Ben Katchor's comics of bygone New York

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

I'm going to read a few strips.

Saya akan membaca beberapa potongan komik.

These are, most of these are

Ini, kebanyakan adalah

from a monthly page I do

halaman bulanan yang saya tulis

in and architecture and design magazine

dalam sebuah majalah arsitektur dan disain

called Metropolis.

bernama Metropolis.

And the first story is called

Dan cerita pertama berjudul

"The Faulty Switch."

"Saklar Rusak."

Another beautifully designed new building

Gedung baru yang dirancang dengan indahnya

ruined by the sound of a common wall light switch.

dihancurkan oleh suara saklar lampu biasa.

It's fine during the day

Gedung ini baik-baik saja di siang hari

when the main rooms are flooded with sunlight.

saat ruangan utamanya penuh cahaya matahari.

But at dusk

Namun kala senja

everything changes.

semuanya berubah

The architect spent hundreds of hours

arsiteknya menghabiskan ratusan jam

designing the burnished brass switchplates

merancang pelat saklar dari kuningan yang berkilau

for his new office tower.

untuk gedung kantor barunya.

And then left it to a contractor

Lalu dia menyuruh kontraktor

to install these 79-cent switches behind them.

untuk memasang saklar seharga 79 sen ini.

We know instinctively where to reach

Kita tahu secara naluriah harus ke mana

when we enter a dark room.

saat memasuki ruangan yang gelap.

We automatically throw the little nub of plastic upward.

Kita langsung menekan tombol plastik kecil ini.

But the sound we are greeted with,

Namun suara yang menyambut kita

as the room is bathed in the simulated glow

saat ruangan itu dipenuhi sinar palsu

of late-afternoon light,

dari cahaya sore hari

recalls to mind

mengingatkan pada

a dirty men's room

kamar pria yang kotor

in the rear of a Greek coffee shop.

di belakang kedai kopi Yunani.

(Laughter)

(Tawa)

This sound colors our first impression of any room;

Suara ini mewarnai kesan pertama kita akan ruangan apapun.

it can't be helped.

Tidak bisa diubah.

But where does this sound,

Namun dari mana asal suara

commonly described as a click, come from?

yang biasa disebut klik ini?

Is it simply the byproduct of a

Apakah hanya hasil sampingan dari

crude mechanical action?

aksi mekanik semata?

Or is it an imitation

Atau itu adalah tiruan

of one half the set of sounds we make

dari setengah kelompok suara yang kita buat

to express disappointment?

untuk menunjukkan kekecewaan?

The often dental consonant

Konsonan "dedental"

of no Indo-European language.

dari bahasa non-Indo-Eropa

Or is it the amplified sound

Atau itu adalah suara yang diperbesar

of a synapse firing

dari pembakaran sinapsis

in the brain of a cockroach?

dalam otak seekor kecoa?

In the 1950s they tried their best

Di tahun 1950 mereka mencoba sebisanya

to muffle this sound

untuk meredam suara ini

with mercury switches

dengan saklar air raksa

and silent knob controls.

dan pengendali tombol tanpa suara.

But today these improvements

Namun kini perbaikan ini

seem somehow inauthentic.

terkesan tidak asli.

The click is the modern

Klik adalah sorakan

triumphal clarion

kemenangan modern

proceeding us through life,

yang membawa kita melalui kehidupan

announcing our entry into every lightless room.

menyatakan masuknya kita pada setiap ruang tanpa cahaya.

The sound made flicking a wall switch off

Suara dari saklar saat dimatikan

is of a completely different nature.

benar-benar berbeda.

It has a deep melancholy ring.

Suara itu adalah dering yang sangat melankolis.

Children don't like it.

Anak-anak tidak menyukainya

It's why they leave lights on around the house. (Laughter)

karena itu mereka membiarkan lampunya tetap menyala.

Adults find it comforting.

Orang dewasa merasa nyaman.

But wouldn't it be an easy matter

Namun bukankah hal yang mudah

to wire a wall switch

untuk menghubungkan kabel di dinding

so that it triggers the muted horn of a steam ship?

untuk memicu klakson tak bersuara dari kapal uap?

Or the recorded crowing of a rooster?

Atau suara rekaman ayam jantan?

Or the distant peel of thunder?

Atau suara guntur dari jauh?

Thomas Edison went through

Thomas Edison mencoba

thousands of unlikely substances

berbagai bahan yang tidak biasa

before he came upon the right one

sebelum dia mendapatkan bahan yang tepat

for the filament of his electric light bulb.

untuk filamen bola lampunya.

Why have we settled so quickly

Mengapa kita begitu cepat puas

for the sound of its switch?

akan suara tombol itu?

That's the end of that.

Itulah akhir kisah ini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

The next story is called

Kisah berikutnya adalah

"In Praise of the Taxpayer."

"Pujian kepada Pembayar Pajak."

