Deb Roy: The birth of a word

Translator: Arief Rakhman Reviewer: Amir Sudjono

Imagine if you could record your life --

Bayangkan jika Anda bisa merekam kehidupan Anda --

everything you said, everything you did,

semua yang Anda katakan, semua yang Anda lakukan,

available in a perfect memory store at your fingertips,

tersedia dalam sebuah simpanan memori sempurna pada ujung jari Anda,

so you could go back

kemudian Anda bisa kembali

and find memorable moments and relive them,

dan menemukan saat-saat mengesankan dan membangkitannya,

or sift through traces of time

atau menyaring jejak-jejak waktu

and discover patterns in your own life

dan menemukan pola dalam kehidupan Anda sendiri

that previously had gone undiscovered.

yang sebelumnya belum pernah diketahui.

Well that's exactly the journey

Itulah perjalanan

that my family began

yang dimulai oleh keluargaku

five and a half years ago.

lima setengah tahun yang lalu

This is my wife and collaborator, Rupal.

Ini adalah istriku dan kolaborator Rupal.

And on this day, at this moment,

Dan pada hari ini, pada saat ini,

we walked into the house with our first child,

kami berjalan ke dalam rumah dengan anak pertama kami,

our beautiful baby boy.

bayi laki-laki kami yang ganteng.

And we walked into a house

Dan kami masuk ke rumah

with a very special home video recording system.

dengan sebuah sistem perekaman video spesial.

(Video) Man: Okay.

(Video) Laki-laki: Oke.

Deb Roy: This moment

Deb Roy: Saat ini

and thousands of other moments special for us

dan ribuan saat spesial kami yang lain ,

were captured in our home

direkam dalam rumah kami

because in every room in the house,

karena setiap ruangan dalam rumah,

if you looked up, you'd see a camera and a microphone,

jika Anda melihat ke atas, Anda akan melihat sebuah kamera dan sebuah mikrofon,

and if you looked down,

dan jika Anda melihat kee bawah,

you'd get this bird's-eye view of the room.

Anda akan melihat tampilan mata-burung ruangan ini

Here's our living room,

Ini adalah ruang keluarga kami,

the baby bedroom,

ruang kamar bayi,

kitchen, dining room

dapur, ruang makan

and the rest of the house.

dan keseluruhan rumah.

And all of these fed into a disc array

Dan semua ini dimasukkan ke dalam sebuah susunan disc

that was designed for a continuous capture.

yang didesain untuk menangkap gambar terus-menerus.

So here we are flying through a day in our home

Jadi inilah kami sedang menjalani hari-hari dalam rumah kami

as we move from sunlit morning

saat kami bergerak dari sinar pagi hari

through incandescent evening

melalui pijaran malam

and, finally, lights out for the day.

dan, akhirnya, cahaya mati untuk hari ini.

Over the course of three years,

Setelah tiga tahun,

we recorded eight to 10 hours a day,

kami merekam delapan hinggal 10 jam sehari,

amassing roughly a quarter-million hours

mengumpulkan sekitar seperempat juta jam

of multi-track audio and video.

suara dan video multi-track

So you're looking at a piece of what is by far

Jika Anda melihat sebagian apa jadinya sejauh ini

the largest home video collection ever made.

koleksi video rumahan terbesar yang pernah dibuat

(Laughter)

(Tawa)

And what this data represents

Dan yang direpresentasikan oleh data ini

for our family at a personal level,

untuk pribadi keluarga kami

the impact has already been immense,

dampaknya sangat besar,

and we're still learning its value.

dan kami masih mempelajari nilainya.

Countless moments

Saat-saat yang tak terhitung

of unsolicited natural moments, not posed moments,

dari saat-saat natural yang terjadi dengan sendirinya, tidak dibuat-buat

are captured there,

terekam di sana,

and we're starting to learn how to discover them and find them.

dan kami sedang memulai untuk mempelajari bagaimana untuk mencari dan menemukannya.

But there's also a scientific reason that drove this project,

Namun ada juga alasan ilmiah yang mendorong proyek ini,

which was to use this natural longitudinal data

untuk menggunakan data longitudinal natural ini

to understand the process

untuk memahami proses

of how a child learns language --

bagaimana seorang anak mempelajari bahasa --

that child being my son.

anak itu adalah anakku.

