When are you actually an adult? - Shannon Odell

Translator: Syifa Sabrina Reviewer: Dewa Kresnanta

Most countries recognize 18 as the start of adulthood

Kebanyakan negara menganggap usia 18 tahun sebagai awal dari masa dewasa

by granting various freedoms and privileges.

dengan memberikan berbagai kebebasan dan keistimewaan.

But is age the best way to measure maturity?

Namun, apakah usia adalah cara terbaik mengukur kedewasaan?

I was born 12:05 AM on November 6th—

Aku lahir pada tanggal 6 November pukul 00:05,

5 minutes short of being eligible to vote in the election tomorrow.

terlambat lima menit dari syarat untuk memilih di pemilu besok.

Meanwhile, your big brother— yours truly—

Sedangkan, kakakmu—ya, aku—

was born 15 minutes earlier, so I can vote.

lahir 15 menit lebih awal. Jadi, aku bisa ikut memilih.

It’s arbitrary and unfair!

Ini tidak masuk akal dan tidak adil!

The voting age should be lowered to 16!

Usia pemilih harus diturunkan menjadi 16 tahun!

I firmly disagree!

Aku sangat tidak setuju!

No way 16-year-olds are mature enough to make decisions with national consequences.

Tidak mungkin 16 tahun cukup dewasa untuk membuat keputusan

atas kepentingan nasional.

I’m eligible and I don’t even know who’s running.

Aku memenuhi syarat dan tidak tahu siapa saja kandidatnya.

Meanwhile, I know the candidates inside and out.

Sedangkan, aku mengenal kandidatnya dengan baik.

She's obsessed with politics.

Dia terobsesi dengan politik.

Exactly! If 16-year-olds aren’t mature enough to vote,

Tepat sekali! Kalau 16 tahun tidak cukup dewasa untuk memilih,

then by that same logic, they shouldn’t be allowed to drive.

logikanya, mereka juga tidak seharusnya diperbolehkan mengemudi.

I firmly disagree! I’m an excellent driver!

Aku sangat tidak setuju! Aku pengemudi yang baik!

And I’ve never gotten a ticket, unlike some people.

Dan aku tidak pernah ditilang, tidak seperti seseorang.

That’s so unfair! That stop sign was hidden by a tree.

Itu sangat tidak adil! Rambu berhentinya tertutup pohon.

I think you both make valid points.

Menurutku, kalian berdua benar.

And questioning the age limits of adulthood is well warranted.

Dan mempertanyakan batasan usia dewasa sangat dibenarkan.

Some countries have lowered the voting age to 16,

Beberapa negara telah menurunkan batas usia memilih ke 16 tahun

and cultural coming-of-age ceremonies are often celebrated at different ages.

dan perayaan kebudayaan coming-of-age sering dirayakan pada usia yang berbeda.

As there seems to be no consensus on exactly when we reach maturity,

Karena tidak terdapat kesepakatan kapan tepatnya kita mencapai kedewasaan,

perhaps science can give us a clearer answer.

mungkin sains dapat memberi kita jawaban yang lebih jelas.

One way neuroscientists have looked to define adulthood

Salah satu cara ahli ilmu saraf menentukan masa dewasa

is by when the brain is fully grown.

adalah dengan mengetahui kapan otak tumbuh sempurna.

Brain development involves two trajectories.

Perkembangan otak melibatkan dua lintasan.

First, there's a reduction in gray matter.

Pertama, terdapat penurunan pada materi abu-abu.

Gray matter consists of cells and connections

Materi abu-abu terdiri dari sel-sel dan koneksi

that facilitate communication at short ranges,

yang memfasilitasi komunikasi pada jarak pendek,

creating dense, information-processing hubs.

menciptakan pusat pengolahan informasi yang padat.

While a reduction may seem like a bad thing,

Meskipun penurunan rasanya seperti hal yang buruk,

what’s happening is a selective pruning.

yang sebenarnya terjadi adalah pemangkasan selektif.

Connections that are used are kept and strengthened,

Koneksi yang digunakan dijaga dan dikuatkan,

while under-used ones are weeded away,

sementara yang tidak digunakan dihilangkan,

creating a brain that is both fine-tuned to its environment and energy efficient.

membuat otak yang menyesuaikan dengan sekitarnya dan efisien terhadap energi.

This gray matter reduction coincides with an increase in white matter.

Penyusutan materi abu-abu bersamaan dengan peningkatan pada materi putih.

White matter refers to connections that are myelinated,

Materi putih berkaitan dengan koneksi yang termielinasi,

coated in a layer of insulation,

terselubung lapisan insulasi,

allowing for fast far-range communication between information hubs.

menyebabkan komunikasi jarak jauh yang cepat di antara pusat informasi.

For example, these paths connect regions that signal

Contohnya, jalur ini menghubungkan daerah yang mengirim

the pleasure of immediate reward with regions that help us plan ahead,

rasa senang dari imbalan langsung dan daerah yang membantu kita merencanakan,

allowing us to make more balanced, forward-thinking decisions.

membuat kita menyusun keputusan yang lebih seimbang dan berpikiran ke depan.

