Daniel Pauly: The ocean's shifting baseline

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

I'm going to speak

Saya akan berbicara

about a tiny, little idea.

tentang sebuah gagasan kecil

And this is about shifting baseline.

yaitu bergesernya sebuah patokan.

And because the idea can be explained in one minute,

Karena gagasan ini dapat dijelaskan dalam satu menit,

I will tell you three stories before

maka sebelumnya saya akan memberikan tiga kisah

to fill in the time.

untuk mengisi waktu.

And the first story

Dan kisah pertama

is about Charles Darwin, one of my heroes.

tentang Charles Darwin, salah satu pahlawan saya.

And he was here, as you well know, in '35.

Dia di sana, seperti yang Anda tahu, pada tahun '35.

And you'd think he was chasing finches,

Anda pasti berpikir dia sedang memburu burung finch,

but he wasn't.

namun tidak.

He was actually collecting fish.

Sebenarnya dia mengumpulkan ikan.

And he described one of them

Dan dia menggambarkan salah satunya

as very "common."

sangat "umum."

This was the sailfin grouper.

Ikan itu adalah sailfin grouper.

A big fishery was run on it

Sebuah perikanan besar mengusahakannya

until the '80s.

hingga tahun 80-an.

Now the fish is on the IUCN Red List.

Kini ikan itu ada dalam Daftar Merah IUCN.

Now this story,

Kisah ini

we have heard it lots of times

telah kita dengar berulang kali

on Galapagos and other places,

tentang Galapagos dan tempat yang lain,

so there is nothing particular about it.

tidak ada yang istimewa tentang itu.

But the point is, we still come to Galapagos.

Namun kita masih datang ke Galapagos.

We still think it is pristine.

Kita masih berpikir tempat ini masih asli.

The brochures still say

Brosurnya masih mengatakan

it is untouched.

tempat ini belum terjamah.

So what happens here?

Apa yang terjadi di sini?

The second story, also to illustrate another concept,

Kisah kedua, juga untuk menggambarkan konsep lainnya

is called shifting waistline.

disebut pergeseran lingkar pinggang.

(Laughter)

(Tawa)

Because I was there in '71,

Karena pada tahun '71

studying a lagoon in West Africa.

saya mempelajari sebuah laguna di Afrika BArat.

I was there because I grew up in Europe

Saya ada di sana karena saya tumbuh di Eropa

and I wanted later to work in Africa.

dan kemudian ingin bekerja di Afrika.

And I thought I could blend in.

Saya berpikir bahwa saya dapat berbaur.

And I got a big sunburn,

Saya terbakar sinar matahari

and I was convinced that I was really not from there.

dan menjadi yakin bahwa saya bukan berasal dari sana.

This was my first sunburn.

Itulah pertama kalinya saya terbakar matahari.

And the lagoon

Dan laguna itu

was surrounded by palm trees,

dikelilingi oleh pohon palem

as you can see, and a few mangrove.

seperti yang dapat Anda lihat, dan sedikit hutan bakau.

And it had tilapia

Juga memiliki tilapia

about 20 centimeters,

sekitar 20 sentimeter,

a species of tilapia called blackchin tilapia.

species tilapia yang disebut blackchin tilapia.

And the fisheries for this tilapia

Dan penangkapan ikan tilapia ini

sustained lots of fish and they had a good time

sangat bagus dan memperoleh banyak ikan,

and they earned more than average

dan penghasilan mereka di Ghana

in Ghana.

ada di atas rata-rata.

When I went there 27 years later,

Saat saya pergi ke sana 27 tahun kemudian,

the fish had shrunk to half of their size.

ikan itu telah menyusut setengahnya.

They were maturing at five centimeters.

Ukuran ikan dewasanya 5 sentimeter.

They had been pushed genetically.

Ikan ini telah didorong secara genetik.

There were still fishes.

Ikan masih tetap ada.

They were still kind of happy.

Mereka sepertinya masih bahagia.

And the fish also were happy to be there.

Dan ikannya juga bahagia ada di sana.

So nothing has changed,

Jadi tidak ada yang berubah,

but everything has changed.

namun semuanya telah berubah.

My third little story

Kisah singkat ketiga saya

is that I was an accomplice

adalah saya membantu

in the introduction of trawling

memperkenalkan pukat

in Southeast Asia.

di Asia Tenggara.

In the '70s -- well, beginning in the '60s --

Di tahun 70-an -- dimulai pada tahun 60-an --

Europe did lots of development projects.

Eropa membuat banyak proyek pengembangan.

Fish development

Pengembangan ikan

meant imposing on countries

berarti memaksa negara-negara

that had already 100,000 fishers

yang memiliki 100.000 ikan

to impose on them industrial fishing.

untuk membuat industri perikanan.

