Why don’t we cover the desert with solar panels? - Dan Kwartler

Translator: Reno Kanti Riananda Reviewer: Maria Nainggolan

Every day, the sands of the Sahara Desert reach temperatures up to 80° Celsius.

Setiap hari, pasir di Gurun Sahara mencapai suhu hingga 80° Celsius.

Stretching over roughly nine million square kilometers,

Membentang hingga sejauh sembilan kilometer persegi,

this massive desert receives about 22 million terawatt hours of energy

gurun luas ini memperoleh energi sebesar 22 juta terawatt jam

from the Sun every year.

dari matahari setiap tahun.

That’s well over 100 times more energy than humanity consumes annually.

Itu sekitar 100 kali lebih banyak dari konsumsi energi manusia per tahun.

So, could covering the desert with solar panels solve our energy problems for good?

Apakah menutup gurun dengan panel surya dapat menyelesaikan masalah energi kita?

Solar panels work when light particles hit their surface with enough energy

Panel surya bekerja saat partikel cahaya mengenai permukaannya

dengan energi yang cukup untuk memisahkan elektron dari ikatannya.

to knock electrons out of their stable bonds.

On their journey back to stability, these electrons produce electricity.

Saat kembali ke bentuk stabil, elektron- elektron ini menghasilkan listrik.

However, there’s a limit to how much power panels can generate.

Meskipun begitu, ada batasan tenaga yang dapat dihasilkan oleh panel.

Solar panels can only interact with certain wavelengths of light,

Panel surya hanya dapat berinteraksi dengan gelombang tertentu dari cahaya,

making it impossible to convert over half the sunlight they receive.

sehingga mustahil mengubah lebih dari setengah cahaya matahari yang diperoleh.

And even light particles they can convert often bounce off them

Bahkan partikel cahaya yang bisa diubah pun kerap terpantul

without ever hitting an electron.

tanpa pernah membentur elektron.

But thanks to clever scientists and engineers

Namun, berkat para ilmuwan cerdas dan insinyur

and substantial government investment,

serta investasi pemerintah yang memadai,

solar panels are generating more electricity than ever.

panel surya kini dapat menghasilkan listrik lebih banyak dari sebelumnya.

Anti-reflective coatings and patterns on the panels’ surface

Lapisan anti-pantul dan pola pada permukaan panel

create more opportunities for incoming light particles to hit electrons.

menciptakan lebih banyak peluang bagi cahaya untuk membentur elektron.

These techniques have increased commercial solar panel efficiency

Teknik-teknik ini meningkatkan efektivitas panel surya dari sisi komersial

from the low-teens to 25%,

dari belasan persen hingga 25%,

with experimental models reaching up to 47%.

dan untuk model eksperimental bahkan mencapai 47%.

What’s more, solar has gotten 89% cheaper over the last decade,

Ditambah lagi, harga tenaga surya turun 89% sepanjang satu dekade lalu,

thanks in part to global supply chains for other technologies

berkat rantai suplai global untuk teknologi lain

that use the same materials.

yang menggunakan material yang sama.

Together, these factors have made solar power

Bersama-sama, faktor-faktor tadi membuat tenaga surya

the cheapest source of electricity on Earth.

menjadi sumber listrik termurah di dunia.

Countries including India, China, Egypt, and the US,

Negara-negara seperti India, Tiongkok, Mesir, dan AS

have already taken these new panels into the desert.

telah menempatkan panel-panel ini di gurun.

Their massive solar farms range from 15 to 56 square kilometers,

Pembangkit tenaga surya mereka terhampar sejauh 15 sampai 56 kilometer persegi,

and when the sun is high in the sky,

dan saat matahari ada di atas,

these plants can provide energy

pembangkit ini menyediakan listrik

for hundreds of thousands of local residents.

bagi ratusan ribu warga lokal.

But these farms also get extremely hot.

Namun, pembangkit tenaga surya ini dapat menjadi sangat panas.

Light that solar cells don’t convert or reflect is absorbed as heat,

Cahaya yang tidak diubah atau dipantulkan oleh panel surya diserap sebagai panas,

which reduces a panel’s efficiency.

yang mengurangi efisiensi panel.

And the cooling systems employed by many farms can use huge amounts of energy

Dan sistem pendingin yang digunakan oleh banyak pembangkit membutuhkan energi besar

powering fans or moving water to maintain optimal temperatures.

untuk menyalakan kipas atau menggerakkan air untuk mempertahankan suhu optimal.

Even with these systems, solar panels in the desert absorb far more heat

Dengan bantuan sistem ini pun, panel surya di gurun tetap menyerap lebih banyak panas

than the natural sandy environment.

daripada lingkungan alaminya.

