How do contraceptives work? - NWHunter

Translator: Lanny Yunita Reviewer: Sarmoko Sarmoko

Here's what has to happen for pregnancy to occur after sexual intercourse.

Berikut kejadian paska hubungan seksual hingga terjadi kehamilan

Sperm must swim up the vagina,

Sperma harus berenang menuju vagina,

through the cervical opening,

melewati lubang leher rahim,

upwards through the uterus,

naik ke atas melewati uterus,

and into one of the two fallopian tubes.

dan menuju salah satu dari dua tuba falopi.

If an egg, released during that month's ovulation, is in the tube,

Jika sel telur yang keluar selama ovulasi bulanan, berada di tuba fallopi

one sperm has a chance to fertilize it.

satu sperma berkesempatan untuk membuahinya.

Contraceptives are designed to prevent this process,

Kontrasepsi dirancang untuk mencegah terjadinya proses ini,

and they work in three basic ways.

dan mereka bekerja dalam tiga cara utama.

They block the sperm,

Mengeblok sperma,

disable sperm before they reach the uterus,

melumpuhkan sperma sebelum mencapai uterus,

or suppress ovulation.

atau menekan proses ovulasi.

Block is the simplest.

Mengeblok adalah cara paling sederhana.

Male and female condoms prevent sperm from coming into contact

Kondom pria dan wanita mencegah kontak antara sperma

with the vaginal space.

dengan ruang vagina.

That barrier is also why they, unlike other contraceptive methods,

Tidak seperti metode kontrasepsi lain, penghalang itu juga

are able to prevent transmission of certain sexually transmitted diseases.

bisa mencegah penularan penyakit menular seksual tertentu.

Meanwhile, the diaphragm, cervical cap, and sponge

Sementara itu, diafragma, penutup leher rahim, dan spons

work by being placed over the cervix, barricading the entrance to the uterus.

ditempatkan di leher rahim atas, menghalangi jalan masuk sperma ke uterus.

These contraceptives are sometimes called barrier methods

Kontrasepsi ini kadang disebut metode penghalang

and can be used with spermicides,

dan bisa digunakan bersama spermisida,

an example of the second category, disable.

merupakan contoh kategori kedua, yakni melumpuhkan.

A spermicide is a chemical that immobilizes and destroys sperm.

Spermisida adalah zat kimia yang melumpuhkan dan menghancurkan sperma.

Today's spermicides come as foam, cream, jelly, suppositories,

Spermisida bisa ditemukan dalam bentuk busa, krim, jelly, suppositoria,

and even a thin piece of translucent film that dissolves in the vagina.

dan bahkan dalam lapisan tipis tembus pandang yang larut dalam vagina.

These products can be inserted directly into the vagina before intercourse,

Produk ini bisa dimasukkan langsung ke dalam vagina sebelum berhubungan intim,

or can be combined with block methods, like a diaphragm or condom,

atau bisa dikombinasi dengan pengeblok seperti diafragma atau kondom,

for added proection.

sebagai pencegahan tambahan.

The third category for preventing pregnancy

Kategori ketiga pencegahan kehamilan

works by suppressing the action of an egg maturing in the ovary.

bekerja dengan menekan pematangan sel telur dalam ovarium.

If there isn't an egg available in the fallopian tube,

Jika sel telur tidak tersedia dalam saluran tuba fallopi,

there's nothing for sperm to fertilize.

sperma tidak dapat membuahi apa pun.

Hormonal contraceptives,

Kontrasepsi hormon,

including the pill, the patch, the Depo shot, and the vaginal ring

termasuk pil, tempelan, suntikan Depo, dan cincin vagina

all release synthetic versions of various combinations of progesterone and estrogen.

semua melepaskan kombinasi hormon sintetis progesteron dan estrogen.

This hormone cocktail suppresses ovulation,

Paduan hormon ini menekan ovulasi,

keeping the immature egg safely sequestered in the ovary.

mempertahankan telur belum matang tetap menempel di ovarium.

