blistering moment,

yang, di saat terik,

forms the unmistakeable shape

membentuk sebuah bentuk sempurna

of a giant bird

seekor burung raksasa

flapping against the sky.

yang mengepak di langit.

It is why your mouth forms an "o"

Inilah alasan mulutmu membentuk huruf "o"

that is not a gasp,

dan bukan sebuah keterkejutan,

but rather, the beginning of,

tetapi lebih pada, sebuah awal dari

"Oh. Of course."

"Oh, tentu saja."

As in, of course the heart of a blue whale is as large as a house

Seperti, oh tentu saja hati Paus Biru sebesar rumah

with chambers tall enough to fit a person standing.

dengan ruangan yang cukup tinggi untuk seseorang berdiri di dalamnya.

Of course a fig becomes possible

Tentu saja buah ara dapat tercipta

when a lady wasp lays her eggs inside a flower,

ketika seekor lebah ratu bertelur dalam bunga,

dies and decomposes,

mati dan membusuk.

the fruit, evidence of her transformation.

Buah itu, hasil dari transformasinya.

Sometimes, the poem is so bright,

Terkadang, puisi itu sangat terang

your silly language will not stick to it.

bahasa konyolmu takkan mampu melekat.

Sometimes, the poem is so true,

Terkadang, puisi itu sangat benar,

nobody will believe you.

tak seorang pun akan percaya padamu.

I am a bird

Aku adalah burung

made of birds.

dari burung-burung.

This blue heart a house you can stand up inside of.

Hati biru ini adalah rumah yang kau bisa berdiri di dalamnya

I am dying

Aku sekarat

here

di sini

inside this flower.

di dalam bunga ini.

It is OK.

Tidak apa-apa.

It is what I was put here to do.

Ini adalah di mana aku bertugas.

Take this fruit.

Ambil buah ini.

It is what I have to offer.

Inilah yang harus kusediakan.

It may not be first,

Ini mungkin bukan yang pertama,

or ever best,

atau yang terbaik,

but it is the only way to be sure

tapi inilah satu-satunya jalan untuk yakin

that I lived at all.

bahwa aku hidup selama ini.

(Applause)

(Tepuk tangan)