A little-told tale of sex and sensuality | Shereen El Feki

Translator: Sanni Manta Reviewer: Dewi Barnas

So when I was in Morocco,

Ketika saya di Maroko,

in Casablanca, not so long ago,

di Casablanca, beberapa waktu yang lalu,

I met a young unmarried mother called Faiza.

Saya bertemu dengan seorang ibu yang belum menikah bernama Faiza.

Faiza showed me photos of her infant son

Faiza menunjukkan foto bayi laki-lakinya

and she told me the story of his conception, pregnancy, and delivery.

dan dia bercerita tentang masa kehamilan dan melahirkannya.

It was a remarkable tale,

Sebuah kisah yang luar biasa,

but Faiza saved the best for last.

tapi Faiza menyimpan yang terbaik di akhir.

"You know, I am a virgin," she told me.

"Anda tahu, saya seorang perawan," katanya.

"I have two medical certificates to prove it."

"Saya punya dua sertifikat medis untuk membuktikannya."

This is the modern Middle East,

Ini adalah Timur Tengah masa kini,

where two millennia after the coming of Christ,

dua milenia setelah kelahiran Kristus,

virgin births are still a fact of life.

perawan melahirkan masih merupakan fakta kehidupan.

Faiza's story is just one of hundreds I've heard over the years, traveling across the Arab region

Cerita Faiza hanya salah satu dari ratusan cerita yang pernah saya dengar selama bertahun-tahun

mengunjungi negara-negara Arab, berbicara tentang seks kepada orang-orang.

talking to people about sex.

Now, I know this might sound like a dream job,

Nah, saya tahu kedengarannya seperti saya punya pekerjaan idaman,

or possibly a highly dubious occupation,

atau mungkin pekerjaan yang sangat rancu,

but for me, it's something else altogether.

tapi bagi saya, sama sekali tidak begitu halnya.

I'm half Egyptian, and I'm Muslim.

Saya setengah Mesir, dan saya seorang Muslim.

But I grew up in Canada, far from my Arab roots.

Tapi saya besar di Kanada, jauh dari akar Arab saya.

Like so many who straddle East and West,

Seperti banyak orang yang menjangkau ke Timur dan Barat,

I've been drawn, over the years, to try to better understand my origins.

selama bertahun-tahun saya menjadi tertarik untuk mencoba lebih memahami asal-usul saya.

That I chose to look at sex comes from my background in HIV/AIDS,

Bahwa saya memilih untuk mempelajari seks, bermula dari latar belakang saya di bidang HIV/AIDS,

as a writer and a researcher and an activist.

sebagai seorang penulis, peneliti, dan aktivis.

Sex lies at the heart of an emerging epidemic in the Middle East and North Africa,

Seks adalah jantung dari wabah yang muncul di Timur Tengah dan Afrika Utara,

which is one of only two regions in the world where HIV/AIDS is still on the rise.

yang merupakan satu dari dua wilayah di dunia dimana tingkat HIV/AIDS-nya masih meningkat.

Now sexuality is an incredibly powerful lens

Sekarang seksualitas merupakan lensa yang sangat berguna

with which to study any society,

untuk mempelajari masyarakat manapun,

because what happens in our intimate lives

karena apa yang terjadi dalam kehidupan intim kita

is reflected by forces on a bigger stage:

direfleksikan oleh berbagai kekuatan dalam panggung yang lebih besar:

in politics and economics, in religion and tradition, in gender and generations.

dalam politik dan ekonomi, dalam agama dan tradisi, dalam gender dan generasi.

As I found, if you really want to know a people,

Saya menemukan bahwa, jika kita ingin mengenal betul seseorang,

you start by looking inside their bedrooms.

kita harus mulai dengan melihat kamar tidurnya.

Now to be sure, the Arab world is vast and varied.

Nah Anda harus tahu, dunia Arab sangat luas dan beragam.

