The true cost of gold - Lyla Latif

Translator: winda dwi melisa Reviewer: aditya prayogi

Gold is one of Earth’s most valuable resources,

Emas adalah salah satu sumber daya bumi yang paling berharga,

with one kilogram regularly valued at over 55,000 US dollars.

satu kilogram emas bernilai lebih dari 55.000 dolar Amerika.

In 2020, Mali produced an estimated 71.2 tons of gold.

Tahun 2020, Mali diperkirakan memproduksi 71,2 ton emas.

But Mali only saw $850 million from gold in 2020,

Tapi Mali hanya mendapat pemasukan $850 dari emas pada tahun 2020,

when that amount is worth billions,

padahal jumlahnya bisa bernilai miliaran,

not to mention that the country likely produced much more

belum lagi kemungkinan bahwa jumlah produksi negara ini

than the reported 71.2 tons.

jauh diatas 71,2 ton yang dilaporkan.

The situation isn’t unique:

Situasi ini bukan hal aneh:

a number of other gold-rich countries in Africa,

sejumlah negara penghasil emas di Afrika,

including Mauritania, Senegal, Guinea, Cote d’Ivoire,

termasuk Mauritania, Senegal, Guinea, Pantai Gading,

Ghana, Burkina Faso, and Niger

Ghana, Burkina Faso, dan Nigeria

also aren’t seeing the income they should, given the price of gold.

juga tidak melihat pendapatan yang seharusnya dari harga emas.

The force behind this is greed

Penyebabnya adalah kerakusan

on an individual, corporate, and national scale,

di tingkat individu, perusahaan dan nasional,

and a corrupt system that perpetuates itself.

dan sistem yang korup yang melanggengkan keadaan ini.

Although Mali has abundant gold,

Meskipun Mali punya segudang emas,

the country lacks the infrastructure to mine and export it.

Mali kekurangan infrastruktur untuk menambang dan mengekspor emas.

So the government allows multinational corporations to apply for licenses

Jadi pemerintah mengizinkan perusahaan multinasional untuk mengajukan izin

to mine gold in exchange for taxes paid to Mali’s government.

penambangan emas dan membayar pajak pada pemerintah Mali.

These taxes should, theoretically, finance development,

Pajak ini seharusnya, secara teori, mendanai pembangunan,

like building the infrastructure to mine gold, improve the economy,

seperti membangun infrastruktur penambangan emas, meningkatkan ekonomi,

and provide citizens with public goods like healthcare and education.

dan menyediakan fasilitas publik bagi rakyat seperti kesehatan dan pendidikan.

Tax money alone isn’t enough to do these things, of course:

Pajak saja tidak cukup untuk membiayai semua ini, tentunya:

a government also has to be invested in its people’s well-being,

pemerintah juga harus berinvestasi pada kesejahteraan rakyatnya,

and government corruption can prevent progress.

dan korupsi pemerintah bisa menghalangi kemajuan.

But without adequate funds,

Tapi tanpa dana yang memadai,

even the best intentioned government doesn’t stand a chance

maksud terbaik pemerintah sekalipun tidak akan bisa

of improving circumstances for its citizens.

memperbaiki keadaan rakyat.

Foreign corporations exploit Mali’s need for tax revenue

Perusahaan asing mengeksploitasi kebutuhan Mali akan pendapatan pajak

to get the government to sign on to very unfavorable yet perfectly legal contracts.

agar pemerintah menandatangani kontrak yang sangat merugikan tapi legal.

For example, one such contract stated that no corporate taxes would be owed

Contohnya, dalam salah satu kontrak dinyatakan bahwa perusahaan bebas pajak

for the first five years, costing Mali millions in tax revenue.

selama lima tahun pertama, Mali merugi jutaan dalam pendapatan pajak.

Meanwhile, mining licenses sometimes allow these corporations to take samples of gold

Terkadang, izin penambangan memperbolehkan perusahaan untuk mengirim sampel emas

out of the country without registering them

ke luar negeri tanpa perlu melapor

or paying taxes on them.

atau membayar pajak.

These should be small amounts of gold used to test for quality,

Seharusnya emas yang dikirim untuk uji kualitas dalam jumlah kecil,

but the license doesn’t limit the size of samples,

tapi surat izin tidak membatasi ukuran sampel,

so this creates a loophole

sehingga terjadi kebocoran,

where corporations export large amounts of gold without paying any tax.

perusahaan mengekspor emas dalam jumlah besar tanpa membayar pajak.

