Nina Jablonski breaks the illusion of skin color

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

Sangat menarik bahwa Charles Darwin

Interestingly, Charles Darwin

was born a very lightly pigmented man,

lahir dengan kulit yang berpigmen sangat sedikit

in a moderately-to-darkly pigmented world.

di dunia orang-orang berpigmen sedang hingga gelap.

Over the course of his life,

Selama hidupnya,

Darwin had great privilege.

Darwin sangat beruntung.

He lived in a fairly wealthy home.

Dia tinggal dalam keluarga yang cukup kaya.

He was raised by very supportive and interested parents.

Dia dibesarkan oleh orang tua yang sangat mendukungnya.

And when he was in his 20s

Dan saat dia berusia 20-an

he embarked upon a remarkable voyage on the ship the Beagle.

dia memulai perjalanan menakjubkan di atas kapal Beagle.

And during the course of that voyage,

Dan selama perjalanan itu

he saw remarkable things:

dia melihat hal-hal luar biasa

tremendous diversity of plants and animals, and humans.

Keanekaragaman tanaman, hewan, dan manusia yang sangat besar.

And the observations that he made

Dan pengamatan yang dia lakukan

on that epic journey

selama perjalanan itu

were to be eventually distilled

pada akhirnya tersuling

into his wonderful book, "On the Origin of Species,"

di dalam bukunya yang hebat. "On the Origin of Species,"

published 150 years ago.

yang diterbitkan 150 tahun lalu.

Now what is so interesting

Kini hal yang menarik

and to some, the extent, what's a bit infamous

dan pada suatu titik, hal buruk yang terkenal

about "The Origin of Species,"

tentang The Origin of Species,

is that there is only one line in it

adalah hanya ada satu baris yang menulis

about human evolution.

tentang evolusi manusia.

"Light will be thrown on the origin of man

Cahaya akan menyinari asal-usul manusia

and his history."

dan sejarahnya.

It wasn't until much longer,

Namun tidak lama kemudian,

much later,

belakangan,

that Darwin actually spoke

Darwin benar-benar berbicara

and wrote about humans.

dan menulis tentang manusia.

Now in his years of

Kini selama tahiun-tahun

traveling on the Beagle,

dia berkelana di atas Beagle

and from listening to the accounts

dan dengan mendengarkan perkataan perkataan

or explorers and naturalists,

para penjelajah dan naturalis

he knew that skin color

dia mengetahui bahwa warna kulit

was one of the most important ways

adalah salah satu perbedaan utama

in which people varied.

yang dimiliki manusia.

And he was somewhat interested in the pattern of skin color.

Dan dia cukup tertarik pada pola dari warna kulit.

He knew that darkly pigmented peoples

Dia tahu bahwa orang-orang berpigmen gelap

were found close to the equator;

ditemukan dekat dengan khatulistiwa.

lightly pigmented peoples, like himself,

Orang berpigmen sedikit, seperti dirinya,

were found closer to the poles.

ditemukan pada daerah yang semakin dekat ke kutub.

So what did he make of all this?

Lalu apa yang dia tulis dari semua ini?

Well he didn't write anything about it in The Origin of Species.

Dia tidak menulis apapun tentang hal ini dalam The Origin of Species.

But much later, in 1871,

Namun kemudian, pada tahun 1871,

he did have something to say about it.

Dia mengatakan sesuatu tentang hal ini.

And it was quite curious. He said,

Dan apa yang dikatakannya cukup ganjil. Dia berkata,

"Of all the differences between the races of men,

"Dari semua perbedaan di antara berbagai ras manusia,

the color of the skin is the most conspicuous

warna kulit adalah yang paling mencolok

and one of the best marked."

dan salah satu tanda yang paling jelas."

And he went on to say,

Lalu dia meneruskan:

"These differences do not coincide

"Perbedaan itu tidak berhubungan

with corresponding differences in climate."

dengan perbedaan iklim."

So he had traveled all around.

Jadi dia telah berkeliling dunia.

He had seen people of different colors

Dia melihat orang-orang dengan berbagai warna kulit

living in different places.

tinggal di tempat yang berbeda-beda.

