The art of the metaphor - Jane Hirshfield

Translator: tom carter Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Hafizh Alfarisi Reviewer: Reno Kanti Riananda

When we talk, sometimes we say things directly.

Saat kita bicara, kadang kita mengatakan sesuatu secara langsung.

"I'm going to the store, I'll be back in five minutes."

“Aku akan pergi ke toko. Aku akan kembali dalam lima menit.”

Other times though, we talk in a way that conjures up a small scene.

Namun di waktu lain, ucapan kita melukiskan suatu adegan.

"It's raining cats and dogs out," we say,

“Hujan kucing dan anjing di luar (hujan deras),” ucap kita,

atau “Aku menanti sepatu lainnya jatuh (hal tak terelakkan).”

or "I was waiting for the other shoe to drop."

Metafora adalah cara membicarakan sesuatu dengan menggambarkan hal lain.

Metaphors are a way to talk about one thing

by describing something else.

That may seem roundabout, but it's not.

Kedengarannya berbelit-belit, tetapi nyatanya tidak.

Seeing and hearing and tasting are how we know anything first.

Melihat, mendengar, dan merasakan adalah awal kita memahami sesuatu.

The philosopher William James described the world of newborn infants

Filsuf William James menggambarkan dunia bayi yang baru lahir

as a "buzzing and blooming confusion."

seperti “kebingungan yang berdengung dan merekah”.

Abstract ideas are pale things

Konsep abstrak adalah hal yang samar ketimbang dengung dan rekahan pertama itu.

compared to those first bees and blossoms.

Metaphors think with the imagination and the senses.

Metafora dipikirkan lewat imajinasi dan semua indra.

The hot chili peppers in them explode in the mouth and the mind.

Bumbu cabai pedas dalam metafora bagai meledak di mulut dan pikiran.

Metafora juga mengena.

They're also precise.

We don't really stop to think about a raindrop

Kita tak berpikir dahulu bila rintik hujan sama ukurannya dengan anjing dan kucing.

the size of an actual cat or dog,

but as soon as I do,

Namun begitu kupikirkan, aku sadar jika anjingnya pasti kecil.

I realize that I'm quite certain the dog has to be a small one --

a cocker spaniel, or a dachshund --

Mungkin cocker spaniel atau dachshund dan bukan golden lab atau newfoundland.

and not a golden Lab or Newfoundland.

I think a beagle might be about right.

Kurasa beagle yang ukurannya paling pas.

A metaphor isn't true or untrue in any ordinary sense.

Sebuah metafora tidak berarti benar atau salah bagi nalar umumnya.

Metaphors are art, not science,

Metafora adalah seni, bukan sains.

but they can still feel right or wrong.

Namun, metafora tetap bisa terasa benar atau salah.

A metaphor that isn't good leaves you confused.

Metafora yang tidak bagus membuatmu bingung.

You know what it means to feel like a square wheel,

Kau tahu maksud “rasanya seperti roda persegi (merasa konyol)“,

but not what it's like to be tired as a whale.

tetapi tidak begitu dengan “seletih ikan paus”.

There's a paradox to metaphors.

Ada pertentangan dalam metafora.

They almost always say things that aren't true.

Metafora hampir selalu menjelaskan hal-hal yang tidak benar.

If you say, "there's an elephant in the room,"

Saat kau bilang “Ada gajah di ruangan (mengabaikan isu),”

there isn't an actual one,

nyatanya tidak ada gajah sungguhan yang sedang mencari kacang di meja.

looking for the peanut dish on the table.

Metaphors get under your skin by ghosting right past the logical mind.

Metafora dapat membuatmu jengkel karena tidak bisa ditangkap logika.

Plus, we're used to thinking in images.

Dan, kita terbiasa berpikir dengan gambar.

Every night we dream impossible things.

Setiap malam, kita memimpikan hal-hal mustahil.

And when we wake up, that way of thinking's still in us.

Saat terbangun, cara berpikir itu masih melekat di diri kita.

We take off our dream shoes,

Kita melepaskan sepatu mimpi kita dan mengganti baju untuk menjalani hidup.

and button ourselves into our lives.

Some metaphors include the words "like" or "as."

Beberapa metafora melibatkan kata “seperti” atau “bagai”.

"Sweet as honey," "strong as a tree."

“Manis seperti madu”, “kuat bagai pohon.”

Those are called similes.

Itu disebut simile.

A simile is a metaphor that admits it's making a comparison.

Simile adalah metafora yang membuat persamaan.

Similes tend to make you think.

Simile cenderung membuatmu berpikir.

Metaphors let you feel things directly.

Metafora membuatmu merasakan hal-hal secara langsung.

Take Shakespeare's famous metaphor,

Contohnya metafora terkenal dari Shakespeare,

"All the world's a stage."

“dunia adalah panggung sandiwara”.

"The world is like a stage" just seems thinner, and more boring.

“Dunia seperti panggung sandiwara”, hanya saja lebih dangkal dan membosankan.

Metaphors can also live in verbs.

Metafora juga terdapat dalam kata kerja.

