Does stress cause pimples? - Claudia Aguirre

Translator: tom carter Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Deera Army Pramana Reviewer: Reno Kanti Riananda

She's only a few feet away.

Gadis idamannya sudah dekat sekali.

The closer he gets, the more nervous he becomes,

Semakin ia mendekat, semakin guguplah ia.

the budding zit on his nose growing bigger and bigger until it practically eclipses his face.

Jerawat kecil di hidungnya makin besar hingga menutupi wajahnya.

Gadis itu memandangnya, melihat jerawat besar itu, dan terkikik.

She looks at him hovering nearby, sees the massive zit, and giggles.

Ia pun terkulai lemas, merasa mual.

He slumps away, feeling sick.

Stress can sure make a mess, and it happens to both teens and adults.

Stres memang bisa mengacaukan hidup, baik itu pada remaja maupun orang dewasa.

But how does it happen?

Bagaimana hal itu terjadi?

Let's rewind to before the zit, to before Justin even sees his crush.

Mari tengok sesaat sebelum jerawat timbul, sebelum Justin bertemu si gadis.

Justin terlambat berangkat sekolah.

Already late for school, Justin got to class just in time to hear the teacher say "pop quiz."

Begitu sampai, guru mengumumkan "ulangan mendadak".

He hadn't done his homework the night before, and felt more unprepared

Ia belum mengerjakan PR tadi malam,

dan merasa lebih tidak siap dari pasukan Perang Dunia II yang disergap,

than the ambushed World War II soldiers he was supposed to write about.

yang harus ia tuliskan di kuis.

A sudden rush of panic swept over his body, leaving him with sweaty palms,

Kepanikan seketika itu melanda tubuhnya, sehingga tangannya berkeringat,

a foggy mind and a racing heart.

pikirannya berkabut, dan jantungnya berdetak kencang.

Ia keluar dari kelas dalam kelinglungan,

He stumbled out of class in a daze, and ran straight into his all-time crush, spiking up his stress.

dan seketika berpapasan dengan pujaannya, membuat stresnya melonjak.

Stress is a general biological response to a potential danger.

Stres adalah respons biologi umum terhadap ancaman bahaya.

Pada manusia purba, stres mendorongnya memperjuangkan hidup,

In primitive caveman terms, stress can make you fight for your life,

or run for your life, if, for example, you're confronted by a hungry saber-tooth tiger.

atau kabur menyelamatkan diri,

misalnya, saat bertemu dengan seekor harimau bergigi pedang yang lapar.

Zat kimia khusus yang disebut hormon stres beredar di dalam tubuh,

Special chemicals called stress hormones run through your body,

giving you more oxygen and power to run away from danger

memberimu pasokan oksigen dan energi untuk lari dari bahaya

or to face it and fight for your life,

atau menghadapi dan melawannya untuk bertahan hidup,

sehingga disebut respons "lawan atau lari".

hence the term "fight or flight."

Tetapi, saat kamu tidak melawan atau pun lari,

But when you don't fight, or take flight, you face the plight.

akan terjadi dampak buruk.

When we're taking final exams, sitting in traffic or pondering pollution,

Saat kita menjalani ujian akhir,

berada di kemacetan, atau memikirkan polusi,

kita menginternalisasi stres itu.

we internalize stress.

Semua berawal dari otak.

It all begins in the brain.

The hypothalamus, the master controller of your hormones,

Hipotalamus, pengendali utama hormonmu,

releases something called corticotropin-releasing hormone.

mengeluarkan hormon pemicu kortikotropin.

Hal ini memicu kelenjar pituitari,

This triggers the pituitary gland,

a pea-sized gland found at the base of the brain,

kelenjar sebesar biji ercis yang terletak di dasar otak,

to release adrenocorticotropic hormone

untuk melepaskan hormon adenokortikotropik

yang selanjutnya memicu kelenjar adrenal, yang terdapat di atas ginjal,

which then stimulates the adrenal gland sitting on top of the kidneys

to release cortisol, the major stress hormone.

untuk melepaskan kortisol, hormon stres yang utama.

Zat kimia alami ini sangat membantu ketika kamu harus kabur secepat mungkin,

These natural chemicals are a great help when you need to run away quickly,

or do superhuman feats of courage,

atau pun mengambil langkah yang luar biasa berani,

but when you're simply sitting, these stress hormones collect in the body and affect your overall health.

tetapi saat kamu hanya duduk, hormon stres ini mengumpul di tubuh

dan memengaruhi kesehatan tubuhmu.

Stress hormones increase inflammation in the body,

Hormon stres meningkatkan peradangan di tubuh,

suppress the immune system,

menekan sistem kekebalan,

sehingga membuatmu lebih rentan terhadap infeksi bakteri penyebab jerawat,

which makes you more susceptible to infection by acne-causing bacteria,

and can even increase oil production in the skin.

bahkan bisa meningkatkan produksi minyak di kulitmu.

And this is the perfect storm for forming a pimple.

Faktor-faktor itu sangat mendukung timbulnya jerawat.

Kortisol adalah hormon stres utama

Cortisol is a major stress hormone involved in making skin cells

yang menyebabkan sel-sel kulit mengeluarkan lemak berminyak

churn out oily lipids from special glands called sebaceous glands.

dari kelenjar khusus yang disebut kelenjar sebaseus.

Tetapi, jika produksi minyak atau sebum ini terlalu banyak,

But when there's too much of these oily lipids,

called sebum, they can plug up the swollen, inflamed pores

sebum dapat menyumbat pori-pori yang membengkak dan meradang

and trap the pesky, acne-causing bacteria inside,

sehingga memerangkap bakteri nakal penyebab jerawat di dalamnya,

where they set up house and thrive.

untuk tinggal dan berkembang biak.

Add a dash of inflammatory neuropeptides released by the nervous system when you're --

Ada pula peningkatan neuropeptida inflamatorik

yang dilepaskan oleh sistem saraf saat kamu gugup,

well, nervous -- and angry zits follow.

sehingga jerawat pun makin besar.

To make matters worse, Justin is a boy, meaning he's got more testosterone than girls.

Parahnya lagi, Justin adalah laki-laki,

sehingga testosteronnya lebih tinggi dari perempuan.

Testosterone is another hormone that increases oil production in the skin.

Testosteron adalah hormon lain

yang juga meningkatkan produksi minyak di kulit.

So, his already oily skin, together with a boost in oil and inflammation from stress,

Maka, kulitnya yang telah berminyak,

ditambah peningkatan produksi minyak dan peradangan akibat stres,

is the perfect environment for bacteria

adalah lingkungan sempurna bagi bakteri

to swell, swell, swell up into a major zit.

sehingga makin membengkak menjadi jerawat yang besar

So what could've Justin done to avoid the big pimple?

Bagaimana mencegah jerawat besar itu?

Stressful situations are unavoidable.

Situasi penyebab stres sulit dihindari.

Tetapi, kita dapat mengubah respons kita sehingga kita tidak menjadi stres.

But we can try to change our responses so that we're not so stressed in the end.

And had he been confident in approaching her,

Andaikan Justin percaya diri mendekati gadis itu,

she might not have noticed the pimple, or he might not have had one.

jerawat mungkin saja terabaikan,

atau justru tak akan timbul jerawat.