How I use art to bridge misunderstanding | Adong Judith

Translator: Desi Farida Mandarini Reviewer: Ade Indarta

I'm a writer-director who tells social-change stories,

Saya adalah penulis dan sutradara yang bercerita tentang perubahan sosial,

because I believe stories touch and move us.

karena saya yakin cerita dapat menyentuh dan menggerakkan kita.

Stories humanize and teach us to empathize.

Cerita memanusiakan dan mengajari kita berempati.

Stories change us.

Cerita mengubah kita.

When I write and direct plays,

Saat menulis dan menyutradarai drama,

I'm amplifying voices of disadvantaged groups,

saya mengeraskan suara kelompok yang kurang beruntung,

I'm fighting the self-censorship

saya melawan sensor mandiri

that has kept many Ugandan artists away from social, political theater

yang menjauhkan banyak seniman Uganda dari teater sosial, politik

since the persecution of artists by former Ugandan president, Idi Amin.

sejak persekusi seniman oleh mantan presiden Uganda, Idi Amin.

And most importantly, I am breaking the silence

Dan yang lebih penting, saya mematahkan kebisuan

and provoking meaningful conversations on taboo issues,

dan mendorong pembicaraan bermakna mengenai isu tabu,

where often "Silence is golden" is the rule of thumb.

yang aturan utamanya berbunyi "Diam itu emas".

Conversations are important

Pembicaraan itu penting

because they inform and challenge our minds to think,

karena memberi informasi dan menantang kita untuk berpikir,

and change starts with thinking.

dan perubahan dimulai dari berpikir.

One of my struggles with activism is its often one-sided nature

Salah satu pergumulan saya dengan aktivisme adalah sifatnya yang berpihak

that blinds us to alternative view,

dan menutup mata kita dari pemikiran alternatif,

that numbs our empathy,

yang menumpulkan empati kita,

that makes us view those who see issues differently

yang membuat kita memandang mereka yang memiliki pandangan berbeda

as ignorant, self-hating, brainwashed, sellout or plain stupid.

sebagai orang bebal, telah dicuci otak, pengkhianat atau bodoh.

I believe no one is ignorant.

Saya percaya tidak ada orang bodoh.

We are all experts, only in different fields.

Kita semua pakar, hanya bidangnya saja yang berbeda.

And this is why, for me, the saying "stay in your truth" is misleading.

Inilah mengapa saya pikir ungkapan "peganglah kebenaranmu" itu menyesatkan.

Because if you're staying in your truth,

Karena jika Anda berpegang pada kebenaran Anda,

isn't it logical that the person you believe is wrong

tidakkah masuk akal jika orang yang Anda anggap salah

is also staying in their truth?

juga berpegang pada kebenaran mereka?

So, what you have is two extremes

Jadi, ada dua hal ekstrem

that shut out all possible avenues of conversations.

yang menutup semua peluang terjadinya pembicaraan.

I create provocative theater and film to touch, humanize

Saya membuat sandiwara dan film provokatif untuk menyentuh, memanusiakan

and move disagreeing parties to the conversation table

dan menggerakkan pihak yang bertentangan menuju pembicaraan

to bridge misunderstandings.

untuk mengatasi kesalahpahaman.

I know that listening to one another will not magically solve all problems.

Saya tahu bahwa saling mendengarkan tak akan seketika mengatasi semua masalah.

But it will give a chance to create avenues

Tapi ini akan membuka peluang

to start to work together to solve many of humanity's problems.

untuk memulai kerja sama dan mengatasi banyak masalah kemanusiaan.

With my first play, "Silent Voices,"

Pertunjukan pertama saya, "Silent Voices",

based on interviews with victims of the Northern Uganda war

dibuat berdasarkan wawancara dengan korban perang Uganda Utara

between the government and Joseph Kony's LRA rebel group,

antara pemerintah dan kelompok pemberontak LRA Joseph Kony

I brought together victims, political leaders, religious leaders,

Saya menyatukan korban, pemimpin politik, pemimpin agama,

cultural leaders, the Amnesty Commission and transitional justice leadership

pemimpin budaya, Amnesty Commission dan kepemimpinan keadilan transisi untuk

for critical conversations on issues of justice for war crime victims --

membicarakan tentang isu keadilan bagi korban kejahatan perang --

the first of its kind in the history of Uganda.

yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah Uganda.

And so many powerful things happened,

Dan banyak hal besar terjadi,

that I can't even cover them all right now.

yang bahkan tak bisa saya sebutkan semua di sini.

Victims were given the opportunity to sit at the table

Para korban diberi kesempatan duduk bersama

with Amnesty Commission leadership,

dengan pemimpin Amnesty Commission,

and they expressed the big injustice they suffered

dan mereka mengungkapkan ketidakadilan yang mereka alami

when the Commission ignored them

saat pihak Commission mengabaikan mereka

and instead facilitated the resettlement of the war perpetrators.

dan malah memfasilitasi relokasi bagi para penjahat perang.

And the Amnesty Commission acknowledged the victims' pain

Dan Amnesty Commission mengakui penderitaan para korban

and explained the thinking behind their flawed approaches.

dan menjelaskan pemikiran di balik pendekatan tercela mereka.

But one of the things that has stayed with me

Tapi salah satu hal yang masih saya pikirkan adalah

is when, during my Northern Uganda tour of the play,

selama tur pertunjukan saya di Uganda Utara,

a man approached me and introduced himself

seorang pria mendekati saya dan memperkenalkan dirinya

as a former rebel soldier of Joseph Kony.

sebagai mantan pejuang pemberontak pimpinan Joseph Kony

He told me that he didn't want me to leave feeling disappointed,

Ia berkata bahwa ia tidak ingin saya pergi dengan rasa kecewa,

due to some of what I considered inappropriate laughter.

karena apa yang saya anggap sebagai tawa yang tidak pantas.

He explained that his was a laughter of embarrassment

Ia menjelaskan bahwa tawanya adalah tawa malu

and a recognition of his own embarrassment.

dan pengakuan akan rasa malunya.

He saw himself in the actors onstage

Ia melihat dirinya dalam diri para aktor di atas panggung

and saw the meaninglessness of his past actions.

dan melihat kehampaan akan tindakannya di masa lalu.

So I say: share your truths.

Jadi saya berkata: bagikan kebenaranmu.

Listen to one another's truths.

Dengarkan kebenaran orang lain.

You will discover a more powerfully uniting truth

Kamu akan menemukan kebenaran yang lebih kuat dan menyatukan

in the middle ground.

di tengah-tengah semuanya.

When I lived in the USA,

Saat saya tinggal di AS,

many of my American friends would be shocked at my ignorance

banyak teman Amerika saya terkejut akan ketidaktahuan saya

at fancy Western dishes like lasagna, for instance.

tentang hidangan Barat seperti lasagna, misalnya.

(Laughter)

(Tawa)

And my question to them would be,

Dan pertanyaan saya kepada mereka adalah,

"Well, do you know malakwang?"

"Hm, apakah Anda tahu malakwang?"

And then I would tell them about malakwang,

Lalu saya memberitahu mereka tentang malakwang,

a fancy vegetable dish from my culture.

hidangan sayur mewah dari negara saya.

And they would tell me about lasagna.

Dan mereka memberitahu saya tentang lasagna.

And we would leave richer and fuller individuals.

Dan setelahnya, mereka menjadi orang yang lebih kaya pengetahuan.

Therefore, share your recipe truth.

Oleh sebab itu, bagikanlah kebenaran hidangan Anda.

It makes for a better meal.

Ini membuat makanan Anda jadi lebih baik.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)