What "Orwellian" really means - Noah Tavlin

Translator: Putri Hadinata Reviewer: Sabrina Go

If you've watched the news or followed politics

Apabila Anda pernah menonton berita atau mengikuti politik,

chances are you've heard the term Orwellian

kemungkinan Anda pernah mendengar kata “Orwellian”

thrown around in one context or another.

digunakan dalam berbagai konteks.

But have you ever stopped to think about what it really means,

Tapi pernahkan Anda berpikir apa itu sebenarnya “Orwellian”,

or why it's used so often?

atau mengapa ini sering sekali dipakai?

The term was named after British author Eric Blair

Istilah ini diambil dari penulis Inggris Eric Blair

known by his pen name George Orwell.

atau lebih dikenal dengan nama pena, George Orwell.

Because his most famous work, the novel "1984,"

Karena karyanya yang paling terkenal, novel “1984”,

depicts an oppressive society under a totalitarian government,

menggambarkan masyarakat opresif di bawah pemerintahan totalitarian,

"Orwellian" is often used simply to mean authoritarian.

“Orwellian” sering digunakan untuk mendeskripsikan otoritarianisme.

But using the term in this way

Tapi penggunaannya dalam konteks ini,

not only fails to fully convey Orwell's message,

selain tidak dapat menyampaikan pesan Orwell secara menyeluruh

it actually risks doing precisely what he tried to warn against.

penggunaan ini justru beresiko melakukan apa yang Orwell coba untuk peringatkan.

Orwell was indeed opposed to all forms of tyranny,

Orwell terang-terangan menentang segala bentuk dari tirani,

spending much of his life fighting against anti-democratic forces

menggunakan banyak waktunya untuk melawan gerakan anti-demokrasi

of both the left-wing and the right.

baik itu dari sayap kiri maupun kanan.

But he was also deeply concerned with how such ideologies proliferate.

Ia juga sangat khawatir dengan bagaimana ideologi seperti ini berkembang pesat.

And one of his most profound insights

Salah satu persepsinya yang paling dalam

was the importance that language plays in shaping our thoughts and opinions.

adalah mengenai pentingnya bahasa dalam membentuk pikiran dan opini kita.

The government of "1984"'s Oceania controls its people's actions and speech

Sosok pemerintah Oceania di dalam “1984” mengatur aksi dan cara bicara penduduknya

in some ways that are obvious.

melalui cara-cara yang sangat gamblang.

Their every move and word is watched and heard,

Setiap gerakan dan kata-kata diperhatikan dan didengar

and the threat of what happens to those who step out of line

dan ancaman terhadap mereka yang melanggar

is always looming overhead.

selalu terlihat jelas di depan mata.

Other forms of control are not so obvious.

Bentuk-bentuk kontrol yang lain tidak segamblang itu.

The population is inundated with a constant barrage of propaganda

Masyarakat dibanjiri dengan propaganda

made up of historical facts and statistics manufactured in the Ministry of Truth.

fakta-fakta dan statistik sejarah

yang dimanipulasi oleh Kementerian Kebenaran.

The Ministry of Peace is the military.

Kementerian Perdamaian adalah militer.

Labor camps are called "Joycamps."

Kamp kerja paksa dipanggil joycamp (kamp sukacita) .

Political prisoners are detained and tortured in the Ministry of Love.

Tahanan politik ditangkap dan disiksa di dalam Kementerian Cinta Kasih.

This deliberate irony is an example of doublespeak,

Ironi yang gamblang ini adalah contoh dari doublespeak,

when words are used not to convey meaning but to undermine it,

ketika kata yang dimaksud bukanlah arti sebenarnya malah sengaja menutupinya,

merusak arti sebenarnya dari kata yang digunakan.

corrupting the very ideas they refer to.

The regime's control of language goes even further,

Rezim memiliki kontrol mendalam terhadap penggunaan bahasa,

eliminating words from the English language

menghilangkan kata-kata dari bahasa Inggris

to create the official dialect of Newspeak,

untuk menciptakan dialek resmi Newspeak,

a crudely limited collection of acronyms and simple concrete nouns

sebuah kumpulan akronim dan kata benda yang sangat sederhana

lacking any words complex enough to encourage nuanced or critical thought.

kekurangan kosa kata yang cukup untuk mendukung pemikiran kritis dan mendalam.

