Can you be awake and asleep at the same time? - Masako Tamaki

Translator: Putri Afra Reviewer: Maria Nainggolan

Many animals need sleep.

Banyak binatang membutuhkan tidur.

Even brainless jellyfish enter sleep-like states where they pulse less

Bahkan ubur-ubur tanpa otak memasuki kondisi tidur saat denyut nadinya memelan

and respond more slowly to food and movement.

dan merespon lebih pelan terhadap makanan dan pergerakan.

But all of the threats and demands animals face

Tetapi semua ancaman dan tuntutan yang dialami binatang

don’t just go away when it’s time to doze.

tidak hilang begitu saja ketika waktunya untuk tidur

That’s why a range of birds and mammals experience some degree

Itulah mengapa berbagai burung dan mamalia mengalami beberapa tingkatan

of asymmetrical sleep where parts of their brain are asleep

tidur asimetris pada bagian-bagian otak mereka yang tertidur.

and other areas are more active.

dan bagian-bagian lain yang lebih aktif.

This is even true for humans.

Ini juga berlaku pada manusia.

So how does it work?

Jadi, bagaimana cara kerjanya?

All vertebrate brains consist of two hemispheres: the right and left.

Semua otak vertebrata terdiri dari dua belahan: kanan dan kiri.

Brain activity is usually similar across both during sleep.

Aktivitas otak biasanya serupa pada keduanya saat tidur.

But during asymmetrical sleep,

Namun pada saat tidur asimetris,

one brain hemisphere can be in deep sleep while the other is in lighter sleep.

satu belahan otak bisa tidur nyenyak sementara yang lain tidur lebih ringan.

And in an extreme version called “unihemispheric sleep,”

Dan dalam versi ekstrim disebut “tidur unhemisperic”,

one hemisphere may appear completely awake while the other is in deep sleep.

satu belahan seperti benar-benar terjaga sementara yang lain dalam tidur nyenyak.

Take bottlenose dolphins.

Seperti lumba-lumba hidung botol.

Their breathing is consciously controlled,

Pernafasan dikendalikan secara sadar,

and they must surface for air every few minutes or they’ll drown.

dan mereka harus mencari udara dipermukaan setiap beberapa menit atau akan tenggelam.

When they have a newborn calf, they must actually swim nonstop for weeks

Ketika mereka memiliki anak, mereka harus berenang tanpa henti berminggu-minggu

in order to keep it safe.

agar tetap aman.

So dolphins sleep unihemispherically, with just one hemisphere at a time.

Sehingga lumba-lumba tidur unihemispheric dengan satu belahan otak.

This allows them to continue swimming and breathing while snoozing.

Ini memungkinkan mereka untuk terus berenang dan bernapas saat tertidur.

Other marine mammals also need asymmetrical sleep.

Mamalia laut lainnya juga membutuhkan tidur asimetris.

Fur seals might spend weeks on end migrating at sea.

Anjing laut berbulu bisa menghabiskan berminggu-minggu untuk bermigrasi.

They slip into unihemispheric sleep while floating horizontally,

Mereka tidur unihemispheric sambil mengapung secara horizontal

holding their nostrils above the surface, closing their upward-facing eye,

memegang lubang hidung di atas permukaan, menutup mata yang menghadap atas,

and keeping their downward-facing eye open.

dan menjaga mata yang menghadap bawah tetap terbuka.

This may help them stay alert to threats from the depths.

Ini dapat membantu mereka tetap waspada terhadap ancaman dari kedalaman.

Similar pressures keep birds partially awake.

Tekanan serupa membuat burung sebagian terjaga.

Mallard ducks sleep in groups, but some must inevitably be on the peripheries.

Bebek Mallard tidur berkelompok, tetapi beberapa harus berada di pinggiran.

Those ducks spend more time in unihemispheric sleep,

Mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur unihemispheric,

with their outward-facing eyes open

dengan mata menghadap ke luar terbuka

and their corresponding brain hemispheres more active.

dan belahan otak lebih aktif.

Other birds have been shown to catch z’s in midair migration.

Burung lain telah terbukti tertidur dalam migrasi udara.

While undertaking non-stop transoceanic flights of up to 10 days,

Saat terbang melintasi samudera tanpa henti selama 10 hari,

frigatebirds either sleep with one or both hemispheres at a time.

burung fregat bisa tidur dengan satu atau kedua belahan otak sekaligus.

