A powerful way to unleash your natural creativity | Tim Harford

Transcriber: Ivana Korom Reviewer: Joanna Pietrulewicz

Translator: Sabrina Go Reviewer: Ade Indarta

"To do two things at once is to do neither."

"Melakukan dua hal secara bersamaan adalah tidak melakukan keduanya."

It's a great smackdown of multitasking, isn't it,

Pukulan hebat untuk yang gemar melakukan banyak hal sekaligus,

often attributed to the Roman writer Publilius Syrus,

sering dikaitkan dengan penulis Romawi Publilius Syrus,

although you know how these things are, he probably never said it.

meski Anda tahu seperti apa biasanya, ia mungkin tidak pernah mengatakannya.

What I'm interested in, though, is -- is it true?

Yang menarik adalah - apakah ini benar?

I mean, it's obviously true for emailing at the dinner table

Maksud saya, itu benar jika kita mengirim email di meja makan

or texting while driving or possibly for live tweeting at TED Talk, as well.

atau mengetik sms saat menyetir atau mungkin juga mencuit langsung di TED Talk.

But I'd like to argue that for an important kind of activity,

Tapi saya ingin mendebat bahwa untuk kegiatan yang penting,

doing two things at once -- or three or even four --

melakukan dua hal bersamaan atau tiga atau bahkan empat --

is exactly what we should be aiming for.

adalah hal yang harus jadi tujuan kita.

Look no further than Albert Einstein.

Kita lihat Albert Einstein sebagai contoh.

In 1905, he published four remarkable scientific papers.

Pada 1905, ia menerbitkan empat makalah sains yang menakjubkan.

One of them was on Brownian motion,

Salah satunya tentang gerakan Brownian,

it provided empirical evidence that atoms exist,

makalah tersebut mencantumkan bukti empiris bahwa atom itu ada,

and it laid out the basic mathematics behind most of financial economics.

dan hal itu mendasari matematika untuk ekonomi finansial.

Another one was on the theory of special relativity.

Yang lainnya tentang teori mengenai relativitas khusus.

Another one was on the photoelectric effect,

Yang lainnya lagi tentang efek fotoelektrik,

that's why solar panels work, it's a nice one.

itulah mengapa panel surya berfungsi, teori yang bagus

Gave him the Nobel prize for that one.

Ia mendapat hadiah Nobel untuk itu.

And the fourth introduced an equation you might have heard of:

Dan keempat, memperkenalkan persamaan yang mungkin sudah Anda dengar

E equals mc squared.

E sama dengan mc kuadrat.

So, tell me again how you shouldn't do several things at once.

Jadi, coba katakan bahwa kita tidak boleh mengerjakan banyak hal sekaligus

Now, obviously, working simultaneously

Nah, tentu saja, mengerjakan secara bersamaan

on Brownian motion, special relativity and the photoelectric effect --

gerak Brownian, relativitas khusus, dan efek fotoelektrik --

it's not exactly the same kind of multitasking

tidak sama dengan mengerjakan banyak hal

as Snapchatting while you're watching "Westworld."

seperti ber-Snapchat sambil menonton "Westworld."

Very different.

Sangat berbeda.

And Einstein, yeah, well, Einstein's -- he's Einstein,

Dan Einstein, yah, Einstein - ya Einstein,

he's one of a kind, he's unique.

satu-satunya, ia unik.

But the pattern of behavior that Einstein was demonstrating,

Tapi pola dari perilaku yang ditunjukkan oleh Einstein,

that's not unique at all.

itu tidak unik sama sekali.

It's very common among highly creative people,

Hal ini sangat biasa bagi kalangan orang- orang kreatif,

both artists and scientists,

seperti seniman dan ilmuwan,

and I'd like to give it a name:

dan saya memberinya nama:

slow-motion multitasking.

melakukan banyak hal dalam gerak lambat.

Slow-motion multitasking feels like a counterintuitive idea.

Melakukan banyak hal dalam gerak lambat terasa tidak masuk akal.

What I'm describing here

Yang saya deskripsikan di sini

is having multiple projects on the go at the same time,

adalah mengerjakan banyak tugas yang sedang berlangsung bersamaan,

and you move backwards and forwards between topics as the mood takes you,

dan Anda bergerak maju mundur dari topik ke topik sesuai suasana hati Anda,

or as the situation demands.

atau sesuai tuntutan keadaan.