And so with many privacy provisions put in place

Dan dengan banyak ketetapan privasi yang diterapkan

to protect everyone who was recorded in the data,

untuk melindungi siapa saja yang terekam dalam data,

we made elements of the data available

kami menjadikan bagian data-data itu tersedia

to my trusted research team at MIT

untuk tim riset saya yang terpercaya di MIT

so we could start teasing apart patterns

kemudian kami dapat mulai mencari pola-pola

in this massive data set,

dalam himpunan data yang besar ini,

trying to understand the influence of social environments

mencoba untuk memahami pengaruh lingkugan sosial

on language acquisition.

pada pembelajaran bahasa.

So we're looking here

Jadi kita melihat

at one of the first things we started to do.

pada salah satu hal pertama yang kami mulai lakukan

This is my wife and I cooking breakfast in the kitchen,

Ini adalah saya dan istri saya sedang memasak sarapan di dalam dapur.

and as we move through space and through time,

Dan saat kami bergerak dalam ruang dan waktu,

a very everyday pattern of life in the kitchen.

sebuah pola harian di dalam dapur.

In order to convert

Untuk mengkonversikan

this opaque, 90,000 hours of video

video 90.00 jam yang buram ini

into something that we could start to see,

menjadi sesuatu yang dapat kita lihat,

we use motion analysis to pull out,

kami menggunakan analisis gerak untuk menarik,

as we move through space and through time,

sementara kami bergerak dalam ruang dan waktu,

what we call space-time worms.

apa yang kami sebut ulat ruang-waktu (space-time worms).

And this has become part of our toolkit

Dan ini telah menjadi bagian dari peralatan kami

for being able to look and see

untuk dapat melihat dan memperhatikan

where the activities are in the data,

di mana letak aktivitas-aktivitas di dalam data,

and with it, trace the pattern of, in particular,

dan dengannya, melacak pola, pada khususnya,

where my son moved throughout the home,

di mana anak saya bergerak di rumah,

so that we could focus our transcription efforts,

jadi kami dapat fokus pada usaha transkripsi kami,

all of the speech environment around my son --

semua lingkungan bahasa di sekitar anak saya --

all of the words that he heard from myself, my wife, our nanny,

semua kata-kata yang dia dengarkan dari saya, istri saya, pengasuh kami,

and over time, the words he began to produce.

dan dari waktu ke waktu, kata-kata mulai dihasilkan.

So with that technology and that data

Dengan teknologi dan data

and the ability to, with machine assistance,

dan kemampuan untuk, dengan bantuan mesin,

transcribe speech,

menerjemahkan bahasa,

we've now transcribed

kami sekarang telah menerjemahkan

well over seven million words of our home transcripts.

lebih dari tujuh juta kata dari transkrip kami.

And with that, let me take you now

Dan dengan itu, biarkan saya menunjukkan pada Anda

for a first tour into the data.

sebuah tur pertama ke dalam data itu.

So you've all, I'm sure,

Anda semua, saya yakin,

seen time-lapse videos

telah melihat video-video waktu-dipercepat (time-lapse video)

where a flower will blossom as you accelerate time.

di mana sebuah bunga merekah saat Anda mempercepat waktu.

I'd like you to now experience

Saya ingin Anda sekarang mengalami

the blossoming of a speech form.

proses merekahnya bentuk bahasa.

My son, soon after his first birthday,

Anak saya, segera setelah ulang tahun pertamanya,

would say "gaga" to mean water.

mengatakan "gaga" untuk air.

And over the course of the next half-year,

Dan setelah setengah tahun kemudian,

he slowly learned to approximate

dia lambat laun belajar untuk mendekati

the proper adult form, "water."

bentuk yang lebih sesuai, "air" (water)

So we're going to cruise through half a year

Jadi kita sedang melewati setengah tahun

in about 40 seconds.

dalam sekitar 40 detik

No video here,

Tidak ada video di sini,

so you can focus on the sound, the acoustics,

agar Anda dapat fokus pada suara, akustik,

of a new kind of trajectory:

dari sebuah jenis penggambaran baru:

gaga to water.

gaga menjadi air (water)

(Audio) Baby: Gagagagagaga

(Suara) Bayi: Gagagagagagaga

Gaga gaga gaga

Gaga gaga gaga

guga guga guga

guga guga guga

wada gaga gaga guga gaga

wada gaga gaga guga gaga

wader guga guga

wader guga guga

water water water

water water water

water water water

water water water

water water

water water

water.

water

DR: He sure nailed it, didn't he.