But running across it are three red lines --

Tapi melintas di dalamnya ada tiga garis merah --

these are topics you are not supposed to challenge in word or deed.

ini adalah topik-topik yang tidak boleh Anda ragukan, baik dalam perkataan atau perbuatan.

The first of these is politics.

Yang pertama adalah politik.

But the Arab Spring has changed all that,

Tapi Arab Spring sudah mengubahnya,

in uprisings which have blossomed across the region since 2011.

melalui pergolakan yang bersemi di Timur Tengah sejak 2011.

Now while those in power, old and new,

Sementara orang-orang yang berkuasa, baik penguasa lama maupun baru,

continue to cling to business as usual,

melanjutkan pekerjaan seperti biasa,

millions are still pushing back,

jutaan orang masih melawan,

and pushing forward to what they hope will be a better life.

dan mendorong maju untuk sesuatu yang mereka harap dapat menjadi kehidupan yang lebih baik.

That second red line is religion.

Garis merah kedua adalah agama.

But now religion and politics are connected,

Tapi sekarang, agama dan politik saling berhubungan,

with the rise of such groups as the Muslim Brotherhood.

dengan kebangkitan kelompok-kelompok seperti Muslim Brotherhood.

And some people, at least, are starting to ask questions

Dan setidaknya beberapa orang, mulai mengajukan pertanyaan

about the role of Islam in public and private life.

mengenai peranan Islam dalam kehidupan publik dan pribadi.

You know, as for that third red line, that off-limits subject,

Anda tahu, garis merah yang ketiga, topik tabu itu,

what do you think it might be?

menurut Anda apakah itu?

Audience: Sex.

Hadirin: Seks.

Shereen El Feki: Louder, I can't hear you.

Shereen El Feki: Lebih keras, saya tidak bisa dengar.

Audience: Sex.

Hadirin: Seks.

SEF: Again, please don't be shy.

SEF: Lagi, jangan malu-malu.

Audience: Sex.

Hadirin: Seks.

SEF: Absolutely, that's right, it's sex. (Laughter)

SEF: Tepat sekali, betul. Seks. (Tertawa)

Across the Arab region, the only accepted context for sex is marriage --

Sepanjang wilayah Arab, satu-satunya konteks dimana seks dapat diterima adalah pernikahan --

approved by your parents, sanctioned by religion

yang disetujui oleh orang tua Anda, diteguhkan oleh agama,

and registered by the state.

dan dicatat oleh negara.

Marriage is your ticket to adulthood.

Pernikahan adalah tiket Anda menuju kedewasaan.

If you don't tie the knot, you can't move out of your parents' place,

Jika Anda tidak menikah, Anda tidak bisa keluar dari rumah orang tua Anda,

and you're not supposed to be having sex,

dan Anda tidak boleh berhubungan seks,

and you're definitely not supposed to be having children.

dan Anda sudah tentu tidak boleh memiliki anak.

It's a social citadel; it's an impregnable fortress

Ini adalah sebuah benteng sosial; benteng yang tidak bisa dijatuhkan

which resists any assault, any alternative.

yang menahan semua serangan, alternatif apapun.

And around the fortress is this vast field of taboo

Dan di sekeliling benteng itu adalah ladang luas tabu

against premarital sex, against condoms,

melawan seks sebelum menikah, melawan kondom,

against abortion, against homosexuality,

melawan aborsi, melawan homoseksualitas,

you name it.

sebut saja.

Faiza was living proof of this.

Faiza adalah saksi hidupnya.

Her virginity statement was not a piece of wishful thinking.

Pernyataannya tentang keperawanannya bukanlah angan-angan semata.

Although the major religions of the region extoll premarital chastity,

Walaupun agama-agama mayoritas di Timur Tengah mendewakan kesucian pra-nikah,

in a patriarchy, boys will be boys.

dalam dunia patriarki, laki-laki tetaplah laki-laki.