That so many of the city's most venerable taxpayers

Begitu banyak pembayar pajak paling disegani di kota ini

have survived yet another commercial building boom,

yang telah selamat dari ledakan gedung komersial

is cause for celebration.

adalah alasan untuk bersyukur.

These one or two story structures,

Ini adalah bangunan dua tingkat

designed to yield only enough income

yang dirancang untuk memperoleh pendapatan

to cover the taxes on the land

yang hanya cukup untuk membayar pajak

on which they stand,

di mana gedung itu berdiri,

were not meant to be permanent buildings.

dan tidak dimaksudkan untuk dijadikan permanen.

Yet for one reason or another

Namun karena beberapa alasan

they have confounded the efforts of developers

mereka telah mengutuk usaha para pengembang

to be combined into lots

untuk menggabungkannya

suitable for high-rise construction.

agar bisa dibangun gedung tinggi.

Although they make no claim to architectural beauty,

Walaupun mereka tidak menyebut keindahan arsitekturnya,

they are, in their perfect temporariness,

semua itu, dalam kesementaraan yang sempurna,

a delightful alternative

adalah pilihan yang menarik

to the large-scale structures

dibandingkan gedung berskala besar

that might someday take their place.

yang mungkin akan menggantikan tempat itu suatu hari.

The most perfect examples

Contoh yang paling sempurna

occupy corner lots.

menempati ruangan di sudut.

They offer a pleasant respite

Itulah tempat istirahat menyenangkan

from the high-density development around them.

dari pembangunan yang sangat padat di sekitarnya.

A break of light and air,

Sedikit cahaya dan udara

an architectural biding of time.

pengaturan arsitektur akan waktu.

So buried in signage

Jadi terkubur di antara papan-papan nama ini

are these structures,

adalah gedung ini

that it often takes a moment

di mana kita sering memerlukan waktu

to distinguish the modern

untuk membedakan kemodernan

specially constructed taxpayer

terutama pembayar pajak bangunan

from its neighbor:

dari tetangganya

the small commercial building

Gedung komersial kecil

from an earlier century,

dari abad yang lalu

whose upper floors have been sealed,

yang lantai atasnya telah dikunci,

and whose groundfloor space

dan ruangan di lantai bawahnya

now functions as a taxpayer.

kini berfungsi sebagai pembayar pajak.

The few surfaces not covered by signs

Beberapa tempat tidak tertutup oleh papan nama

are often clad in a distinctive, dark

dan sering terbungkus dalam kegelapan khas

green-gray, striated aluminum siding.

dari dinding aluminium hijau-kelabu ini.

Take-out sandwich shops,

Hilangkan toko sandwich

film processing drop-offs,

tempat pencucian film,

peep-shows and necktie stores.

etalase kecil dan toko perhiasan.

Now these provisional structures have,

Bangunan sementara itu kini

in some cases,

dalam beberapa contoh,

remained standing

tetap berdiri

for the better part of a human lifetime.

demi sebagian waktu kehidupan manusia yang lebih baik.

The temporary building

Bangunan sementara

is a triumph of modern industrial organization,

adalah kemenangan organisasi industri modern.

a healthy sublimation

Penyubliman sehat

of the urge to build,

dari dorongan untuk membangun.

and proof that not every

Dan bukti bahwa tidak semua

architectural idea

ide arsitektur

need be set in stone.

harus dibangun.

That's the end.

Sekian.

(Laughter)

(Tepuk tangan)

And the next story is called, "On the Human Lap."

Dan kisah berikutnya berjudul "Di Pangkuan Manusia."

For the ancient Egyptians

Bagi masyarakat Mesir Kuno

the lap was a platform

pangkuan adalah tempat

upon which to place

untuk meletakkan

the earthly possessions of the dead --

kepemilikan duniawi dari orang mati --

30 cubits from foot to knee.

30 hasta dari kaki hingga lutut.

It was not until the 14th century

Namun baru pada abad ke-14

that an Italian painter

seorang pelukis Italia

recognized the lap

mengenali pangkuan ini

as a Grecian temple,

sebagai kuil Yunani

upholstered in flesh and cloth.

berlapis daging dan pakaian.

Over the next 200 years

Dalam 200 tahun berikutnya

we see the infant Christ

kita melihat bayi Kristus

go from a sitting to a standing position

mulai dari duduk hingga berdiri

on the Virgin's lap,

di pangkuan seorang perawan.

and then back again.

Dan kemudian kembali lagi.

Every child recapitulates this ascension,

Setiap anak mengulangi kenaikan ini

straddling one or both legs,

berjingkrak pada satu atau dua kaki,

sitting sideways,

duduk di samping

or leaning against the body.

atau berbaring di tubuhnya.

From there, to the modern ventriloquist's dummy,

Dari situ hingga ke boneka ahli bicara perut modern,

is but a brief moment in history.

hanyalah satu peristiwa dalam sejarah.

You were late for school again this morning.

Anda terlambat ke sekolah pagi ini.

The ventriloquist must first make us believe

Ahli bicara perut itu harus membuat kita percaya

that a small boy is sitting on his lap.

bahwa ada anak kecil duduk di pangkuannya.

