Peter Eigen: How to expose the corrupt

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Ade Indarta

I am going to speak about corruption,

Saya akan berbicara tentang korupsi,

but I would like to juxtapose

dan saya ingin mensejajarkan

two different things.

dua hal berbeda.

One is the large global economy,

Pertama adalah ekonomi global yang luas,

the large globalized economy,

ekonomi global yang luas

and the other one is the small, and very limited,

dan yang satunya kemampuan pemerintah tradisional kita

capacity of our traditional governments

yang sangat kecil dan terbatas,

and their international institutions

dan lembaga internasional mereka

to govern, to shape, this economy.

dalam mengendalikan dan membentuk ekonomi ini.

Because there is this asymmetry,

Karena ketidakseimbangan ini

which creates, basically,

yang pada dasarnya menciptakan

failing governance.

tata pemerintahan yang rusak

Failing governance in many areas:

di berbagai bidang:

in the area of corruption and the area of destruction of the environment,

dalam hal korupsi dan kerusakan lingkungan hidup,

in the area of exploitation of women and children,

dalam hal eksploitasi wanita dan anak-anak,

in the area of climate change,

dalam bidang perubahan iklim,

in all the areas in which we really need

di semua bidang di mana kita perlu

a capacity to reintroduce

kemampuan untuk memperkenalkan kembali

the primacy of politics

keunggulan dari politik

into the economy,

ke dalam ekonomi

which is operating in a worldwide arena.

yang beroperasi dalam tingkat dunia.

And I think corruption,

Dan saya rasa korupsi,

and the fight against corruption,

perjuangan melawan korupsi,

and the impact of corruption,

dan dampak dari korupsi

is probably one of the most interesting ways

mungkin adalah salah satu cara yang paling menarik

to illustrate what I mean

untuk menggambarkan apa yang saya maksudkan

with this failure of governance.

dalam kerusakan tata pemerintahan ini.

Let me talk about my own experience.

Saya akan berbicara tentang pengalaman saya.

I used to work as the director

Saya pernah bekerja sebagai direktur

of the World Bank office in Nairobi

di kantor Bank Dunia di Nairobi

for East Africa.

untuk Aftika Timur.

At that time, I noticed

Pada saat itu, saya menyadari

that corruption, that grand corruption,

bahwa korupsi, korupsi besar-besaran,

that systematic corruption,

korupsi sistematis

was undermining everything we were trying to do.

mengacaukan semua yang kami coba lakukan.

And therefore, I began

Sehingga, saya mulai

to not only try to protect

tidak hanya melindungi

the work of the World Bank,

kerja Bank Dunia,

our own projects, our own programs

melindungi proyek dan program kami

against corruption,

dari korupsi, tapi secara umum

but in general, I thought, "We need a system

Saya berpikir, "Kita perlu sebuah sistem

to protect the people

untuk melindungi orang-orang

in this part of the world

di wilayah ini

from the ravages of corruption."

dari kerusakan akibat korupsi."

And as soon as I started this work,

Dan segera setelah saya mulai pekerjaan ini,

I received a memorandum from the World Bank,

saya mendapat surat peringatan dari Bank Dunia,

from the legal department first,

pertama dari bagian hukum,

in which they said, "You are not allowed to do this.

yang mengatakan, "Anda tidak boleh melakukan ini.

You are meddling in the internal affairs of our partner countries.

Anda mencampuri urusan dalam negeri negara sahabat.

This is forbidden by the charter of the World Bank,

Ini dilarang menurut piagam Bank Dunia,

so I want you to stop your doings."

Saya ingin Anda berhenti melakukannya."

In the meantime, I was chairing

Sementara itu, saya mengetuai

donor meetings, for instance,

pertemuan para donor,

in which the various donors,

di mana berbagai donor

and many of them like to be in Nairobi --

dan banyak dari mereka senang berada di Nairobi --

it is true, it is one of the

itu benar, Nairobi adalah salah satu

unsafest cities of the world,

kota paling tidak aman di dunia,

but they like to be there because the other cities

namun mereka suka di sana karena kota-kota lainnya

are even less comfortable.

lebih tidak nyaman lagi.

And in these donor meetings, I noticed

Dan di pertemuan donor ini saya menyadari

that many of the worst projects --

bahwa banyak dari proyek-proyek terburuk --

which were put forward

yang diajukan

by our clients, by the governments,

oleh rekan-rekan kami, oleh pemerintah,

by promoters,

oleh penyelenggaranya,

many of them representing

banyak dari proyek-proyek itu

suppliers from the North --

memiliki pemasok dari utara --

that the worst projects

bahwa proyek-proyek terburuklah

were realized first.

yang pertama kali terwujud.