Emily Dickinson memulai puisi dengan, “Aku tidak melihat-- surga dirajut--”

Emily Dickinson begins a poem,

"I saw no way -- the heavens were stitched --"

and we know instantly

dan kita segera tahu rasanya jika langit adalah kain yang dijahit.

what it would feel like if the sky were a fabric sewn shut.

They can live in adjectives, too.

Metafora juga terdapat pada kata sifat.

"Still waters run deep," we say of someone quiet and thoughtful.

“Air tenang menghanyutkan,” untuk menjelaskan orang pendiam dan berilmu.

And the deep matters as much as the stillness and the water do.

“Menghanyutkan” itu penting, seperti halnya “ketenangan” dan “air”.

Salah satu tempat paling mudah untuk mencari metafora bagus adalah puisi.

One of the clearest places to find good metaphors is in poems.

Take this haiku by the 18th-century Japanese poet Issa.

Misalnya haiku abad ke-18 ini, karya Penyair Jepang Issa.

"On a branch floating downriver, a cricket singing."

“Di atas cabang yang mengalir ke hilir, seekor jangkrik bernyanyi.”

The first way to meet a metaphor is just to see the world through its eyes:

Cara pertama menemukan metafora adalah melihat dunia lewat matanya:

serangga bernyanyi di atas ranting yang mengalir di tengah sungai.

an insect sings from a branch passing by in the middle of the river.

Even as you see that though,

Bahkan saat melihatnya, sebagian dirimu mengenalinya dalam gambaran

some part of you recognizes in the image

sebuah potret kecil akan rasanya tinggal dalam dunia penuh perubahan dan waktu.

a small portrait of what it's like to live in this world of change and time,

Takdir kita sebagai manusia adalah lenyap, demikian pula jangkrik kecil itu.

our human fate is to vanish, as surely as that small cricket will,

and still, we do what it does.

Walau begitu, kita seperti jangkrik itu. Kita hidup. Kita bernyanyi.

We live, we sing.

Sometimes a poem takes a metaphor and extends it,

Terkadang, puisi memakai metafora dan mengembangkannya

building on one idea in many ways.

dengan membangun satu ide menjadi banyak hal.

Inilah pembuka puisi terkenal milik Langston Hughes, “Ibu Kepada Anak”.

Here's the beginning of Langston Hughes' famous poem

"Mother to Son."

"Well, son, I'll tell you.

“Begini, Nak. Kuberi tahu kau. Hidup bagiku bukan tangga dari kristal.

Life for me ain't been no crystal stair.

It's had tacks in it, and splinters,

Di sana-sini paku payung, serpihan, kayu terlepas,

and boards torn up,

and places with no carpet on the floor."

dan ruang-ruang tanpa karpet di lantai.”

Langston Hughes is making a metaphor that compares

Langston Hughes membuat metafora yang menyamakan

a hard life to a wrecked house you still have to live in.

kehidupan sulit dengan rumah reyot yang harus kau tinggali.

Those splinters and tacks feel real,

Semua serpihan dan paku payung itu terasa nyata seakan melukai kaki dan hati.

they hurt your own feet and your own heart,

Namun si Ibu menggambarkan hidupnya di sini, bukan rumahnya sebenarnya.

but the mother is describing her life here,

not her actual house.

And hunger, and cold, exhausting work and poverty

Kelaparan, kedinginan, tugas melelahkan, dan kemiskinan

are what's also inside those splinters.

yang juga tergambar dalam serpihan-serpihan itu.

Metaphors aren't always about our human lives and feelings.

Metafora tidak selalu tentang hidup dan perasaan manusia.

The Chicago poet Carl Sandburg wrote,

Penyair asal Chicago, Carl Sandburg, menulis,

"The fog comes on little cat feet.

“Kabut muncul dalam wujud kaki-kaki mungil kucing.

It sits looking over harbor and city on silent haunches,

Dia duduk memandang pelabuhan dan kota sambil duduk terdiam,

and then moves on."

lalu melangkah pergi.”

The comparison here is simple.

Persamaan ini sederhana.

Fog is being described as a cat.

Kabut digambarkan sebagai seekor kucing.

But a good metaphor isn't a puzzle,

Namun, metafora yang baik bukan teka-teki, atau cara menyampaikan maksud tersembunyi,

or a way to convey hidden meanings,

it's a way to let you feel and know something differently.

ini adalah cara agar kau merasakan dan mengetahui sesuatu secara berbeda.

No one who's heard this poem forgets it.

Tak satu pun yang mendengar puisi ini melupakannya.

You see fog,

Kau melihat kabut dan ada seekor kucing abu-abu kecil di situ.

and there's a small grey cat nearby.

Metaphors give words a way to go beyond their own meaning.

Metafora memberi kata-kata cara untuk melebihi maknanya sendiri.

Metafora adalah gagang pintu dari apa yang bisa kita ketahui dan bayangkan.

They're handles on the door of what we can know,

and of what we can imagine.

Each door leads to some new house,

Tiap pintu mengarah ke rumah baru,

dan dunia baru yang hanya bisa dibuka oleh satu gagang khusus.

and some new world that only that one handle can open.

What's amazing is this:

Ini bagian istimewanya:

by making a handle,

dengan membuat gagang, kau bisa membuat sebuah dunia.

you can make a world.