Brenda Romero: Gaming for understanding

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

When we think of games, there's all kinds of things.

Saat berpikir tentang permainan, ada banyak hal yang muncul.

Mungkin Anda mengumpat, mungkin Anda menunggu

Maybe you're ticked off, or maybe, you're looking forward to a new game.

permainan baru. Anda bangun hingga larut untuk bermain.

You've been up too late playing a game.

Semua hal ini terjadi pada diri saya.

All these things happen to me.

Namun saat kita berpikir tentang permainan, seringkali kita berpikir

But when we think about games,

tentang hal-hal seperti: penembak pertama, atau yang besar,

a lot of times we think about stuff like this:

yang kita sebut permainan AAA,

first-person shooters, or the big, what we would call AAA games,

atau Anda mungkin bermain di Facebook.

or maybe you're a Facebook game player.

Inilah yang dikerjakan saya dan rekan saya.

This is one my partner and I worked on.

Mungkin Anda bermain di Facebook, dan itulah yang kami kerjakan sekarang.

Ini adalah bentuk permainan yang lebih ringan.

Maybe you play Facebook games, and that's what we're making right now.

Mungkin Anda berpikir tentang papan permainan yang membosankan

This is a lighter form of game.

Maybe you think about the tragically boring board games

yang membuat kita bagai tahanan di hari Thanksgiving.

that hold us hostage in Thanksgiving situations.

Ini mungkin akan menjadi salah satu permainan membosankan

This would be one of the tragically boring board games that you can figure out.

yang dapat Anda bayangkan itu.

Atau mungkin Anda sedang berada di ruang keluarga

Or maybe you're in your living room,

bermain Wii bersama anak-anak atau semacamnya,

playing with the Wii with the kids,

and there's this whole range of games, and that's very much what I think about.

dan Anda tahu, semua jenis permainan inilah

yang kira-kira akan saya pikirkan.

I make my living from games, I've been lucky enough to do this

Saya bekerja membuat permainan. Saya cukup beruntung

dapat melakukannya sejak 15 tahun, yang membuat saya dapat disebut

since I was 15, which also qualifies as I've never really had a real job.

tidak pernah memiliki pekerjaan sungguhan.

But we think about games as fun, and that's completely reasonable,

Namun kita berpikir permainan itu menyenangkan, dan itu

sangat beralasan, namun mari kita pikirkan lagi.

but let's just think about this.

So this one here, this is the 1980 Olympics.

Jadi inilah Olimpiade tahun 1980.

Saya tidak tahu di mana Anda berada, namun saya

Now I don't know where you guys were,

but I was in my living room.

ada di ruang keluarga, dan peristiwa ini cukup khusyuk bagi saya.

It was practically a religious event.

Saat itu tim Amerika mengalahkan tim Rusia,

And this is when the Americans beat the Russians,

and this was -- yes, it was technically a game.

dan ini -- ya, secara teknis ini adalah permainan.

Hoki adalah permainan. Namun, apakah ini permainan?

Hockey is a game.

But really, was this a game?

Maksud saya, orang-orang menangis. Saya belum pernah melihat ibu saya menangis

I mean, people cried.

I've never seen my mother cry like that at the end of Monopoly.

seperti itu di akhir permainan monopoli.

(Laughter)

And so this was an amazing experience.

Dan pengalaman ini sungguh luar biasa.

Or, if anybody here is from Boston --

Atau, jika ada di antara Anda yang berasal dari Boston --

So when the Boston Red Sox won the World Series

Saat Boston Red Sox memenangi World Series

after I believe, 351 years --

setelah, saya yakin, 351 tahun,

(Laughter)

when they won the World Series, it was amazing.

saat mereka menang, sungguh luar biasa.

I happened to be living in Springfield at the time,

Kebetulan saya tinggal di Springfield pada saat itu

dan hal yang terbaik adalah

and the best part of it was,

you would close the women's door in the bathroom,

Anda menutup pintu toilet wanita

and I remember seeing "Go Sox," and I thought, really?

dan saya ingat melihat "Go Sox," dan saya berpikir, sungguh?

Or the houses, you'd come out, because every game,

atau di rumah, Anda akan keluar karena seiap permainan

dan hampir setiap permainan, saya rasa, molor.

well, I think almost every game, went into overtime, right?

So we'd be outside, and all the other lights are on in the whole block.

