Would you opt for a life with no pain? - Hayley Levitt and Bethany Rickwald

Translator: Santi Deviyanti Rahayu Reviewer: Lanny Yunita

Imagine if you could plug your brain into a machine

Bayangkan jika otak bisa dimasukkan ke dalam sebuah mesin

that would bring you ultimate pleasure for the rest of your life.

yang dapat membawa kita ke dalam kesenangan kekal seumur hidup.

If you were given the choice to sign up for that kind of existence, would you?

Jika diberikan kesempatan seperti itu, maukah kamu mencobanya?

That's the question philosopher Robert Nozick posed

Inilah pertanyaan yang diajukan filsuf Robert Nozick

through a thought experiment he called the Experience Machine.

melalui sebuah eksperimen yang dinamakan The Experience Machine (Mesin Pengalaman).

The experiment asks us to consider a world

Eksperimen ini meminta kita memasuki dunia

in which scientists have developed a machine that would simulate real life

di mana saintis telah merancang mesin yang dapat melakukan simulasi dunia nyata

while guaranteeing experiences of only pleasure and never pain.

yang menjamin pengalaman penuh kesenangan tanpa kesakitan.

The catch?

Syaratnya?

You have to permanently leave reality behind,

Kamu harus melupakan realitas,

but you'll hardly know the difference.

tapi bedanya tidak akan terasa.

Your experiences will be indistinguishable from reality.

Pengalamanmu akan sulit dibedakan dari realitas.

Life's natural ups and downs

Kehidupan yang penuh suka duka

will just be replaced with an endless series of ups.

akan digantikan oleh kebahagiaan tanpa batas.

Sounds great, right?

Terdengar menarik, bukan?

It may seem like a tempting offer, but perhaps it's not as ideal as it sounds.

Memang terdengar menarik, tapi mungkin tidak seideal itu.

The experiment was actually designed to refute a philosophical notion

Eksperimen ini sebenarnya didesain untuk menyangkal gagasan filsafat

called hedonism.

yang dinamakan hedonisme.

According to hedonists,

Menurut hedonis,

maximizing net pleasure is the most important thing in life

memaksimalkan potensi kesenangan adalah hal terpenting dalam hidup,

because pleasure is the greatest good that life has to offer.

karena kesenangan adalah hal terbaik yang dapat dicapai dalam hidup.

For hedonists, the best choice that a person could make for himself

Bagi seorang hedonis, hal terbaik yang dapat dipilih seseorang

is one that brings him the greatest possible amount of pleasure

adalah mendapatkan sebanyak mungkin kesenangan dalam hidup,

while bringing him no pain.

tanpa perlu merasakan kesakitan.

Limitless pleasure minus zero pain equals maximum net pleasure,

Kesenangan berlimpah tanpa kesakitan menghasilkan kesenangan maksimal,

or in other words, the exact scenario the Experience Machine offers.

dan inilah skenario yang ditawarkan Mesin Pengalaman ini.

Therefore, if hedonism is your philosophy of choice,

Maka jika hedonisme sudah menjadi pilihan hidup,

plugging in would be a no-brainer.

mencoba mesin ini tidak akan terasa sulit.

But what if there's more to life than just pleasure?

Tapi bagaimana jika hidup menawarkan lebih dari kesenangan?

That's what Nozick believed he was demonstrating

Inilah yang ingin diperlihatkan Nozick

through his Experience Machine thought experiment.

melalui Mesin Pengalamannya.

Despite the machine's promise of maximum net pleasure,

Meskipun mesin ini menjanjikan kesenangan maksimal,

he still found reason not to plug in,

dia mempunyai alasan untuk tidak mencobanya,

as do many other experimenters who consider the proposition.

sama seperti orang lain yang tertarik dengan mesin ini.

But what could possibly dissuade us from choosing a future of ultimate pleasure?

Tapi kenapa kita tidak ingin memilih masa depan penuh kesenangan?