And this boat, quite ugly,

Dan kapal ini, cukup buruk

is called the Mutiara 4.

bernama Mutiara 4.

And I went sailing on it,

Saya berlayar dengan kapal ini

and we did surveys

dan melakukan survei

throughout the southern South China sea

di seluruh Laut Cina Selatan bagian Selatan

and especially the Java Sea.

dan terutama Laut Jawa.

And what we caught,

Dan apa yang kami tangkap,

we didn't have words for it.

kami tidak tahu harus berkata apa.

What we caught, I know now,

Apa yang kami tangkap, kini saya tahu,

is the bottom of the sea.

adalah dasar dari laut itu.

And 90 percent of our catch

Dan 90 persen tangkapan kami

were sponges,

adalah bunga karang,

other animals that are fixed on the bottom.

hewan lain yang berada di dasar laut.

And actually most of the fish,

Dan sebenarnya kebanyakan ikan

they are a little spot on the debris,

hanyalah daerah kecil dari puing ini,

the piles of debris, were coral reef fish.

tumpukan dari puing ini adalah ikan terumbu karang.

Essentially the bottom of the sea came onto the deck

Pada dasarnya dasar laut telah kami bawa ke geladak

and then was thrown down.

lalu kami buang kembali.

And these pictures are extraordinary

Dan gambar ini sangat luar biasa

because this transition is very rapid.

karena pergeserannya sangat cepat.

Within a year, you do a survey

Anda melakukan survei, dalam setahun

and then commercial fishing begins.

saat penangkapan ikan komersil dimulai.

The bottom is transformed

Dasar laut telah berubah

from, in this case, a hard bottom or soft coral

pada kasus ini, dari dasar yang keras dari karang lunak

into a muddy mess.

menjadi lumpur.

This is a dead turtle.

Ini adalah bangkai kura-kura.

They were not eaten, they were thrown away because they were dead.

Kura-kura ini tidak dimakan, namun terbuang.

And one time we caught a live one.

Dan suatu ketika kami menangkap yang masih hidup.

It was not drowned yet.

Kura-kura itu belum tenggelam.

And then they wanted to kill it because it was good to eat.

Mereka ingin membunuhnya karena enak untuk dimakan.

This mountain of debris

Gunungan puing ini

is actually collected by fishers

sebenarnya diambil oleh para penangkap ikan

every time they go

kemanapun mereka pergi

into an area that's never been fished.

ke daerah yang belum terjamah penangkapan ikan.

But it's not documented.

Namun hal ini tidak terekam.

We transform the world,

Kita mengubah dunia

but we don't remember it.

namun kita tidak ingat akan hal itu.

We adjust our baseline

Kita menyesuaikan patokan kita

to the new level,

ke tingkatan yang baru

and we don't recall what was there.

dan kita tidak ingat apa yang ada di sana.

If you generalize this,

Jika Anda menyamaratakan hal ini,

something like this happens.

inilah yang terjadi.

You have on the y axis some good thing:

Pada sumbu y ada beberapa hal yang bagus:

biodiversity, numbers of orca,

keanekaragaman hayati, jumlah orca,

the greenness of your country, the water supply.

hijaunya negara Anda, pasokan air.

And over time it changes --

Dari waktu ke waktu hal ini berubah.

it changes

Hal ini berubah

because people do things, or naturally.

karena orang-orang melakukan hal-hal secara alami.

Every generation

Setiap generasi

will use the images

akan menggunakan gambar

that they got at the beginning of their conscious lives

yang mereka dapatkan di awal kehidupan mereka yang dewasa

as a standard

sebagai patokan

and will extrapolate forward.

lalu akan memperkirakannya ke masa depan.

And the difference then,

Dan perbedaan itu

they perceive as a loss.

mereka anggap sebagai kerugian.

But they don't perceive what happened before as a loss.

Namun mereka tidak menganggap apa yang terjadi sebelumnya sebagai kerugian.

You can have a succession of changes.

Bisa saja ada rentetan perubahan.

At the end you want to sustain

Pada akhirnya Anda ingin mempertahankan

miserable leftovers.

sisa-sisa yang buruk.

And that, to a large extent, is what we want to do now.

Dan sampai batas tertentu, itulah yang kita ingin lakukan sekarang.

We want to sustain things that are gone

Kita ingin mempertahankan apa yang sudah hilang

or things that are not the way they were.

atau apa yang sudah tidak seperti sebelumnya.

Now one should think

Kini orang harus berpikir

this problem affected people

bahwa masalah ini sudah pasti mempengaruhi

certainly when in predatory societies,

orang-orang pada masyarakat yang buas,

they killed animals

mereka membunuh binatang

and they didn't know they had done so

dan tidak tahu mereka telah melakukannya

after a few generations.

setelah beberapa generasi.

