Halla Tomasdottir: A feminine response to Iceland's financial crash

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Amir Sudjono

It sure used to be a lot easier to be from Iceland,

Sudah pasti kehidupan di Islandia dulu jauh lebih mudah

because until a couple of years ago,

karena sampai beberapa tahun lalu,

people knew hardly anything about us,

orang-orang tidak tahu banyak tentang kami,

and I could basically come out here

dan saya dapat pergi kemari

and say only good things about us.

dan berkata hal-hal yang baik saja tentang kami

But in the last couple of years

Namun dalam beberapa tahun terakhir

we've become infamous for a couple of things.

kami menjadi terkenal buruk karena beberapa hal

First, of course, the economic meltdown.

Pertama, tentu saja, kehancuran ekonomi.

It actually got so bad

Yang sebenarnya sangat buruk

that somebody put our country up for sale on eBay.

sehingga seseorang menjual negara kami di eBay.

(Laughter)

(Tawa)

Ninety-nine pence was the starting price

Dengan harga awal 99 sen

and no reserve.

tanpa syarat.

Then there was the volcano

Lalu ada gunung meletus

that interrupted the travel plans

yang mengganggu rencana perjalanan dari

of almost all of you and many of your friends,

hampir kalian semua dan banyak teman anda lainnya.

including President Obama.

termasuk Presiden Obama.

By the way, the pronunciation

Namun, pengucapan yang benar

is "Eyjafjallajokull."

adalah "Eyjafjallajokull."

None of your media got it right.

Tidak ada media anda yang menyebutnya dengan benar.

(Laughter)

(Tawa)

But I'm not here to share these stories

Namun saya tidak berada di sini untuk berbagi kisah

about these two things exactly.

tentang kedua hal ini.

I'm here to tell you the story of Audur Capital,

Saya di sini untuk berbicara kisah Audur Capital

which is a financial firm founded by me

sebuah perusahaan keuangan yang saya dirikan

and Kristin -- who you see in the picture --

dan Kristin -- yang anda lihat dalam gambar ini --

in the spring of 2007,

pada musim semi 2007,

just over a year before the economic collapse hit.

hanya setahun sebelum kehancuran ekonomi.

Why would two women

Mengapa dua orang wanita

who were enjoying successful careers in investment banking

yang menikmati karir yang sukses dalam investasi perbankan

in the corporate sector

pada sektor korporasi

leave to found a financial services firm?

pergi untuk mendirikan perusahaan jasa keuangan?

Well let it suffice to say

Baiklah, dapat dikatakan

that we felt a bit overwhelmed

kami merasa sedikit lelah

with testosterone.

dengan testosteron.

And I'm not here to say

Dan saya tidak di sini untuk

that men are to blame for the crisis

menyalahkan para pria akan krisis ini

and what happened in my country.

dan apa yang terjadi di negara saya.

But I can surely tell you that in my country,

Namun saya dapat dengan pasti memberi tahu anda bahwa di negara saya

much like on Wall Street and the city of London and elsewhere,

seperti di Wall Street dan kota London dan di manapun,

men were at the helm

prialah yang memimpin

of the game of the financial sector,

dalam permainan di sektor keuangan.

and that kind of lack of diversity

Dan kekurangan keragaman ini

and sameness

dan kesamaan-kesamaan

leads to disastrous problems.

yang membawa kepada petaka ini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

So we decided, a bit fed-up with this world

Jadi kami memutuskan, sedikit lelah dengan dunia ini

and also with the strong feeling in our stomach

dan juga dengan perasaan yang kuat dari dalam perut kami

that this wasn't sustainable,

bahwa hal ini tidak dapat berlangsung lama

to found a financial services firm

untuk mendirikan perusahaan jasa keuangan

based on our values,

berdasarkan nilai-nilai kami.

and we decided to incorporate feminine values

Dan kami memutuskan untuk memasukkan nilai-nilai feminisme

into the world of finance.

pada dunia keuangan.

Raised quite a few eyebrows in Iceland.

Orang-orang mengernyitkan alis di Islandia.

We weren't known

Kita tidak dikenal

as the typical "women" women

sebagai wanita yang khas

in Iceland up until then.

di Islandia sampai saat itu.

So it was almost like coming out of the closet

Jadi hal ini hampir ibarat keluar dari kandang

to actually talk about the fact that we were women

untuk benar-benar bicara kenyataan kalau kami adalah wanita

and that we believed that we had a set of values

dan kami percaya bahwa kami memiliki seperangkat nilai-nilai

and a way of doing business

dan cara melakukan bisnis

that would be more sustainable

yang akan lebih tahan lama

than what we had experienced until then.

daripada apa yang pernah kami alami sampai saat ini.