Men have sex before marriage,

Laki-laki berhubungan seks sebelum menikah,

and people more or less turn a blind eye.

dan orang-orang pura-pura tidak tahu.

Not so for women,

Namun tidak demikian bagi perempuan,

who are expected to be virgins on their wedding night --

yang diharapkan masih perawan waktu malam pertama mereka --

that is, to turn up with your hymen intact.

yaitu, selaput daranya harus masih utuh.

This is not a question of individual concern,

Ini bukan masalah pribadi,

this is a matter of family honor, and in particular, men's honor.

ini adalah masalah kehormatan keluarga, dan khususnya, kehormatan lelaki.

And so women and their relatives

Sehingga para wanita dan keluarganya

will go to great lengths to preserve this tiny piece of anatomy --

akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga bagian tubuh yang kecil ini --

from female genital mutilation,

dari mutilasi kemaluan wanita,

to virginity testing, to hymen repair surgery.

hingga tes keperawanan, hingga operasi perbaikan selaput dara.

Faiza chose a different route:

Faiza memilih jalan yang berbeda:

non-vaginal sex.

seks non-vaginal.

Only she became pregnant all the same.

Namun dia tetap saja hamil.

But Faiza didn't actually realize this,

Tapi Faiza sebelumnya tidak menyadari ini,

because there's so little sexuality education in schools,

karena pendidikan seks di sekolah sangat minim,

and so little communication in the family.

dan komunikasi di keluarga juga sangat sedikit.

When her condition became hard to hide,

Ketika kondisinya tak lagi bisa disembunyikan,

Faiza's mother helped her flee her father and brothers.

ibunya membantunya melarikan diri dari ayah dan abang-abangnya.

This is because honor killings are a real threat

Ini karena membunuh demi kehormatan adalah ancaman nyata

for untold numbers of women in the Arab region.

bagi banyak wanita yang tak diketahui jumlahnya di negara-negara Arab.

And so when Faiza eventually fetched up at a hospital in Casablanca,

Dan ketika Faiza akhirnya sampai di sebuah rumah sakit di Casablanca,

the man who offered to help her,

lelaki yang tadinya menawarkan untuk membantunya,

instead tried to rape her.

malah mencoba memperkosanya.

Sadly, Faiza is not alone.

Sedihnya, Faiza bukan satu-satunya.

In Egypt, where my research is focused,

Di Mesir, di mana saya memfokuskan riset saya,

I have seen plenty of trouble in and out of the citadel.

saya sudah melihat begitu banyak masalah baik di luar maupun di dalam benteng ini.

There are legions of young men

Ada pasukan-pasukan laki-laki muda

who can't afford to get married,

yang tidak mampu menikah,

because marriage has become a very expensive proposition.

karena pernikahan sudah menjadi sesuatu yang sangat mahal.

They are expected to bear the burden of costs in married life,

Mereka diharapkan memanggul beban biaya kehidupan setelah menikah,

but they can't find jobs.

namun mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

This is one of the major drivers of the recent uprisings,

Ini adalah salah satu penyebab utama pergolakan baru-baru ini,

and it is one of the reasons for the rising age of marriage

dan ini adalah salah satu alasan kenapa umur pernikahan menjadi semakin meningkat

in much of the Arab region.

di banyak negara-negara Arab.

There are career women who want to get married,

Ada wanita-wanita karir yang ingin menikah,

but can't find a husband,

tapi tidak bisa menemukan calon suami,

because they defy gender expectations,

karena mereka menentang ekspektasi gender,

or as one young female doctor in Tunisia put it to me,

atau seperti yang dikatakan seorang dokter perempuan di Tunisia pada saya,

"The women, they are becoming more and more open.

"Para wanita menjadi semakin terbuka.

But the man, he is still at the prehistoric stage."

Tapi para pria, mereka masih di tahap pra-sejarah."

