Why are scientists obsessed with the Black Sea? - Helen Farr and Jon Adams

Translator: Tamara Todorov Reviewer: Reno Kanti Riananda

It's midnight on September 16th, 2017,

Saat itu tengah malam, tanggal 16 September 2017,

60 kilometers off the Bulgarian coast

60 kilometer dari pantai Bulgaria,

and 2 kilometers beneath the Black Sea’s surface.

dan dua kilometer di bawah permukaan Laut Hitam.

A remotely operated vehicle surveys the seabed,

Kendaraan yang dioperasikan dari jauh mengamati dasar laut,

transmitting video to researchers above as it goes.

mengirimkan video ke peneliti sembari terus bergerak.

Suddenly, it discerns another ghostly vessel in the gloom.

Tiba-tiba, kendaraan tersebut melihat kapal hantu lain dalam kegelapan.

But this is a relic from another age.

Namun, ini adalah peninggalan dari zaman lain.

It's an undoubtedly ancient shipwreck,

Ini sudah pasti bangkai kapal kuno,

but its mast, rowing benches, and some of its upper deck remain eerily intact.

tetapi tiang, bangku dayung, dan beberapa dek di bagian atas anehnya masih utuh.

It might be an ancient Roman ship, but its appearance doesn’t quite match.

Mungkin kapal Romawi kuno, tetapi penampilannya kurang mirip.

Notably, its splayed rudder blade more closely resembles

Khususnya bilah kemudinya yang terentang, yang lebih mirip dengan

those depicted on an even older Greek vase.

gambar yang ada pada vas Yunani yang lebih kuno.

To get a definitive answer, the research team takes three samples from the wreck

Untuk kepastian, peneliti mengambil tiga sampel dari bangkai kapal

and radiocarbon dating confirms its ancient origins.

dan penanggalan radiokarbon menegaskan asal-usul keantikannya.

The ship is dated to between 350 and 410 BCE.

Kapal tersebut berasal dari antara tahun 350 dan 410 SM.

It is, in fact, the oldest intact shipwreck ever found.

Faktanya, ini adalah bangkai kapal utuh tertua yang pernah ditemukan.

This ancient Greek vessel traversed the Black Sea’s coasts

Kapal Yunani kuno ini melintasi pesisir Laut Hitam

during the time of Aristotle and has since rested in its depths,

pada masa Aristoteles dan sejak saat itu beristirahat di kedalaman laut,

unseen and undisturbed, for almost 2,500 years.

tidak terlihat dan tidak terganggu, selama hampir 2.500 tahun.

This was just one of 65 shipwrecks a research team discovered

Ini hanya satu dari 65 bangkai kapal yang ditemukan tim peneliti

at the bottom of the Black Sea between 2015 and 2017.

di dasar Laut Hitam antara tahun 2015 dan 2017.

Others date from the Roman, Byzantine, and Ottoman empires.

Kapal lainnya berasal dari Romawi, Bizantium, dan kerajaan Usmani.

And despite the centuries, they’ve all survived in remarkable condition.

Meski telah berabad-abad, semuanya berada dalam kondisi luar biasa.

So, why does the Black Sea contain so many well-preserved shipwrecks?

Jadi, mengapa Laut Hitam mengandung begitu banyak bangkai kapal yang utuh?

In prehistoric times,

Pada zaman prasejarah,

the land surrounding the Black Sea hosted early human settlements.

tanah di sekitar Laut Hitam adalah permukiman manusia purba.

Eventually, it became a hub for trade, battle, and empire-building

Lambat laun daerah ini menjadi pusat perdagangan, pertempuran, dan kerajaan,

because of its strategic position

karena posisinya yang strategis

between eastern and western Eurasian civilizations.

antara peradaban timur dan barat Eurasia.

For thousands of years, it was traversed by merchants, pirates, and warriors.

Selama ribuan tahun, wilayah ini dilalui oleh pedagang, bajak laut, dan prajurit.

And with sustained seafaring activity came inevitable losses.

Akibat aktivitas pelayaran terus-menerus, kerugian tak dapat dihindari.

But unlike other bodies of water in the region,

Namun, tak seperti perairan lain di wilayah tersebut,

the Black Sea is a particularly deep, semi-enclosed basin.

Laut Hitam sangat dalam, berbentuk cekungan setengah tertutup.

Seasonal changes usually cause the layers within a contained body of water

Perubahan musim menyebabkan lapisan yang terdapat dalam perairan

to mix together, oxygenating the water.

untuk bercampur, dan mengoksidasi air.