Consider this scenario.

Coba bayangkan skenario ini.

Betsy and Xander are in a loving, committed relationship.

Betsy dan Xander menjalin hubungan cinta yang bahagia.

Betsy is head over heels and has never felt happier.

Betsy merasakan kebahagiaan yang belum pernah dirasakan seumur hidup.

However, unbeknownst to Betsy,

Tanpa Betsy sadari,

Xander has been romancing her sister, Angelica,

Xander mencintai Angelica, adik Betsy,

with love letters and secret rendezvous for the duration of their relationship.

mengirimi surat cinta dan bertemu diam-diam selama berhubungan dengan Betsy.

If Betsy found out,

Jika Betsy tahu,

it would destroy her relationships with both Xander and Angelica,

maka hubungannya dengan Xander dan Angelica akan hancur,

and the experience would be so traumatic, she would never love again.

pengalaman ini akan sangat traumatis baginya, dia tidak akan jatuh cinta lagi.

Since Betsy is in blissful ignorance about Xander's infidelity,

Karena Betsy tidak tahu hubungan perselingkuhan ini,

hedonists would say she's better off remaining in the dark

hedonis akan menganggap Betsy tidak perlu tahu,

and maintaining her high level of net pleasure.

agar terus merasa bahagia.

As long as Betsy never finds out about the relationship,

Asalkan Betsy tidak mengetahui hubungan ini,

her life is guaranteed to go on as happily as it is right now.

hidupnya akan terus bahagia seperti ini.

So, is there value in Besty knowing the truth of her situation?

Jadi, apa untungnya Betsy mengetahui kenyataan yang sesungguhnya?

Imagine if you were Betsy.

Bayangkan jika kamu adalah Betsy,

Would you prefer to know the truth?

apa kamu lebih suka mengetahui yang sebenarnya?

If the answer is yes,

Jika jawabanmu ya,

you'd be choosing an option that sharply decreases your net pleasure.

maka pilihan itu akan menurunkan jumlah kesenanganmu.

Perhaps, then, you believe that there are things in life

Mungkin kamu percaya bahwa ada hal dalam hidup ini

with greater intrinsic value than pleasure.

yang lebih berharga dari sekadar kesenangan.

Truth, knowledge, authentic connection with other human beings.

Kebenaran, pengetahuan, hubungan yang alami dengan orang lain.

These are all things that might make the list.

Ini adalah hal-hal yang mungkin lebih berharga bagimu.

By never learning the truth,

Tanpa tahu yang sesungguhnya,

Betsy is essentially living life in her own personal Experience Machine,

Betsy benar-benar hidup dalam Mesin Pengalamannya sendiri,

a world of happiness that's not based in reality.

dunia penuh kebahagiaan yang bukan berdasarkan realitas.

This love triangle is an extreme example,

Cinta segitiga ini adalah contoh ekstrem,

but it mirrors many of the decisions we make in day to day life.

tapi ini adalah cerminan keputusan yang kita buat dalam hidup.

So whether you're making a choice for Betsy or for yourself,

Jadi, saat memutuskan untuk Betsy atau untuk diri sendiri,

why might you feel reality should be a factor?

mengapa realitas harus diperhitungkan?

Is there inherent value in real experiences,

Apakah ada nilai penting dalam realitas,

whether pleasurable or painful?

baik menyenangkan atau pun menyakitkan?

Do you yourself have more value

Apakah kamu merasa berharga,

when you're experiencing real life's pleasures and pains?

ketika mengalami kesenangan dan kesakitan dalam hidup ini?

Nozick's experiment may not provide all the answers,

Eksperimen Nozick mungkin tidak menyediakan jawaban,

but it forces us to consider whether real life, though imperfect,

tapi membuat kita merenungkan hidup, yang meskipun tidak sempurna,

holds some intrinsic value beyond the pleasure of plugging in.

tapi jauh lebih berharga dari sekadar kesenangan yang semu.