Vampires: Folklore, fantasy and fact - Michael Molina

Translator: Dewi Barnas Reviewer: Ade Indarta

Good evening!

Selamat malam!

What's the matter?

Ada apa?

Are you afraid of vampires?

Apa kamu takut dengan vampir?

He he, no need to worry,

Hehe, tidak usah khawatir,

I'm not staying for dinner.

aku tidak akan ikut makan malam.

(Laughter)

Hahaha. Aku datang untuk menunjukkan kepada kalian

I'm here to guide you through a brief history of vampires,

sejarah singkat vampir,

illustrating how our image has changed

dan bagaimana penggambaran tentang kami berubah

from a shambling corpse

dari mayat berjalan

to the dapper gentleman you see before you.

menjadi pria necis yang kamu lihat sekarang.

Vampires are nearly as old as you humans.

Vampir sudah ada selama manusia ada.

Stories about us, revenants,

Kisah tentang kami, keberadaan kami,

ada di berbagai kebudayaan hingga

appear in cultures extending as far back as prehistoric times.

jauh ke masa pra-sejarah.

But we weren't called vampires back then

Tapi ketika itu kami tidak disebut vampir

and most of us did not look the way we imagine vampires today.

dan kebanyakan dari kami tidak tampak

sebagaimana kita membayangkan vampir sekarang,

Ha, far from it!

jauh dari itu!

For example, the Mesopotamian Lamashtu

Misalnya, orang Lamashtu di kebudayaan Mesopotamia

was a creature with the head of a lion and the body of the donkey,

menggambarkan makhluk dengan kepala singa

dan tubuh kedelai,

and the ancient Greek striges

dan orang Striges di kebudayaan Yunani

were simply described as bloodthirsty birds.

menggambarkan kami sebagai burung yang haus darah.

Others were even stranger.

Gambaran lainnya bahkan lebih aneh lagi.

The Philippine manananggal would sever her upper torso

Manananggal yang dikenal di Filipina memutus tubuh bagian atasnya

and sprout huge, bat-like wings to fly.

dan mengeluarkan sayap besar seperti kelelawar untuk terbang.

The Malaysian penanggalan was a flying female head

Penanggalan di Malaysia digambarkan sebagai kepala perempuan yang terbang

with dangling entrails.

dengan usus yang tergantung.

(Laughter)

Hehehehe.

And the Australian Yara-ma-yha-who

Lalu Yara-ma-yahu di Australia

was a little red guy with a big head,

digambarkan sebagai pria kecil merah dengan kepala besar,

a large mouth,

mulut besar,

and bloodsuckers on his hands and feet.

dan penghisap darah di tangan dan kakinya.

Oh, and let's not forget the Caribbean's soucouyant,

Oh, dan jangan lupakan juga Sukuyan yang dikenal orang Karibia,

the West African obayifo,

Obayifo di Afrika Barat,

and the Mexican Tlahuelpuchi.

dan Tlahuelpuchi di Meksiko.

(Laughter)

Memukau, bukan?

Charming, aren't they?

Though they may look vastly different,

Meski mereka terlihat begitu berbeda,

all of these beings have one common characteristic:

semuanya memiliki satu kesamaan karakteristik:

They sustain themselves by consuming the life force of a living creature.

Mereka mempertahankan diri dengan mengkonsumsi

daya hidup makhluk hidup.

This shared trait is what defines a vampire --

Kesamaan sifat inilah yang menjadikan mereka vampir --

all the other attributes change with the tides.

meski atribut lainnya berubah

So, how do we arrive

Jadi, bagaimana kita bisa sampai pada

at the reanimated fellow you see before you?

karakter animasi yang kamu lihat sekarang?

Our modern ideal emerges in 18th-century Eastern Europe.

Tampilan vampir modern yang kita kenal sekarang

bermula di Eropa Timur pada abad ke-18.

With the dramatic increase of vampire superstitions,

Dengan meningkatnya berbagai takhayul dramatis tentang vampir,

stories of bloodsucking, shadowy creatures

kisah-kisah makhluk penghisap darah yang bersembunyi di balik bayangan

become nightly bedside terrors.

menjadi cerita penghantar tidur yang menakutkan.

And popular folklore,

Dan kisah populer

like the moroi among the Romani people

seperti cerita moroi yang dikenal orang gipsi

and the lugat in Albania,

dan lugat di Albania,

provide the most common vampire traits known today,

memberikan kita sifat vampir yang umum diketahui sekarang ini,

such as vampires being undead

seperti bahwasanya vampir itu tidak bisa mati

and nocturnal and shape-shifting.

dan aktif di malam hari

dan bisa berubah wujud.

You see, Eastern Europe in the 18th century

Kamu tahu, Eropa Timur di abad ke-18

was a pretty grim place

adalah tempat yang cukup gelap dan menyeramkan

with many deaths occurring from unknown diseases and plagues.

dengan tingkat kematian yang tinggi

dari penyakit dan wabah tak dikenal.

Without medical explanations, people searched for supernatural causes

Tanpa penjelasan medis,

orang-orang mencari asal muasal yang sifatnya supernatural

and found what looked like evidence in the corpses of the victims.

dan menemukan sesuatu yang tampak seperti bukti

pada tubuh mayat korban yang terjangkit.

When villagers dug up bodies

Ketika warga desa menggali tubuh mereka

to discern the cause of the mysterious deaths,

untuk mencari tahu penyebab kematian yang misterius ini,

they would often find the cadavers

mereka seringkali menemukan bahwa tubuh mayat

looking very much alive --

yang tampak cukup hidup --

longer hair and fingernails,

dengan rambut dan kuku yang lebih panjang,

bloated bellies,

perut gendut,

and blood at the corners of mouths.

dan darah di sudut-sudut mulut mereka.