And then there are men and women who cross the heterosexual line,

Dan lalu ada pria dan wanita yang melanggar garis heteroseksual,

who have sex with their own sex,

yang berhubungan seks dengan sesama jenis,

or who have a different gender identity.

atau yang memiliki identitas gender yang berbeda.

They are on the receiving end of laws which punish their activities,

Mereka ada pada sisi berlawanan dari hukum yang menghukum aktivitas mereka,

even their appearance.

bahkan penampilan mereka.

And they face a daily struggle with social stigma,

Dan mereka berjuang setiap hari menghadapi stigma sosial,

with family despair,

dan keputusasaan keluarga,

and with religious fire and brimstone.

dan kemarahan Tuhan karena mendustai agama.

Now, it's not as if it's all rosy in the marital bed either.

Nah, bukannya dalam pernikahan semuanya berbunga-bunga dan indah.

Couples who are looking for greater happiness,

Pasangan yang ingin lebih berbahagia,

greater sexual happiness in their married lives,

lebih bahagia secara seksual dalam kehidupan rumah tangga mereka,

but are at a loss of how to achieve it,

tapi tidak tahu bagaimana mencapainya,

especially wives, who are afraid of being seen as bad women

terutama para istri, yang takut dipandang sebagai wanita nakal

if they show some spark in the bedroom.

jika mereka menunjukkan ketertarikan di kamar tidur.

And then there are those whose marriages

Dan ada juga yang pernikahannya

are actually a veil for prostitution.

sebenarnya adalah kedok untuk prostitusi.

They have been sold by their families,

Mereka dijual oleh keluarganya,

often to wealthy Arab tourists.

seringkali kepada turis Arab yang kaya.

This is just one face of a booming sex trade across the Arab region.

Ini hanya salah satu wujud perdagangan seks yang merajalela di sepanjang wilayah Arab.

Now raise your hand if any of this is sounding familiar to you,

Sekarang angkat tangan jika yang saya ceritakan ini tidak asing di telinga Anda,

from your part of the world.

di bagian dunia tempat Anda berasal.

Yeah. It's not as if the Arab world has a monopoly on sexual hangups.

Ya. Bukannya dunia Arab memonopoli masalah ketabuan seksual.

And although we don't yet have an Arab Kinsey Report

Dan walaupun kita belum mempunyai Laporan Kinsey Arab

to tell us exactly what's happening inside bedrooms across the Arab region,

untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar tidur di negara-negara Arab,

It's pretty clear that something is not right.

cukup jelas ada sesuatu yang salah.

Double standards for men and women,

Standar ganda untuk pria dan wanita,

sex as a source of shame,

seks sebagai sumber aib,

family control limiting individual choices,

kontrol keluarga membatasi pilihan individual,

and a vast gulf between appearance and reality:

dan jurang pemisah antara penampilan dan realitas:

what people are doing

apa yang dilakukan orang-orang

and what they're willing to admit to,

dan apa yang mereka akui,

and a general reluctance to move beyond private whispers

dan keberatan umum publik untuk membahas isu ini dari berbisik-bisik

to a serious and sustained public discussion.

menjadi diskusi umum yang serius dan berkesinambungan.

As one doctor in Cairo summed it up for me,

Seorang dokter di Kairo menyimpulkannya untuk saya,

"Here, sex is the opposite of sport.

"Di sini, seks adalah kebalikan dari olahraga.

Football, everybody talks about it,

Semua orang membicarakan tentang sepakbola,

but hardly anyone plays.

tapi hampir tidak ada yang main sepakbola.

But sex, everybody is doing it,

Tapi seks, semua orang melakukannya,

but nobody wants to talk about it." (Laughter)

tapi tidak ada yang mau membicarakannya." (Tertawa)

(Music) (In Arabic)

(Musik) (Bahasa Arab)

SEF: I want to give you a piece of advice,

SEF: Saya ingin memberi Anda sepenggal nasehat,

which if you follow it, will make you happy in life.

yang kalau Anda ikuti, akan membuat hidup Anda bahagia.

