Why do people have seasonal allergies? - Eleanor Nelsen

Translator: Lanny Yunita Reviewer: Deera Army Pramana

Ah, spring.

Aahh... musim semi.

Grass growing, flowers blooming, trees growing new leaves,

Rumput mulai tumbuh, bunga bermekaran, daun muda bermunculan,

but if you get allergies,

tapi jika kamu punya alergi,

this explosion of new life probably inspires more dread than joy.

awal kehidupan baru ini mungkin malah mengkhawatirkan, bukannya membahagiakan.

Step outside, and within minutes, you're sneezing and congested.

Begitu keluar, dalam beberapa menit, kamu bersin-bersin dan hidung tersumbat.

Your nose is running,

Hidungmu berair,

your eyes are swollen and watery,

matamu bengkak dan berair,

your throat is itchy.

tenggorokanmu gatal.

For you and millions of others, it's seasonal allergy time.

Bagimu dan jutaan orang lain, inilah saatnya alergi musiman.

So what's behind this onslaught of mucus?

Apa gerangan penyebab membanjirnya ingus ini?

The answer lies within you.

Jawabannya ada di dalam dirimu.

It's your immune system.

Sistem kekebalanmu.

Seasonal allergies, also called hay fever, or allergic rhinitis,

Alergi musiman, juga disebut alergi serbuk sari, atau rinitis alergi,

are a hypersensitive immune response to something that's not actually harmful.

adalah reaksi kekebalan tubuh berlebihan terhadap sesuatu yang tidak bahaya.

Pollen from trees and grass,

Serbuk sari dari pohon dan rerumputan,

and mold spores from tiny fungi find their way into your mucous membranes

serta spora dari jamur yang sangat kecil masuk ke dalam selaput lendir hidung

and your body attacks these innocuous travelers

dan tubuhmu menyerang pengunjung yang tidak berbahaya ini

the same way it would infectious bacteria.

sama seperti ketika mereka menyerang bakteri menular.

The immune system has a memory.

Sistem kekebalan memiliki memori.

When a foreign substance gets tagged as threatening,

Saat suatu zat asing dianggap mengancam,

white blood cells produce customized antibodies

sel darah putih memproduksi antibodi khusus

that will recognize the offender the next time around.

yang akan mengenali zat tersebut di lain waktu saat dia muncul lagi.

They then promptly recruit the body's defense team.

Lalu mereka akan segera memanggil tim pertahanan tubuh.

But sometimes, the immune system accidentally discriminates

Tapi terkadang, tanpa sengaja sistem kekebalan salah mengenali

against harmless substances, like pollen.

zat yang tidak berbahaya, seperti serbuk sari (polen), sebagai musuh.

When it wafts in again, antibodies on the surface of white blood cells

Jika polen terbang masuk ke tubuh, antibodi di permukaan sel darah putih

recognize it and latch on.

segera mengenali dan menguncinya.

This triggers the cell to release inflammatory chemicals,

Ini memicu sel memproduksi pengeluaran zat kimia peradangan,

like histamine,

seperti histamin,

which stimulate nerve cells,

yang menstimulasi sel saraf,

and cause blood vessels in the mucous membranes to swell and leak fluid.

dan menyebabkan pembuluh darah di membran mukosa

membengkak dan melepaskan cairan.

In other words, itchiness, sneezing, congestion, and a runny nose.

Akibatnya, hidung gatal, bersin, tersumbat dan berair.

Allergies usually, but not always, show up for the first time during childhood.

Biasanya, tapi tidak selalu, alergi muncul pertama kali semasa kanak-kanak.

But why do some people get allergies and others don't?

Tapi mengapa sebagian orang punya alergi sedangkan yang lainnya tidak?

Allergies tend to run in families, so genetics may be one culprit.

Alergi cenderung diturunkan, jadi mungkin faktor genetik itu salah satu penyebabnya.

In fact, errors in a gene that helps regulate the immune system

Bahkan, kesalahan pada gen yang membantu mengatur sistem kekebalan

are associated with higher rates of allergies.

punya pengaruh terhadap meningkatnya kemungkinan alergi.

The environment you grow up in matters, too.

Lingkungan tempatmu tumbuh juga berpengaruh.

Being exposed to an allergen as a baby

Jika sudah terpapar alergen saat masih bayi

makes you less likely to actually develop an allergy to it.

kecil kemungkinan kamu menjadi alergi terhadap hal itu.

People who grow up on farms,

Mereka yang hidup di peternakan,

in big families,

di dalam keluarga besar,

and in the developing world also tend to have fewer allergies,

dan di negara berkembang juga kemungkinan kecil terkena alergi,

although there are plenty of exceptions, partly thanks to genetics.

meskipun banyak pengecualian, karena adanya faktor genetik.