(Laughter)

Hehe, tentu saja, orang-orang ini tidak benar-benar mati.

Clearly, these people were not really dead.

Heh, they were vampires!

Ha! Mereka adalah vampir!

And they had been leaving their graves

Dan mereka telah meninggalkan kuburan mereka

to feast on the living.

untuk memangsa makhluk hidup.

(Grunt)

The terrified villagers would quickly enact

Para penduduk desa yang ketakutan akan cepat-cepat

a ritual to kill the undead.

melakukan ritual untuk membunuh vampir yang tidak mati itu.

The practices varied across the region,

Caranya berbeda-beda di berbagai daerah,

but usually included beheadings,

tapi biasanya dengan pemenggalan,

burnings, and staking the body to the coffin

pembakaran,

dan dengan memalu tubuh mayat ke peti mati

to prevent it from getting up.

untuk mencegahnya bangun lagi.

(Laughter)

Grizzly stuff!

Seram yah!

But what the villagers interpreted as unholy reanimation

Tapi apa yang dianggap penduduk desa kebangkitan kembali yang tidak suci

were actually normal symptoms of death.

sebenarnya adalah gejala-gejala kematian yang biasa.

When a body decomposes, the skin dehydrates,

Ketika tubuh manusia membusuk,

kulit menjadi kering,

causing the hair and fingernails to extend.

menyebabkan rambut dan kuku memanjang.

Bacteria in the stomach creates gases

Bakteri yang ada di perut membentuk gas

that fill the belly,

yang memenuhi perut,

which force out blood and matter through the mouth.

sehingga memaksa darah dan materi lainnya keluar dari mulut.

Unfortunately, this science was not yet known,

Sayangnya, ilmu pengetahuan ini belum lagi diketahui ketika itu,

so the villagers kept digging.

jadi para penduduk desa terus saja menggali.

In fact, so many bodies were dug up

Bahkan, begitu banyak mayat yang digali kembali

that the Empress of Austria

sampai-sampai Ratu Kerajaan Austria mengirim

sent her physician around to disprove the vampire stories,

dokternya untuk membuktikan kisah-kisah vampir itu tidak benar,

and she even established a law prohibiting grave tampering.

Ia bahkan membuat undang-undang

melarang perusakan makam.

Still, even after the vampire hunts had died down,

Namun tetap saja, meski setelah perburuan vampir tidak lagi dilakukan,

the stories of legends survived in local superstition.

kisah-kisah legendanya tetap dipercayai

sebagai takhayul setempat.

This led to works of literature, such as Polidori's "The Vampyre,"

Ini menginspirasi lahirnya berbagai karya sastra

seperti "The Vampyre" oleh Pollidori,

the Gothic novel "Carmilla,"

novel "Carmilla" yang bernuansa gotik,

and, most famously, Bram Stoker's "Dracula."

dan yang paling terkenal, "Dracula" oleh Bram Stoker.

Although Stoker incorporated historical material,

Meskipun Stoker memasukkan materi sejarah,

like Elizabeth Báthory's virgin blood baths

seperti pemandian darah perawan oleh Elizabeth Bathory

and the brutal executions of Vlad Dracul,

dan eksekusi Vlad Dracul yang mengenaskan,

it was these local myths

adalah mitos-mitos setempat ini

that inspired the main elements of his story:

yang menginspirasi elemen utama kisahnya:

the Transylvanian setting,

cerita yang berlatar belakang di Translylvania,

using garlic to defend oneself,

menggunakan bawang putih untuk mempertahankan diri,

and the staking of the heart.

dan menusuk jantung.

While these attributes are certainly familiar to us,

Sementara sifat-sifat ini sudah sering kita dengar,

elements he invented himself have also lasted over the years:

elemen yang diciptakannya sendiri

juga bertahan selama bertahun-tahun:

fear of crucifixes,

ketakutan akan disalib,

weakness in sunlight,

kelemahan akan sinar matahari,

and the vampire's inability to see their reflection.

dan ketidakmampuan vampir untuk

melihat bayangan mereka di kaca.

By inventing new traits,

Dengan menciptakan sifat-sifat baru,

Stoker perfectly enacted the age-old tradition

Stoker membangkitkan tradisi yang sudah bertahan lama dengan sempurna

of elaborating upon and expanding the myth of vampires.

dengan menjelaskan

dan menyebarluaskan mitos tentang vampir.

As we saw, maybe you met my relatives,

Sebagaimana kita lihat,

mungkin kamu sudah bertemu salah satu kerabatku,

a huge of variety of creatures stalked the night before Dracula,

berbagai macam makhluk yang mengintai malam hari

sebelum Drakula ada,

and many more will continue to creep through our nightmares.

dan akan banyak lagi yang akan terus

merayap di dalam mimpi burukmu.

Yet, so long as they subsist off a living being's life force,

Tapi, selama mereka hidup dari

mengambil daya hidup makhluk hidup,

they are part of my tribe.

mereka adalah bagian dari keluarga besarku.

Even sparkling vampires can be included.

Bahkan vampir yang berkilau juga termasuk.

After all, it's the continued storytelling and reimagining of the vampire legend

Bagaimana pun juga, kisah yang terus diceritakan secara turun-temurun

dan imajinasi kita atas legenda vampir

that allows us to truly live

yang mengizinkan kami untuk

forever.

benar-benar hidup selamanya.

(Ominous laughter)

Ahahahahahaha!