They do so in seconds-long bursts, usually while riding air currents.

Mereka melakukannya dalam beberapa detik, biasanya saat mengendarai arus udara.

But the frigatebirds still sleep less than 8% of what they would on land,

Namun burung fregat tidur kurang dari 8% dari apa yang mereka lakukan di darat,

suggesting a great tolerance for sleep deprivation.

hal ini menunjukkan toleransi yang besar pada kekurangan tidur.

It’s currently unclear whether asymmetrical sleep

Saat ini tidak jelas apakah tidur asimetris

packs the same benefits as sleep in both hemispheres

memiliki manfaat yang sama dengan tidur di kedua belahan otak

and how this varies across species.

dan bagaimana dapat berbeda antar spesies.

In one experiment, fur seals relied on asymmetrical sleep

Dalam satu percobaan, anjing laut berbulu mengandalkan tidur asimetris

while being constantly stimulated.

sambil terus-menerus dirangsang

But in recovery, they showed a strong preference

Tapi hasilnya, mereka menunjukkan preferensi kuat

for sleep across both hemispheres,

untuk tidur dengan kedua belahan.

suggesting that it was more restorative for them.

menyarankan bahwa itu lebih aman untuk mereka

Dolphins, on the other hand,

Lumba-lumba, di sisi lain,

have been observed to maintain high levels of alertness for at least five days.

telah diamati untuk menjaga kewaspadaan tingkat tinggi setidaknya dalam lima hari.

By switching which hemisphere is awake,

Dengan mengubah beahan mana yang terjaga,

they get several hours of deep sleep in each hemisphere

mereka mendapatkan beberapa jam tidur nyenyak di setiap belahan.

throughout a 24-hour period.

selama 24 jam.

This may be why unihemispheric sleep alone meets their needs.

Ini mungkin mengapa tidur unihemispheric memenuhi kebutuhan mereka.

So, what about humans?

Jadi, bagaimana dengan manusia?

Have you ever woken up groggy after your first night in a new place?

Pernahkah Anda terbangun dengan rasa grogi setelah malam pertama di tempat baru?

Part of your brain might’ve spent the night only somewhat asleep.

Bagian dari otak Anda mungkin telah hanya agak tertidur.

For decades, scientists have recognized that participants sleep poorly

Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah mengakui bahwa peserta kurang tidur

their first night in the lab.

pada malam pertama mereka di lab.

It’s actually customary to toss out that night’s data.

Lazim bagi ilmuwan untuk membuang data dari malam itu.

In 2016, scientists discovered that this “first night effect”

Pada tahun 2016, para ilmuwan menemukan bahwa “efek malam pertama” ini

is a very subtle version of asymmetrical sleep in humans.

adalah versi yang sangat halus dari tidur asimetris pada manusia.

They saw that, during the first night,

Mereka menemukan, pada malam pertama,

participants experience deeper sleep in their right hemisphere

peserta mengalami tidur yang lebih dalam di belahan kanan mereka

and lighter sleep in their left.

dan lebih ringan di sebelah kiri.

When exposed to infrequent sounds,

Saat mendengar suara-suara,

that lighter sleeping left hemisphere showed greater bumps in activity.

aktivitas belahan otak kiri yang tidur lebih ringan menjadi lebih menonjol.

Participants also woke up and responded to infrequent sounds faster

Peserta juga bangun dan merespon ke suara-suara lebih cepat

during the first night than when experiencing deep sleep

pada malam pertama daripada saat mereka mengalami tidur nyenyak

in both hemispheres during nights following.

di kedua belahan otak selama malam-malam berikutnya.

This suggests that, like other animals,

Ini menunjukkan, seperti hewan lainnya,

humans use asymmetrical sleep for vigilance,

manusia menggunakan tidur asimetris untuk kewaspadaan,

specifically in unfamiliar environments.

khususnya di lingkungan baru.

So, while your hotel room is obviously not trying to eat you

Jadi, kamar hotel jelas tidak akan memakan Anda

and you’re not going to die if you don’t continue moving,

dan kamu tidak akan mati jika tidak terus bergerak,

your brain is still keeping you alert.

otak Anda akan tetap waspada.

Just in case.

Untuk berjaga-jaga.