And yet he rejected the idea

Namun dia menolak gagasan

that human skin pigmentation

bahwa pewarnaan kulit manusia

was related to the climate.

berhubungan dengan iklim.

If only Darwin lived today.

Jika saja Darwin masih hidup saat ini.

If only Darwin had NASA.

Jika saja Darwin memiliki NASA.

Now, one of the wonderful things that NASA does

Kini, salah satu hal mengagumkan yang dilakukan NASA

is it puts up a variety of satellites

adalah meluncurkan berbagai macam satelit

that detect all sort of interesting things about our environment.

yang mendeteksi berbagai hal menarik tentang lingkungan kita.

And for many decades now

Dan selama beberapa dekade,

there have been a series of TOMS satellites

ada serangkaian satelit TOMS

that have collected data about the radiation of the Earth's surface.

yang mengumpulkan data tentang radiasi pada permukaan Bumi.

The TOMS 7 satellite data, shown here,

Satelit data TOMS 7 yang ditunjukkan di sini

show the annual average

menunjukkan rata-rata tahunan

ultraviolet radiation at the Earth's surface.

dari radiasi sinar ultraviolet di permukaan Bumi.

Now the really hot pink and red areas

Daerah panas yang berwarna jingga dan merah

are those parts of the world that receive the highest amounts

adalah bagian Bumi yang menerima radiasi tertinggi

of UV during the year.

dari sinar ultraviolet sepanjang tahun.

The incrementally cooler colors --

Warna yang semakin sejuk,

blues, greens, yellows, and finally grays --

biru, hijau, kuning, dan akhirnya abu-abu

indicate areas of much lower ultraviolet radiation.

menunjukkan daerah dengan radiasi ultraungu yang jauh lebih rendah.

What's significant to the story of human skin pigmentation

Hal yang penting dari kisah pewarnaan kulit manusia

is just how much of the Northern Hemisphere

adalah berapa besar bagian Belahan Bumi Utara

is in these cool gray zones.

berada pada daerah abu-abu ini.

This has tremendous implications for our understanding

Hal ini memiliki hubungan yang luar biasa bagi pemahaman kita

of the evolution of human skin pigmentation.

tentang evolusi dari pewarnaan kulit ini.

And what Darwin could not appreciate,

Dan yang tidak dapat disadari oleh Darwin,

or didn't perhaps want to appreciate at the time,

atau mungkin dia tidak ingin menyadarinya saat itu

is that there was a fundamental relationship

adalah ada hubungan mendasar

between the intensity of ultraviolet radiation

antara intensitas radiasi sinar ultraungu

and skin pigmentation.

dan pewarnaan kulit.

And that skin pigmentation itself

Dan pewarnaan kulit itu sendiri

was a product of evolution.

adalah hasil dari evolusi.

And so when we look at a map of skin color,

Sehingga saat kita melihat peta dari warna kulit

and predicted skin color, as we know it today,

dan memperkirakan warna kulit seperti yang kita ketahui saat ini,

what we see is a beautiful gradient

kita melihat gradien yang indah

from the darkest skin pigmentations toward the equator,

dari pewarnaan kulit yang tergelap di dekat khatulistiwa

and the lightest ones toward the poles.

hingga kulit yang paling terang di dekat kutub.

What's very, very important here

Apa yang sangat penting di sini

is that the earliest humans

adalah manusia-manusia pertama

evolved in high-UV environments,

berkembang di lingkungan dengan radiasi sinar ultraviolet yang tinggi

in equatorial Africa.

di Afrika sekitar khatulistiwa.

The earliest members of our lineage,

Anggota awal dari garis keturunan kita,

the genus Homo, were darkly pigmented.

genus Homo, berpigmen gelap.

And we all share this incredible heritage

Dan kita semua berbagi warisan mengagumkan ini

of having originally been

dari pada awalnya memiliki

darkly pigmented,

pigmen yang gelap

two million to one and half million years ago.

dua hingga satu setengah juta tahun yang lalu.

Now what happened in our history?

