What causes dandruff, and how do you get rid of it? - Thomas L. Dawson

Translator: Indiana Salsabila Reviewer: Maria Nainggolan

Here in this abundant forest,

Di hutan lebat ini,

Malassezia is equipped with everything it could ever need.

Malassezia dilengkapi dengan semua hal yang dibutuhkannya.

Feasting constantly, it’s in paradise.

Terus-menerus menjamu diri, ia layaknya di surga.

But wait— what’s this?

Tapi tunggu— apa ini?

In fact, Malassezia is a type of yeast that lives and dines

Nyatanya, Malassezia adalah sebuah jamur yang hidup dan makan

on all of our scalps.

di kulit kepala kita semua.

And in about half of the human population, its activity causes dandruff.

Pada sekitar setengah populasi manusia, aktivitasnya menyebabkan ketombe.

So, why do some people have more dandruff than others?

Jadi, mengapa beberapa orang lebih berketombe daripada yang lain?

And how can it be treated?

Dan bagaimana cara mengatasinya?

We might consider ourselves individuals, but we’re really colonies.

Kita mungkin beranggapan kita individu, tapi sebenarnya kita adalah koloni.

Our skin hosts billions of microbes.

Kulit kita memelihara miliaran mikroba.

Malassezia yeasts make themselves at home on our skin shortly after we’re born.

Jamur Malassezia menempati kulit kita sesaat setelah kita lahir.

Follicles, the tiny cavities that grow hairs all over our body,

Folikel, lubang-lubang kecil tempat tumbuhnya rambut di tubuh kita,

make for especially popular living quarters.

menjadi tempat kediaman yang cukup populer bagi mereka.

Malassezia are fond of these hideouts because they contain glands

Malassezia suka tempat persembunyian ini karena keberadaan kelenjar

that secrete an oil called sebum

yang menyekresi minyak bernama sebum

that’s thought to lubricate and strengthen our hair.

yang diduga melembabkan dan menguatkan rambut kita.

Malassezia evolved to consume our skin’s proteins and oils.

Malassezia berevolusi untuk mengonsumsi protein dan minyak kulit kita.

And because of its many sebum-secreting follicles,

Dan karena banyaknya folikel yang menghasilkan sebum,

our scalp is one of the oiliest places on our body—

kulit kepala kita adalah salah satu lokasi paling berminyak di tubuh kita—

and consequently, one of the yeastiest.

dan karenanya, menjadi salah satu lokasi paling berjamur.

As these fungi feast on our scalp’s oils, dandruff may form.

Saat jamur memakan minyak di kulit kepala, ketombe bisa terbentuk.

This is because sebum is composed of both saturated and unsaturated fatty acids.

Ini karena sebum terbuat dari asam lemak jenuh dan tak jenuh.

Saturated fats neatly pack together.

Lemak jenuh terstruktur ketat dan rapi.

Unsaturated fats, on the other hand,

Sebaliknya, lemak tak jenuh

contain double bonds that create an irregular kink in their structure.

memiliki ikatan rangkap yang menciptakan bentuk struktur tak teratur.

Malassezia eat sebum by secreting an enzyme

Malassezia memakan sebum dengan cara menyekresi enzim

that releases all of the oil’s fatty acids.

yang mengeluarkan semua asam lemak dari minyak ini.

But they only consume the saturated fats, leaving the unsaturated ones behind.

Tapi mereka hanya mengonsumsi lemak jenuh, meninggalkan lemak tak jenuh di kepala.

These irregularly shaped leftovers soak into the skin

Sisa-sisa yang berbentuk tidak teratur ini terserap ke dalam kulit

and pry its barrier open, allowing water to escape.

dan membuka lapisan pelindung kulit, memungkinkan air untuk keluar.

The body detects these breaches and responds defensively,

Tubuh mendeteksi kebocoran ini dan memberi respon pertahanan,

causing the inflammation that gives dandruff it’s itch.

menyebabkan inflamasi yang membuat kulit kepala gatal.

It also makes the skin cells proliferate to repair the damaged barrier.

Ini juga membuat sel kulit berproliferasi untuk memperbaiki lapisan yang rusak.

Usually, our skin’s outer surface, or epidermis,

Biasanya, permukaan kulit terluar kita, atau epidermis,

completely renews itself every two to three weeks,

memperbarui diri setiap dua sampai tiga minggu.