Jadi kita berada di luar, semua lampu di blok saya

sudah menyala, dan anak-anak, seperti, saat pengawasan lengah

And kids -- the attendance was down in school,

di sekolah, mereka tidak pergi ke sekolah.

kids weren't going to school, but it's OK, it's the Red Sox, right?

Namun tidak apa-apa, ini kan Red Sox.

I mean, there's education, and then there's the Red Sox,

Maksud saya, ada pendidikan, dan ada Red Sox

dan kita tahu di mana kita hal ini menumpuk.

and we know where they're stacked.

So this was an amazing experience,

Ini adalah pengalaman yang mengagumkan, dan kembali

and again, yes, it was a game, but they didn't write newspaper articles,

ini hanyalah permainan, namun mereka tidak menulis artikel di koran,

orang-orang tidak berkata -- sungguh, "Saya dapat meninggal sekarang

people didn't say, "You know, really, I can die now, because the Red Sox won."

karena Red Sox menang." Dan banyak orang melakukannya.

And many people did.

Jadi permainan memiliki arti lebih bagi kita.

So games, it means something more to us.

It absolutely means something more.

Sudah pasti permainan memiliki arti lebih.

So now, this is an abrupt transition here.

Jadi, ada perubahan mencolok di sini.

Saya memiliki pekerjaan sungguhan sekitar tiga tahun.

There was three years where I actually did have a real job, sort of.

Saya menjadi kepala di sebuah sekolah

I was the head of a college department teaching games,

yang mengajarkan permainan, jadi ini semacam pekerjaan sungguhan

so, again, it was sort of a real job,

and now I got to talk about making them as opposed to making them.

dan kini saya ingin berbicara tentang membuat yang berlawanan dengan membuat.

Saya sedang makan malam. Bagian dari pekerjaan saat Anda

Part of the job of it, when you're a chair of a department,

menjadi kepala departemen di sekolah, adalah makan, dan saya sangat ahli

is to eat, and I did that very well --

jadi saya sedang makan malam bersama orang bernama Zig Jackson ini.

and so I'm out at a dinner with this guy called Zig Jackson.

So this is Zig in this photograph, this is also one of Zig's photographs.

Inilah hasil foto Zig. Ini juga salah satu dari hasil foto Zig.

Dia seorang fotografer.

He's a photographer.

Dan dia berkeliling negara ini untuk mengambil foto

And he goes all around the country taking pictures of himself,

dirinya sendiri, dan Anda lihat di sini

and you can see here he's got Zig's Indian Reservation.

ada Zig di penampungan Indian. Dan khususnya di foto ini,

And this particular shot --

this is one of the more traditional shots.

foto yang lebih tradisional. Ini adalah penari hujan.

This is a rain dancer.

And this is one of my favorite shots here.

Dan inilah salah satu foto favorit saya.

So you can look at this, and maybe you've even seen things like this.

Anda dapat melihat foto ini, bahkan mungkin Anda dapat

melihat hal seperti ini. Ini adalah ekspresi budaya,, bukan?

This is an expression of culture, right?

And this is actually from his Degradation series.

Foto ini sebenarnya diambil dari rangkaian foto Degradation miliknya.

And what was most fascinating to me about this series

Dan hal yang paling luar biasa bagi saya dari rangkaian ini

is just, look at that little boy there, can you imagine?

adalah, lihatlah anak kecil di sana.

Dapatkah Anda bayangkan/ Ini adalah penduduk asli Amerika tradisional.

We can see that's a traditional Native American.

Now I just want to change that guy's race.

Kini saya hanya ingin mengubah ras orang ini.

Just imagine if that's a black guy.

Bayangkanlah dia seorang berkulit hitam.

So, "Honey, come here, let's get you a picture with the black guy." Right?

Jadi, "Sayang, kemarilah, mari kita berfoto dengan orang berkulit hitam."

Lihat? Tidak ada yang akan melakukannya.

Like, seriously, nobody would do this.

Hal ini membuat Anda bingung. Jadi Zig, menjadi seorang Indian

It baffles the mind.

And so Zig, being Indian, likewise it baffles his mind.

juga membingungkan baginya. Foto favoritnya -

His favorite photograph --

my favorite photograph of his, which I don't have in here --

foto favorit saya adalah fotonya, yang tidak saya miliki di sini,

foto seorang Indian mengambil foto seorang kulit putih yang sedang

is Indian taking picture of white people taking pictures of Indians.

mengambil foto orang indian. (Tawa)

(Laughter)

So I happen to be at dinner with this photographer,

Jadi saya makan malam bersama fotografer ini

and he was talking with another photographer

dan dia berbicara dengan fotografer lainnya

about a shooting that had occurred,

mengenai pemotretan yang sudah dilakukan

and it was on an Indian Reservation.

di penampungan Indian. Dia mengambil kameranya

He'd taken his camera up there to photograph it,

di sana untuk mengambil foto, namun saat berada di sana

but when he got there, he discovered he couldn't do it.

dia sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak bisa hanya sekedar

mengambil gambar. Jadi mereka berbicara tentang

He just couldn't capture the picture.