Synthetic progesterone also has a block trick up its sleeve.

Progesteron sintesis juga memiliki cara pengeblokan tersendiri.

It makes cervical mucus too thick and sticky for sperm to swim through easily.

Yaitu membuat lendir leher rahim tebal dan lengket sehingga sulit dialiri sperma.

There are other contraceptives that use multiple approaches at the same time.

Ada kontrasepsi lain yang memiliki pencegahan ganda secara bersamaan.

For example, many IUDs, or intrauterine devices,

Misalnya, spiral atau IUD (intraurine devices)

contain synthetic hormones which suppress ovulation.

mengandung hormon sintetis yang dapat menekan ovulasi.

Some also contain copper,

Beberapa juga mengandung tembaga,

which disable sperm while also making egg implantation in the uterus difficult.

yang bisa melumpuhkan sperma sekaligus mempersulit penempelan telur pada uterus,

Block, disable, or suppress:

Mengeblok, melumpuhkan, atau menekan:

is one strategy better than the other?

apakah salah satunya lebih baik daripada lainnya?

There are differences, but a lot of it has to do with how convenient

Ada banyak perbedaan, tapi kebanyakan tergantung seberapa nyaman

and easy it is to use each contraceptive correctly.

dan mudah dalam penggunaan masing-masing kontrasepsi tersebut.

For example, male condoms would be about 98% effective

Misalnya, kondom pria efektivitasnya sekitar 98%

if everyone used them perfectly.

jika digunakan secara benar.

That 98% means if 100 couples correctly used condoms for a year,

98% berarti jika dalam setahun terdapat 100 pasangan pengguna kondom,

two women would get pregnant.

2 wanita yang akan menjadi hamil.

But not everyone uses them correctly, so they're only 82% effective in practice.

Tapi tidak semua orang menggunakan dengan tepat, jadi praktiknya hanya efektif 82%.

Other methods, like the patch and pill, are 99% effective

Metode lain, seperti tempelan dan pil, efektivitasnya 99%,

when they're used perfectly.

jika digunakan dengan sempurna.

But in practice, that's 91%.

Tapi dalam kenyataannya, itu hanya 91%.

Spermicide is only 85% effective, even with perfect usage,

Spermisida hanya efektif 85%, bahkan dengan penggunaan yang sempurna,

and just 71% effective with typical usage.

dan hanya efektif 71% pada penggunaan umumnya.

Another important consideration in the choice of contraceptives are side effects,

Pertimbangan penting lain dalam pemilihan kontrasepsi adalah efek sampingnya,

which almost exclusively affect women rather than men.

yang semata-mata hanya berpengaruh pada wanita dan bukan pria.

Hormonal methods in particular can cause symptoms like headaches,

Metode hormonal bisa menyebabkan gejala-gejala seperti sakit kepala,

nausea,

mual,

and high blood pressure,

dan tekanan darah tinggi,

but they vary from woman to woman.

tapi efeknya berbeda pada tiap wanita.

That's why these methods require a prescription from a doctor.

Itulah sebabnya untuk menggunakan metode ini diperlukan resep dokter.

The choice of contraceptive method is a personal one,

Metode kontrasepsi adalah pilihan masing-masing orang.

and what works best for you now may change later.

dan apa yang cocok sekarang belum tentu cocok di kemudian hari.

Scientists also continue to research new methods,

Para ilmuwan terus mencari metode baru,

such as a male pill that would prevent sperm production.

seperti pil untuk pria yang bisa mencegah produksi sperma.

In the meantime, there are quite a few options

Sementara itu, ada cukup banyak pilihan

to block sperm,

untuk mengeblok sperma,

disable them,

melumpuhkan sperma,

or suppress eggs and keep them out of reach.

atau menekan sel telur dan menjauhkannya dari sperma.