Lalu apa yang terjadi dalam sejarah kita?

Let's first look at the relationship

Mari kita pertama-tama melihat hubungan

of ultraviolet radiation to the Earth's surface.

antara radiasi sinar ultraungu di permukaan Bumi

In those early days of our evolution,

pada hari-hari awal evolusi kita,

looking at the equator,

dilihat di khatulistiwa,

we were bombarded by high levels of ultraviolet radiation.

kita dihujani oleh radiasi sinar ultraungu tingkat tinggi,

The UVC, the most energetic type,

Sinar UVC, sinar yang paling kuat

was occluded by the Earth's atmosphere.

ditangkal oleh atmosfer Bumi.

But UVB and UVA

Namun sinar UVB dan terutama UVA

especially, came in unimpeded.

dapat sampai dengan leluasa.

UVB turns out to be incredibly important.

Sinar UVB ternyata sangat penting.

It's very destructive,

Sinar ini benar-benar merusak.

but it also catalyzes the production of vitamin D in the skin,

Namun sinar ini juga mengkatalis produksi vitamin D pada kulit.

vitamin D being a molecule that we very much need

Vitamin D adalah molekul yang sangat kita perlukan

for our strong bones, the health of our immune system,

untuk tulang yang kuat, sistem kekebalan tubuh kita,

and myriad other important functions in our bodies.

dan banyak manfaat penting lainnya di dalam tubuh kita.

So, living at the equator, we got

Jadi, karena tinggal di khatulistiwa, kita menerima

lots and lots of ultraviolet radiation

banyak sekali radiasi sinar ultraungu

and the melanin --

dan melamin,

this wonderful, complex, ancient polymer

polimer purba yang kompleks dan mengagumkan ini

compound in our skin --

senyawa pada kulit kita,

served as a superb natural sunscreen.

berfungsi sebagai tabir surya yang luar biasa.

This polymer is amazing

Polimer ini sangat hebat

because it's present in so many different organisms.

karena ada di berbagai makhluk hidup yang berbeda.

Melanin, in various forms, has probably been on the Earth

Melanin, dalam berbagai bentuk, mungkin sudah ada di Bumi

a billion years,

sejak 1 miliar tahun yang lalu.

and has been recruited over and over again

Dan telah diambil berulang-ulang

by evolution, as often happens.

oleh evolusi, seperti yang sering terjadi.

Why change it if it works?

Untuk apa diubah bila hal itu dapat bekerja?

So melanin was recruited, in our lineage,

Jadi melamin dipakai, dalam garis keturunan kita

and specifically in our earliest ancestors

dan terutama pada nenek moyang kita

evolving in Africa,

yang berkembang di Afrika

to be a natural sunscreen.

sebagai tabir surya alami.

Where it protected the body

Di mana melamin melindungi tubuh

against the degradations of ultraviolet radiation,

dari degradasi oleh sinar ultraviolet

the destruction, or damage to DNA,

yang mengakibatkan penghancuran atau pengrusakan DNA,

and the breakdown of a very important molecule called folate,

dan rusaknya molekul yang sangat penting yang bernama folat,

which helps to fuel cell production,

yang membantu mendorong produksi sel sel

and reproduction in the body.

dan reproduksinya di dalam tubuh.

So, it's wonderful. We evolved this very protective,

Jadi hal ini luar biasa. Kita mengembangkan sistem perlindungan

wonderful covering of melanin.

yang mengagumkan dari melanin.

But then we moved.

Namun kemudian kita berpindah.

And humans dispersed -- not once, but twice.

Dan manusia menyebar, tidak hanya sekali, namun dua kali.

Major moves, outside of our equatorial homeland,

Perpindahan besar, keluar dari kampung halaman kita di khatulistiwa,

from Africa into other parts of the Old World,

dari Afrika, menuju bagian dunia tua lainnya,

and most recently, into the New World.

dan baru-baru ini, ke Dunia Baru.

When humans dispersed into these latitudes,

Saat manusia menyebar ke tempat yang lebih jauh dari khatulistiwa ini

what did they face?

apa yang mereka hadapi?