Because, obviously,

Karena, sudah jelas

an animal that is very abundant,

binatang yang jumlahnya berlimpah

before it gets extinct,

sebelum punah

it becomes rare.

akan menjadi langka.

So you don't lose abundant animals.

Anda tidak kehilangan hewan yang berlimpah.

You always lose rare animals.

Anda selalu kehilangan hewan langka.

And therefore they're not perceived

Sehingga mereka tidak menganggap hal ini

as a big loss.

sebagai kerugian besar.

Over time,

Setiap waktu,

we concentrate on large animals,

kita berpusat pada hewan-hewan besar,

and in a sea that means the big fish.

yang di laut berarti ikan-ikan besar.

They become rarer because we fish them.

Binatang itu menjadi langka karena ditangkap.

Over time we have a few fish left

Dari waktu ke waktu hanya tersisa beberapa ikan lagi

and we think this is the baseline.

dan kita berpikir inilah patokannya.

And the question is,

Lalu pertanyaannya adalah

why do people accept this?

mengapa orang-orang menerima hal ini?

Well because they don't know that it was different.

Begini, itu karena mereka tidak tahu hal ini berbeda.

And in fact, lots of people, scientists,

Dan kenyataannya, banyak ilmuwan

will contest that it was really different.

akan mengatakan bahwa perbedaannya benar-benar ada.

And they will contest this

Mereka akan mengatakan ini

because the evidence

karena bukti

presented in an earlier mode

yang ada sebelumnya

is not in the way

tidaklah seperti itu,

they would like the evidence presented.

mereka ingin menunjukkan buktinya.

For example,

Sebagai contoh,

the anecdote that some present,

anekdot pada suatu ketika

as Captain so-and-so

Kapten anu

observed lots of fish in this area

mengatakan ada banyak ikan di daerah ini

cannot be used

tidak dapat digunakan

or is usually not utilized by fishery scientists,

atau biasanya tidak digunakan oleh ilmuwan perikanan

because it's not "scientific."

karena hal itu tidak "ilmiah."

So you have a situation

Jadi di sini ada situasi

where people don't know the past,

di mana orang-orang tidak tahu akan masa lalu,

even though we live in literate societies,

walaupun kita hidup dalam masyarakat terpelajar

because they don't trust

karena mereka tidak mempelajari

the sources of the past.

sumber dari masa lalu.

And hence, the enormous role

Sehingga ada peranan besar

that a marine protected area can play.

yang dapat dimainkan oleh daerah perlindungan lautan.

Because with marine protected areas,

Karena dengan daerah perlindungan lautan,

we actually recreate the past.

kita menciptakan kembali masa lalu.

We recreate the past that people cannot conceive

Kita menciptakan masa lalu yang tidak dapat dipahami oleh orang-orang

because the baseline has shifted

karena patokannya telah bergeser

and is extremely low.

dan sangat rendah.

That is for people

Yaitu bagi orang-orang

who can see a marine protected area

yang dapat melihat daerah perlindungan lautan

and who can benefit

dan yang dapat mengambil keuntungan

from the insight that it provides,

dari pemahaman yang diberikannya

which enables them to reset their baseline.

agar mereka dapat mengatur kembali patokan itu.

How about the people who can't do that

Bagaimana dengan orang-orang yang tidak bisa melakukannya

because they have no access --

karena mereka tidak memiliki akses --

the people in the Midwest for example?

contohnya orang-orang di bagian Barat-Tengah?

There I think

Saya merasa

that the arts and film

bahwa seni dan film

can perhaps fill the gap,

mungkin dapat mengisi celah ini,

and simulation.

dan juga simulasi.

This is a simulation of Chesapeake Bay.

Inilah simulasi di Teluk Chesapeake.

There were gray whales in Chesapeake Bay a long time ago --

Pada masa lalu ada ikan paus kelabu di Teluk Chesapake --

500 years ago.

500 tahun yang lalu.

And you will have noticed that the hues and tones

Anda akan menyadari warna dan nadanya

are like "Avatar."

sama seperti "Avatar."

(Laughter)

(Tawa)

And if you think about "Avatar,"

Jika Anda berpikir tentang "Avatar,"

if you think of why people were so touched by it --

jika Anda berpikir mengapa orang sangat tersentuh --

never mind the Pocahontas story --

tidak usah pedulikan kisah Pocahontas --

why so touched by the imagery?

mengapa orang tersentuh oleh gambaran itu?

Because it evokes something

Karena gambar itu membangkitkan sesuatu

that in a sense has been lost.

yang sedikit banyak telah hilang.

And so my recommendation,

Sehingga saran saya

it's the only one I will provide,

satu-satunya saran yang akan saya berikan

is for Cameron to do "Avatar II" underwater.

adalah agar Cameron membuat "Avatar II" di bawah air.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)