And we got a great group of people to join us --

Dan kami memiliki sekelompok orang hebat untuk bergabung bersama kami --

principled people with great skills,

orang berkeyakinan dengan kemampuan hebat

and investors with a vision

dan penanam modal dengan visi

and values to match ours.

dan nilai-nilai yang sesuai dengan kami.

And together we got through the eye of the financial storm in Iceland

Dan bersama kami melalui pusat badai keuangan di Islandia

without taking any direct losses to our equity

tanpa mengalami kerugian langsung dari ekuitas kami

or to the funds of our clients.

ataupun uang dari para nasabah.

And although I want to thank

Dan walaupun saya ingin berterima kasih

the talented people of our company

terutama kepada orang-orang berbakat

foremost for that --

di dalam perusahaan kami --

and also there's a factor of luck and timing --

dan juga faktor keberuntungan dan ketepatan waktu --

we are absolutely convinced

kami benar-benar yakin

that we did this because of our values.

bahwa kami melakukan hal ini karena nilai-nilai kami.

So let me share with you our values.

Jadi ijinkan saya berbagi nilai-nilai ini dengan anda.

We believe in risk awareness.

Kami percaya kepada kesadaran akan resiko.

What does that mean?

Apa maksudnya?

We believe that you should always understand the risks that you're taking,

Kami percaya bahwa anda harus selalu mengerti resiko yang anda ambil

and we will not invest

dan kami tidak akan menanam modal

in things we don't understand.

pada sesuatu yang tidak kami mengerti.

Not a complicated thing.

Bukan hal yang rumit.

But in 2007,

Namun tahun 2007,

at the height of the sub-prime

pada saat puncak dari sub-prime

and all the complicated financial structures,

dan semua struktur keuangan yang rumit

it was quite opposite

hal yang terjadi adalah sebaliknya

to the reckless risk-taking behaviors

sebuah perilaku pengambilan resiko yang ceroboh

that we saw on the market.

yang kami lihat di pasar.

We also believe in straight-talking,

Kami juga percaya akan bicara apa adanya

telling it as it is,

memberi tahu sesuai kenyataan,

using simple language that people understand,

menggunakan bahasa sederhana yang dimengerti orang-orang,

telling people about the downsides

memberitahukan kelemahan

as well as the potential upsides,

dan juga potensi kekuatannya,

and even telling the bad news that no one wants to utter,

dan bahkan memberi tahu berita buruk yang tidak ingin diucapkan orang

like our lack of belief in the sustainability

seperti kekurangyakinan akan ketahanan

of the Icelandic financial sector

sektor keuangan Islandia

that already we had

yang telah kita miliki

months before the collapse hit us.

berbulan-bulan sebelum kehancuran ekonomi menghantam.

And, although we do work in the financial sector,

Dan walaupun kami bekerja di sektor keuangan

where Excel is king,

di mana Excel adalah rajanya.

we believe in emotional capital.

Kami percaya pada modal emosional.

And we believe

Dan kami percaya

that doing emotional due diligence

bahwa emosi dari ketekunan

is just as important

sama pentingnya

as doing financial due diligence.

dengan bekerja pada sektor keuangan dengan ketekunan.

It is actually people

Sebenarnya orang-oranglah

that make money and lose money,

yang menghasilkan dan menghilangkan uang

not Excel spreadsheets.

bukan lembar kerja Excel.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Last, but not least,

Akhirnya, namun bukan yang terakhir

we believe in profit with principles.

kami percaya kepada keuntungan berprinsip

We care how we make our profit.

kami peduli tentang bagaimana kami menghasilkan keuntungan.

So while we want to make economic profit for ourselves and our customers,

Sehingga saat kami ingin menghasilkan keuntungan ekonomi bagi kami dan pelanggan kami,

we are willing to do it with a long-term view,

kami ingin melakukannya dalam jangka panjang.

and we like to have a wider definition of profits

Dan kami ingin memiliki pengertian yang lebih luas tentang keuntungan

than just the economic profit in the next quarter.

dari sekedar keuntungan ekonomi di kuartal selanjutnya.

So we like to see profits,

Jadi kami ingin melihat keuntungan

plus positive social

ditambah manfaat sosial dan

and environmental benefits, when we invest.

lingkungan saat kami menanam modal.