Conditions were significantly colder,

keadaannya jauh lebih dingin,

but they were also less intense

namun juga paparan sinar ultravoletnya

with respect to the ultraviolet regime.

jauh lebih rendah.

So if we're somewhere in the Northern Hemisphere,

Jadi jika kita berada di Belahan Bumi Utara

look at what's happening to the ultraviolet radiation.

lihatlah apa yang terjadi pada radiasi sinar ultraviolet

We're still getting a dose of UVA.

Kita masih menerima sinar UVA.

But all of the UVB,

Namun semua sinar UVB,

or nearly all of it,

atau hampir semuanya,

is dissipated through the thickness of the atmosphere.

hilang saat melalui tebalnya atmosfer.

In the winter, when you are skiing in the Alps,

Di musim dingin, saat Anda bermain ski di daerah Alpen,

you may experience ultraviolet radiation.

Anda mungkin menerima radiasi sinar ultraviolet.

But it's all UVA,

Namun itu adalah sinar UVA,

and, significantly, that UVA

dan hal yang penting adalah, sinar UVA

has no ability to make vitamin D in your skin.

tidak mampu membuat vitamin D di dalam kulit Anda.

So people inhabiting northern hemispheric environments

Sehingga orang-orang yang tinggal di Belahan Bumi Utara

were bereft of the potential

kehilangan potensi untuk

to make vitamin D in their skin for most of the year.

membuat vitamin D pada kulit mereka.

This had tremendous consequences

Hal ini menimbulkan akibat yang luar biasa

for the evolution of human skin pigmentation.

bagi evolusi pewarnaan kulit manusia.

Because what happened, in order to ensure health and well-being,

Karena apa yang terjadi adalah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan

these lineages of people

dari garis keturunan dari orang-orang

dispersing into the Northern Hemisphere

yang menyebar ke Belahan Bumi Utara

lost their pigmentation.

mereka kehilangan pewarnaan kulit,

There was natural selection

terjadi seleksi alam

for the evolution of lightly pigmented skin.

untuk evolusi menjadi kulit yang berpigmen sedikit.

Here we begin to see the evolution

Di sini kita mulai melihat evolusi

of the beautiful sepia rainbow

dari pelangi coklat yang indah ini

that now characterizes all of humanity.

yang kini menjadi ciri seluruh umat manusia.

Lightly pigmented skin evolved not just once,

Kulit yang berpigmen sedikit berkembang tidak hanya sekali,

not just twice, but probably three times.

tidak hanya dua kali, namun mungkin tiga kali.

Not just in modern humans,

Tidak hanya pada manusia modern,

but in one of our distant unrelated ancestors,

namun juga pada salah satu nenek moyang jauh kita,

the Neanderthals.

Neanderthals.

A remarkable, remarkable testament

Wasiat yang luar biasa

to the power of evolution.

tentang kekuatan evolusi.

Humans have been on the move for a long time.

Manusia telah berpindah tempat sejak lama.

And just in the last 5,000 years,

Namun baru dalam 5.000 tahun terakhir,

in increasing rates, over increasing distances.

lajunya menjadi lebih cepat melalui jarak yang lebih jauh.

Here are just some of the biggest movements of people,

Inilah beberapa perpindahan terbesar manusia,

voluntary movements, in the last 5,000 years.

perpindahan secara sukarela, dalam kurung waktu 5.000 tahun terakhir.

Look at some of the major latitudinal transgressions:

Lihat pada beberapa perpindahan tempat tinggal mereka.

people from high UV areas

Orang-orang dari daerah dengan tingkat sinar UV yang tinggi

going to low UV and vice versa.

menuju daerah dengan sinar UV yang rendah dan sebaliknya.

And not all these moves were voluntary.

Dan tidak semua perpindahan ini bersifat sukarela.

Between 1520 and 1867,

Antara tahun 1520 dan 1867,

12 million, 500 people

12 setengah juta orang

were moved from high UV

berpindah dari tempat bersinar UV tinggi

to low UV areas

ke tempat dengan sinar UV rendah

in the transatlantic slave trade.

dalam perdagangan budak lintas Atlantik.