DR: Dia yakin telah menangkapnya, bukan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

So he didn't just learn water.

Dia tidak hanya belajar mengucapkan air (water)

Over the course of the 24 months,

Dalam waktu 24 bulan,

the first two years that we really focused on,

dua bulan pertama, yang sangat kami fokuskan,

this is a map of every word he learned in chronological order.

ini adalah peta dari setiap kata yang dia pelajari dalam urutan kronologis.

And because we have full transcripts,

Dan karena kami mempunyai transkrip yang lengkap,

we've identified each of the 503 words

kami telah mengidentifikasi setiap 503 kata

that he learned to produce by his second birthday.

yang dia pelajari sampai ulang tahun keduanya.

He was an early talker.

Dia adalah pembicara muda.

And so we started to analyze why.

Dan kemudian kami mulai menganalisis mengapa.

Why were certain words born before others?

Mengapa beberapa kata lahir sebelum lainnya?

This is one of the first results

Ini adalah salah satu dari hasil awalnya

that came out of our study a little over a year ago

yang dihasilkan dari penelitian kami lebih dari setahun yang lalu

that really surprised us.

yang sangat mengejutkan kami.

The way to interpret this apparently simple graph

Cara untuk menafsirkan gambar sederhana ini

is, on the vertical is an indication

adalah pada arah vertikal mengindikasikan

of how complex caregiver utterances are

sekompleks apa ucapan pengasuh

based on the length of utterances.

berdasarkan panjang dari ucapan.

And the [horizontal] axis is time.

Dan pada sumbu horizontal adalah waktu.

And all of the data,

Dan seluruh data,

we aligned based on the following idea:

kami susun berdasarkan pada ide berikut:

Every time my son would learn a word,

Setiap kali anak saya mempelajari sebuah kata,

we would trace back and look at all of the language he heard

kami akan melacak balik dan melihat pada semua bahasa yang dua dengar

that contained that word.

yang berisi kata tersebut.

And we would plot the relative length of the utterances.

Dan kami akan menggambar panjang relatif dari ucapan tersebut.

And what we found was this curious phenomena,

Dan apa yang kami temukan adalah fenomena yang aneh ini,

that caregiver speech would systematically dip to a minimum,

bahwa bahasa pengasuh akan turun secara sistematis hingga minimum,

making language as simple as possible,

membuat bahasa yang paling sederhana,

and then slowly ascend back up in complexity.

dan kemudian perlahan meningkat kembali menjadi kompleks.

And the amazing thing was

Dan yang menakjubkan

that bounce, that dip,

bahwa lompatan itu, turunan itu,

lined up almost precisely

berjajar hampir persis

with when each word was born --

degnan setiap kata dilahirkan --

word after word, systematically.

kata demi kata, secara sistematis.

So it appears that all three primary caregivers --

Jadi terlihat bahwa ketiga pengasuh utama --

myself, my wife and our nanny --

saya, istri saya dan pengasuh saya --

were systematically and, I would think, subconsciously

secara sistematis dan, saya pikirm secara tidak sadar

restructuring our language

membangun kembali bahasa kami

to meet him at the birth of a word

hingga dia sampai pada lahirnya sebuah kata

and bring him gently into more complex language.

dan membawanya perlahan menuju bahasa yan glebih kompleks.

And the implications of this -- there are many,

Dan implikasi dari hal ini -- ada banyak hal,

but one I just want to point out,

namun hanya satu yang ingin saya tunjukkan,

is that there must be amazing feedback loops.

bahwa pasti ada putaran umpan balik yang menakjubkan.

Of course, my son is learning

Tentu saja, anak saya sedang belajar

from his linguistic environment,

dari lingkungan bahasanya,

but the environment is learning from him.

namun lingkungan juga belajar darinya.

That environment, people, are in these tight feedback loops

Lingkungan itu, orang-orang, berada dalam putaran umpan balik yang padat ini

and creating a kind of scaffolding

dan menciptakan semacam perancah (scaffolding)

that has not been noticed until now.

yang belum diketahui hingga sekarang.

But that's looking at the speech context.

Tapi itu melihat kpada konteks bahasa

What about the visual context?

Bagaimana dengan konteks visual?

We're not looking at --

Kita tidak melihat --

think of this as a dollhouse cutaway of our house.

pikirkan ini sebagai potongan rumah boneka dari rumah kami.