Let me give you an example:

Saya akan memberikan contohnya,

a huge power project,

proyek pembangkit listrik besar,

300 million dollars,

300 juta dolar

to be built smack into

yang dibangun tepat di

one of the most vulnerable, and one of the most beautiful,

salah satu tempat paling rentan dan paling indah

areas of western Kenya.

di bagian barat Kenya.

And we all noticed immediately

Dan kami segera menyadari

that this project had no economic benefits:

bahwa proyek ini tidak memiliki keuntungan ekonomi:

It had no clients, nobody would buy the electricity there,

Tidak ada pelanggan yang akan membeli listrik di sana,

nobody was interested in irrigation projects.

tidak ada yang tertarik dengan proyek irigasi.

To the contrary, we knew that this project

Sebaliknya, kami tahu bahwa proyek ini

would destroy the environment:

akan merusak lingkungan:

It would destroy riparian forests,

Proyek ini akan merusak hutan pantai

which were the basis for

yang merupakan dasar dari

the survival of nomadic groups,

kelangsungan hidup kelompok nomaden,

the Samburu and the Turkana in this area.

suku Samburu dan Turkana di daerah itu.

So everybody knew this is a, not a useless project,

Jadi semua orang tahu ini

this is an absolute damaging, a terrible project --

proyek yang mengerikan dan benar-benar merusak --

not to speak about the future indebtedness of the country

termasuk masa depan negara ini yang akan dililit hutang

for these hundreds of millions of dollars,

ratusan juta dolar

and the siphoning off

dan menyedot habis

of the scarce resources of the economy

sumber daya ekonomi yang terbatas

from much more important activities

dari kegiatan lain yang lebih penting

like schools, like hospitals and so on.

seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya.

And yet, we all rejected this project,

Kita semua menolak proyek ini,

none of the donors was willing

tidak ada donor yang ingin

to have their name connected with it,

namanya dihubungkan dengan proyek ini

and it was the first project to be implemented.

dan inilah proyek pertama yang dijalankan.

The good projects, which we as a donor community

Proyek-proyek yang bagus, di mana kami sebagai komunitas donor

would take under our wings,

akan mendukungnya

they took years, you know,

perlu waktu tahunan,

you had too many studies,

ada terlalu banyak kajian

and very often they didn't succeed.

dan seringkali, kajian itu tidak sukses.

But these bad projects,

Namun proyek-proyek buruk ini,

which were absolutely damaging -- for the economy

yang benar-benar merusak -- bagi ekonomi,

for many generations, for the environment,

bagi banyak generasi, bagi lingkungan,

for thousands of families who had to be resettled --

bagi ribuan keluarga yang harus pindah --

they were suddenly put together

tiba-tiba dijalankan

by consortia of banks,

oleh gabungan bank,

of supplier agencies,

oleh perantara para pemasok,

of insurance agencies --

oleh agen asuransi --

like in Germany, Hermes, and so on --

seperti di Jerman, Hermes, dan sebagainya --

and they came back very, very quickly,

dan mereka datang dengan cepat

driven by an unholy alliance

dengan didorong oleh kerjasama jahat

between the powerful elites

antara elit-elit yang berkuasa

in the countries there

di negara itu

and the suppliers from the North.

dengan para pemasok dari utara.

Now, these suppliers

Para pemasok ini

were our big companies.

adalah perusahaan-perusahaan besar kita.

They were the actors of this global market,

Merekalah aktor dalam pasar global

which I mentioned in the beginning.

yang saya sebutkan sebelumnya.

They were the Siemenses of this world,

Mereka adalah Siemens di dunia ini,

coming from France, from the UK, from Japan,

dari Perancis, Inggris, Jepang,

from Canada, from Germany,

Kanada, Jerman,

and they were systematically driven

dan mereka didorong secara sistematik

by systematic, large-scale corruption.

oleh korupsi skala besar.

We are not talking about

Kita tidak berbicara tentang

50,000 dollars here,

50.000 dolar,

or 100,000 dollars there, or one million dollars there.

100.000 dolar atau 1.000.000 dolar.