But the reason it seems counterintuitive

Ini terlihat tidak masuk akal

is because we're used to lapsing into multitasking out of desperation.

karena kita terbiasa melakukan banyak hal karena putus asa.

We're in a hurry, we want to do everything at once.

Kita buru-buru, kita ingin melakukan semua sekaligus.

If we were willing to slow multitasking down,

Jika kita mau melambatkan banyak hal yang kita kerjakan,

we might find that it works quite brilliantly.

kita akan menemukan bahwa hal ini bekerja dengan sangat baik.

Sixty years ago, a young psychologist by the name of Bernice Eiduson

60 tahun lalu, seorang psikolog muda bernama Bernice Eiduson

began a long research project

memulai proyek riset yang panjang

into the personalities and the working habits

mengenai kepribadian dan kebiasaan kerja

of 40 leading scientists.

dari 40 orang ilmuwan terkemuka.

Einstein was already dead,

Einstein sudah meninggal,

but four of her subjects won Nobel prizes,

tapi empat orang subjeknya memenangkan hadiah nobel,

including Linus Pauling and Richard Feynman.

termasuk Linus Pauling dan Richard Feynman.

The research went on for decades,

Riset itu berjalan puluhan tahun,

in fact, it continued even after professor Eiduson herself had died.

bahkan, masih berlanjut saat Profesor Eiduson sendiri sudah meningggal.

And one of the questions that it answered

Dan salah satu pertanyaan yang terjawab adalah

was, "How is it that some scientists are able to go on producing important work

"Bagaimana ilmuwan mampu untuk terus menghasilkan karya penting

right through their lives?"

selama hidup mereka?"

What is it about these people?

Apa yang membuat mereka begitu?

Is it their personality, is it their skill set,

Apakah kepribadiannya, apakah bakatnya,

their daily routines, what?

kebiasaan sehari-harinya atau apa?

Well, a pattern that emerged was clear, and I think to some people surprising.

Pola yang muncul sudah jelas, dan saya kira mengejutkan untuk sebagian orang.

The top scientists kept changing the subject.

Ilmuwan-ilmuwan top terus mengubah topiknya.

They would shift topics repeatedly

Mereka akan berganti topik berkali-kali

during their first 100 published research papers.

sebanyak 100 makalah pertama yang diterbitkan.

Do you want to guess how often?

Apa Anda mau menebak seberapa sering?

Three times?

Tiga kali?

Five times?

Lima kali?

No. On average, the most enduringly creative scientists

Tidak. Rata-rata, ilmuwan-ilmuwan yang paling kreatif

switched topics 43 times in their first 100 research papers.

berganti topik 43 kali dalam 100 makalah mereka yang pertama.

Seems that the secret to creativity is multitasking

Sepertinya rahasia dari kreativitas adalah melakukan banyak hal sekaligus

in slow motion.

dalam tempo lambat.

Eiduson's research suggests we need to reclaim multitasking

Riset oleh Eiduson menghimbau bahwa kita perlu melakukan banyak hal sekaligus

and remind ourselves how powerful it can be.

dan mengingatkan diri sendiri betapa hebatnya hal tersebut.

And she's not the only person to have found this.

Dan bukan hanya ia yang menemukan hal ini.

Different researchers,

Peneliti-peneliti lain,

using different methods to study different highly creative people

yang menggunakan metode lain untuk mempelajari orang-orang kreatif lainnya

have found that very often they have multiple projects in progress

menemukan bahwa sering kali mereka sedang mengerjakan banyak proyek

at the same time,

di waktu bersamaan,

and they're also far more likely than most of us to have serious hobbies.

dan mereka juga lebih cenderung punya hobi yang serius dibandingkan kita.

Slow-motion multitasking among creative people is ubiquitous.

Melakukan banyak hal secara pelan banyak dilakukan orang-orang kreatif.

So, why?

Jadi, mengapa?

I think there are three reasons.

Menurut saya ada tiga alasan.

And the first is the simplest.

Dan yang pertama adalah yang paling mudah.

Creativity often comes when you take an idea from its original context

Kreativitas sering kali datang ketika Anda mencomot ide dari konteks aslinya

and you move it somewhere else.

dan dipindah ke tempat lain.

It's easier to think outside the box

Lebih mudah berpikir di luar kotak

if you spend your time clambering from one box into another.

jika Anda menghabiskan waktu memanjat dari kotak ke kotak lain.