And so they were talking back and forth about this question.

pertanyaan ini. Apakah Anda mengambil gambar atau tidak?

Do you take the picture or not?

And that was fascinating to me as a game designer,

Dan sebagai perancang permainan, hal ini membuat saya kagum,

because it never occurs to me,

karena saya tidak pernah berpikir, apakah saya harus

should I make the game about this difficult topic or not?

membuat permainan mengenai topik yang rumit ini atau tidak?

Because we just make things that are fun

Karena kita hanya membuat hal yang menyenangkan, atau

or will make you feel fear, that visceral excitement.

akan membuat Anda takut, Anda tahu, perasaan berdebar.

But every other medium does it.

Namun semua media melakukannya.

So this is my kid.

Jadi inilah putri saya, Maezza, suatu hari saat berusia 7 tahun,

This is Maezza, and when she was seven years old,

dia pulang dari sekolah

she came home from school one day,

and like I do every single day, I asked her, "What did you do today?"

dan seperti yang biasa saya lakukan setiap hari, saya bertanya,

"Apa yang kau lakukan hari ini?"

Dia menjawab, "Kami berbicara tentang "Middle Passage.""

So she said, "We talked about the Middle Passage."

Ini saat yang besar karena ayahnya berkulit hitam,

Now, this was a big moment. Maezza's dad is black,

and I knew this day was coming.

dan saya tahu hari ini akan datang. Saya tidak menduga

I wasn't expecting it at seven, I don't know why, but I wasn't.

bahwa hari itu datang saat dia berusia 7 tahun.

Anyways, so I asked her, "How do you feel about that?"

Jadi saya bertanya, "Lalu bagaimana perasaanmu?"

Dia lalu memberi tahu saya, jadi bagi siapa saja di antara Anda

So she proceeded to tell me,

and so any of you who are parents will recognize the bingo buzzwords here.

yang menjadi orang tua akan mengenali kata kunci ini.

"The ships start in England, they come down from England,

Jadi kapal itu berangkat dari Inggris, lalu berlayar

menuju Afrika, kapal itu melewati samudera --

they go to Africa, they go across the ocean --

itulah bagian pertama dari Middle Passage -- kapal itu datang ke Amerika

that's the Middle Passage part --

they come to America, where the slaves are sold," she's telling me.

di mana para budak dijual, katanya.

Namun Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden, lalu dia

But Abraham Lincoln was elected president,

meloloskan Proklamasi Emansipasi, dan kini mereka bebas.

and then he passed the Emancipation Proclamation,

Kami berhenti selama 10 detik.

and now they're free.

Pause for about 10 seconds.

"Can I play a game, Mommy?"

"Bolehkah aku main, mami?"

Dan saya berpikir, itu saja? Sehingga Anda tahu,

And I thought, that's it? And so, you know,

this is the Middle Passage, this is an incredibly significant event,

inilah Middle Passage, peristiwa yang sangat penting,

dan dia menganggapnya seperti kurang lebih

and she's treating it like, basically some black people went on a cruise,

orang-orang kulit hitam pergi berlayar,

this is more or less how it sounds to her.

itu saja. (Tawa)

(Laughter)

Jadi, bagi saya, saya ingin arti yang lebih, jadi saat

And so, to me, I wanted more value in this,

so when she asked if she could play a game, I said, "Yes."

dia bertanya apakah dia boleh bermain, saya berkata,

"Baiklah." (Tawa)

(Laughter)

And so I happened to have all of these little pieces.

Jadi ternyata hal ini memiliki semua potongan kecil ini.

Saya seorang perancang permainan, jadi ada hal-hal semacam ini di rumah saya.

I'm a game designer, so I have this stuff sitting around my house.

Jadi saya berkata, "Ya, mari bermain," dan saya memberikan

I said, "Yeah, you can play a game," and I give her a bunch of these,

beberapa benda ini untuk digambar

dalam keluarga yang berbeda. inilah gambar Maezza

and I tell her to paint them in different families.

saat dia -- Ya Tuhan, saya masih merasa tercekik melihatnya.