The multinational corporations are also evading taxes

Perusahaan-perusahaan multinasional juga menghindari pajak

they are legally required to pay.

yang harus mereka bayar.

They filter profits through a labyrinth of tax havens that’s difficult to trace.

Mereka menyaring pajak melalui labirin surga pajak yang sulit untuk dilacak.

Or they exaggerate their expenses so they end up owing very little in taxes.

Atau mereka menaikkan pengeluaran sehingga mereka membayar pajak dalam jumlah kecil.

For instance, a corporation in Mali uses a subsidiary in Ireland

Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Mali memakai anak perusahaan di Irlandia

to manage its operations and another subsidiary in the Netherlands

untuk mengelola operasinya dan anak perusahaan lain di Belanda

to license its brand name.

untuk melisensikan jenamanya.

The corporation in Mali pays management fees to the Irish subsidiary

Perusahaan di Mali membayar biaya pengelolaan ke anak perusahaan Irlandia

and pays intellectual property license fees to the Dutch company,

dan membayar izin Hak Kekayaan Intelektual ke perusahaan Belanda

all for enormous sums.

semuanya itu dalam jumlah besar.

These costs are deducted from overall profits,

Semua biaya ini dikurangi dari seluruh keuntungan,

leaving the amount subject to taxes at a bare minimum.

sehingga jumlah yang dikenakan pajak menjadi sangat minimum.

These companies also buy gold on the black market.

Perusahaan-perusahaan ini juga membeli emas di pasar gelap.

Local, small-scale miners often operate without a license,

Penambang lokal skala kecil sering beroperasi tanpa izin,

so the government is unaware of how much gold they mine.

jadi pemerintah tidak tahu jumlah emas yang mereka tambang.

Corporations buy gold from these miners,

Perusahaan membeli emas dari para penambang ini,

avoiding the cost of mining the gold themselves,

sehingga mereka tidak mengeluarkan biaya tambang,

and pay the miners far below market value.

dan membayar penambang jauh di bawah harga pasar.

Then they turn around and tell the government

Lalu mereka berbalik, melapor ke pemerintah

they incurred huge expenses mining gold they didn’t mine at all.

mereka menghabiskan biaya besar untuk menambang emas yg tidak mereka tambang.

There’s no way for Mali’s revenue authority to verify this information,

Tidak ada cara bagi otoritas pendapatan Mali untuk memverifikasi informasi ini,

causing the country to lose even more tax money.

sehingga negara kehilangan lebih banyak lagi pemasukan pajak.

Similarly, corporations pay corrupt government officials

Selain itu, perusahan membayar pejabat negara yang korup

to help them smuggle gold across borders, primarily to the United Arab Emirates,

untuk membantu mereka menyelundupkan emas ke luar negeri, terutama Uni Emirat Arab,

rather than operating through legal channels.

bukan melewati jalur resmi.

In 2016, Mali reported around $200 million of exported gold,

Pada tahun 2016, Mali melaporkan nilai ekspor emas sekitar $200 juta,

but the UAE reported receiving slightly over $1.5 billion of imported gold

tapi UEA melaporkan nilai impor emas sedikit di atas $1,5 milliar

from Mali that same year.

dari Mali pada tahun yang sama.

The gold is then sold to European, American, and Asian markets from the UAE,

Emas kemudian di jual ke pasar Eropa, Amerika, dan Asia dari UEA,

with no questions asked about its origins.

tanpa pertanyaan asal usul emas.

Similar patterns can be seen with gold-rich countries across Africa,

Pola yang sama juga dialami negara produsen emas lain di seantero Afrika.

indicating that gold smuggling is happening on a massive scale,

Hal ini menandakan bahwa penyelundupan emas terjadi dalam skala besar,

without ever being subject to taxes.

tanpa pernah kena pajak.

All of this creates a vicious cycle,

Ke semua ini menciptakan lingkaran setan,

forcing a continued reliance

melanggengkan ketergantungan

on the corporations that helped create the situation in the first place.

pada perusahaan yang menjadi sebab terjadinya semua ini.

More than half of Mali’s citizens live below the international poverty line,

Lebih dari setengah penduduk Mali hidup di bawah garis kemiskinan internasional,

while their nation’s wealth lines the pockets of foreign corporations

sedangkan kekayaan negara mengalir ke kantong-kantong perusahaan asing

and corrupt officials.

dan pejabat yang korup.