For an example of this, consider the original eureka moment.

Contohnya adalah, pikirkan momen eureka yang asli.

Archimedes -- he's wrestling with a difficult problem.

Archimedes -- ia bergumul dengan masalah yang rumit.

And he realizes, in a flash,

Dan ia menyadari dengan segera,

he can solve it, using the displacement of water.

dapat menyelesaikannya, menggunakan perpindahan air.

And if you believe the story,

Dan jika Anda percaya ceritanya,

this idea comes to him as he's taking a bath,

ide ini datang pada ia ketika sedang mandi,

lowering himself in, and he's watching the water level rise and fall.

mencelupkan badannya ke dalam, dan ia melihat air naik dan turun.

And if solving a problem while having a bath isn't multitasking,

Jika menyelesaikan masalah sambil mandi bukan melakukan banyak hal sekaligus,

I don't know what is.

Saya tidak tahu lagi.

The second reason that multitasking can work

Alasan kedua ini bisa berhasil

is that learning to do one thing well

adalah mempelajari satu hal dengan baik

can often help you do something else.

sering kali bisa membantu Anda melakukan hal lain.

Any athlete can tell you about the benefits of cross-training.

Atlet-atlet bisa memberitahu Anda manfaat cross-training.

It's possible to cross-train your mind, too.

Pikiran kita juga bisa di-cross-training.

A few years ago, researchers took 18 randomly chosen medical students

Beberapa tahun lalu, para peneliti memilih 18 orang mahasiswa kedokteran secara acak

and they enrolled them in a course at the Philadelphia Museum of Art,

dan mereka diikutkan kelas di Museum Seni Philadelphia,

where they learned to criticize and analyze works of visual art.

di mana mereka belajar mencermati dan menganalisa karya seni rupa.

And at the end of the course,

Dan di akhir kelas,

these students were compared with a control group

mereka dibandingkan dengan kelompok pengendali

of their fellow medical students.

dari sesama mahasiswa kedokteran.

And the ones who had taken the art course

Dan mereka yang mengikuti kelas seni

had become substantially better at performing tasks

menjadi lebih baik dalam menjalankan tugas-tugas

such as diagnosing diseases of the eye by analyzing photographs.

seperti mediagnosa penyakit mata dengan menganalisa foto-foto.

They'd become better eye doctors.

Mereka menjadi dokter mata yang lebih baik.

So if we want to become better at what we do,

Jadi bila kita ingin menjadi lebih baik dalam melakukan sesuatu,

maybe we should spend some time doing something else,

mungkin kita harus menyempatkan melakukan hal lain,

even if the two fields appear to be as completely distinct

bahkan jika kedua hal tersebut sangat jauh berbeda

as ophthalmology and the history of art.

seperti ophthalmologi dan sejarah seni.

And if you'd like an example of this,

Dan jika Anda menginginkan contohnya,

should we go for a less intimidating example than Einstein? OK.

Bagaimana kalau kita ke contoh yang tidak sehebat Einstein? OK.

Michael Crichton, creator of "Jurassic Park" and "E.R."

Michael Crichton, pencipta "Jurassic Park" dan "ER."

So in the 1970s, he originally trained as a doctor,

Jadi di tahun 1970-an, ia awalnya belajar sebagai dokter,

but then he wrote novels

tapi kemudian ia menulis novel

and he directed the original "Westworld" movie.

dan ia menyutradari film "Westworld" yang asli.

But also, and this is less well-known,

Tapi juga, yang ini tidak terlalu terkenal,

he also wrote nonfiction books,

ia menulis buku-buku non-fiksi,

about art, about medicine, about computer programming.

tentang seni, obat-obatan, tentang program komputer.

So in 1995, he enjoyed the fruits of all this variety

Jadi di tahun 1995, ia menikmati hasil keberagamannya

by penning the world's most commercially successful book.

dari menulis buku paling laris manis sedunia.

And the world's most commercially successful TV series.

Dan serial TV paling laris manis sedunia.

And the world's most commercially successful movie.

Dan film paling laris manis sedunia.

In 1996, he did it all over again.

Di tahun 1996, ia melakukan semuanya lagi.

There's a third reason

Alasan ketiga

why slow-motion multitasking can help us solve problems.

mengapa melakukan banyak hal dengan pelan bisa membantu mengatasi masalah.