When your husband reaches out to you,

Ketika suami Anda menyentuh Anda,

when he seizes a part of your body,

ketika dia menjamah bagian tubuh Anda,

sigh deeply and look at him lustily.

mendesahlah dengan dalam dan tataplah dia dengan bergairah.

When he penetrates you with his penis,

Ketika dia memasuki Anda dengan penisnya,

try to talk flirtatiously and move yourself in harmony with him.

cobalah untuk berbicara menggoda dan gerakkan tubuh Anda senada dengannya.

Hot stuff!

Seksi sekali!

And it might sound that these handy hints

Dan mungkin tips ini terdengar seakan

come from "The Joy of Sex" or YouPorn.

berasal dari video "Kenikmatan Seks" atau situs porno.

But in fact, they come from a 10th-century Arabic book

Tapi sebenarnya, semua ini berasal dari sebuah buku Arab di abad ke-10

called "The Encyclopedia of Pleasure,"

berjudul "Ensiklopedia Kenikmatan,"

which covers sex from aphrodisiacs to zoophilia,

yang mencakup seks, mulai dari obat perangsang hingga seks dengan hewan,

and everything in between.

dan berbagai hal di antaranya.

The Encyclopedia is just one in a long line of Arabic erotica,

Ensiklopedia ini hanya satu dari daftar panjang literatur erotik Arab,

much of it written by religious scholars.

kebanyakan ditulis oleh cendikiawan keagamaan.

Going right back to the Prophet Muhammad,

Di masa Nabi Muhammad,

there is a rich tradition in Islam

ada tradisi yang kaya dalam Islam

of talking frankly about sex:

untuk berbicara secara gamblang tentang seks:

not just its problems, but also its pleasures,

bukan hanya masalah-masalahnya, melainkan juga kenikmatannya,

and not just for men, but also for women.

dan bukan hanya untuk pria, melainkan juga untuk wanita.

A thousand years ago, we used to have whole dictionaries of sex in Arabic.

Seribu tahun lalu, kita memiliki kamus lengkap seks dalam bahasa Arab.

Words to cover every conceivable sexual feature,

Kata-kata untuk menggambarkan segala hal yang dapat dibayangkan tentang seks,

position and preference, a body of language

posisi dan pilihan, sebuah struktur bahasa

that was rich enough to make up the body of the woman you see on this page.

yang cukup kaya untuk menyusun tubuh wanita yang Anda lihat di halaman ini.

Today, this history is largely unknown in the Arab region.

Sekarang, sejarah ini tidak diketahui sebagian besar orang di wilayah Arab.

Even by educated people, who often feel more comfortable talking about sex

Bahkan orang-orang terpelajar, yang biasanya lebih leluasa berbicara mengenai seks

in a foreign language than they do in their own tongue.

dalam bahasa asing daripada menggunakan bahasa mereka sendiri.

Today's sexual landscape looks a lot like Europe and America

Kenyataan seksual saat ini amat menyerupai fakta seksual di Eropa dan Amerika

on the brink of the sexual revolution.

pada ambang revolusi seksual.

But while the West has opened on sex,

Namun ketika Barat bersikap terbuka mengenai seks,

what we found is that Arab societies appear to have been moving in the opposite direction.

kita malah melihat bahwa masyarakat Arab justru bergerak ke arah yang berlawanan.

In Egypt and many of its neighbors,

Di Mesir dan banyak negara-negara tetangganya,

this closing down is part of a wider closing

sikap tertutup ini adalah bagian dari penutupan diri yang lebih luas

in political, social and cultural thought.

dalam pemikiran politik, sosial dan budaya.

And it is the product of a complex historical process,

Dan ini adalah hasil dari proses sejarah yang rumit,

one which has gained ground with the rise of Islamic conservatism

yang merupakan hasil dari kebangkitan konservatisme Islam

since the late 1970s.

sejak akhir tahun 1970-an.

