How to use a semicolon - Emma Bryce

Translator: Larisza Tobing Reviewer: Muhammad Zainur Rifai

It may seem like the semicolon is struggling with an identity crisis.

Mungkin kelihatannya tanda titik koma sedang bermasalah dengan krisis identitas.

It looks like a comma crossed with a period.

Ia terlihat seperti koma yang bersilang dengan titik.

Maybe that's why we toss these punctuation marks around like grammatical confetti.

Mungkin karena itulah kita meletakkan tanda baca ini seperti konfeti gramatikal.

We're confused about how to use them properly.

Kita bingung bagaimana cara menggunakan mereka dengan tepat.

In fact, it's the semicolon's half-half status that makes it useful.

Faktanya, status setengah titik setengah koma yang membuatnya berguna.

It's stronger than a comma, and less final than a period.

Ia lebih kuat dari sebuah koma, dan kurang begitu final dari sebuah titik.

It fills the spaces in between, and for that reason,

Ia mengisi ruang di antara titik dan koma, dan karena alasan itu,

it has some specific and important tasks.

Ia memiliki beberapa tugas yang spesifik dan penting.

For one, it can clarify ideas in a sentence

Pertama, ia bisa menjelaskan gagasan-gagasan dalam sebuah kalimat

that's already festooned with commas.

yang sudah dihiasi oleh tanda koma.

"Semicolons: At first, they may seem frightening,

"Titik koma: Awalnya, mereka kelihatannya menakutkan,

then, they become enlightening,

lalu, mereka memberikan pencerahan,

finally, you'll find yourself falling for these delightful punctuation marks."

akhirnya, kamu menyadari dirimu jatuh hati pada tanda-tanda baca memesona ini."

Even though the commas separate different parts of the sentence,

Meski koma memisahkan bagian- bagian berbeda dari kalimat,

it's easy to lose track of what belongs where.

mudah untuk kehilangan jejak satu bagian dari bagian yang lain.

But then the semicolon edges in to the rescue.

Tapi lalu titik koma datang menyelamatkan.

In list-like sentences, it can exert more force than commas do,

Dalam kalimat seperti daftar, titik koma punya lebih banyak kekuatan daripada koma,

cutting sentences into compartments and grouping items that belong together.

memotong kalimat ke beberapa bagian & mengelompokkan bagian yang sama.

The semicolon breaks things up, but it also builds connections.

Titik koma memecah kalimat, tapi ia juga membangun hubungan.

Another of its tasks is to link together independent clauses.

Tugas lain dari titik koma adalah untuk menggabungkan induk kalimat.

These are sentences that can stand on their own,

Mereka adalah kalimat-kalimat yang bisa berdiri sendiri,

but when connected by semicolons,

tapi saat dihubungkan oleh titik koma,

look and sound better because they're related in some way.

terlihat dan terdengar lebih baik karena berkaitan dalam beberapa hal.

"Semicolons were once a great mystery to me.

"Titik koma dulunya misteri besar bagiku.

I had no idea where to put them."

Aku tidak tahu di mana harus meletakkan mereka."

Technically, there's nothing wrong with that.

Secara teknis, tidak ada yang salah dari contoh tersebut.

These two sentences can stand alone.

Kedua kalimat ini bisa berdiri sendiri.

But imagine they appeared in a long list of other sentences,

Tapi bayangkan jika mereka muncul dalam deretan kalimat-kalimat lainnya,

all of the same length, each separated by periods.

semuanya memiliki panjang yang sama, dipisahkan oleh tanda-tanda titik.

Things would get monotonous very fast.

Bacaan akan menjadi monoton dengan sangat cepat.

In that situation,

Dalam situasi tersebut,

semicolons bring fluidity and variation to writing

titik koma membuat tulisan mudah dibaca dan memberinya variasi

by connecting related clauses.

dengan menghubungkan klausa yang berhubungan.

But as beneficial as they are, semicolons don't belong just anywhere.

Tapi sebagaimana bermanfaatnya mereka, titik koma tidak cocok di beberapa tempat.

There are two main rules that govern their use.

Ada dua aturan utama yang menentukan kegunaan mereka.

Firstly, unless they're being used in lists,

Pertama, kecuali jika mereka digunakan dalam bentuk daftar,

semicolons should only connect clauses that are related in some way.

titik koma hanya bisa menghubungkan klausa yang berkaitan.

You wouldn't use one here, for instance:

Kamu tidak akan memakainya di sini, contohnya:

"Semicolons were once a great mystery to me;

"Titik koma dulunya misteri besar bagiku;

I'd really like a sandwich."

Aku mau sebuah roti isi."

Periods work best here because these are two totally different ideas.

Tanda titik lebih cocok karena mereka dua gagasan yang sangat berbeda.

A semicolon's job is to reunite two independent clauses

Tugas titik koma adalah untuk menyatukan dua induk kalimat

that will benefit from one another's company

yang akan dapat manfaat satu sama lain

because they refer to the same thing.

karena mereka mengacu pada hal yang sama.

Secondly, you'll almost never find a semicolon willingly stationed

Kedua, kamu hampir tidak akan menemukan titik koma dengan rela ditempatkan

before coordinating conjunctions:

sebelum kata penghubung koordinatif:

the words, "and," "but," "for," "nor," "or," "so," and "yet."

kata, "dan," "tapi," "untuk," "maupun," "atau," "jadi," dan "namun."

That's a comma's place, in fact.

Faktanya, itu tugas dari tanda koma.

But a semicolon can replace a conjunction to shorten a sentence

Tapi sebuah titik koma bisa menggantikan penghubung untuk memendekkan kalimat

or to give it some variety.

atau untuk memberi sedikit variasi.

Ultimately, this underappreciated punctuation mark

Akhirnya, tanda baca yang kurang dihargai ini

can give writing clarity, force, and style,

bisa memberikan tulisan kejelasan, kekuatan, dan gaya,

all encompassed in one tiny dot and squiggle

yang semuanya tercakup di dalam satu titik mungil dan garis bengkok

that's just waiting to be put in the right place.

yang hanya menunggu untuk diletakkan di tempat yang tepat.