Imaging studies show that white and gray matter volumes

Studi pencitraan menunjukkan volume materi putih dan abu-abu

undergo drastic changes during adolescence,

mengalami perubahan drastis selama masa remaja

and continuing through your twenties.

dan berlanjut sampai usia dua puluhan.

But the brain’s journey is far from finished,

Namun, perjalanan otak masih jauh dari kata selesai,

as various experiences continue to reshape its connections

karena berbagai pengalaman terus membentuk ulang koneksinya

throughout your lifetime.

selama kau hidup.

So brain structure alone may not give us our answer.

Jadi, struktur otak saja tidak dapat memberikan kita jawaban.

Another way scientists have tried to define adulthood

Cara lain yang dicoba para ilmuwan untuk menentukan masa dewasa

is by measuring cognitive development—

adalah dengan mengukur perkembangan kognitif—

when are you able to learn and complete mental tasks

kapankah kau dapat mempelajari dan menyelesaikan tugas mental

at the same efficiency as older adults?

dengan efisiensi yang serupa dengan orang dewasa lainnya?

By this definition, adulthood may begin as early as 16,

Dengan pengertian ini, masa dewasa dapat mulai sedini usia 16 tahun,

as teens perform just as well on tests

ketika remaja mengerjakan tes tentang penalaran,

that assess reasoning, problem-solving and critical thinking.

penyelesaian masalah, dan berpikir kritis dengan baik.

Though capable of making smart, well-informed decisions,

Meskipun dapat membuat keputusan yang cerdas dan berpendidikan,

teens may be more susceptible to external pressures.

tetapi remaja lebih rentan terhadap tekanan dari luar.

Studies show that when performing risk- taking and self-control related tasks,

Penelitian menunjukkan ketika mengerjakan tugas pengambilan resiko dan kontrol diri,

18 to 21 year olds behave much like older adults.

mereka yang berusia 18–21 tahun bersikap seperti orang dewasa.

But when these tests include an emotional element—

Namun, ketika ujian ini meliputi elemen sosial—

such as utilizing self-control when identifying fearful faces—

seperti menggunakan kontrol diri ketika mengidentifikasi rasa takut,

or a social element—

atau elemen sosial—

such as making a decision in the presence of a friend—

seperti membuat keputusan dengan kehadiran teman,

different patterns emerge.

pola yang berbeda bermunculan.

Under these influences, 18 to 21 year olds tend to behave more like younger teens,

Di bawah pengaruh ini, usia 18–21 tahun cenderung bersikap seperti remaja

and their brains show younger-teen-like patterns of activity.

dan otak mereka menunjukkan aktivitas dengan pola layaknya remaja.

In other words, during your teens and early twenties,

Dengan kata lain, selama masa remaja dan awal dua puluhan,

your brain is wired to place more value and attention

otakmu terikat untuk lebih menaruh nilai dan perhatian

on social and emotional elements.

pada elemen sosial dan emosi.

This allows emerging adults to better explore their identities

Hal ini membuat orang dewasa berkembang mengeksplor identitas mereka

and connect with others,

dan berhubungan dengan orang lain

but may also create more vulnerability to negative peer influence

tapi juga membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh buruk teman

and rash heat of the moment decisions.

dan keputusan yang gegabah.

For this reason, many scientists argue that judicial systems

Karena alasan ini, banyak ilmuwan mendesak bahwa sistem hukum

should expand juvenile courts to include

harus memperluas pengadilan remaja untuk melibatkan mereka

those in their late teens and early twenties,

di akhir remaja dan awal dua puluhan,

as current systems fail to recognize

saat sistem yang sekarang gagal menyadari

how the emerging adult brain is still changing.

bagaimana otak orang dewasa yang berkembang masih berubah.

So when are you actually an adult?

Jadi, kapankah kau benar-benar dewasa?

As you can see, there is no exact age or moment

Seperti yang kau tahu, tidak ada usia atau saat yang pasti

in development that we can point to.

dalam perkembangannya yang bisa kita tentukan.

Instead, neuroscience suggests that there are waves of maturity.

Malah, ilmu saraf mengusulkan bahwa terdapat gelombang kedewasaan.

As different brain regions and mental abilities mature at different times,

Karena bagian-bagian otak dan kemampuan mental dewasa pasa waktu yang berbeda,

so do different adult-like states and behaviors.

begitu pula dengan keadaan dan kebiasaan orang dewasa yang berbeda.

Not everyone will reach each wave of maturity at the same age.

Tidak semua orang akan mencapai gelombang kedewasaan pada usia yang sama.

Each person’s journey to adulthood is unique,

Perjalanan setiap orang menuju masa dewasa itu unik

influenced by genetics, environment, and experience.

dan dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan pengalaman.