Now this had all sorts of invidious social consequences.

Hal ini memiliki dampak sosial yang tidak mengenakkan.

But it also had deleterious

Namun hal ini juga berakibat

health consequences to people.

pada kesehatan manusia.

So what? We've been on the move.

Lalu apa? Kita sudah bergerak.

We're so clever we can overcome all of these

Kita sangat cerdas dan dapat mengatasi semua masalah

seeming biological impediments.

yang tampak seperti halangan biologis ini.

Well, often we're unaware

Namun, sering kita tidak sadar

of the fact that we're living

akan kenyataan bahwa kita hidup

in environments in which our skin

di lingkungan di mana kulit kita

is inherently poorly adapted.

kurang dapat menyesuaikan diri.

Some of us with lightly pigmented skin

Beberapa dari kita berpigmen kulit sedikit

live in high-UV areas.

tinggal di daerah dengan radiasi sinar UV tinggi.

Some of us with darkly pigmented skin

Beberapa dari kita dengan kulit berpigmen gelap

live in low-UV areas.

tinggal di daerah dengan radiasi sinar UV rendah.

These have tremendous consequences for our health.

Hal ini memiliki dampak yang luar biasa pada kesehatan kita.

We have to, if we're lightly pigmented,

Kita harus, jika berpigmen sedikit

be careful about the problems of skin cancer,

hati-hati pada kanker kulit

and destruction of folate in our bodies,

dan hancurnya folat di dalam tubuh kita,

by lots of sun.

karena banyaknya cahaya matahari.

Epidemiologists and doctors

Dokter dan ahli kesehatan masyarakat

have been very good about telling us

sudah memberi tahu kita dengan sangat baik

about protecting our skin.

tentang melindungi kulit kita.

What they haven't been so good about instructing people

Apa yang tidak mereka ajarkan dengan cukup baik

is the problem of darkly pigmented people

adalah masalah dari orang berpigmen gelap

living in high latitude areas,

yang tinggal jauh dari khatulistiwa

or working inside all the time.

atau bekerja dalam ruangan setiap saat.

Because the problem there is just as severe,

Karena masalahnya juga sama parahnya.

but it is more sinister,

Namun hal ini lebih mengancam.

because vitamin D deficiency,

Karena kekurangan vitamin D

from a lack of ultraviolet B radiation,

karena kekurangan radiasi sinar UVB

is a major problem.

adalah masalah yang utama.

Vitamin D deficiency creeps up on people,

Kekurangan vitamin D merayapi manusia

and causes all sorts of health problems to their bones,

dan menyebabkan segala jenis masalah kesehatan pada tulang mereka

to their gradual decay of their immune systems,

hingga penurunan bertahap pada sistem kekebalan tubuh

or loss of immune function,

atau hilangnya kekebalan tubuh

and probably some problems

dan mungkin beberapa masalah

with their mood and health,

dengan suasana hati dan kesehatan mereka,

their mental health.

kesehatan mental mereka.

So we have, in skin pigmentation,

Jadi, dalam pewarnaan kulit ini, kita memiliki

one of these wonderful products of evolution

salah satu hasil mengagumkan dari evolusi

that still has consequences for us today.

yang masih memiliki akibat pada kita hingga saat ini.

And the social consequences,

Dan akibat sosial,

as we know, are incredibly profound.

seperti yang kita tahu, sangat besar.

We live in a world where we

Kita tinggal di dunia di mana

have lightly and darkly pigmented people

orang-orang dengan warna kulit terang dan gelap

living next to one another,

hidup saling berdekatan.

but often brought into proximity initially

Namun seringkali kedekatan ini terjadi

as a result of very invidious social interactions.

sebagai akibat dari interaksi sosial yang kejam.

So how can we overcome this?

Jadi bagaimana kita mengatasi masalah ini?

How can we begin to understand it?

Bagaimana kita dapat mulai memahami hal ini?

Evolution helps us.

Evolusi membantu kita.