The illusion of speech follows incidentally.

Lalu ilusi dari bahasa itu akan mengikuti?

What have you got to say for yourself, Jimmy?

Apa yang ingin kau katakan kepada diri Anda Jimmy

As adults we admire the lap

Sebagai orang dewasa kita mengagumi pangkuan

from a nostalgic distance.

sebagai kenangan masa lalu.

We have fading memories

Kita memiliki kenangan kabur

of that provisional temple,

akan kuil sementara

erected each time an adult sat down.

yang didirikan setiap kali seorang dewasa duduk.

On a crowded bus there was always a lap to sit on.

Di dalam bis yang padat selalu ada pangkuan untuk duduk.

It is children and teenage girls

Kebanyakan anak-anak dan gadis remaja

who are most keenly aware

yang paling sadar

of its architectural beauty.

akan keindahan arsitektur ini.

They understand the structural integrity

Mereka memahami keterpaduan arsitektur

of a deep avuncular lap,

dari pangkuan yang seperti seorang paman ini

as compared to the shaky arrangement

dibandingkan dengan susunan yang rapuh

of a neurotic niece in high heels.

dari keponakan dalam sepatu berhak tinggi.

The relationship between the lap and its owner

Hubungan antara pangkuan dan pemiliknya

is direct and intimate.

langsung dan sangat erat.

I envision a 36-story,

Saya membayangkan gedung bertingkat 36

450-unit residential high-rise --

dengan 450 unit tempat tinggal --

a reason to consider the mental health

alasan mempertimbangkan kesehatan mental

of any architect before granting

dari semua arsitek sebelum memberikan

an important commission.

bayaran yang penting.

The bathrooms and kitchens will,

Kamar mandi dan dapur tentu saja,

of course, have no windows.

tidak akan memiliki jendela.

The lap of luxury

Pangkuan kemewahan

is an architectural construct of childhood,

dalam konstruksi arsitektur di masa anak-anak

which we seek, in vain,

yang selalu kita cari tanpa hasil,

as adults, to employ.

sebagai orang dewasa, untuk memakainya.

That's the end.

Sekian.

(Laughter)

(Tepuk tangan)

The next story is called "The Haverpiece Collection"

Kisah berikutnya adalah "Koleksi Haverpiece"

A nondescript warehouse,

Gedung yang tidak menarik

visible for a moment

yang sekilas terlihat

from the northbound lanes of the Prykushko Expressway,

dari lajur jalan tol Prykushko menuju utara

serves as the temporary resting place

yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara

for the Haverpiece collection

dari koleksi Haverpiece

of European dried fruit.

dari buah kering Eropa.

The profound convolutions

Lilitan yang rumit

on the surface of a dried cherry.

di permukaan cherry yang dikeringkan.

The foreboding sheen of an extra-large date.

Kemilau firasat dari kurma yang sangat besar.

Do you remember wandering as a child

Ingatkah Anda saat Anda kecil

through those dark wooden

berjalan-jalan di galeri gelap

storefront galleries?

dari kayu ini?

Where everything was displayed

Di mana semuanya dipajang

in poorly labeled roach-proof bins.

pada tempat kedap kecoa dengan label buruk ini.

Pears dried in the form

Buah pir dikeringkan menjadi

of genital organs.

berbentuk alat kelamin.

Apricot halves

Aprikot berkurang setengah

like the ears of cherubim.

seperti telinga cherubim.

In 1962 the unsold stock

Pada tahun 1962, barang yang tidak terjual

was purchased by Maurice Haverpiece,

dibeli oleh Maurice Haverpiece,

a wealthy prune juice bottler,

seorang pengaleng jus prem yang kaya

and consolidated to form the core collection.

dan digabungkan membentuk koleksi utama.

As an art form it lies somewhere between

Sebagai bentuk seni, koleksi itu terletak di antara

still-life painting and plumbing.

lukisan yang masih hidup dan perpipaan.

Upon his death in 1967,

Setelah kematiannya di tahun 1967,

a quarter of the items were sold off for compote

seperempat barang ini dijual untuk manisan

to a high-class hotel restaurant.

pada restoran di hotel tingkat tinggi.

(Laughter)

(Tawa)

Unsuspecting guests were served

Tamu yang tidak menaruh curiga disuguhi

stewed turn-of-the-century

rebusan buah ara Turki

Turkish figs for breakfast.

dari pergantian abad lalu.

(Laughter)

(Tawa)

The rest of the collection remains here,

Sisa koleksi yang ada di sini

stored in plain brown paper bags

tersimpan pada plastik coklat ini

until funds can be raised

hingga saya mengumpulkan cukup dana

to build a permanent museum

untuk membangun musium permanen

and study center.

dan pusat belajar.

A shoe made of apricot leather

Sepatu dari kulit aprikot

for the daughter of a czar.

untuk putri tsar.

That's the end. Thank you.

Sekian. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)