No, we are talking about 10 million, 20 million dollars

Kita berbicara tentang 10 juta atau 20 juta dolar

on the Swiss bank accounts,

di rekening bank Swiss,

on the bank accounts of Liechtenstein,

di rekening bank Liechtenstein,

of the president's ministers,

dari para menteri,

the high officials in the para-statal sectors.

dari para pejabat tinggi di perusahaan pemerintah.

This was the reality which I saw,

Inilah yang saya lihat

and not only one project like that:

dan bukan hanya satu proyek itu saja.

I saw, I would say,

Saya ingin berkata

over the years I worked in Africa,

bahwa selama bertahun-tahun saya bekerja di Afrika

I saw hundreds of projects like this.

saya melihat ratusan proyek seperti ini.

And so, I became convinced

Sehingga, saya menjadi yakin

that it is this systematic corruption

bahwa korupsi sistematis inilah

which is perverting economic policy-making in these countries,

yang mencegah para pembuat peraturan ekonomi di negara-negara ini

which is the main reason

yang merupakan alasan utama

for the misery, for the poverty,

bagi kesengsaraan, kemiskinan,

for the conflicts, for the violence,

konflik, kekerasan,

for the desperation

dan keputusasaan

in many of these countries.

di banyak negara ini.

That we have today

Inilah kondisi kita sekarang,

more than a billion people below the absolute poverty line,

lebih dari 1 miliar orang hidup di bawah garis kemiskinan

that we have more than a billion people

di mana ada lebih dari 1 miliar orang

without proper drinking water in the world,

tanpa akses ke air minum yang baik di dunia itu,

twice that number,

dua kali lipatnya,

more than two billion people

lebih dari 2 miliar orang

without sanitation and so on,

tanpa sanitasi dan sebagainya

and the consequent illnesses

dan penyakit yang ditimbulkannya

of mothers and children,

pada ibu dan anak-anak,

still, child mortality of more than

tingkat kematian anak masih lebih dari

10 million people every year,

10 juta orang setiap tahunnya,

children dying before they are five years old:

anak-anak sekarat sebelum berusia 5 tahun.

The cause of this is, to a large extent,

Penyebabnya adalah, sebagian besar,

grand corruption.

karena korupsi besar-besaran.

Now, why did the World Bank

Lalu mengapa Bank Dunia

not let me do this work?

tidak mengijinkan saya melakukannya?

I found out afterwards,

Setelah itu saya menemukan

after I left, under a big fight, the World Bank.

setelah saya mundur dari Bank Dunia.

The reason was that the members of the World Bank

Alasannya adalah anggota Bank Dunia

thought that foreign bribery was okay,

menganggap penyuapan di luar negeri tidak apa-apa,

including Germany.

termasuk Jerman.

In Germany, foreign bribery was allowed.

Di Jerman, penyuapan di luar negeri diijinkan.

It was even tax-deductible.

Bahkan penyuapan itu dikenakan pajak.

No wonder that most of the most important

Karena itulah sebagian besar dari operator internasional

international operators in Germany,

yang paling penting ada di Jerman,

but also in France and the UK

namun juga di Perancis dan Inggris

and Scandinavia, everywhere, systematically bribed.

dan juga Skandinavia, di mana-mana, melakukan suap

Not all of them, but most of them.

Tidak semuanya, namun kebanyakan dari mereka.

And this is the phenomenon

Dan inilah fenomena

which I call failing governance,

yang saya sebut kerusakan tata pemerintahan

because when I then came to Germany

karena walaupun saya datang ke Jerman

and started this little NGO

dan mulai mendirikan LSM kecil ini

here in Berlin, at the Villa Borsig,

di Berlin, di Villa Borsig,

we were told, "You cannot stop

kami diberi tahu, "Anda tidak dapat menghentikan

our German exporters from bribing,

para pengekspor Jerman untuk menyuap

because we will lose our contracts.

karena kita akan kehilangan kontrak kita.

We will lose to the French,

Kita akan kalah dari Perancis,

we will lose to the Swedes, we'll lose to the Japanese."

kita akan kalah dari Swedia, dari Jepang."

And therefore, there was a indeed a prisoner's dilemma,

Karena itu, memang ada dilema seorang tahanan

which made it very difficult

yang menyulitkan

for an individual company,

bagi setiap perusahaan,

an individual exporting country

bagi setiap negara pengekspor

to say, "We are not going to

untuk berkata, "Kami tidak akan

continue this deadly, disastrous

melanjutkan kebiasaan menyuap dari perusahaan besar

habit of large companies to bribe."

yang membawa petaka ini."