We've taken those circular fish-eye lens cameras,

Kami telah mengambil kamera mata-ikan berlensa bundar itu,

and we've done some optical correction,

dan kami telah melakukan beberapa koreksi optik,

and then we can bring it into three-dimensional life.

dan kemudian kami dapat membawanya ke dalam kehidupan tiga dimensi.

So welcome to my home.

Selamat datang di rumah saya.

This is a moment,

Ini adalah sebuah momen,

one moment captured across multiple cameras.

satu momen yang ditangkap oleh banyak kamera.

The reason we did this is to create the ultimate memory machine,

Alasan kami melakukan ini adalah untuk menciptakan mesin memori mutakhir,

where you can go back and interactively fly around

di mana Anda dapat kembali dan melayang secara interaktif

and then breathe video-life into this system.

dan kemudian merasakan kehidupan video ke dalam sistem ini.

What I'm going to do

Apa yang akan saya lakukan

is give you an accelerated view of 30 minutes,

adalah memberi Anda sebuah pemandangan dipercepat 30 menit,

again, of just life in the living room.

lagi-lagi, hanya kehidupan di dalam ruang tamu.

That's me and my son on the floor.

Ini adalah saya dan anak saya di atas lantai.

And there's video analytics

Dan itu adalah analisis video

that are tracking our movements.

yang melacak pergerakan kamu

My son is leaving red ink. I am leaving green ink.

Anak saya ditunjukkan warna merah, saya warna hijau.

We're now on the couch,

Kami sekarang sedang bertemu,

looking out through the window at cars passing by.

melihat melalui jendela pada mobil yang sedang berlalu-lalang.

And finally, my son playing in a walking toy by himself.

Dan akhirnya, anak saya memainkan sebuah mainan berjalan sendirian.

Now we freeze the action, 30 minutes,

Kemudian kami menghentikan aksi itu, 30 menit,

we turn time into the vertical axis,

kami kembali ke waktu vertikal,

and we open up for a view

dan kami membuka sebuah pemandangan

of these interaction traces we've just left behind.

dari jejak interaksi yang kami tinggalkan ini.

And we see these amazing structures --

Dan kami melihat struktur yang menakjubkan ini --

these little knots of two colors of thread

dua knot kecil ulir berwarna ini

we call "social hot spots."

kami sebut hot spot sosial.

The spiral thread

Ulir spiral

we call a "solo hot spot."

kami sebut hot spot tunggal (solo).

And we think that these affect the way language is learned.

Dan kami pikir bahwa ini berdampak pada cara bahasa dipelajari.

What we'd like to do

Apa yang kami ingin lakukan

is start understanding

adalah mulai memahami

the interaction between these patterns

interaksi antara pola ini

and the language that my son is exposed to

dan bahasa yang diterima anak saya

to see if we can predict

untuk melihat apakah kami bisa memprediksikan

how the structure of when words are heard

bagaimana struktur kapan kata didengar

affects when they're learned --

berdampak saat kata itu dipelajari --

so in other words, the relationship

jadi dengan kata lain, hubungan

between words and what they're about in the world.

antara kata dan maknanya di dunia.

So here's how we're approaching this.

Jadi ini pendekatan kami.

In this video,

Dalam video ini,

again, my son is being traced out.

lagi-lagi, anak saya sedang dilacak.

He's leaving red ink behind.

Dia meninggalkan jejak merah.

And there's our nanny by the door.

Dan ini adalah pengasuh kami di pintu.

(Video) Nanny: You want water? (Baby: Aaaa.)

(Video) Pengasuh: Kamu ingin air? (Bayi: Aaaa.)

Nanny: All right. (Baby: Aaaa.)

Nanny: Baiklah. (Bayi: Aaaa.)

DR: She offers water,

DR: Dia menawarkan air,

and off go the two worms

dan menuju dua ulir

over to the kitchen to get water.

melalui dapur untuk mengambil air.

And what we've done is use the word "water"

Dan apa yang telah kami lakukan adalah menggunakan kata "air" (water)

to tag that moment, that bit of activity.

untuk melabeli momen itu, aktivitas kecil itu.

And now we take the power of data

Dan sekarang kami mengambil kekuatan data itu

and take every time my son

dan mengambil setiap waktu anak saya

ever heard the word water

mendengar kata air (water)

and the context he saw it in,

dan konteks dia melihatnya,

and we use it to penetrate through the video

dan kami menggunakannya untuk menyusupi video

and find every activity trace

dan menemukan setiap jejak aktivitas

that co-occurred with an instance of water.

yang dilakukan bersamaan dengan kejadian air.

