How do animals experience pain? - Robyn J. Crook

Translator: Deera Army Pramana Reviewer: Sarmoko Sarmoko

Humans know the surprising prick of a needle,

Manusia mengenal sensasi mengejutkan tusukan jarum,

the searing pain of a stubbed toe and the throbbing of a toothache.

nyeri yang membakar saat jari kaki tersandung,

dan sakit gigi yang berdenyut-denyut.

We can identify many types of pain and have multiple ways of treating it.

Kita dapat mengenal banyak jenis nyeri dan beragam cara mengatasinya.

But what about other species?

Bagaimana dengan spesies lain?

How do the animals all around us experience pain?

Bagaimana hewan di sekitar kita merasakan nyeri?

It’s important that we find out.

Ini penting untuk kita ketahui.

We keep animals as pets, they enrich our environment,

Kita menjaganya untuk peliharaan,

mereka memperkaya lingkungan,

we farm many species for food,

kita ternakkan banyak jenis untuk dimakan,

and we use them in experiments to advance science and human health.

dan kita memakainya dalam penelitian demi kemajuan sains dan kesehatan manusia.

Animals are clearly important to us,

Hewan sangat penting bagi kita,

so it’s equally important that we avoid causing them unnecessary pain.

maka sama pentingnya kita hindarkan timbulnya nyeri yang tak perlu.

For animals that are similar to us, like mammals,

Pada hewan yang mirip kita, misalnya mamalia,

it's often obvious when they're hurting.

sering tampak jelas saat mereka kesakitan.

But there's a lot that isn't obvious,

Tapi banyak hal masih belum jelas,

like whether pain relievers that work on us also help them.

misalnya apakah obat pereda nyeri kita juga efektif bagi mereka.

And the more different an animal is from us,

Dan semakin hewan itu berbeda dari kita,

the harder it is to understand their experience.

makin sulit memahami apa yang mereka rasakan.

How do you tell whether a shrimp is in pain?

Bagaimana kamu tahu apakah udang kesakitan?

A snake?

Ular?

A snail?

Siput?

In vertebrates— including humans— pain can be split into two distinct processes.

Pada vertebrata, termasuk manusia,

nyeri terbagi dalam dua proses yang berbeda.

In the first, nerves in the skin sense something harmful

Pertama, saraf dan kulit merasakan sesuatu yang berbahaya

and communicate that information to the spinal cord.

dan membawa informasi itu ke sumsum tulang belakang.

There, motor neurons activate movements that make us rapidly jerk away

Di sana, sel saraf motorik mengaktifkan gerakan

yang membuat kita menyentak cepat menjauhi ancaman.

from the threat.

This is the physical recognition of harm called nociception.

Ini adalah pengenalan bahaya secara fisik yang disebut nosisepsi,

And nearly all animals, even those with very simple nervous systems,

dan hampir semua hewan,

bahkan yang memiliki sistem saraf sangat sederhana,

experience it.

mengalaminya.

Without this ability, animals would be unable to avoid harm

Tanpa kemampuan itu, hewan tak akan mampu menghindari bahaya

and their survival would be threatened.

dan keberlangsungan hidupnya akan terancam.

The second part is the conscious recognition of harm.

Yang kedua adalah pengenalan bahaya secara sadar.

In humans, this occurs when the sensory neurons in our skin

Pada manusia, ini terjadi saat sel saraf sensorik di kulit kita

make a second round of connections via the spinal cord to the brain.

melakukan sambungan kedua ke otak melalui sumsum tulang belakang.

There, millions of neurons in multiple regions create the sensations of pain.

Di sana, jutaan sel saraf di beberapa bagian menciptakan sensasi nyeri.

For us, this is a very complex experience associated with emotions

Bagi kita, ini hal yang sangat rumit terkait dengan emosi seperti ketakutan,

like fear, panic and stress, which we can communicate to others.

panik,

dan stres,

yang dapat kita sampaikan ke orang lain.

But it’s harder to know exactly how animals experience

Tapi lebih sulit mengetahui tepatnya cara hewan merasakan

this part the process,

proses nyeri ini

because most of them can’t show us what they feel.

karena kebanyakan tidak dapat menunjukkan apa yang mereka rasakan.

However, we get clues from observing how animals behave.

Namun, kita menemukan petunjuk dari pengamatan perilaku hewan.