So this is what I mean

Jadi inilah maksud saya

with a failing governance structure,

dengan struktur pemerintahan yang rusak

because even the powerful government,

karena pemerintah yang kuat sekalipun

which we have in Germany, comparatively,

seperti yang kita miliki di Jerman

was not able to say,

tidak dapat berkata,

"We will not allow our companies to bribe abroad."

"Kami tidak akan mengijinkan perusahaan kami menyuap di luar negeri."

They needed help,

Perusahaan itu perlu bantuan

and the large companies themselves

dan perusahaan itu sendiri

have this dilemma.

menghadapi dilema.

Many of them didn't want to bribe.

Banyak dari perusahaan itu tidak ingin menyuap.

Many of the German companies, for instance,

Banyak perusahaan Jerman, sebagai contohnya

believe that they are really

yakin mereka benar-benar memproduksi

producing a high-quality product

barang berkualitas tinggi

at a good price, so they are very competitive.

dengan harga rendah, sehingga sangat bersaing.

They are not as good at bribing

Mereka tidak pandai dalam menyuap

as many of their international competitors are,

seperti pesaing-pesaing mereka dari luar negeri,

but they were not allowed

namun mereka tidak mungkin

to show their strengths,

dapat menunjukkan kekuatan mereka

because the world was eaten up

karena dunia ini telah ditelan

by grand corruption.

oleh korupsi besar-besaran.

And this is why I'm telling you this:

Karena itulah saya memberi tahu hal ini:

Civil society rose to the occasion.

Masyarakat sipil bangkit karena hal ini.

We had this small NGO,

Ada sebuah LSM kecil,

Transparency International.

Transparansi Internasional.

They began to think of

Mereka mulai memikirkan

an escape route from this prisoner's dilemma,

jalan untuk keluar dari dilema tahanan ini

and we developed concepts

dan kami mengembangkan konsep

of collective action,

dari tindakan bersama,

basically trying to bring various competitors

mencoba membawa berbagai pihak yang berkompetisi

together around the table,

ke meja perundingan

explaining to all of them

dan menjelaskan kepada mereka

how much it would be in their interests

berapa banyak keuntungan mereka

if they simultaneously would stop bribing,

jika mereka berhenti menyuap bersama-sama

and to make a long story short,

dan singkatnya

we managed to eventually

kami akhirnya berhasil

get Germany to sign

membuat Jerman menandatanganinya

together with the other OECD countries

bersama dengan negara-negara OECD lainnya

and a few other exporters.

dengan beberapa pengekspor lainnya.

In 1997, a convention,

Pada tahun 1997, sebuah persetujuan

under the auspices of the OECD,

dengan dukungan negara-negara OECD

which obliged everybody

yang mengharuskan semua negara

to change their laws

mengubah peraturan

and criminalize foreign bribery.

dan menganggap penyuapan luar negeri sebagai kejahatan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Well, thank you. I mean, it's interesting,

Terima kasih, maksud saya, pekerjaan ini

in doing this,

sangat menarik,

we had to sit together with the companies.

kami harus duduk bersama dengan perusahaan.

We had here in Berlin, at the Aspen Institute on the Wannsee,

Di Berlin, di Aspen Institute di Wannsee,

we had sessions with about

kami mengadakan pertemuan dengan

20 captains of industry,

sekitar 20 pemimpin industri

and we discussed with them

dan kami berdiskusi dengan mereka

what to do about international bribery.

apa yang harus dilakukan dengan penyuapan di luar negeri.

In the first session -- we had three sessions

Pada sesi pertama -- dari tiga sesi

over the course of two years.

selama 2 tahun.

And President von Weizsäcker, by the way,

Sebagai selingan, Presiden von Weizsäcker

chaired one of the sessions, the first one,

memimpin salah satu sesi, sesi pertama,

to take the fear away

untuk mengatasi ketakutan

from the entrepreneurs,

dari para wirausahawan

who were not used to deal

yang tidak terbiasa berurusan

with non-governmental organizations.

dengan lembaga swadaya masyarakat.

And in the first session, they all said,

Dan pada sesi pertama, mereka mengatakan,

"This is not bribery, what we are doing." This is customary there.

"Ini bukan suap." Ini kebiasaan di sini.

This is what these other cultures demand.

Ini yang diharapkan oleh budaya di sini.

They even applaud it.

Mereka bahkan menyorakinya.