And what this data leaves in its wake

Dan apa yang data ini tinggalkan

is a landscape.

adalah sebuah lansekap.

We call these wordscapes.

kami sebut ini pemandangan-kata (wordscapes).

This is the wordscape for the word water,

Ini adalah wordscape untuk kata air,

and you can see most of the action is in the kitchen.

dan Anda dapat melihat kebanyakan terjadi di dalam dapur.

That's where those big peaks are over to the left.

Itu adalah tempat di mana puncak besar itu menuju ke kiri.

And just for contrast, we can do this with any word.

Dan hanya untuk membandingkan, kami dapat melakukan ini dengan kata apa saja.

We can take the word "bye"

Kami dapat mengambil kata "bye"

as in "good bye."

dalam "good bye"

And we're now zoomed in over the entrance to the house.

Dan kami sekarang memperbesar jalan masuk ke rumah.

And we look, and we find, as you would expect,

Dan kami melihat, dan menemukan, seperti yang Anda harapkan,

a contrast in the landscape

sebuah perbedaan dalam lansekap

where the word "bye" occurs much more in a structured way.

di mana kata "bye" muncul lebih sering dengan cara yang terstruktur.

So we're using these structures

Jadi kami menggunakan struktur ini

to start predicting

untuk mulai memprediksikan

the order of language acquisition,

urutan pembelajaran bahasa,

and that's ongoing work now.

dan itu dalah pekerjaan yang sedang dilakukan sekarang.

In my lab, which we're peering into now, at MIT --

Dalam lab saya, tempat kami bekerja sama, di MIT --

this is at the media lab.

ini adalah di lab media.

This has become my favorite way

Ini telah menjadi cara terfavorit saya

of videographing just about any space.

untuk merekam gambar video di raungan apapun.

Three of the key people in this project,

Tiga orang kunci dalam proyek ini,

Philip DeCamp, Rony Kubat and Brandon Roy are pictured here.

Philip DeCamp, Rony Kubat dan Brandon Roy terlihat di sini.

Philip has been a close collaborator

Philib telah menjadi seorang kolaborator yang teliti

on all the visualizations you're seeing.

pada seluruh visualisasi yang Anda sedang lihat.

And Michael Fleischman

Dan Michael Fleischman

was another Ph.D. student in my lab

adalah mahasiswa Ph.D lain di lab saya

who worked with me on this home video analysis,

yang bekerja dengan saya pada analisis video ini,

and he made the following observation:

dan dia membuat observasi berikut:

that "just the way that we're analyzing

bahwa "hanya dengan cara kami menganalisis

how language connects to events

bagaimana bahasa berkaitan dengan kejadian

which provide common ground for language,

yang menyediakan alasan umum untuk bahasa,

that same idea we can take out of your home, Deb,

ide itu bisa kita ambil dari rumahmu, Deb,

and we can apply it to the world of public media."

dan kami dapat menerapkannya pada dunia media publik."

And so our effort took an unexpected turn.

Dan jadi usaha kami mendapatkan perubahan yang tidak diperkirakan.

Think of mass media

Pikirkan media massa

as providing common ground

sebagai penyedia lapangan umum

and you have the recipe

dan Anda punya resep

for taking this idea to a whole new place.

untuk menerapkan ide ini pada tempat yang sama sekali baru.

We've started analyzing television content

Kami telah mulai menganalisis konten televisi

using the same principles --

menggunakan prinsip-prinsip yang sama --

analyzing event structure of a TV signal --

menganalisis struktur peristiwa dari sebuah sinyal TV --

episodes of shows,

episode-episode pertunjukan,

commercials,

ikan-iklan,

all of the components that make up the event structure.

semua komponen yang membuat struktur peristiwa.

And we're now, with satellite dishes, pulling and analyzing

Dan sekarang kami, dengan satelit, menarik dan menanalisis

a good part of all the TV being watched in the United States.

sebuah bagian yang bagus dari semua TV yang sedang ditonton di Amerika Serikat.

And you don't have to now go and instrument living rooms with microphones

Dan Anda sekarang tidak perlu nenasang ruang tamu dengan mikrofon

to get people's conversations,

untuk mendapatkan percakapan orang,

you just tune into publicly available social media feeds.

Anda hanya perlu menyetel feed media sosial yang tersedia secara publik.