"Just say no" is what conservatives around the world

"Katakan saja tidak," adalah apa yang dikatakan kelompok konservatif di seluruh dunia

say to any challenge to the sexual status quo.

kepada setiap tantangan terhadap status quo tentang seks.

In the Arab region, they brand these attempts as a Western conspiracy

Di wilayah Arab, mereka mencap tantangan-tantangan ini sebagai konspirasi Barat

to undermine traditional Arab and Islamic values.

untuk merusak nilai-nilai tradisional Arab dan Islam.

But what's really at stake here

Tapi yang benar-benar dipertaruhkan di sini

is one of their most powerful tools of control:

adalah salah satu alat kontrol mereka yang paling kuat:

sex wrapped up in religion.

seks yang dibungkus agama.

But history shows us that even as recently

Tapi sejarah menunjukkan pada kita, bahkan tak lama sebelumnya

as our fathers' and grandfathers' day,

di masa ayah-ayah dan kakek-kakek kita,

there have been times of greater pragmatism,

pernah ada masa dimana ada pragmatisme yang lebih besar,

and tolerance, and a willingness to consider other interpretations:

dan toleransi, dan sebuah keinginan untuk mempertimbangkan interpretasi lain:

be it abortion, or masturbation, or even the incendiary topic of homosexuality.

apakah itu aborsi, masturbasi, atau bahkan topik panas homoseksualitas.

It is not black and white, as conservatives would have us believe.

Ini bukan hitam dan putih, sebagaimana dikatakan kelompok konservatif.

In these, as in so many other matters,

Dalam hal ini, seperti dalam banyak hal lainnya,

Islam offers us at least 50 shades of gray.

Islam menawarkan setidaknya 50 gradasi abu-abu. (50 Shades of Gray)

(Laughter)

(Tertawa)

Over my travels,

Sepanjang perjalanan saya,

I've met men and women across the Arab region

Saya bertemu banyak pria dan wanita di berbagai negara Arab

who've been exploring that spectrum --

yang sudah mengjelajahi spektrum tersebut --

sexologists who are trying to help couples

seksologis yang mencoba untuk menolong pasangan

find greater happiness in their marriages,

menjadi lebih bahagia dalam pernikahan mereka,

innovators who are managing to get sexuality education into schools,

inovator yang mencoba memberikan pendidikan seks di sekolah-sekolah,

small groups of men and women,

kelompok-kelompok kecil pria dan wanita,

lesbian, gay, transgendered, transsexual,

lesbian, gay, transgender, transeksual,

who are reaching out to their peers

yang menjangkau rekan-rekan mereka

with online initiatives and real-world support.

melalui gerakan online dan dukungan nyata.

Women, and increasingly men, who are starting to speak out

Banyak wanita, dan juga pria, yang mulai berbicara

and push back against sexual violence

dan melawan kekerasan seksual

on the streets and in the home.

di jalanan dan di rumah.

Groups that are trying to help sex workers protect themselves against HIV

Kelompok-kelompok yang mencoba membantu pekerja seks melindungi diri mereka dari HIV

and other occupational hazards,

dan resiko pekerjaan lainnya,

and NGOs that are helping unwed mothers like Faiza

dan LSM yang membantu ibu tunggal dan tidak menikah seperti Faiza

find a place in society, and critically, stay with their kids.

untuk menemukan tempat di masyarakat, dan yang utama, tinggal bersama anak-anaknya.

Now these efforts are small, they're often underfunded,

Nah ini hanyalah upaya-upaya kecil, juga seringkali kekurangan dana,

and they face formidable opposition.

dan mereka menghadapi perlawanan kuat.

But I am optimistic that, in the long run,

Tapi saya optimis bahwa dalam jangka panjang,

times are changing, and they and their ideas

zaman berubah, dan mereka serta ide-ide mereka

will gain ground.

akan mendapatkan pengakuan.

