The twins who tricked the Maya gods of death - Ilan Stavans

Translator: Dian Pusparani Reviewer: Reno Kanti Riananda

Day after day, the twin brothers, Jun and Wuqub,

Hari demi hari, si kembar Jun dan Wuqub

ran back and forth playing ball.

berlari kesana kemari, bermain bola.

One day, their vigorous game disturbed the lords of the underworld,

Suatu hari, permainan tersebut mengganggu para penguasa dunia bawah,

who challenged the twins to a match.

yang kemudian menantang si kembar untuk bertanding.

But when the brothers arrived, the lords trapped and killed them,

Namun, saat si kembar datang,

para penguasa menjebak dan membunuh mereka,

hanging Jun’s head from a tree as a trophy.

menggantung kepala Jun di pohon sebagai piala.

The tree soon sprouted massive fruit,

Pohon itu segera menumbuhkan banyak buah,

which caught the attention of one of the lords’ daughters.

yang menarik perhatian dari salah satu putri penguasa.

When she reached for it, the skull of Jun spat on her hand

Ketika dia meraihnya, tengkorak Jun meludah di tangannya

and impregnated her.

dan membuatnya hamil.

Fleeing of her father’s wrath,

Melarikan diri dari murka ayahnya,

she sought refuge with her mother-in-law and gave birth to twin sons:

dia mencari perlindungan ke ibu mertuanya, dan melahirkan putra kembar:

Junajpu and Ixb’alanke.

Junajpu dan Ixb’alanke.

The second generation of twins discovered their father’s ballgame equipment,

Kembar generasi kedua ini menemukan peralatan permainan bola ayah mereka,

which their grandmother had hidden, and began to play.

yang sudah disembunyikan nenek mereka, dan mulai bermain.

Soon enough, the messengers from the underworld

Tak lama kemudian, para utusan dari dunia bawah

arrived to issue another challenge.

tiba untuk mengeluarkan tantangan lain.

Knowing what had happened to their fathers,

Mengetahui apa yang telah terjadi pada ayah mereka,

the twins nevertheless answered the call,

si kembar tetap menjawab panggilan itu.

trekking through deep caverns

Menembus dalamnya gua

and across rivers filled with scorpions, blood, and pus,

dan menyeberangi sungai yang dipenuhi dengan kalajengking, darah, dan nanah,

until they reached the great city

sampai mereka mencapai kota agung

from which the lords of the underworld controlled every aspect of nature

tempat para penguasa dunia bawah mengendalikan setiap aspek di alam

and caused suffering for humans.

dan menyebabkan penderitaan bagi manusia.

The twins pressed on, searching for the lords who had challenged them.

Si kembar tak gentar, mencari para penguasa yang telah menantang mereka.

The lords had hidden among statues of themselves to confuse their guests,

Para penguasa bersembunyi di antara patung-patung diri mereka sendiri

untuk mengelabui para tamu,

but the brothers sent a mosquito ahead of them.

tetapi si kembar mengirim nyamuk ke depan mereka.

When it stung the figures, the lords cried out, revealing themselves.

Ketika nyamuk menyengat patung, para penguasa berteriak,

menampakkan diri mereka.

They forced the twins to spend the night in the House of Darkness.

Mereka memaksa si kembar untuk menghabiskan malam di Rumah Kegelapan.

They gave them a torch, but warned they must return it unburnt or face death.

Mereka memberi si kembar obor, tetapi harus dikembalikan tanpa terbakar

atau si kembar akan mati.

As the darkness closed in,

Saat gelap tiba,

the quick-thinking brothers adorned the torch

si kembar yang cerdik menghiasi obor

with red macaw feathers and fireflies.

dengan bulu burung macaw merah dan kunang-kunang.

Come morning, the lords were shocked to see the torch lit, but unburnt.

Saat pagi datang, para penguasa terkejut melihat obor menyala, tetapi tak terbakar.

They insisted on playing the game with their own ball.

Mereka bersikeras bermain dengan bola mereka sendiri.

The twins agreed, only to find that the lords had hidden a weapon

Si kembar setuju, tetapi ternyata para penguasa telah menyembunyikan senjata

inside the ball,

di dalam bola,

which chased them around the court, trying to kill them.

yang mengejar mereka keliling lapangan, mencoba membunuh mereka.