But it wasn't just about the values,

Namun ini bukan hanya sekedar nilai-nilai

although we are convinced that they matter.

walaupun kami yakin nilai-nilai ini berarti.

It was also about a business opportunity.

Hal ini juga tentang kesempatan bisnis.

It's the female trend, and it's the sustainability trend,

Inilah gaya perempuan, tren yang tahan lama

that are going to create

yang akan menciptakan

some of the most interesting investment opportunities

semacam kesempatan investasi yang paling menarik

in the years to come.

di tahun-tahun mendatang.

The whole thing about the female trend

Semua hal ini tentang gaya perempuan

is not about women being better than men;

bukan tentang wanita lebih baik dari pria,

it is actually about

ini sebenarnya tentang

women being different from men,

wanita berbeda dari pria,

bringing different values and different ways to the table.

membawa nilai-nilai dan cara-cara yang berbeda.

So what do you get? You get better decision-making,

Jadi apa yang anda dapatkan? Pengambilan keputusan yang lebih baik.

and you get less herd behavior,

Dan anda memiliki sikap yang lebih beragam.

and both of those things hit your bottom line

Dan semua hal ini mengenai dasar dari anda

with very positive results.

dengan hasil yang sangat positif.

But one has to wonder,

Namun orang harus bertanya-tanya

now that we've had this financial sector collapse upon us in Iceland --

sekarang sektor keuangan di Islandia hancur di depan kita --

and by the way, Europe looks pretty bad right now,

dan kondisi di Eropa juga terlihat buruk sekarang.

and many would say that you in America

Dan banyak orang berkata bahwa Amerika

are heading for some more trouble as well.

juga sedang menuju pada berbagai masalah lagi.

Now that we've had all that happen,

Sekarang semua hal ini sudah terjadi

and we have all this data out there

dan kita memiliki semua data di sana

telling us that it's much better to have diversity

yang memberi tahu bahwa jauh lebih baik untuk memiliki keragaman

around the decision-making tables,

dalam kelompok pembuat keputusan,

will we see business and finance change?

akankah kita melihat perubahan dalam bisnis dan keuangan?

Will government change?

Akankah pemerintah berubah?

Well I'll give you my straight talk about this.

Baiklah, saya akan terus terang tentang hal ini.

I have days that I believe,

Ada hari di mana saya percaya,

but I have days that I'm full of doubt.

namun ada juga hari di mana saya penuh keraguan.

Have you seen the incredible urge out there

Sudahkah anda menyaksikan dorongan yang luar biasa di luar sana

to rebuild the very things that failed us?

untuk membangun kembali hal-hal yang menyebabkan kita gagal?

(Applause)

(Tepuk tangan)

Einstein said

Einstein berkata

that this was the definition of insanity --

bahwa inilah pengertian kegilaan --

to do the same things

melakukan hal yang sama

over and over again,

lagi dan lagi

hoping for a different outcome.

dan berharap memperoleh hasil berbeda.

So I guess the world is insane,

Jadi saya rasa dunia sudah gila

because I see entirely too much

karena saya sudah melihat terlalu banyak

of doing the same things over and over again,

dari melakukan hal yang sama lagi dan lagi,

hoping that this time it's not going to collapse upon us.

berharap bahwa kali ini semuanya tidak akan jatuh menimpa kita.

I want to see more revolutionary thinking,

Saya ingin melihat pemikiran yang lebih revolusioner.

and I remain hopeful.

Dan saya tetap percaya.

Like TED, I believe in people.

Seperti TED, saya percaya kepada orang-orang.

And I know that consumers

Dan saya tahu bahwa para konsumen

are becoming more conscious,

menjadi lebih sadar

and they are going to start voting with their wallets,

dan mereka akan mulai memilih dengan dompet mereka

and they are going to change the face

dan mereka akan mengubah wajah

of business and finance from the outside,

dari bisnis dan keuangan dari luar,

if they don't do it from the inside.

jika mereka tidak melakukannya dari dalam.

But I'm more of the revolutionary,

Namun saya lebih dari sekedar revolusioner,

and I should be; I'm from Iceland.

dan sudah seharusnya. Saya dari Islandia.

We have a long history

Kami memiliki sejarah panjang

of strong, courageous, independent women,

tentang wanita yang kuat, berani, dan merdeka,

ever since the Viking age.

sejak dari jaman viking.

