Are we running out of clean water? - Balsher Singh Sidhu

Translator: Zahra Wijaya Reviewer: Sarmoko Sarmoko

From space, our planet appears to be more ocean than Earth.

Dari luar angkasa, planet kita terlihat lebih seperti lautan daripada Bumi.

But despite the water covering 71% of the planet’s surface,

Meskipun air menyelimuti 71% dari permukaan Bumi,

more than half the world’s population endures extreme water scarcity

lebih dari setengah populasi Bumi menanggung derita kekurangan air

for at least one month a year.

setidaknya satu bulan per tahun.

And current estimates predict that by 2040,

Dan perkiraan sekarang meramalkan bahwa pada 2040,

up to 20 more countries could be experiencing water shortages.

lebih dari 20 negara bisa mengalami kekurangan air.

Taken together, these bleak statistics raise a startling question:

Kesimpulannya, statistika suram ini memicu pertanyaan mengherankan:

are we running out of clean water?

akankah kita kehabisan air bersih?

Well yes, and no.

Jawabannya iya, dan tidak.

At a planetary scale, Earth can’t run out of freshwater thanks to the water cycle,

Pada skala planet, Bumi tidak akan kehabisan air tawar berkat siklus air,

a system that continuously produces and recycles water,

sistem yang menghasilkan dan mendaur ulang air secara terus-menerus,

morphing it from vapour, to liquid, to ice as it circulates around the globe.

mengubahnya dari uap, ke cair, ke es, saat air beredar di seluruh dunia.

So this isn’t really a question of how much water there is,

Jadi pertanyaannya bukan seberapa banyak air yang ada,

but of how much of it is accessible to us.

namun seberapa banyak yang dapat kita akses.

97% of earth’s liquid is saltwater,

97% dari perairan di Bumi adalah air asin,

too loaded with minerals for humans to drink or use in agriculture.

terlalu banyak mineral untuk diminum atau digunakan untuk pertanian.

Of the remaining 3% of potentially usable freshwater,

Sisa 3%-nya yaitu air tawar yang bisa digunakan,

more than two-thirds is frozen in ice caps and glaciers.

lebih dari dua pertiganya beku dalam lapisan es dan gletser.

That leaves less than 1% available for sustaining all life on Earth,

Itu menyisakan 1% air untuk semua kehidupan di Bumi,

spread across our planet in rivers, lakes,

tersebar di seluruh Bumi dalam sungai, danau,

underground aquifers, ground ice and permafrost.

akuifer bawah tanah, es darat, dan ibun abadi.

It’s these sources of water that are being rapidly depleted by humans,

Sumber air ini dihabiskan dengan cepat oleh manusia,

but slowly replenished by rain and snowfall.

tetapi diisi lagi secara perlahan oleh hujan dan salju.

And this limited supply isn’t distributed evenly around the globe.

Dan persediaan terbatas ini tidak disalurkan merata di dunia.

Diverse climates and geography provide some regions

Iklim dan geografi beragam membuat beberapa wilayah

with more rainfall and natural water sources, while other areas have geographic features

lebih banyak hujan dan sumber air alami, sementara daerah lain memiliki geografis

that make transporting water much more difficult.

yang membuat pengangkutan air jauh lebih susah.

And supplying the infrastructure and energy it would take

Dan menyediakan prasarana serta energi yang akan dibutuhkan

to move water across these regions is extremely expensive.

untuk mengangkut air dalam wilayah ini tentunya sangat mahal.

In many of these water-poor areas, as well as some with greater access to water,

Dalam kebanyakan wilayah miskin air ini, serta wilayah kaya air,

humanity is guzzling up the local water supply faster than it can be replenished.

manusia menggunakan persediaan air lokal lebih cepat daripada yang diisi ulang.

And when more quickly renewed sources can’t meet the demand,

Dan saat sumber air ini tidak bisa memenuhi permintaan,

we start pumping it out of our finite underground reserves.

kita mulai memompanya dari sumber air bawah tanah yang terbatas.

Of Earth’s 37 major underground reservoirs, 21 are on track to be irreversibly emptied.