The twins survived that first round,

Si kembar selamat dari babak pertama,

but by now they were sure this would be no ordinary match.

tetapi sekarang mereka sadar ini bukan pertandingan biasa.

They played many more rounds,

Mereka bermain terus,

and each time the twins scored no better than a tie,

dan tiap kali hasilnya seri,

leaving them to face whatever supernatural trial

memaksa mereka untuk menghadapi kekuatan supranatural apa pun

the lords set for them before picking up the game again.

dari para penguasa sebelum bermain kembali.

They survived the House of Cold by lighting a fire,

Mereka selamat dari Rumah Dingin dengan cara menyalakan api,

and the House of Jaguars by feeding bones to the beasts.

dan dari Rumah Macan dengan cara memberi tulang ke makhluk buas tersebut.

But in the House of Bats, a bat bit off Junajpu’s head.

Namun di Rumah Kelelawar, kelelawar menggigit kepala Junajpu.

Certain they now had the advantage,

Yakin bahwa sekarang mereka di atas angin,

the lords called for another round of the ballgame,

para penguasa kembali mengadakan pertandingan bola,

hanging Junajpu’s head over the court.

dan menggantung kepala Junajpu di atas lapangan.

The quick-thinking Ixb’alanke called the animals to him.

Ixb’alanke yang cerdik memanggil para binatang.

A turtle brought him a chilacayote squash,

Seekor kura-kura membawakannya labu chilacayote,

and he carved it into the likeness of a head.

dan dia mengukirnya menjadi seperti sebuah kepala.

While the lords chased the ball, he swapped it with the head.

Saat para penguasa mengejar bola, dia menukarnya dengan kepala dari labu.

With Junajpu’s head back on his body, the twins played harder than ever.

Saat kepala Junajpu telah kembali ke tubuhnya,

si kembar bermain lebih gigih dari sebelumnya.

Finally, they won the game,

Akhirnya, mereka memenangkan pertandingan,

hitting the hanging squash so it shattered on the ground.

lalu memukul labu yang tergantung hingga hancur ke tanah.

The twins knew their treacherous hosts would not take the loss well.

Si kembar sadar tuan rumah mereka yang licik

tak akan menerimanya dengan lapang dada.

To protect themselves, they enlisted a pair of seers.

Untuk melindungi diri, mereka menggunakan jasa sepasang peramal.

Sure enough, the lords burned the brothers in an oven,

Benar saja, para penguasa membakar dua saudara itu dalam oven,

but the seers made sure their remains were thrown in the river,

tetapi para peramal memastikan sisa-sisa tubuh mereka dibuang ke sungai,

which restored them to life.

yang membuat mereka hidup kembali.

The brothers then came before the lords disguised as two disheveled children

Si kembar lalu menghadap para penguasa dengan menyamar sebagai dua anak kumal

and began to dance and perform miracles.

lalu mulai menari dan menampilkan mukjizat.

For their final trick, Ixb’alanke pretended to kill Junajpu,

Sebagai trik terakhir, Ixb’alanke berpura-pura membunuh Junajpu,

then resurrect him.

lalu membangkitkannya.

The lords were so delighted that they demanded the same trick

Para penguasa sangat senang, hingga meminta agar trik yang sama

be performed on them.

dipraktikkan pada mereka.

Still in disguise, the brothers were only too happy to oblige,

Masih dalam penyamaran, si kembar dengan senang hati mengabulkannya,

and began killing the lords one by one.

dan mulai membunuh para penguasa satu demi satu.

As the surviving lords realized who stood before them

Saat penguasa yang masih hidup menyadari siapa yang ada di hadapan mereka

and that no resurrection was forthcoming,

dan tak akan ada yang dibangkitkan,

they begged for mercy, and the twins spoke their curse.

mereka memohon belas kasih, lalu si kembar mengucapkan kutukan.

Henceforth, the lords would have no sacrifices

Mulai saat itu, para penguasa tak akan mendapat persembahan

and no power over the surface world.

dan tidak memiliki kekuasaan atas dunia di permukaan.

Their days of terrorizing humans were over.

Hari-hari mereka meneror manusia sudah berakhir.