Wild, hurt animals are known to nurse their wounds,

Hewan liar yang terluka diketahui merawat lukanya,

make noises to show their distress, and become reclusive.

membuat suara untuk menunjukkan deritanya,

dan menjadi tertutup.

in the lab, scientists have discovered that animals like chickens and rats

Di lab, ilmuwan menemukan bahwa hewan seperti ayam dan tikus

will self-administer pain-reducing drugs if they’re hurting.

memakan obat pereda nyeri secara mandiri jika mereka kesakitan.

Animals also avoid situations where they’ve been hurt before,

Hewan juga menghindari keadaan tempat mereka tersakiti sebelumnya,

which suggests awareness of threats.

yang menunjukkan kewaspadaan terhadap ancaman.

We’ve reached the point that research has made us so sure

Penelitian telah membuat kita sangat yakin

that vertebrates recognize pain

bahwa vertebrata mengenali nyeri

that it’s illegal in many countries to needlessly harm these animals.

sehingga di banyak negara, menyakiti hewan tanpa tujuan penting dinyatakan ilegal.

But what about other types of animals, like invertebrates?

Bagaimana dengan jenis hewan lain semacam invertebrata?

These animals aren't legally protected,

Hewan tersebut tidak dilindungi hukum,

partly because their behaviors are harder to read.

sebagian karena perilaku mereka yang lebih sulit dipahami.

We can make good guesses about some of them, like oysters, worms and jellyfish.

Kita dapat menebak-nebak beberapa di antaranya,

misalnya tiram,

cacing,

dan ubur-ubur.

These are examples of animals that either lack a brain

Mereka itu contoh hewan yang tidak punya otak

or have a very simple one.

atau punya otak yang sangat sederhana.

So an oyster may recoil when squirted with lemon juice, for instance,

Misalnya, tiram dapat mundur saat diciprati cairan lemon,

because of nociception.

karena nosisepsi.

But with such a simple nervous system,

Tapi dengan sistem saraf sederhana itu,

it’s unlikely to experience the conscious part of pain.

tidak mungkin merasakan nyeri secara sadar.

Other invertebrate animals are more complicated, though.

Tapi ada invertebrata lain yang lebih rumit,

Like the octopus, which has a sophisticated brain

misalnya gurita,

yang memiliki otak luar biasa

and is thought to be one of the most intelligent invertebrate animals.

dan dianggap sebagai invertebrata paling pintar.

Yet in many countries, people continue the practice of eating live octopus.

Tapi malah di beberapa negara, orang masih memakan gurita hidup-hidup.

We also boil live crayfish, shrimp, and crabs,

Kita juga merebus hidup-hidup lobster, udang, dan kepiting

even though we don't really know how they're affected either.

meskipun kita belum tahu dampaknya terhadap mereka.

This poses an ethical problem,

Ada masalah etika di sini

because we may be causing these animals unnecessary suffering.

karena bisa jadi kita menyebabkan derita yang tak perlu pada hewan itu.

Scientific experimentation, though controversial,

Penelitian ilmiah, meski kontroversial, memberi kita petunjuk.

gives us some clues.

Tests on hermit crabs show that they’ll leave an undesirable shell

Uji pada kelomang menunjukkan mereka akan meninggalkan cangkang yang tak disukai

if they’re zapped with electricity.

jika disetrum listrik

But stay if it’s a good shell.

tapi tetap tinggal jika cangkangnya bagus.

And octopi that might originally curl up an injured arm to protect it,

Gurita yang menggulung tentakelnya yang luka agar terlindungi

will risk using it to catch prey.

akan ambil risiko menggunakannya untuk menangkap mangsa.

That suggests that these animals make value judgments around sensory input,

Ini menunjukkan bahwa hewan memilah input sensorik dengan menimbang nilainya

instead of just reacting reflexively to harm.

bukan hanya bereaksi secara refleks terhadap bahaya.

Meanwhile, crabs have been known to repeatedly rub a spot on their bodies

Di sisi lain, kepiting diketahui mengusap-usap satu titik di tubuhnya

where they’ve received an electric shock.

di tempat mereka disetrum.

And even sea slugs flinch when they know they’re about to receive

Bahkan siput laut tanpa cangkang mundur

saat mereka hampir terkena rangsang berbahaya.

a noxious stimulus.

That means they have some memory of physical sensations.

Itu berarti mereka memiliki ingatan terhadap sensasi fisik.

We still have a lot to learn about animal pain.

Nyeri pada hewan masih harus dipelajari lagi.

As our knowledge grows, it may one day allow us to live in a world

Seiring berkembangnya pengetahuan kita,

suatu hari kita bisa hidup di dunia tanpa menimbulkan nyeri yang tak perlu.

where we don’t cause pain needlessly.