These are pictures of Maezza when she was --

Dia menggambar keluarga kecilnya.

God, it still chokes me up seeing these.

Lalu saya mengambil beberapa gambar itu dan menaruhnya di perahu.

So she's painting her little families.

So then I grab a bunch of them and I put them on a boat.

Inilah perahunya. Sudah pasti perahu ini dibuat dengan cepat. (Tawa)

This was the boat, it was made quickly, obviously.

And so the basic gist of it is, I grabbed a bunch of families,

Jadi intinya adalah, saya mengambil beberapa keluarga,

dan dia seperti, "Ibu lupa bayi jingga

and she's like, "Mommy, but you forgot the pink baby

and you forgot the blue daddy

dan ayah biru itu

dan juga semua hal yang lain."

and you forgot all these other things."

Lalu dia berkata "Mereka ingin pergi." Dan saya katakan,

And she says, "They want to go."

"Sayang, mereka tidak ingin pergi. Inilah Middle Passage.

And I said, "Honey, no, they don't want to go.

Tidak ada yang mau pergi bersama Middle Passage."

This is the Middle Passage, Nobody wants to go on the Middle Passage."

Jadi tatapannya kini hanyalah tatapan yang diberikan

oleh putri perancang permainan kepada ibunya

So she gave me a look that only a daughter of a game designer would give a mother,

dan saat kami berlayar mengarungi samudera, mengikuti aturan ini,

and as we're going across the ocean, following these rules,

dia sadar perahunya terombang-ambing dan berkata,

she realizes that she's rolling pretty high,

"Kita tidak akan berhasil."

and she says to me, "We're not going to make it."

Dan dia menyadari bahwa kami tidak memiliki cukup makanan,

And she realizes, we don't have enough food,

sehingga dia bertanya apa yang harus dilakukan, dan saya berkata,

and so she asks what to do,

and I say -- remember, she's seven --

"Kita bisa" -- Ingat, dia baru berusia 7 tahun --

"We can either put some people in the water

"Kita bisa melempar beberapa orang ke laut

or we can hope that they don't get sick

atau kita berharap mereka tidak sakit

dan kita berhasil sampai."

and we make it to the other side."

Lalu dia -- hanya menatap saya

Just the look on her face came over --

now mind you this is after a month of --

dan berkata -- kini bayangkan ini adalah setelah --

ini adalah Bulan Sejarah Gelap, bukan?

this is Black History Month, right?

After a month, she says to me, "Did this really happen?"

Setelah sebulan, dia berkata

"Apa itu benar-benar terjadi?"

Dan saya berkata, "Iya." Lalu dia menjawab,

And I said, "Yes." And so she said --

"Jadi jika saya keluar dari hutan." -- inilah saudara-saudaranya --

this is her brother and sister --

"If I came out of the woods, Avalon and Donovan might be gone."

"Jika saya keluar dari hutan, Avalon dan Donovan mungkin hilang," "Iya."

"Yes."

"Tapi saya harus bertemu mereka di Amerika." "Tidak."

"But I'd get to see them in America."

"No."

"Bagaimana kalau saya melihatnya, apa kami boleh tinggal bersama?" "Tidak."

"But what if I saw them? Couldn't we stay together?"

"Jadi bisa saja ayah tidak ada." "Iya."

"So Daddy could be gone."

"Yes."

Dia terpikat akan hal ini dan mulai menangis,

She was fascinated by this, and she started to cry,

saya juga mulai menangis, dan ayahnya pun mulai menangis,

I started to cry, her father started to cry, and now we're all crying.

dan kini kami semua menangis. Dia tidak mengira

bahwa sampai di rumah dia akan menuju ke Middle Passage,

He didn't expect to come home from work to the Middle Passage, but there it goes.

namun memang demikian. (Tawa)

Jadi kami membuat permainan ini dan dia paham.

And so, we made this game, and she got it.

She got it because she spent time with these people.

Dia paham karena dia menghabiskan waktu bersama orang-orang ini.

It wasn't abstract stuff in a brochure or in a movie.

Ini bukan hanya bentuk abstrak di brosur atau film.

And so it was just an incredibly powerful experience.

Sehingga pengalaman ini benar-benar kuat.

This is the game, which I've ended up calling "The New World,"

Inilah permainan, yang pada akhirnya saya sebut

"Dunia Baru," karena saya suka ungkapan ini.

because I like the phrase.