In fact, [unclear]

Sebenarnya ...

still says this today.

kini masih mengatakan hal ini.

And so there are still a lot of people

Jadi masih ada banyak orang

who are not convinced that you have to stop bribing.

yang tidak yakin bahwa Anda harus menghentikan suap.

But in the second session,

Namun pada sesi kedua

they admitted already that they would never do this,

mereka mengakui mereka tidak pernah melakukan

what they are doing in these other countries,

apa yang telah mereka lakukan di negara-negara ini

here in Germany, or in the U.K., and so on.

di Jerman, di Inggris, dan sebagainya.

Cabinet ministers would admit this.

Menteri-menteri kabinet akan menyetujui ini.

And in the final session, at the Aspen Institute,

Dan dalam sesi terakhir, di Institut Aspen

we had them all sign an open letter

kami meminta tandatangan mereka di surat terbuka

to the Kohl government, at the time,

pada pemerrintah Kohl, pada saat itu

requesting that they

meminta agar mereka

participate in the OECD convention.

turut serta dalam konvensi OECD.

And this is, in my opinion,

Jadi menurut pendapat saya

an example of soft power,

ini adalah contoh dari kekuatan lembut,

because we were able to convince them

karena kami berhasil meyakinkan mereka

that they had to go with us.

untuk bergabung bersama kami.

We had a longer-term time perspective.

Ada juga pandangan jangka panjang.

We had a broader,

Ada masyarakat yang lebih besar

geographically much wider,

dalam wilayah yang lebih luas

constituency we were trying to defend.

yang kami coba pertahankan.

And that's why the law has changed.

Karena itulah peraturannya telah berubah.

That's why Siemens is now in the trouble they are in

Karena itulah Siemens kini mendapat masalah

and that's why MIN is in the trouble they are in.

dan juga MIN mendapat masalah.

In some other countries, the OECD convention

Di beberapa negara lain, konvensi OECD

is not yet properly enforced.

belum ditegakkan dengan benar.

And, again, civil societies

Dan sekali lagi, masyarakat sipil

breathing down the neck of the establishment.

mengawasi penegakannya.

In London, for instance,

Sebagai contoh di Inggris

where the BAE got away

di mana BAE lolos

with a huge corruption case,

dalam kasus korupsi besar

which the Serious Fraud Office tried to prosecute,

di mana Kantor Penipuan Serius mencoba menuntut

100 million British pounds,

100 juta pound

every year for ten years,

setiap tahun selama 10 tahun

to one particular official of one particular friendly country,

pada satu pejabat tertentu di satu negara tertentu

who then bought for

yang kemudian membeli

44 billion pounds of military equipment.

peralatan militer seharga 44 juta pound.

This case, they are not prosecuting in the UK.

Kasus ini tidak disidangkan di inggris.

Why? Because they consider this

Mengapa? Karena mereka menganggap ini

as contrary to the security interest

berlawanan dengan kepentingan keamanan

of the people of Great Britain.

dari rakyat Inggris.

Civil society is pushing, civil society

Masyarakat sipil mendorongnya, mereka

is trying to get a solution to this problem,

mencoba mendapat jalan keluar dari masalah ini

also in the U.K.,

di Inggris,

and also in Japan, which is not properly enforcing,

dan juga di Jepang, yang belum benar-benar menegakkannya

and so on.

dan seterusnya.

In Germany, we are pushing

Di Jerman kami mendorong

the ratification of the UN convention,

ratifikasi dari konvensi PBB

which is a subsequent convention.

yang merupakan konvensi lanjutan.

We are, Germany, is not ratifying.

Kita di Jerman tidak meratifikasinya.

Why? Because it would make it necessary

Mengapa? Karena hal itu akan membuat kita

to criminalize the corruption

menganggap perwakilan yang melakukan korupsi

of deputies.

sebagai penjahat.

In Germany, we have a system where

Di Jerman, ada sistem di mana

you are not allowed to bribe a civil servant,

Anda tidak boleh menyuap pegawai negeri

but you are allowed to bribe a deputy.

namun Anda diijinkan menyuap perwakilannya.