And I want to tell you when

Dan saya ingin memberi tahu anda saat di mana

I first realized that women matter to the economy

pertama kali saya menyadari bahwa wanita berpengaruh pada ekonomi

and to the society,

dan masyarakat.

I was seven -- it happened to be my mother's birthday --

Saya berusia tujuh tahun -- peristiwa ini terjadi pada saat ulang tahun ibu saya --

October 24, 1975.

24 Oktober 1975.

Women in Iceland took the day off.

Para wanita di Islandia meliburkan diri.

From work or from home, they took the day off,

Dari pekerjaan atau rumah, mereka meliburkan diri

and nothing worked in Iceland.

dan tidak ada pekerjaan yang berhasil di Islandia.

(Laughter)

(Tawa)

They marched into the center of Reykjavik,

Mereka berjalan menuju pusat kota Reykjavik,

and they put women's issues onto the agenda.

dan mereka menaruh isu-isu wanita pada agenda.

And some say this was the start of a global movement.

Dan beberapa orang berkata ini adalah awal dari pergerakan global.

For me it was the start of a long journey,

Bagi saya ini adalah awal dari perjalanan panjang,

but I decided that day to matter.

namun saya menentukan hari itu menjadi berarti.

Five years later,

Lima tahun kemudian

Iceland elected Vigdis Finnbogadottir as their president --

Islandia memilih Vigdis Finnbogadottir sebagai presiden --

first female to become head of state,

wanita pertama yang menjadi kepala negara,

single mom,

orang tua tunggal,

a breast cancer survivor

yang selamat dari kanker payudara

who had had one of her breasts removed.

yang telah kehilangan sebelah payudaranya.

And at one of the campaign sessions,

Dan pada salah satu acara kampanye,

she had one of her male contenders

salah satu lawan prianya

allude to the fact that she couldn't become president --

menyinggung fakta bahwa dia tidak akan bisa menjadi presiden;

she was a woman, and even half a woman.

dia seorang wanita, dan bahkan setengah wanita.

That night she won the election,

Malam itu dia menang dalam pemilihan

because she came back --

karena dia kembali --

not just because of his crappy behavior --

bukan hanya karena perilaku lawannya yang buruk --

but she came back and said,

namun dia kembali dan berkata,

"Well, I'm actually not going to breastfeed the Icelandic nation;

"Saya sebenarnya tidak akan menyusui negara Islandia ini,

I'm going to lead it."

saya akan memimpinnya."

(Applause)

(Tepuk tangan)

So I've had incredibly many

Jadi saya memiliki banyak sekali

women role models

teladan para wanita

that have influenced who I am and where I am today.

yang telah mempengaruhi siapa diri saya dan di mana saya berada sekarang.

But in spite of that,

Namun meskipun demikian

I went through the first 10 or 15 years of my career

saya melalui 10 atau 15 tahun pertama dalam karir saya

mostly in denial of being a woman.

menyangkal bahwa saya seorang wanita.

Started in corporate America,

Saya memulai karir di perusahaan Amerika

and I was absolutely convinced

dan saya benar-benar yakin

that it was just about the individual,

bahwa semuanya tergantung kepada individu

that women and men would have just the same opportunities.

wanita dan pria memiliki kesempatan yang sama.

But I've come to conclude lately

Namun akhir-akhir ini saya menyimpulkan

that it isn't like that.

hal ini tidak seperti itu.

We are not the same,

Kami tidak sama.

and it's great. Because of our differences,

Dan ini hal yang bagus -- karena perbedaan-perbedaan kami

we create and sustain life.

kami menciptakan dan memelihara kehidupan.

So we should embrace our difference and aim for challenge.

Jadi kita harus merangkul perbedaan-perbedaan ini dan membidik tantangan.

The final thought I want to leave with you

Pemikiran terakhir yang ingin saya berikan

is that I'm fed up with this tyranny

adalah saya lelah dengan kesewenang-wenangan ini

of either/or choices in life --

dari pilihan-pilihan dalam hidup

either it's men or it's women.

baik pria maupun wanita.

We need to start embracing the beauty of balance.

Kita perlu mulai merangkul keindahan dari keseimbangan.

So let's move away

Jadi marilah beralih

from thinking about business here and philanthropy there,

dari berpikir tentang bisnis dan berderma secara terpisah,

and let's start thinking about

dan mulailah berpikir tentang

doing good business.

melakukan bisnis yang baik.

That's how we change the world. That's the only sustainable future.

Itulah bagaimana kita mengubah dunia. Itulah satu-satunya masa depan berkelanjutan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)