Situational irony: The opposite of what you think - Christopher Warner

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Dian Pusparani Reviewer: Hafizh Alfarisi

Picture this:

Bayangkan ini.

Kau dan temanmu sedang menonton sitkom

your friend and you are watching a sitcom

and a sassy sidekick walks into a room,

yang menampilkan teman lancang yang memasuki ruangan

carrying a four-tiered wedding cake.

sambil membawa kue pengantin empat tingkat.

Dia tersandung hingga terjatuh dan wajahnya terbenam ke dalam kue.

He trips,

falls,

and face-plants into the cake.

Your friend doubles over with laughter and says,

Temanmu tertawa terbahak-bahak, lalu berkata,

"It's so ridiculous! So ironic!"

“Konyol sekali! Sungguh ironis!”

Well, quick, what do you do?

Cepat, bagaimana reaksimu?

Do you laugh along with the laugh track

Apa kau tertawa bersama efek tawa sitkomnya

and let this grievous misinterpretation of irony go?

dan membiarkan salah tafsir ironi ini berlalu?

Or, do you throw caution to the wind

Atau, apa kau buru-buru menjelaskan arti ironi yang sebenarnya?

and explain the true meaning of irony?

If you're me, you choose the latter.

Kalau itu aku, aku memilih menjelaskan.

Unfortunately, irony has been completely misunderstood.

Sayangnya, ironi disalahpahami sepenuhnya.

We tend to throw out that term

Kita suka melontarkan istilah itu

whenever we see something funny or coincidental.

tiap kali melihat sesuatu yang lucu atau kebetulan.

And while many examples of true irony can be funny,

Meski ironi kerap dicontohkan dengan hal lucu,

that is not the driving factor of being ironic.

itu bukan faktor pemicu kejadian ironis.

Suatu situasi baru disebut ironis

A situation is only ironic if what happens

jika yang terjadi adalah kebalikan dari apa yang diharapkan.

is the exact opposite of what was expected.

If you expect A, but get B,

Jika kau mengharapkan A, tetapi mendapatkan B,

then you have irony.

ironi pun terjadi.

Ambillah contoh lelucon fisik kue tadi.

Let's take the slap-stick cake situation as an example.

When someone walks in precariously balancing something

Seseorang masuk terhuyung-huyung

sambil membawa sesuatu yang tidak boleh dibawa sendiri.

that shouldn't be carried alone,

trips, falls, and makes a mess,

Dia tersandung, jatuh, dan membuat kekacauan.

Itu lucu, tapi tidak ironis.

it is funny, but it's not ironic.

In fact, you probably expect someone

Bahkan, kau mungkin berharap

who is single-handedly carrying a huge cake to trip.

orang yang membawa sendiri kue besar itu akan tersandung.

When he does, reality aligns with expectations,

Begitu dia tersandung, kenyataan sejalan dengan harapan dan itu bukan lagi ironi.

and so that is not irony.

But what if the sassy sidekick walked in wearing a gold medal

Namun, bagaimana jika teman lancang itu masuk sambil memakai medali

that he'd won at the cake walking event

yang dia menangkan di lomba menenteng kue dari Olimpiade Atlanta tahun 1996?

at the Atlanta Olympics in 1996?

What if that sidekick was a professional cake carrier?

Bagaimana jika teman itu adalah pembawa kue profesional?

Then, maybe there would have been a reasonable expectation

Mungkin akan ada harapan yang masuk akal

that he would have been more skilled

bahwa dia akan lebih terampil saat membawa kue yang sangat besar.

when carrying a ridiculously large cake.

Then, when that reasonable expectation was not met by the tripping sidekick,

Lalu, begitu harapan masuk akal itu tak terpenuhi saat si teman tersandung,

irony would have been exemplified.

begitulah ironi terjadi.

Ini contoh lainnya.

Another example.

A senior citizen texting and blogging.

Seorang lansia mengetik SMS dan blog.

Ekspektasi umum dan masuk akal terhadap pria dan wanita yang lebih dewasa

The common and reasonable expectation

of more mature men and women

is that they don't like or know technology,

ialah mereka tidak menyukai atau memahami teknologi,

that they have a hard time turning on a computer,

mereka kesulitan menyalakan komputer,

or that they have the old brick cell phones from the 1980s.

atau mereka masih memakai ponsel bata tua dari tahun 1980-an.

One should not expect them to be connected,

Wajar bila kita tak menduga mereka melek teknologi,

high-tech,

punya gawai canggih, atau mahir menulis SMS maupun blog.

or savvy enough to text

or to be blogging,

which must seem like some sort of newfangled thing

Teknologi saat ini mestinya tampak seperti barang baru

that "back in my day," they never had.

yang “di zaman Nenek dulu” tak dimilikinya.

Jadi, saat Nenek mengeluarkan ponsel pintarnya

So when Granny pulls out her smart phone

to post pictures of her dentures

untuk mem-posting foto gigi palsunya atau cucunya,

or her grandkids,

irony ensues.

ironi terjadi.

Reasonable expectations of the situation are not met.

Ekspektasi yang masuk akal dari situasi ini tidak terpenuhi.

That is irony.

Itulah ironi.

So while the cake dropper might not be ironic,

Meski kue terjatuh tidak ironis,

there are all kinds of situations in life that are.

ada beragam situasi dalam hidup yang justru ironis.

Keluarlah dan cari sendiri contoh-contoh ironi sebenarnya.

Go out, and find those true examples of irony.