This hasn’t been a problem on the scale of existing solar farms.

Untuk skala pembangkit seperti saat ini, ini belum menjadi masalah.

But if we tried to cover the Sahara,

Namun, jika kita menutup gurun Sahara,

this effect could create massive changes in the region's climate.

efek tadi akan menciptakan perubahan besar pada iklim di wilayah tersebut.

Constructing solar farms already disrupts local ecosystems,

Pembangunan pembangkit tenaga surya mengganggu ekosistem lokal,

but a plant of this scale could dramatically transform

tetapi pembangkit dengan skala sebesar ini dapat secara dramatis

the desert landscape.

mengubah lanskap gurun.

Thankfully, solar panels aren’t our only option.

Untungnya, panel surya bukanlah satu-satunya harapan kita.

And some of the largest solar plants in the world are trying a new approach:

Beberapa pembangkit tenaga surya di dunia sedang mencoba cara baru:

giant mirrors.

cermin raksasa.

Morocco’s Noor Power Plant,

Pembangkit lisrik Noor di Maroko,

which will eventually cover roughly 30 square kilometers of the Sahara,

yang akan menutupi sekitar 30 kilometer persegi Gurun Sahara

is a concentrated solar power plant.

adalah pembangkit listrik tenaga surya yang terpusat.

This design reflects light onto a receiver,

Desain ini memantulkan cahaya ke penerima,

which converts that energy to heat, and then electricity.

yang mengubahnya menjadi panas, lalu menjadi aliran listrik.

These mirrors still create a dangerous temperature shift for local wildlife,

Cermin ini tetap menghasilkan perubahan suhu yang berbahaya bagi satwa setempat,

but they have less potential to transform the landscape.

tetapi potensinya untuk mengubah lanskap lebih kecil.

And since it takes time for the materials being heated to cool off,

Karena peralatan yang terkena panas butuh waktu untuk menjadi dingin kembali,

these plants often continue producing electricity past sunset.

pembangkit ini terus menghasilkan listrik setelah matahari terbenam.

Whether they use panels or mirrors,

Baik menggunakan panel maupun cermin,

industrial solar farms are often easy to fit into existing energy infrastructure.

pembangkit tenaga surya lebih sesuai dengan infrastruktur energi eksisting.

However, getting their electricity beyond local power grids is much more difficult.

Meskipun begitu, mengalirkan listriknya ke luar dari jaringan lokal lebih sulit.

Some countries are working on ways to connect electric grids across the globe.

Beberapa negara masih mencari cara untuk menyambung jaringan listrik di dunia.

And many farm store energy in massive batteries,

Pembangkit umumnya menyimpan energi dalam baterai raksasa,

or convert their electricity into clean gas that can be used later.

atau mengubah aliran listrik menjadi gas bersih yang dapat digunakan nanti.

But right now, these techniques are still too expensive and inefficient to rely on.

Namun sekarang, teknik ini masih mahal dan tak efisien untuk dapat diandalkan.

Worse still, industrial renewables can share some of the same problems

Ditambah lagi, pembaharuan barang industri menghadapi masalah serupa

as fossil fuels,

dengan bahan bakar minyak,

relying on destructive mining operations and carbon-emitting global supply chains.

yang mengandalkan penambangan destruktif dan rantai suplai global berjejak karbon.

Fortunately, solar can exist on many scales,

Untungnya, tenaga surya tersedia dalam berbagai ukuran,

from industrial solar farms to smaller installations

dari pembangkit listrik tenaga surya hingga ke instalasi yang lebih kecil,

that power individual buildings and rural communities.

yang mengalirkan listrik ke sebuah gedung atau masyarakat di pedesaan.

These projects can supplement energy use or provide a passive source of energy

Proyek-proyek ini dapat menambah aliran listrik atau sumber energi pasif

for regions off the grid.

untuk wilayah di luar jaringan listrik.

And since solar panels rely on a few simple components,

Selain itu, panel tenaga surya hanya memerlukan beberapa komponen sederhana

they’re quick to install and relatively easy to update.

yang dapat dipasang dengan cepat dan relatif mudah untuk diperbarui.

In fact, it’s this flexibility that enabled solar

Bahkan, fleksibilitas inilah yang membuat tenaga surya

to become so cheap and ubiquitous over the last decade.

menjadi sangat murah dan menjamur selama satu dekade terakhir.

So if we want to keep up with humanity's rising energy use,

Jika kita ingin tetap unggul atas kebutuhan energi yang terus meningkat,

we'll need answers both big and small.

kita butuh jawaban, baik besar maupun kecil.