So we're pulling in

Kemudian kami menarik

about three billion comments a month,

sekitar tiga juta komentar sebulan.

and then the magic happens.

Dan kemudian hal yang menakjubkan terjadi.

You have the event structure,

Anda mempunyai struktur peristiwa,

the common ground that the words are about,

lapangan yang umum pada kata-kata itu,

coming out of the television feeds;

keluar dari feed televisi;

you've got the conversations

Anda telah mendapatkan percakapan

that are about those topics;

mengenai topik-topik ini;

and through semantic analysis --

dan melalui analisis semantik --

and this is actually real data you're looking at

dan ini sebenarnya data nyata yang Anda sedang lihat

from our data processing --

dari hasil pemrosesan data kami --

each yellow line is showing a link being made

setiap garis kuning menunjukkan sebuah hubungan sedang dibuat

between a comment in the wild

antara sebuah komentar di rimba

and a piece of event structure coming out of the television signal.

dan sebuah bagian struktur peristiwa keluar dari sinyal televisi.

And the same idea now

Dan ide yang sama sekarang

can be built up.

dapat dibangun.

And we get this wordscape,

Dan kami mendapatkan wordscape ini,

except now words are not assembled in my living room.

namun sekarang kata-kata tidak tesusun di dalam ruang keluarga saya.

Instead, the context, the common ground activities,

Tapi dalam konteksm aktivitas lapangan umum,

are the content on television that's driving the conversations.

bahwa konten televisi yang mendorong percakapan.

And what we're seeing here, these skyscrapers now,

Dam apa yang kita lihat di sini, pencakar langit ini,

are commentary

adalah komentar

that are linked to content on television.

yang berhubungan dengan konten televisi.

Same concept,

Konsep yang sama,

but looking at communication dynamics

namun melihat pada dinamika komunikasi

in a very different sphere.

dalam sebuah lingkup yang sangat berbeda.

And so fundamentally, rather than, for example,

Dan sangat mendasar, daripada hanya, sebagai contoh,

measuring content based on how many people are watching,

mengukur konten berdasarkan berapa banyak orang yang menonton,

this gives us the basic data

ini memberi kita data yang mendasar

for looking at engagement properties of content.

untuk melihat pada sifat hubungan erat dari konten.

And just like we can look at feedback cycles

Dan seperti halnya ktia dapat melihat siklus umpan balik

and dynamics in a family,

dan dinamika dalam sebuah keluarga,

we can now open up the same concepts

kita sekarang dapat membuka konsep yang sama

and look at much larger groups of people.

dan kita dapat melihat pada kelompok orang yang lebih besar

This is a subset of data from our database --

Ini adalah subset data dari database kami --

just 50,000 out of several million --

hanya 50.000 dari beberapa juta --

and the social graph that connects them

dan grafik sosial yang menghubungkannya

through publicly available sources.

melalui sumber yang tersedia secara publik.

And if you put them on one plain,

Dan jika Anda meletakkannya dalam satu dataran,

a second plain is where the content lives.

dataran yang kedua adalah di mana konten itu hidup.

So we have the programs

jadi kami telah mempunyai program

and the sporting events

dan peristiwa yang berkaitan dengan olahraga

and the commercials,

dan iklan,

and all of the link structures that tie them together

dan seluruh struktur hubungan yang mengikatnya

make a content graph.

membuat sebuah gambar konten.

And then the important third dimension.

Dan kemudian dimensi penting yang ketiga.

Each of the links that you're seeing rendered here

Setiap hubungan yang sedang Anda lihat di sini

is an actual connection made

adalah sebuah koneksi nyata yang dibuat

between something someone said

di antara sesuatu yang seseorang katakan

and a piece of content.

dan sebagian konten.

And there are, again, now tens of millions of these links

Dan sekarang ,lagi-lagi ada 10 jutaan hubungan ini

that give us the connective tissue of social graphs

yang menunjukkan pada kita jaringan hubungan grafik sosial

and how they relate to content.

dan bagaimana mereka berhubungan pada konten.

And we can now start to probe the structure

Dan kita sekarang bisa memulai untuk menyelidiki struktur

in interesting ways.

dengan cara yang menarik.