200 years after Darwin's birthday,

200 tahun setelah hari kelahiran Darwin,

we have the first moderately pigmented President of the United States.

kita memiliki Presiden Amerika Serikat pertama dengan warna kulit sedang.

(Applause)

(Tepuk tangan)

How wonderful is that?

Luar biasa bukan?

(Applause)

(Tepuk tangan)

This man is significant for a whole host of reasons.

Orang ini sangat penting karena berbagai alasan.

But we need to think about how he compares,

Namun kita harus berpikir tentang bagaimana warna kulitnya

in terms of his pigmentation, to other people on Earth.

dibandingkan dengan orang lain di Bumi.

He, as one of many urban admixed populations,

Dia, sebagai salah satu dari masyarakat kota yang majemuk

is very emblematic

merupakan lambang

of a mixed parentage, of a mixed pigmentation.

dari orang tua campuran, warna kulit campuran.

And he resembles, very closely,

Dan dia sangat menyerupai

people with moderate levels of pigmentation

orang-orang dengan warna kulit sedang

who live in southern Africa, or Southeast Asia.

yang tinggal di Afrika bagian Selatan atau Asia Tenggara.

These people have a tremendous potential

Orang-orang ini sangat berpotensi

to tan, to develop more pigment in their skin,

untuk menjadi lebih hitam, memiliki pigmen lebih pada kulit mereka

as a result of exposure to sun.

sebagai akibat dari paparan cahaya matahari.

They also run the risk of vitamin D deficiency,

Mereka juga beresiko kekurangan vitamin D

if they have desk jobs, like that guy.

jika bekerja di belakang meja, seperti orang ini.

So lets all wish for his great health,

Jadi mari kita berdoa bagi kesehatannya

and his awareness of his own skin pigmentation.

dan kesadarannya akan warna kulitnya sendiri.

Now what is wonderful

Kini apa yang mengagumkan

about the evolution of human skin pigmentation,

dari evolusi pewarnaan kulit manusia

and the phenomenon of pigmentation,

dan fenomena dari pewarnaan kulit ini

is that it is the demonstration,

adalah bahwa ini merupakan demonstrasi,

the evidence, of evolution

bukti, dari evolusi

by natural selection,

dengan seleksi alam

right on your body.

di dalam tubuh Anda.

When people ask you, "What is the evidence for evolution?"

Saat orang-orang bertanya, "Apa bukti dari evolusi?"

You don't have to think about some exotic examples, or fossils.

Anda tidak perlu berpikir contoh-contoh yang eksotik, atau fosil.

You just have to look at your skin.

Anda hanya perlu melihat pada kulit Anda.

Darwin, I think, would have appreciated this,

Saya pikir, Darwin akan menyadari hal ini

even though he eschewed the importance

walaupun dia menghindari kenyataan pentingnya iklim

of climate on the evolution of pigmentation during his own life.

pada evolusi dari pewarnaan kulit, selama hidupnya.

I think, were he able to look

Saya pikir, jika dia dapat melihat

at the evidence we have today, he would understand it.

bukti yang kita miliki pada hari ini, dia akan mengerti.

He would appreciate it.

Dia akan menyadarinya.

And most of all, he would teach it.

Dan yang paling penting, dia akan mengajarkannya.

You, you can teach it.

Anda, Anda dapat mengajarkannya.

You can touch it.

Anda dapat menyentuhnya.

You can understand it.

Anda dapat memahaminya.

Take it out of this room.

Bawalah hal itu keluar dari ruangan ini.

Take your skin color,

Bawa warna kulit Anda

and celebrate it.

dan syukurilah.

Spread the word.

Sebarkan kata-kata ini

You have the evolution

Anda memiliki evolusi

of the history of our species,

dari sejarah species kita,

part of it, written in your skin.

bagian dari sejarah itu, yang tertulis pada kulit Anda.

Understand it. Appreciate it. Celebrate it.

Mengerti, hargai, dan syukurilah.

Go out. Isn't it beautiful? Isn't it wonderful?

Keluarlah. Bukankah itu hal yang indah?

You are the products of evolution.

Anda adalah produk dari evolusi.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)