But because the Black Sea is fed with fresh water from European rivers,

Namun karena Laut Hitam memperoleh air tawar dari sungai-sungai di Eropa,

and saltwater from the Mediterranean Sea, it contains two distinct layers.

dan air asin dari Laut Mediterania, Laut Hitam memiliki dua lapisan berbeda.

The denser saltwater flows beneath the freshwater,

Air asin yang lebih padat mengalir di bawah air tawar,

where it remains permanently,

dan tetap di sana secara permanen,

making the Black Sea the world’s largest meromictic— or un-mixing— basin.

menjadikan Laut Hitam cekungan meromiktik— atau tidak bercampur— terbesar di dunia.

Oxygen doesn’t reach its lower, saltier zone,

Oksigen tidak sampai ke bagian yang lebih rendah dan asin,

which creates the ideal environment for preservation,

yang menciptakan lingkungan ideal untuk pelestarian.

and is why the Black Sea has been called “the world’s biggest pickle jar.”

Itulah sebabnya Laut Hitam disebut “botol acar terbesar di dunia.”

In other bodies of water, marine organisms decompose materials over time.

Di perairan lain, organisme laut menguraikan bahan dari waktu ke waktu.

Had the ancient Greek ship sunk in the Mediterranean, for example,

Seandainya kapal Yunani kuno tenggelam di Laut Mediterania, misalnya,

there would likely be no organic material left today.

kemungkinan besar tak ada bahan organik yang tersisa hari ini.

But in the depths of the Black Sea,

Namun di kedalaman Laut Hitam,

only anaerobic bacteria— those that don’t require oxygen— can survive.

hanya bakteri anaerob— yang tidak butuh oksigen— yang dapat bertahan hidup.

This is why ancient ships can still be found carrying their original cargo,

Inilah sebabnya kapal kuno ditemukan masih membawa kargo aslinya,

with carvings in their wood, and their rigging still assembled.

dengan ukiran di kayunya, dan tali-temali yang masih terpasang.

Among the recent findings was a medieval Italian merchant ship,

Di antara temuan baru-baru ini adalah kapal dagang Italia abad pertengahan,

likely from around the time Italy had a virtual monopoly over Black Sea trade.

kemungkinan dari saat Italia nyaris menguasai perdagangan di Laut Hitam.

Venetian traveler Marco Polo would’ve probably been familiar

Pelancong Venesia, Marco Polo, kemungkinan sudah familier

with this kind of ship.

dengan kapal jenis ini.

Although vessels like this one helped to modernize Europe,

Meskipun kapal seperti ini membantu memodernisasi Eropa,

contemporary scholars had never before seen such a complete example.

sarjana kontemporer belum pernah melihat contoh selengkap ini sebelumnya.

And it was largely intact—

Dan sebagian besar masih utuh—

a ship’s boat still lying on its deck,

perahu kapal yang masih terbaring di geladaknya,

even though some seven centuries had passed.

meskipun sekitar tujuh abad telah berlalu.

Many of the 65 ships that were recently uncovered

Sebagian besar dari 65 kapal yang baru ditemukan tersebut

have retained their original forms.

masih mempertahankan bentuk aslinya.

But while there are far fewer degradative forces at play in the Black Sea’s depths,

Namun, meski kekuatan degradatif yang ada di kedalaman Laut Hitam lebih sedikit,

anaerobic bacteria do gradually weaken organic materials.

bakteri anaerob dapat secara bertahap melemahkan bahan organik.

When researchers lifted a plank from the ancient Greek wreck for dating,

Ketika peneliti mengangkat papan dari bangkai kapal Yunani kuno utk diteliti,

it broke under its own weight.

papannya rusak akibat beratnya sendiri.

While the ships are exceptionally well-preserved, they're also fragile.

Meski kapal-kapal itu diawetkan dengan baik, mereka juga rapuh.

This makes it impossible to bring them to the surface intact.

Akibatnya, tidak mungkin membawa mereka ke permukaan secara utuh.

Scientists may carefully remove and study select objects from the wreckages.

Para ilmuwan dengan hati-hati mengambil dan mempelajari objek dari reruntuhan.

But the sunken ships will remain protected where they are,

Namun, kapal tersebut akan tetap terlindungi di tempat mereka berada,

perhaps among thousands of others—

mungkin di antara ribuan lainnya—

deep beneath us, suspended in time, at the bottom of the Black Sea.

jauh di bawah kita, terperangkap waktu, di dasar Laut Hitam.