So if we, for example, trace the path

Jadi jika kita, misalnya, melacak jalur

of one piece of content

dari datu bagian konten

that drives someone to comment on it,

yang mendorong seseorang untuk mengomentarinya,

and then we follow where that comment goes,

dan kemudian kita mengikuti ke mana komentar itu pergi,

and then look at the entire social graph that becomes activated

dan kemudian melihat pada keseluruhan grafik sosial yang menjadi aktif

and then trace back to see the relationship

dan kemudian melacak balik untuk menemukan hubungan

between that social graph and content,

antara grafik sosial dan konten,

a very interesting structure becomes visible.

sebuah struktur yang sangat menarik menjadi terlihat.

We call this a co-viewing clique,

Kami menyebut ini sebuah kumpulan pemandangan-bersama (co-viewing),

a virtual living room if you will.

sebuah ruang keluarga jika Anda mau menyebutnya begitu.

And there are fascinating dynamics at play.

Dan ada dinamika yang menakjubkan sedang dimainkan.

It's not one way.

Dinamika itu tidak berjalan satu arah.

A piece of content, an event, causes someone to talk.

Sebagian konten, sebuah peristiwa, menyebabkan seseorang berbicara.

They talk to other people.

Mereka berbicara kepada orang lain.

That drives tune-in behavior back into mass media,

yang mendorong media massa mendengarkan,

and you have these cycles

dan Anda mendapatkan siklus ini

that drive the overall behavior.

yang mendorong keseluruhan perilaku.

Another example -- very different --

Contoh lain -- sangat berbeda --

another actual person in our database --

seorang yang lain di dalam database kami --

and we're finding at least hundreds, if not thousands, of these.

dan kami sedang mencari minimal ratusan, jika tidak ribuan, dari ini.

We've given this person a name.

Kami telah memberikan orang ini sebuah nama.

This is a pro-amateur, or pro-am media critic

Ini adalah sebuah pro-amatir, atau pro-am, kritik media

who has this high fan-out rate.

yang mempunyai tingkat fans yang tinggi ini.

So a lot of people are following this person -- very influential --

Jadi banyak orang mengikuti orang ini -- sangat berpengaruh --

and they have a propensity to talk about what's on TV.

dan mereka mempunyai sebuah kecenderungan untuk berbicara mengenai tayangan TV.

So this person is a key link

Orang ini adalah sebuah hubungan kunci

in connecting mass media and social media together.

dalam koneksi media massa dan media sosial.

One last example from this data:

Satu contoh terakhir dari data ini:

Sometimes it's actually a piece of content that is special.

Terkadang sebenarnya ada sebagian konten yang spesial.

So if we go and look at this piece of content,

jadi jika kita kembali melihat bagian konten ini.

President Obama's State of the Union address

Negara Serikat Presiden Obama menyampaikan

from just a few weeks ago,

dari beberapa minggu yang lalu,

and look at what we find in this same data set,

dan melihat pada apa yang kami temukan dalam set data ini,

at the same scale,

pada skala yang sama,

the engagement properties of this piece of content

sifat hubungan dari bagian konten ini

are truly remarkable.

sangat luar biasa.

A nation exploding in conversation

Sebuah bangsa yang mengalami ledakan percakapan

in real time

dalam real time

in response to what's on the broadcast.

dalam merespon apa yang disiarkan.

And of course, through all of these lines

Dan tentu saja, melalui semua baris ini

are flowing unstructured language.

mengalir bahasa yang tidak terstrukur.

We can X-ray

Kami dapat melakukan X-ray

and get a real-time pulse of a nation,

dan mendapat denyutan real-time dari sebuah bangsa,

real-time sense

sensasi real-time

of the social reactions in the different circuits in the social graph

dari reaksi sosial dalam sirkuit yang berbeda dalam grafik sosial

being activated by content.

sedang diaktifkan oleh konten.

So, to summarize, the idea is this:

jadi, untuk menyimpulkan, ide-nya adalah ini:

As our world becomes increasingly instrumented

Karena dunia kita menjadi punya lebih banyak alat

and we have the capabilities

dan ktia punya kemampuan

to collect and connect the dots

untuk mengumpulkan dan menghubungkan titik-titik

between what people are saying

antara apa yang dikatakan orang

and the context they're saying it in,

dan dalam konteks mereka membicarakannya,

what's emerging is an ability

apa yang muncul adalah sebuah kemampuan

to see new social structures and dynamics

untuk melihat struktur sosial baru dan dinamika

that have previously not been seen.

yang sebelumnya belum pernah diketahui

It's like building a microscope or telescope

Itu seperti membangun sebuah mikroskop atau teleskop

and revealing new structures

dan membuka struktur baru

about our own behavior around communication.

mengenai perilaku kita saat berkomunikasi.