This has an effect on the psyche Orwell calls, "Doublethink,"

Hal ini mempengaruhi kondisi pikiran yang disebut Orwell ”Doublethink,”

a hypnotic state of cognitive dissonance

sebuah kondisi hipnotik konflik mental

in which one is compelled to disregard their own perception

yang mana seseorang dipaksa untuk mengabaikan persepsi mereka sendiri

in place of the officially dictated version of events,

untuk penjelasan buatan versi resmi

leaving the individual completely dependent

menyebabkan mereka bergantung sepenuhnya

on the State's definition of reality itself.

terhadap penjelasan dari pemerintah untuk kenyataan yang ada.

The result is a world

Hasilnya adalah dunia

in which even the privacy of one's own thought process is violated,

di mana privasi dari pikiran seseorang bahkan dilanggar,

where one may be found guilty of thoughtcrime by talking in their sleep,

seseorang dapat dinyatakan bersalah atas kejahatan pikiran dengan mengigau,

and keeping a diary or having a love affair

dan menulis buku harian atau memiliki hubungan asmara

equals a subversive act of rebellion.

dianggap sama dengan merencanakan pemberontakan.

This might sound like something that can only happen in totalitarian regimes,

Ini mungkin terdengar seperti hal yang hanya dapat terjadi di rezim totalitarian.

but Orwell was warning us about the potential for this occurring

tapi Orwell juga memperingatkan kita bahwa ini juga berpotensi terjadi

even in democratic societies.

bahkan di masyarakan demokratis.

And this is why "authoritarian" alone does not "Orwellian" make.

Dan inilah mengapa “otoritarian” tidak serta merta menjadikannya “Orwellian”.

In his essay, "Politics and the English Language,"

Dalam esai, “Politik dan Bahasa Inggris,”

he described techniques like using pretentious words to project authority,

ia menjelaskan teknik seperti penggunaan kata-kata sulit untuk menunjukkan otoritas

or making atrocities sound acceptable by burying them in euphemisms

atau membuat kekejaman dapat diterima dengan menyembunyikannya dalam eufemisme

and convoluted sentence structures.

dan struktur kalimat yang berbelit.

But even more mundane abuses of language can affect the way we think about things.

Dewasa ini, banyak penyelewengan bahasa yang dapat mempengaruhi cara pikir kita.

The words you see and hear in everyday advertising

Kata-kata yang Anda lihat dan dengar setiap hari di dalam iklan

have been crafted to appeal to you and affect your behavior,

telah dibuat sedemikian rupa untuk menarik dan mempengaruhi Anda,

as have the soundbites and talking points of political campaigns

seperti klip-klip video pendek dari kampanye politik

which rarely present the most nuanced perspective on the issues.

yang jarang kali mampu menunjukkan pandangan mendalam dari isu tersebut.

And the way that we use ready-made phrases and responses gleaned from media reports

Dan bagaimana kita menggunakan kata-kata atau jawaban dari berita

or copied from the Internet

atau yang sudah kita copy dari internet

makes it easy to get away with not thinking too deeply

membuat kita tidak memikirkan kata-kata kita dengan terlalu dalam

or questioning your assumptions.

atau mempertanyakan asumsi kita.

So the next time you hear someone use the word Orwellian,

Jika setelah ini Anda mendengar kata Orwellian,

pay close attention.

perhatikan dengan baik.

If they're talking about the deceptive and manipulative use of language,

Jika mereka berbicara soal bahasa yang menipu dan manipulatif,

they're on the right track.

mereka menggunakannya dengan benar.

If they're talking about mass surveillance and intrusive government,

Jika digunakan untuk pengawasan massal dan pemerintahan intrusif,

they're describing something authoritarian but not necessarily Orwellian.

mereka berbicara tentang otoritarianisme tapi belum tentu itu adalah Orwellian.

And if they use it as an all-purpose word for any ideas they dislike,

Dan jika menggunakan itu sebagai kata serbaguna untuk ide yang tidak disukai,

it's possible their statements are more Orwellian

mungkin perkataan mereka itu malah lebih Orwellian

than whatever it is they're criticizing.

dibanding apa pun itu yang mereka kritik.

Words have the power to shape thought.

Kata-kata mampu membentuk pikiran.

Language is the currency of politics,

Bahasa adalah mata uang dari politik,

forming the basis of society from the most common, everyday interactions

membentuk dasar masyarakat dari interaksi sehari-hari

to the highest ideals.

hingga ke ideal tertinggi.

Orwell urged us to protect our language

Orwell mengajak kita untuk melindungi bahasa kita

because ultimately our ability to think and communicate clearly

karena akhirnya kemampuan kita untuk berpikir dan berkomunikasi dengan jelas

is what stands between us and a world where war is peace

adalah apa yang memisahkan kita dengan dunia yang menganggap perang sebagai damai

and freedom is slavery.

dan kebebasan sebagai perbudakan.