Saya tidak merasa kata-kata Dunia Baru benar-benar menarik

I don't think the New World felt too new worldly exciting

to the people who were brought over on slave ships.

bagi orang-orang yang datang bersama kapal budak.

Namun saat hal ini terjadi, saya melihat seluruh dunia

But when this happened, I saw the whole planet; I was so excited.

Saya sangat senang, seperti saya sudah membuat permainan

I'd been making games for 20-some years,

selama 20-an tahun, jadi saya memutuskan untuk membuatnya lagi.

and then I decided to do it again.

My history is Irish.

Saya berasal dari Irlandia.

So this is a game called "Síochán Leat." It's "peace be with you."

Jadi inilah permainan yang disebut Síochán Leat, "damai besertamu."

Inilah permainan tunggal tentang seluruh sejarah keluarga saya.

It's the entire history of my family in a single game.

I made another game called "Train."

Saya membuat permainan lain yang disebut "Train,"

Saya membuat serangkaian enam permainan

I was making a series of six games that covered difficult topics,

dengan berbagai topik yang rumit, dan jika Anda ingin mengajarkan

and if you're going to cover a difficult topic, this is one you need to cover,

topik yang ruit, inilah yang harus Anda ajarkan,

dan saya akan membiarkan Anda mencari tahu artinya sendiri.

and I'll let you figure out what that's about on your own.

Saya juga membuat permainan "Jejak Air Mata."

And I also made a game about the Trail of Tears.

This is a game with 50,000 individual pieces.

Ini adalah permainan dengan 50.000 kepingan tunggal.

I was crazy when I decided to start it, but I'm in the middle of it now.

Saat memulai permainan ini saya menjadi gila,

namun kini sudah berjalan.

It's the same thing.

Ini hal yang sama.

I'm hoping that I'll teach culture through these games.

Saya berharap saya dapat mengajarkan budaya melalui permainan ini.

Dan permainan yang sedang saya kerjakan sekarang, yaitu --

And the one I'm working on right now, which is --

karena saya sedang mengerjakannya, dan ada beberapa alasan hal ini membuat saya gila --

because I'm right in the middle of it,

and these for some reason choke me up like crazy --

permainan ini disebut "Pegawai Dapur Mexico."

is a game called "Mexican Kitchen Workers."

Awalnya kurang lebih ini adalah problem matematika.

And originally, it was a math problem, more or less.

Seperti, inilah ekonomi dari para pendatang gelap.

Here's the economics of illegal immigration.

Dan semakin saya banyak belajar tentang budaya Mexico --

And the more I learned about Mexican culture --

rekan saya seorang Mexico -- semakin saya belajar bahwa

my partner is Mexican — the more I learned that,

bagi kita semua, makanan adalah kebutuhan pokok, namun,

you know, for all of us, food is a basic need,

sudah pasti bagi orang Mexico juga kebutuhan pokok, namun lebih dari itu

and it is obviously with Mexicans, too, but it's much more than that.

itu adalah pernyataan cinta, pernyataan --

It's an expression of love. It's an expression of --

Ya Tuhan, saya benar-benar merasa tercekik.

God, I'm totally choking up way more than I thought.

I'll look away from the picture.

Saya akan beralih dari gambar ini.

It's an expression of beauty, it's how they say they love you.

Makanan adalah pernyataan keindahan, cara mereka menyatakan cinta

It's how they say they care,

Cara mereka menyatakan perhatian, dan Anda tidak akan mendengar

and you can't hear somebody talk about their Mexican grandmother

orang Mexico berbicara tentang nenek mereka

tanpa mengatakan "makanan" di awal kalimat.

without saying "food" in the first sentence.

And so to me, this beautiful culture,

Dan bagi saya, budaya dan pernyataan yang indah ini

this beautiful expression is something that I want to capture through games.

adalah sesuatu yang ingin saya tangkap melalui permainan.

And so games, for a change, it changes how we see topics,

Sehingga, permainan, bagi perubahan, yang mengubah cara kita melihat topik,

mengubah sudut pandang kita akan orang-orang ini,

it changes our perceptions about those people in topics,

mengubah topik, dan juga diri kita sendiri.

and it changes ourselves.

We change as people through games,

Sebagai perorangan, kita berubah melalui permainan,

because we're involved, and we're playing,

karena kita terlibat dan bermain,

and we're learning as we do so.

dan sambil melakukannya kita juga belajar. Terima kasih. (Tepuk tangan)

Thank you.