What is the tragedy of the commons? - Nicholas Amendolare

Translator: jennifer dwicahyani Reviewer: Ade Indarta

Imagine as a thought experiment that you live in a small village

Bayangkan ada sebuah eksperimen ketika kamu tinggal di sebuah desa kecil

and depend on the local fish pond for food.

dan bergantung pada kolam ikan lokal untuk mendapatkan makanan.

You share the pond with three other villagers.

Kamu berbagi kolam itu dengan tiga orang lain.

The pond starts off with a dozen fish, and the fish reproduce.

Pertama-tama, kolam itu dipenuhi dua belas ikan dan mereka bereproduksi.

For every two fish, there will be one baby added each night.

Untuk setiap dua ikan, akan ada satu bayi terlahir setiap malam.

So, in order to maximize your supply of food,

Jadi, untuk memaksimalkan suplai makananmu,

how many fish should you catch each day?

berapa banyak ikan yang bisa kamu ambil setiap harinya?

Take a moment to think about it.

Renungkan pertanyaan ini sejenak.

Assume baby fish grow to full size immediately

Kita asumsikan ikan kecil langsung tumbuh menjadi dewasa

and that the pond begins at full capacity,

dan pertama-tama kolam ini penuh oleh ikan,

and ignore factors like the sex of the fish you catch.

dan abaikan faktor seperti jenis kelamin ikan yang kamu tangkap.

The answer? One, and it's not just you.

Jawabannya? Satu, dan bukan cuma kamu.

The best way to maximize every villager's food supply

Jalan terbaik untuk memaksimalkan setiap suplai makanan warga

is for each fisherman to take just one fish each day.

adalah setiap nelayan hanya bisa menangkap satu ikan per hari.

Here's how the math works.

Begini cara menghitungnya.

If each villager takes one fish, there will be eight fish left over night.

Jika setiap orang mengambil satu ikan, maka akan ada delapan ikan tersisa.

Each pair of fish produces one baby,

Setiap pasang ikan menghasilkan satu ikan kecil,

and the next day, the pond will be fully restocked with twelve fish.

dan besoknya, kolam akan kembali dipenuhi oleh dua belas ikan.

If anyone takes more than one, the number of reproductive pairs drops,

Jika setiap orang mengambil lebih dari satu, makan jumlah pasangan akan menurun,

and the population won't be able to bounce back.

dan jumlah ikan tidak akan kembali seperti semula.

Eventually, the fish in the lake will be gone,

Lama-lama, semua ikan di kolam akan menghilang,

leaving all four villagers to starve.

meninggalkan empat warga tersebut kelaparan.

This fish pond is just one example of a classic problem

Kolam ikan ini adalah satu contoh dari masalah klasik

called the tragedy of the commons.

yang disebut dengan Tragedi Kepemilikan Bersama.

The phenomenon was first described in a pamphlet

Fenomena ini pertama dijelaskan dalam sebuah pamflet

by economist William Forster Lloyd in 1833

ciptaan ahli ekonomi William Forster Lloyd pada tahun 1883

in a discussion of the overgrazing of cattle

dalam diskusi tentang terlalu banyaknya sapi beternak

on village common areas.

di tempat-tempat umum di desa.

More than 100 years later, ecologist Garrett Hardin revived the concept

100 tahun setelahnya, ahli ekologi Garret Hardin menghidupkan kembali konsep ini

to describe what happens when many individuals

untuk menggambarkan apa yang terjadi ketika banyak orang

all share a limited resource,

bersama-sama berbagi sumber yang terbatas jumlahnya,

like grazing land,

seperti lahan beternak,

fishing areas,

tempat memancing,

living space,

tempat tinggal.

even clean air.

bahkan udara yang bersih.

Hardin argued that these situations pit short-term self-interest

Argumen Hardin adalah situasi ini memberi keuntungan pribadi jangka pendek

against the common good,

melawan kepentingan umum,

and they end badly for everyone,

dan hal ini berakhir buruk untuk semua orang,

resulting in overgrazing,

menyebabkan hilangnya lahan

overfishing,

ikan untuk ditangkap,

overpopulation,

kepadatan penduduk,

pollution,

polusi,

and other social and environmental problems.

dan masalah sosial dan lingkungan yang lainnya.

