What makes a friendship last? | Am I Normal? with Mona Chalabi

Transcriber:

I've moved about 20 times in my life.

Translator: Milka Vincentiya Reviewer: Made Pramana

Aku pindah rumah sebanyak 20 kali dalam seumur hidupku.

And each time that I move to a new neighborhood, a new city, a new country,

Dan tiap kali aku pindah ke tempat lain, kota lain, atau negara lain,

it seems to get harder and harder to sustain the friendships I left behind.

terasa makin berat untuk mempertahankan pertemanan yang kutinggalkan.

But right now,

Tapi sekarang,

sustaining those friendships seems especially important

mempertahankan pertemanan terlihat sangat penting

and especially difficult.

dan sangat sulit.

So I'm wondering what is manageable?

Jadi kupikir, apa yang bisa dilakukan?

How can I keep those friendships afloat without getting overwhelmed?

Bagaimana cara menjaga pertemanan tetap baik, tanpa merasa terbebani?

[Am I Normal? with Mona Chalabi]

[Apakah Saya Normal? dengan Mona Chalabi]

To find out, I turned to my two most trusted sources:

Untuk menemukannya, aku berpaling kepada dua sumber terpercayaku:

data and my mum.

data dan ibuku.

Now, since she hates being on camera,

Karena dia benci tampil depan kamera,

this puppet is going to be as good as it gets.

boneka ini akan menjadi penggantinya.

But before she weighs in,

Namun sebelum ia menjawab,

aku ingin melihat artikel tentang alasan pertemanan menjadi retak

I wanted to look at the studies on how friendships fall apart

in the hopes that I might be able to avoid some of those pitfalls.

dengan harapan, aku bisa menghindari kesalahan itu.

According to one study,

Menurut salah satu studi,

friendships often dissolve because of a lack of opportunity

pertemanan menjadi lenyap karena kurangnya kesempatan

to meet, hang out and connect.

bertemu, bermain, dan berkoneksi.

Which may explain why, after a year of isolation,

Yang juga bisa menjawab, setelah setahun isolasi,

some of my friendships feel like they're hanging on by a thread.

beberapa pertemananku terasa seperti menggantung pada benang tipis.

The same researcher made headlines

Peneliti yang sama masuk tajuk utama

with the finding that we lose half of our friendships every seven years.

dengan penemuan bahwa kita kehilangan separuh pertemanan setiap tujuh tahun.

Now, before you start doomscrolling through your contact list,

Sebelum kamu terus menerus melihat daftar kontakmu,

you should know that's not quite as severe as it sounds.

kamu harus tahu bahwa itu tidak seburuk kedengarannya.

Over those seven years,

Selama tujuh tahun itu,

the size of our friendship group actually stays pretty stable.

ukuran grup pertemanan kita sebenarnya cukup stabil.

So if you have 20 or 30 good friends now,

Jadi jika kamu punya 20-30 teman baik sekarang,

seven years later,

tujuh tahun kemudian,

you still probably have 20 or 30 good friends.

mungkin kamu masih punya 20-30 teman baik juga.

The catch, though, is that 52 percent of those faces will be different.

Namun, 52 persen dari mereka akan menjadi berbeda.

Over seven years,

Dalam tujuh tahun,

we will replace many of the people in our network with new ones.

kita akan mengganti orang di lingkaran kita dengan orang baru.

As someone who has had to work more and more from home,

Sebagai seseorang yang harus banyak bekerja dari rumah,

the opportunity to go out and make new friends is pretty limited.

kesempatan untuk keluar dan bertemu teman baru sangat sedikit.

It's a luxury I don't often have.

Itu kemewahan yang tak kupunya.

And the research on the formation of new friends

Penelitian tentang pembentukan pertemanan baru

suggest that this takes time.

menemukan bahwa hal ini perlu waktu.

A lot of time.

Waktu yang panjang.

A recent study found

Studi baru menemukan

that you have to spend between 40 and 60 hours with someone

bahwa kamu harus menghabiskan antara 40-60 jam dengan seseorang

before they can go from an acquaintance to a casual friend.

sebelum mereka berubah dari hanya sebagai kenalan ke teman.

They get upgraded to a fully fledged friend

Mereka berkembang menjadi teman baik

around 80 to 100 hours,

setelah sekitar 80-100 jam,

and get elevated to a best friend

dan meningkat jadi sahabat

after you spend at least 200 hours of quality time together.

setelah menghabiskan 200 jam waktu berkualitas bersama.

And the emphasis here is on quality time.

Dan penekanannya pada waktu berkualitas.

You might say "hi" to a barista every morning

Mungkin kamu menyapa seorang barista setiap pagi

or be polite to a coworker,

atau sopan kepada rekan kerja,

but you wouldn't necessarily invite either one over for dinner.

tapi kamu takkan mengundang mereka pergi makan malam.

I was feeling a little bit daunted by all of these numbers

Aku merasa agak terbebani dengan angka-angka itu

until I spoke to my mum,

sampai aku bicara ke ibuku,

who has a more optimistic take on all of this.

yang melihat ini dengan lebih optimis.

"A friendship is essential in your life.

“Pertemanan memang penting dalam hidupmu.

How does friendship start?

Bagaimana pertemanan dimulai?

The first thing is to know that person.

Pertama, kamu harus mengenal orang itu.

If you don't want to know these people,

Jika kamu tidak mau mengenal mereka,

if you don't open a window of communication,

jika kamu tidak membuka pintu komunikasi,

you will never become friends of them.

kamu tidak akan jadi teman mereka.

You have to start.

Kamu harus memulai.

If you want to be isolated,

Jika kamu ingin terisolasi,

you just shut your windows and look at them,

tutup saja kesempatan itu dan lihat mereka,

and they don't look at you."

mereka tidak akan melihatmu balik.”

OK, so yes, if I really, really want to make a new friendship,

Jadi, ya, jika aku sungguh-sungguh ingin punya teman baru,

I could go out and make the effort to make a new friend by, say,

aku bisa keluar rumah dan berusaha membuat teman baru dengan

knocking on my neighbor's door,

mengetuk pintu rumah tetangga,

who plays really good music a bit too loudly.

yang memutar musik dengan sedikit kencang.

But what about my current group of friends?

Bagaimana dengan kelompok pertemananku saat ini?

Are we all doomed just because we don't get the chance

Apakah ini nasib buruk kita karena kita tidak ada waktu

to hang out like we used to?

untuk jalan-jalan seperti dulu?

"I think yes, with the friends,

“Kupikir iya, dengan teman,

the distance gets further and further if you are not meeting them.

jarak semakin jauh dan jauh jika tidak menemui mereka.

But it also shows you the ones

Tapi itu juga menunjukkanmu

that don't disappear because of the time or the distance.

orang yang tidak menghilang karena waktu atau jarak.

They will be there for you if you need them.

Mereka akan selalu ada jika kamu butuh.

So the special friends.

Jadi teman yang spesial.

And this difficult time shows you who cares

Dan pada waktu sulit ini kamu tahu siapa yang peduli

and who is a good person or a good friend."

dan siapa orang baik atau teman yang baik.”

I think she's right.

Kupikir ia benar.

I don't think there's a magical formula

Aku pikir tidak ada formula rahasianya

or a mythical number of hours to chase.

atau durasi waktu yang harus dikejar.

This just takes time and effort.

Hanya perlu waktu dan usaha.

So if you'll excuse me,

Jadi, aku permisi dulu,

I have a good friend that I need to call.

ada seorang teman yang harus saya hubungi.