Dari 37 reservoir bawah tanah di Bumi, 21-nya bakal dihabiskan secara permanen.

So while it’s true that our planet isn’t actually losing water,

Jadi sementara planet kita tidak kehilangan air,

we are depleting the water sources we rely on at an unsustainable pace.

kita menghabiskan sumber air yang kita andalkan pada laju tak berkelanjutan.

This might seem surprising –

Ini mungkin mengejutkan --

after all, on average, people only drink about two liters of water a day.

lagipula, rata-rata, orang hanya minum sekitar dua liter air dalam sehari.

But water plays a hidden role in our daily lives, and in that same 24 hours,

Tetapi air memainkan peran tersembunyi di kehidupan kita, dan dalam 24 jam itu,

most people will actually consume an estimated 3000 liters of water.

kebanyakan orang sebenarnya mengonsumsi sekitar 3000 liter air.

In fact, household water – which we use to drink, cook, and clean –

Air rumah tangga - yang kita pakai untuk minum, masak, dan kebersihan -

accounts for only 3.6% of humanity’s water consumption.

menyumbang hanya 3,6% dari penggunaan air manusia.

Another 4.4% goes to the wide range of factories

Sekitar 4,4% digunakan pabrik-pabrik

which make the products we buy each day.

pembuat produk-produk yang kita beli setiap hari.

But the remaining 92% of our water consumption is all spent on a single industry:

Tetapi 92% dari sisanya digunakan oleh satu industri:

agriculture.

pertanian.

Our farms drain the equivalent of 3.3 billion

Pertanian menghabiskan setara 3,3 miliar

Olympic-sized swimming pools every year,

kolam renang Olimpiade setiap tahun,

all of it swallowed up by crops and livestock

semuanya digunakan oleh tanaman dan ternak

to feed Earth’s growing population.

untuk memberi makan bagi populasi Bumi yang terus tumbuh.

Agriculture currently covers 37% of Earth’s land area,

Pertanian saat ini menggunakan 37% dari daratan Bumi,

posing the biggest threat to our regional water supplies.

menjadi ancaman terbesar bagi persediaan air lokal.

And yet, it’s also a necessity.

Namun, pertanian adalah kebutuhan dasar.

So how do we limit agriculture’s thirst while still feeding those who rely on it?

Bagaimana kita membatasi air pertanian sambil tetap memenuhi kebutuhan kita?

Farmers are already finding ingenious ways to reduce their impact,

Petani sudah menemukan cara cerdas untuk mengurangi dampaknya,

like using special irrigation techniques to grow “more crop per drop”,

seperti menggunakan teknik irigasi khusus untuk menumbuhkan lebih banyak,

and breeding new crops that are less thirsty.

dan membiakkan tanaman yang tidak perlu banyak air.

Other industries are following suit,

Industri lain pun mengikutinya,

adopting production processes that reuse and recycle water.

menggunakan proses pembuatan yang menggunakan dan mendaur ulang air.

On a personal level, reducing food waste is the first step to reducing water use,

Jika kamu mengurangi sampah makanan, itu langkah pertama menurunkan penggunaan air

since one-third of the food that leaves farms is currently wasted or thrown away.

karena sepertiga makanan yang diambil dari lahan terbuang sia-sia.

You might also want to consider eating less water-intensive foods

Kamu mungkin ingin mempertimbangakn makanan yang tidak perlu banyak air,

like shelled nuts and red meat.

seperti kacang yang terkupas atau daging merah.

Adopting a vegetarian lifestyle could reduce

Pola hidup vegetarian bisa mengurangi

up to one third of your water footprint.

hingga sepertiga dari penggunaan air.

Our planet may never run out of water,

Planet kita mungkin tidak akan kehabisan air,

but it doesn’t have to for individuals to go thirsty.

tetapi tidak harus kehabisan untuk orang kehausan.

Solving this local problem requires a global solution,

Menyelesaikan masalah lokal ini memerlukan penyelesaian global,

and small day-to-day decisions can affect reservoirs around the world.

dan keputusan sehari-hari dapat berdampak pada reservoir di seluruh dunia.