How Mendel's pea plants helped us understand genetics - Hortensia Jiménez Díaz

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Made Pramana

These days scientists know

Saat ini ilmuwan telah memahami

how you inherit characteristics from your parents.

cara Anda mewarisi sifat dari orang tua Anda.

They're able to calculate probabilities of having a specific trait

Mereka dapat menghitung kemungkinan mewarisi sifat tertentu

or getting a genetic disease

atau mewarisi penyakit genetik

berdasarkan informasi dari orang tua dan riwayat keluarga.

according to the information from the parents and the family history.

Tapi bagaimana caranya?

But how is this possible?

To understand how traits pass from one living being to its descendants,

Untuk memahami pewarisan sifat pada makhluk hidup ke keturunannya,

we need to go back in time to the 19th century

kita perlu kembali menuju abad ke-19

and a man named Gregor Mendel.

untuk menemui Gregor Mendel.

Mendel was an Austrian monk and biologist

Mendel adalah pendeta dan ahli biologi Austria

who loved to work with plants.

yang gemar bercocok tanam.

By breeding the pea plants he was growing in the monastery's garden,

Dengan menyilangkan tanaman ercis yang ia tanam di kebun biara,

he discovered the principles that rule heredity.

ia menemukan prinsip-prinsip hereditas.

Contoh yang paling klasik adalah,

In one of most classic examples,

Mendel combined a purebred yellow-seeded plant

Mendel menyilangkan ercis biji kuning galur murni

with a purebred green-seeded plant,

dengan ercis biji hijau galur murni,

and he got only yellow seeds.

dan ia hanya mendapat biji kuning.

He called the yellow-colored trait the dominant one,

Warna kuning dianggap sebagai sifat dominan,

because it was expressed in all the new seeds.

karena muncul pada seluruh biji baru.

Lalu ia membiarkan ercis biji kuning hibrida berbiak sendiri.

Then he let the new yellow-seeded hybrid plants self-fertilize.

And in this second generation, he got both yellow and green seeds,

Pada generasi kedua, dihasilkan biji berwarna kuning dan hijau,

which meant the green trait had been hidden by the dominant yellow.

yang berarti sifat hijau telah tertutupi warna kuning yang dominan.

He called this hidden trait the recessive trait.

Sifat tersembunyi ini disebut sifat resesif.

Mendel menyimpulkan bahwa

From those results, Mendel inferred

that each trait depends on a pair of factors,

tiap sifat diatur oleh sepasang faktor,

one of them coming from the mother

satu faktor didapatkan dari ibu

and the other from the father.

dan satu faktor dari ayah.

Kini kita menyebut faktor itu sebagai alel

Now we know that these factors are called alleles

and represent the different variations of a gene.

dan melambangkan berbagai variasi gen.

Depending on which type of allele Mendel found in each seed,

Bergantung pada tipe alel yang ditemukan pada tiap biji,

we can have what we call a homozygous pea, where both alleles are identical,

ada yang disebut sebagai ercis homozigot, jika kedua alelnya identik,

ada pula ercis heterozigot,

and what we call a heterozygous pea,

jika dua alel tersebut berbeda.

when the two alleles are different.

This combination of alleles is known as genotype

Kombinasi alel ini disebut sebagai genotipe

and its result, being yellow or green,

dan hasilnya, yaitu kuning atau hijau,

is called phenotype.

disebut fenotip.

Untuk menggambarkan dengan jelas cara alel dibagikan ke keturunannya,

To clearly visualize how alleles are distributed amongst descendants,

we can a diagram called the Punnett square.

kita bisa membuat diagram Punnett.

You place the different alleles on both axes

Letakkan alel-alel pada kedua sumbunya

and then figure out the possible combinations.

lalu pasangkan kemungkinan kombinasinya.

Let's look at Mendel's peas, for example.

Coba kita terapkan pada ercis Mendel.

Let's write the dominant yellow allele as an uppercase "Y"

Alel kuning yang dominan kita tulis dalam huruf kapital “Y”

and the recessive green allele as a lowercase "y."

dan alel hijau resesif memakai huruf kecil “y”.

The uppercase Y always overpowers his lowercase friend,

Y kapital selalu mengalahkan temannya, y kecil,

sehingga anakan berwarna hijau

so the only time you get green babies

is if you have lowercase Y's.

hanya akan terjadi jika punya dua y kecil.

Pada generasi pertama, induk ercis kuning homozigot

In Mendel's first generation, the yellow homozygous pea mom

akan memberikan satu alel kuning dominan ke tiap anak,

will give each pea kid a yellow-dominant allele,

and the green homozygous pea dad will give a green-recessive allele.

dan induk ercis hijau homozigot memberi satu alel hijau resesif,

So all the pea kids will be yellow heterozygous.

sehingga semua anaknya kuning heterozigot.

Then, in the second generation,

Lalu, di generasi kedua,

saat dua ercis heterozigot disilangkan,

where the two heterozygous kids marry,

anaknya bisa memiliki tiga kemungkinan genotipe,

their babies could have any of the three possible genotypes,

tetapi hanya dua kemungkinan fenotipe

showing the two possible phenotypes

in a three-to-one proportion.

dalam perbandingan 3:1.

But even peas have a lot of characteristics.

Tetapi, ercis sekalipun punya beragam sifat.

For example, besides being yellow or green,

Misalnya, selain kuning atau hijau,

peas may be round or wrinkled.

biji ercis bisa bulat atau keriput.

So we could have all these possible combinations:

Kemungkinan kombinasinya jadi begini:

round yellow peas, round green peas,

bulat kuning, bulat hijau,

wrinkled yellow peas, wrinkled green peas.

keriput kuning, keriput hijau.

To calculate the proportions for each genotype and phenotype,

Untuk menghitung perbandingan genotipe dan fenotipenya,

we can use a Punnett square too.

bisa juga dipakai diagram Punnett.

Pastinya akan jadi sedikit lebih rumit.

Of course, this will make it a little more complex.

And lots of things are more complicated than peas,

Dan masih banyak lagi yang lebih rumit dari ercis,

like, say, people.

misalnya, manusia.

These days, scientists know a lot more about genetics and heredity.

Kini, ilmuwan semakin tahu tentang genetika dan hereditas.

Dan masih ada banyak cara lagi penurunan sifat genetik.

And there are many other ways in which some characteristics are inherited.

Tetapi, semua berawal dari Mendel dan ercisnya.

But, it all started with Mendel and his peas.