And I think the implications here are profound,

Dan saya berpikir implikasinya sangat besar,

whether it's for science,

apakah untuk sains,

for commerce, for government,

untuk perdagangan, untuk pemerintahan,

or perhaps most of all,

atau mungkin yang terbesar,

for us as individuals.

untuk kita sebagai indovodu.

And so just to return to my son,

Dan kembali pada anak saya,

when I was preparing this talk, he was looking over my shoulder,

ketika saya sedang menyiapkan pembicaraan ini, dia melihat dari atas bahu saya,

and I showed him the clips I was going to show to you today,

dan saya menunjukkan klip yang saya akan tunjukkan pada Anda hari ini,

and I asked him for permission -- granted.

dan saya meminta izinnya -- dia berikan.

And then I went on to reflect,

Dan ketika saya berefleksi,

"Isn't it amazing,

"Bukankah itu menakjubkan,

this entire database, all these recordings,

keseluruhan database ini, seluruh rekaman ini,

I'm going to hand off to you and to your sister" --

saya akan berikan padamu dan pada saudarimu."

who arrived two years later --

yang datang dua tahun kemudian.

"and you guys are going to be able to go back and re-experience moments

"Dan kalian akan dapat kembali dan kembali mengalami momen

that you could never, with your biological memory,

yang mungkin tidak pernah, dengan ingatan biologismu,

possibly remember the way you can now?"

dapat mengingat dengan caramu sekarang."

And he was quiet for a moment.

Dan dia diam sebentar.

And I thought, "What am I thinking?

Dan saya berpikir, "Apa yang saya pikirkan?

He's five years old. He's not going to understand this."

Dia berumur lima tahun. Dia tidak akan memahami ini."

And just as I was having that thought, he looked up at me and said,

Dan saat saya memikirkannya, dia melihat saya dan mengatakan,

"So that when I grow up,

"Jadi saat saya tambah dewasa,

I can show this to my kids?"

saya dapat menunjukkan ini pada anak saya?"

And I thought, "Wow, this is powerful stuff."

Dan saya berpikir, "Wow, ini adalah sesuatu yang hebat."

So I want to leave you

kemudian saya ingin meninggalkan Anda

with one last memorable moment

dengan satu momen terakhir yang pantas diingat

from our family.

dari keluarga kami.

This is the first time our son

Ini adalah saat pertama anak kami

took more than two steps at once --

mengambil lebih dari dua langkah suatu waktu --

captured on film.

tertangkap kamera.

And I really want you to focus on something

Dan saya benar-benar ingin Anda fokus pada sesuatu

as I take you through.

saat saya menunjukkan.

It's a cluttered environment; it's natural life.

Ini adalah lingkungan yang kacau, ini adalah kehidupan natural.

My mother's in the kitchen, cooking,

Ibuku di dalam dapur, memasak,

and, of all places, in the hallway,

dan, dari seluruh tempat, dalam lorong,

I realize he's about to do it, about to take more than two steps.

Saya menyadari dia akan melakukannya, tentang mengambil lebih dari dua langkah.

And so you hear me encouraging him,

Dan Anda mendengar saya mendorong anak saya,

realizing what's happening,

menyadari apa yang sedang terjadi,

and then the magic happens.

dan kemudian keajaiban terjadi.

Listen very carefully.

Dengarkan dengan baik.

About three steps in,

Mengenai tiga langkah dalam,

he realizes something magic is happening,

dia menyadari sesuatu yang ajaib sedang terjadi.

and the most amazing feedback loop of all kicks in,

Dan lingkaran umpan balik yang paling menakjubkan terjadi,

and he takes a breath in,

dan dia mengambil nafas,

and he whispers "wow"

dan dia membisikkan "wow"

and instinctively I echo back the same.

dan secara naluriah saya juga menirukannya.

And so let's fly back in time

Dan kemudian kembali ke waktu

to that memorable moment.

pada momen yang pantas diingat itu.

(Video) DR: Hey.

(Video) DR: Hai.

Come here.

Kesinilah.

Can you do it?

Dapatkah kamu melakukannya?

Oh, boy.

Oh, boy.

Can you do it?

Dapatkan kamu melakukannya?

Baby: Yeah.

Bayi: Ya.

DR: Ma, he's walking.

DR: Ma, dia berjalan.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

DR: Thank you.

DR: Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)