Social change doesn't happen in the Arab region through dramatic confrontation,

Perubahan sosial tidak terjadi di negara-negara Arab melalui konfrontasi dramatis,

beating or indeed baring of breasts,

pemukulan, atau aksi telanjang dada,

but rather through negotiation.

tapi melalui negosiasi.

What we're talking here is not about a sexual revolution,

Yang kita bicarakan di sini bukan mengenai revolusi seksual,

but a sexual evolution, learning from other parts of the world,

tapi evolusi seksual, belajar dari belahan dunia lain,

adapting to local conditions,

mengadaptasikannya pada kondisi lokal,

forging our own path, not following one blazed by another.

membentuk jalan kita sendiri, bukan mengikuti jalan yang dirintis orang lain.

That path, I hope, will one day lead us to the right to control our own bodies,

Saya berharap suatu hari nanti,

jalan itu akan mebawa kita pada hak untuk mengontrol tubuh kita sendiri

and to access the information and services we need

dan untuk mengakses informasi dan pelayanan yang kita butuhkan

to lead satisfying and safe sexual lives.

menuju kehidupan seksual yang memuaskan dan aman.

The right to express our ideas freely,

Hak untuk mengekspresikan pendapat dengan bebas,

to marry whom we choose, to choose our own partners,

untuk menikahi pilihan kita, untuk memilih pasangan kita sendiri,

to be sexually active or not, to decide whether to have children and when,

untuk menjadi aktif secara seksual atau tidak, untuk memutuskan untuk memiliki anak dan kapan,

all this without violence or force or discrimination.

semua ini tanpa kekerasan, atau tekanan, atau diskriminasi.

Now we are very far from this across the Arab region,

Sekarang kita masih sangat jauh dari gambaran itu di Arab,

and so much needs to change:

dan sangat banyak yang perlu diubah:

law, education, media, the economy,

hukum, pendidikan, media, ekonomi,

the list goes on and on,

daftarnya terus bertambah,

and it is the work of a generation, at least.

dan ini butuh satu generasi, setidaknya.

But it begins with a journey that I myself have made,

Tapi ini dimulai dengan sebuah perjalanan yang telah saya lakukan sendiri,

asking hard questions of received wisdoms

menanyakan pertanyaan sulit mengenai pengetahuan umum

in sexual life.

tentang kehidupan seksual.

And it is a journey which has only served to strengthen my faith,

Dan ini adalah perjalanan yang hanya menguatkan iman saya,

and my appreciation of local histories and cultures

dan penghargaan saya akan sejarah dan budaya lokal

dengan menunjukkan adanya peluang, di mana sebelumnya saya hanya melihat sesuatu yang mutlak.

by showing me possibilities where I once only saw absolutes.

Now given the turmoil in many countries in the Arab region,

Sekarang, dengan adanya gejolak di banyak negara-negara Arab,

talking about sex, challenging the taboos,

berbicara tentang seks, menantang tabu yang ada,

seeking alternatives might sound like something of a luxury.

mencari alternatif, mungkin terdengar berlebihan.

But at this critical moment in history,

Tapi pada masa kritis dalam sejarah ini,

if we do not anchor freedom and justice,

jika kita tidak memasang jangkar kebebasan dan keadilan,

dignity and equality,

martabat dan kesetaraan,

privacy and autonomy in our personal lives, in our sexual lives,

privasi dan otonomi dalam kehidupan pribadi kita, dalam kehidupan seksual kita,

we will find it very hard to achieve in public life.

Kita juga tidak akan mendapatkannya dalam kehidupan publik.

The political and the sexual are intimate bedfellows, and that is true for us all.

Politik dan seks adalah kawan seranjang yang intim, dan itulah kenyataannya bagi kita semua,

no matter where we live and love.

dimanapun kita tinggal dan mencintai.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)