Epidermal cells divide, move outwards, die,

Sel epidermis membelah diri, bergerak ke arah luar, mati,

and form the skin’s tough outer layer,

dan membentuk permukaan terluar kulit yang kuat,

which gradually sheds off in single cells far too small to see.

bertahap rontok dalam bentuk sel tunggal yang terlalu kecil untuk dilihat.

But with dandruff, cells churn out quickly to correct the broken barrier,

Tapi pada ketombe, sel-sel keluar cepat untuk memperbaiki lapisan yang rusak,

meaning they don’t mature and differentiate properly.

yang berarti mereka tidak matang ataupun berdiferensiasi dengan baik.

Instead, they form large, greasy clumps around the hair follicle

Mereka malah jadi gumpalan besar berminyak di sekeliling folikel rambut

that are shed as visible flakes.

yang terkelupas dalam bentuk serpihan yang bisa dilihat.

This is how Malassezia’s voracious appetite

Inilah bagaimana nafsu makan tinggi Malassezia

and our bodies reaction to its by-products lead to dandruff.

dan reaksi tubuh kita terhadapnya berujung pada ketombe.

Currently, the most effective way to get rid of dandruff

Sekarang ini, cara paling efektif untuk mengatasi ketombe

is by using antifungals in things like shampoos,

adalah dengan menggunakan antijamur seperti yang ada di dalam sampo,

applied directly to the scalp, to kill Malassezia.

yang digunakan langsung pada kulit kepala, untuk membunuh Malassezia.

For those who experience dandruff,

Bagi mereka yang berketombe,

it usually comes and goes as sebum secretions vary throughout one's lifetime

biasanya ketombe datang-pergi karena sekresi sebum tidak menentu

due to hormonal changes.

akibat perubahan hormon.

But despite the fact that Malassezia colonize everyone to a similar extent,

Tapi terlepas dari fakta bahwa Malassezia menempati kepala semua orang,

not everyone gets dandruff.

tidak semua orang berketombe.

Some people are more susceptible.

Beberapa orang hanya lebih rentan mengalaminya.

Exactly why is unclear.

Alasan mengapanya tidak jelas.

Do people with dandruff have a certain genetic predisposition?

Apa orang yang berketombe memiliki kecenderungan genetik tertentu?

Is their skin barrier more permeable?

Apa pelindung kulit mereka lebih mudah dilewati?

Scientists are currently investigating if people with dandruff do, in fact,

Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah orang berketombe memang benar

lose more water through their scalps,

kehilangan air lebih dari kulit kepala,

and whether this is what’s leading their skin cells to proliferate.

dan apakah ini yang menyebabkan sel kulit mereka berproliferasi.

Researchers are learning that Malassezia communicate with our immune system

Para peneliti menemukan bahwa Malassezia berkomunikasi dengan sistem imun kita

using small, oily molecules called oxylipins that regulate inflammation.

menggunakan molekul kecil berminyak bernama oxylipin yang mengatur inflamasi.

If they can find a way to inhibit inflammatory oxylipins

Jika mereka bisa menemukan cara memblok oxylipin yang memicu inflamasi

and boost anti-inflammatory ones, they could develop new treatments.

dan mendorong yang mencegah inflamasi, mereka bisa mengembangkan pengobatan baru.

Scientists are also investigating if there’s any benefit to our relationship

Ilmuwan juga menyelidiki ada tidaknya manfaat dari hubungan kita

with Malassezia.

dengan Malassezia.

They hypothesize that dandruff,

Mereka berhipotesis bahwa ketombe,

which can be uncomfortable and embarrassing for us,

yang bisa membuat kita tidak nyaman dan malu,

creates a reliable, oily food source for the yeast.

membuat sumber makanan berminyak yang bisa diandalkan jamur ini.

But dandruff isn’t contagious or a great threat to our health.

Namun, ketombe tidak menular ataupun berbahaya bagi kesehatan kita.

And Malassezia seem to excel at defending their territory, our skin,

Dan Malassezia tampaknya mahir melindungi wilayah mereka, kulit kita,

from other, more harmful microbes like Staphylococcus aureus.

dari mikroba lain yang lebih berbahaya seperti Staphylococcus aureus.

So, while scientists have gotten to the bottom of many mysteries

Jadi, walau ilmuwan telah menggali banyak misteri

surrounding this condition, it must be said:

terkait kondisi ini, harus dikatakan:

dandruff remains a head-scratcher.

ketombe penyebab kita menggaruk kepala.