One theory is that as children,

Teorinya adalah ketika masih anak-anak,

they encounter more of the microbes and parasites

mereka bertemu lebih banyak mikroba dan parasit

that co-evolved with traditional hunter-gatherer societies.

yang berevolusi bersamaan seperti pada masyarakat berburu-dan-meramu tradisional.

Called the hygiene hypothesis,

Ini disebut hipotesis higienis,

the idea is that when the immune system

yaitu ketika sistem kekebalan

isn't exposed to the familiar cast of microbes,

tidak terpapar mikroba yang sudah dikenal,

it'll keep itself busy mounting defenses against harmless substances,

sistem itu malah akan menyusun pertahanan melawan zat-zat tidak berbahaya,

like pollen.

contohnya serbuk sari.

Another theory is that an immune system toughened up by a barrage of pathogens

Teori lainnya adalah sistem kekebalan yang kuat karena mengenal beragam patogen

is less likely to overreact to allergens.

lebih kecil kemungkinannya untuk bereaksi berlebihan terhadap alergen.

Pollen is a common offender, just because we encounter so much of it,

Serbuk sari adalah penyebab umum alergi, hanya karena kita sering menjumpainya,

but there's a long list of substances:

tapi ada daftar panjang zat-zat penyebab alergi:

dust,

debu,

animal dander,

bulu-bulu hewan,

insect venom,

racun sengat serangga,

medications,

obat-obatan,

certain foods,

makanan tertentu,

that can send your immune system into overdrive.

yang dapat membuat sistem kekebalanmu bereaksi berlebihan.

Some of these reactions can be scary.

Beberapa reaksi bisa menakutkan.

An allergy can develop into full-blown anaphylaxis,

Alergi bisa berkembang menjadi anafilaksis yang parah,

which typically brings on severe swelling,

yang biasanya menyebabkan pembengkakan parah,

shortness of breath,

sesak nafas,

and very low blood pressure.

dan tekanan darah yang sangat rendah.

It can be deadly.

Hal ini bisa mematikan.

The body can even have an allergic reaction to itself

Bahkan tubuh bisa terkena reaksi alergi terhadap diri sendiri

causing auto-immune disorders,

yang menyebabkan gangguan autoimun,

like multiple sclerosis, lupus, and type 1 diabetes.

misalnya multiple sklerosis, lupus, dan diabetes tipe 1.

But even non-life threatening allergy symptoms can make you miserable,

Tapi gejala alergi yang tidak mematikan tetap akan merepotkanmu,

so what can you do about it?

jadi apa yang bisa kamu perbuat?

Medications can help reduce the symptoms.

Obat-obatan bisa membantu mengurangi gejala alergi.

The most common ones keep histamines from binding to your cells.

Yang paling umum adalah mencegah histamin supaya tidak menempel pada sel.

These antihistamines stop the inflammation response.

Antihistamin ini menghentikan reaksi peradangan.

Steroids can help dial down the immune system.

Steroid bisa membantu meredakan sistem kekebalan.

Another more permanent option is immunotherapy.

Pilihan lain yang lebih permanen adalah imunoterapi.

Deliberate, controlled exposure

Paparan disengaja yang terkendali

to gradually increasing amounts of an allergen

dengan meningkatkan jumlah alergen secara perlahan

can teach the immune system that it isn't dangerous after all.

akan mengajarkan sistem kekebalan bahwa zat itu sama sekali tidak berbahaya.

And if you're really adventurous, there's a less traditional option:

Dan jika kamu suka petualangan, ada pilihan lain yang tak begitu tradisional:

intestinal parasites.

parasit usus.

When hookworms sink their teeth into the intestinal wall,

Saat cacing tambang menempelkan diri pada dinding usus,

they secrete chemicals that blunt the immune system.

mereka mengeluarkan zat kimia yang melumpuhkan sistem kekebalan.

Some studies suggest that hookworms can treat allergies,

Beberapa penelitian mengatakan bahwa cacing tambang bisa menyembuhkan alergi,

which may be another reason

yang menjadi alasan lain

allergies are more common in industrialized countries

alergi lebih banyak terdapat di negara-negara industri

where hookworms are few and far between.

di mana cacing tambang sangat jarang.

Of course, you can always just wait your seasonal allergies out.

Tentu saja, kamu juga bisa menunggu sampai alergi musimanmu reda.

The spring pollen onslaught dwindles by mid-summer,

Serangan serbuk sari musim semi akan berkurang pada pertengahan musim panas,

just in time for ragweed season.

tepat saat musim bunga aster tiba.