This is, under German law, allowed,

Di bawah undang-undang Jerman, hal ini diijinkan

and the members of our parliament don't want to change this,

dan anggota DPR Jerman tidak mau mengubah hal ini

and this is why they can't sign

sehingga mereka tidak dapat menandatangani

the U.N. convention against foreign bribery --

konvensi PBB melawan penyuapan luar negeri --

one of they very, very few countries

salah satu dari sedikit negara

which is preaching honesty and good governance everywhere in the world,

yang mengajarkan kejujuran dan tata pemerintahan yang baik di seluruh dunia,

but not able to ratify the convention,

namun tidak dapat meratifikasi perjanjian ini

which we managed to get on the books

yang berhasil disetujui

with about 160 countries all over the world.

oleh sekitar 160 negara di seluruh dunia.

I see my time is ticking.

Waktu saya terus berjalan.

Let me just try to

Saya akan mencoba untuk

draw some conclusions from what has happened.

menyimpulkan dari apa yang terjadi.

I believe that what we managed to achieve

Saya percaya bahwa apa yang telah kita capai

in fighting corruption,

dalam melawan korupsi

one can also achieve

juga dapat dicapai

in other areas of failing governance.

dalam tata pemerintahan lainnya yang rusak.

By now, the United Nations

Kini, PBB

is totally on our side.

benar-benar berpihak pada kita.

The World Bank has turned from Saulus to Paulus; under Wolfensohn,

Bank Dunia telah berubah dari Saulus menjadi Paulus, di bawah Wolfensohn,

they became, I would say, the strongest

saya ingin mengatakan, mereka menjadi lembaga

anti-corruption agency in the world.

antikorupsi paling kuat di dunia.

Most of the large companies

Kebanyakan perusahaan besar

are now totally convinced

kini benar-benar yakin

that they have to put in place

bahwa mereka harus menerapkan

very strong policies

peraturan yang sangat keras

against bribery and so on.

melawan penyuapan dan sebagainya.

And this is possible because civil society

Dan hal ini mungkin karena masyarakat sipil

joined the companies

bergabung dengan perusahaan

and joined the government

dan pemerintah

in the analysis of the problem,

dalam menganalisis masalah

in the development of remedies,

dalam pengembangan obatnya,

in the implementation of reforms,

dalam penerapan reformasi,

and then later, in the monitoring of reforms.

dan kemudian, dalam memantau reformasi ini.

Of course, if civil society organizations

Sudah pasti jika organisasi masyarakat sipil

want to play that role,

ingin ikut berperan

they have to grow into this responsibility.

mereka harus memegang tanggung jawab ini.

Not all civil society organizations are good.

Organisasi masyarakat sipil tidak semuanya bagus.

The Ku Klux Klan is an NGO.

Klan Ku Klux adalah LSM.

So, we must be aware

Jadi kita harus waspada

that civil society

bahwa masyarakat sipil

has to shape up itself.

harus membentuk dirinya sendiri.

They have to have a much more

Mereka harus memiliki tata keuangan

transparent financial governance.

yang jauh lebih transparan.

They have to have a much more participatory governance

Pemerintah harus jauh lebih terlibat

in many civil society organizations.

di dalam banyak organisasi masyarakat sipil.

We also need much more competence of civil society leaders.

Kita juga memerlukan pemimpin yang lebih cakap.

This is why we have set up the governance school

Karena itulah kami mendirikan sekolah tata pemerintahan

and the Center for Civil Society here in Berlin,

dan Pusat Masyarakat Sipil di berlin

because we believe most of our educational

karena kami yakin sebagian besar lembaga pendidikan

and research institutions in Germany

dan penelitian di Jerman pada khususnya

and continental Europe in general,

dan di Eropa pada umumnya

do not focus enough, yet,

belum terlalu terfokus

on empowering civil society

untuk memberdayakan masyarakat sipil

and training the leadership of civil society.

dan melatih kepemimpinan masyarakat sipil.

But what I'm saying from my very practical experience:

Namun dari pengalaman saya, saya dapat mengatakan

If civil society does it right

bahwa jika masyarakat melakukannya dengan benar

and joins the other actors --

dan bergabung dengan pelaku-pelaku lainnya --

in particular, governments,

terutama pemerintah

governments and their international institutions,

dan lembaga internasional,

but also large international actors,

dan juga pelaku internasional besar,

in particular those which have committed themselves

terutama mereka yang telah berkomitmen

to corporate social responsibility --

pada tanggung jawab sosial bersama --

then in this magical triangle

maka di dalam segitiga ajaib antara

between civil society,

masyarakat sipil,

government and private sector,

pemerintah, dan swasta inilah

there is a tremendous chance

ada peluang yang sangat besar

for all of us to create a better world.

bagi kita semua untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)