The key feature of a tragedy of the commons

Penyebab utama dari Tragedi Kepemilikan Bersama

is that it provides an opportunity for an individual to benefit him or herself

adalah adanya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi

while spreading out any negative effects across the larger population.

yang berdampak negatif kepada masyarakat luas.

To see what that means, let's revisit our fish pond.

Untuk memahami maksudnya, kita kunjungi kolam ikan kita.

Each individual fisherman is motivated

Setiap nelayan punya motivasi

to take as many fish as he can for himself.

untuk mengambil sebanyak mungkin ikan.

Meanwhile, any decline in fish reproduction

Selama itu, penurunan presentase reproduksi ikan

is shared by the entire village.

dirasakan oleh seluruh desa.

Anxious to avoid losing out to his neighbors,

Khawatir akan dicurangi oleh tetangganya,

a fisherman will conclude that it's in his best interest to take an extra fish,

seorang nelayan akan berpikir bahwa lebih baik untuk mengambil satu ikan lagi,

or two,

atau dua,

or three.

atau tiga.

Unfortunately, this is the same conclusion reached by the other fisherman,

Sayangnya, pikiran macam ini juga muncul di dalam kepala nelayan lain,

and that's the tragedy.

dan terjadilah tragedi.

Optimizing for the self in the short term isn't optimal for anyone in the long term.

Menguntungkan diri sendiri jangka pendek tidak bagus untuk siapapun jangka panjang.

That's a simplified example, but the tragedy of the commons

Ini adalah contoh sederhana, tapi Tragedi Kepemilikan Bersama

plays out in the more complex systems of real life, too.

dapat ditemukan di dalam sistem kompleks dalam kehidupan nyata.

The overuse of antibiotics has led to short-term gains in livestock production

Penggunaan antibiotik berlebihan memberi untung jangka pendek dalam produksi ternak

and in treating common illnesses,

dan menyembuhkan penyakit yang umum,

but it's also resulted in the evolution of antibiotic-resistant bacteria,

tapi juga menciptakan bakteri yang kebal antibiotik,

which threaten the entire population.

yang dapat membahayakan seluruh populasi.

A coal-fired power plant produces cheap electricity for its customers

Produksi listrik murah dari batu bara menguntungkan penggunanya

and profits for its owners.

dan memberi keuntungan kepada pemiliknya.

These local benefits are helpful in the short term,

Semua keuntungan lokal ini berguna dalam jangka pendek,

but pollution from mining and burning coal is spread across the entire atmosphere

tapi polusi dari penambangan dan pemakaian batu bara menyebar ke satu atmosfer

and sticks around for thousands of years.

dan bertahan sampai ribuan tahun lamanya.

There are other examples, too.

Ada contoh-contoh yang lain.

Littering,

Buang sampah,

water shortages,

kekurangan air,

deforestation,

penggundulan hutan,

traffic jams,

macet,

even the purchase of bottled water.

bahkan pembelian air dalam botol.

But human civilization has proven it's capable of doing something remarkable.

Tapi peradaban manusia membuktikan bahwa kita mampu melakukan sesuatu.

We form social contracts,

Kita membuat kontrak sosial,

we make communal agreements,

kita membuat kesepakatan bersama,

we elect governments,

kita memilih pemerintahan,

and we pass laws.

dan kita membuat hukum.

All this to save our collective selves from our own individual impulses.

Semuanya untuk menyelamatkan kepentingan umum dari keinginan individual kita.

It isn't easy, and we certainly don't get it right nearly all of the time.

Ini tidak gampang, dan kita tidak akan melakukan hal yang benar setiap saat.

But humans at our best have shown that we can solve these problems

Tapi manusia telah menunjukkan bahwa kita mampu mengatasi masalah ini

and we can continue to do so if we remember Hardin's lesson.

dan kita dapat mempertahankannya jika kita mengingat nasihat Hardin.

When the tragedy of the commons applies,

Saat Tragedi Kepemilikan Bersama terjadi,

what's good for all of us is good for each of us.

apa yang baik untuk semua orang adalah hal yang baik untuk kita sendiri