It can provide assistance when we're stuck.

Hal ini dapat membantu saat kita macet.

This can't happen in an instant.

Hal ini tidak terjadi secara instan.

So, imagine that feeling of working on a crossword puzzle

Jadi, bayangkan perasaan ketika sedang mengerjakan teka teki silang

and you can't figure out the answer,

dan Anda tidak bisa menjawabnya,

and the reason you can't is because the wrong answer is stuck in your head.

dan alasannya adalah karena jawaban yang salah tertancap di kepala Anda.

It's very easy -- just go and do something else.

Gampang sekali -- pergi dan lakukan sesuatu yang lain.

You know, switch topics, switch context,

Seperti, ganti topik, ganti konteks

you'll forget the wrong answer

jawaban salah akan terlupakan

and that gives the right answer space to pop into the front of your mind.

dan itu akan memberikan tempat untuk jawaban yang benar di pikiran Anda.

But on the slower timescale that interests me,

Tapi untuk skala waktu yang lebih perlahan, yang mana menarik bagi saya,

being stuck is a much more serious thing.

Macet adalah hal yang sangat serius.

You get turned down for funding.

Pendanaan Anda ditolak.

Your cell cultures won't grow, your rockets keep crashing.

Kultur sel Anda tidak mau tumbuh, roket Anda terus terjatuh.

Nobody wants to publish you fantasy novel about a school for wizards.

Tidak ada yang mau menerbitkan novel fantasi Anda tentang sekolah penyihir.

Or maybe you just can't find the solution to the problem that you're working on.

Atau mungkin Anda tidak bisa mendapat solusi atas persoalan yang Anda hadapi.

And being stuck like that means stasis, stress,

Dan terjebak seperti itu artinya diam, stres,

possibly even depression.

bahkan mungkin depresi.

But if you have another exciting, challenging project to work on,

Tapi jika Anda punya proyek lain yang seru dan menantang untuk dikerjakan,

being stuck on one is just an opportunity to do something else.

macet di satu proyek adalah kesempatan untuk melakukan hal lain.

We could all get stuck sometimes, even Albert Einstein.

Terkadang kita bisa mengalami macet, bahkan Albert Einstein.

Ten years after the original, miraculous year that I described,

10 tahun setelah tahun awal dan menakjubkan yang saya jelaskan tadi,

Einstein was putting together the pieces of his theory of general relativity,

Einstein menyatukan potongan teori tentang relativitas umum,

his greatest achievement.

pencapaian terbesarnya.

And he was exhausted.

Dan ia kelelahan.

And so he turned to an easier problem.

Maka ia beralih ke masalah yang lebih mudah.

He proposed the stimulated emission of radiation.

ia mengajukan stimulasi emisi radiasi.

Which, as you may know, is the S in laser.

Yang mana, seperti Anda tahu, adalah S pada laser.

So he's laying down the theoretical foundation for the laser beam,

Jadi ia meletakkan fondasi untuk sinar laser,

and then, while he's doing that,

lalu, sambil melakukannya,

he moves back to general relativity, and he's refreshed.

ia pindah kembali ke relativitas umum dan merasa segar.

He sees what the theory implies --

ia melihat implikasi teorinya --

that the universe isn't static.

bahwa dunia tidak diam.

It's expanding.

Dunia membesar.

It's an idea so staggering,

Ide ini sangat mencengangkan,

Einstein can't bring himself to believe it for years.

Einstein sendiri tidak percaya sampai bertahun-tahun.

Look, if you get stuck

Jadi, kalo Anda macet

and you get the ball rolling on laser beams,

dan Anda justru mulai mengerjakan sinar laser,

you're in pretty good shape.

Anda dalam kondisi bagus.

(Laughter)

(Tertawa)

So, that's the case for slow-motion multitasking.

Jadi, itulah mengerjakan banyak hal dengan gerak lambat.

And I'm not promising that it's going to turn you into Einstein.

Dan saya tidak berjanji hal itu akan menjadikan Anda Einstein.

I'm not even promising it's going to turn you into Michael Crichton.

Saya bahkan tidak janji Anda akan menjadi Michael Crichton.

But it is a powerful way to organize our creative lives.

Tapi ini adalah cara yang jitu untuk mengatur kreativitas kita.

But there's a problem.

Tapi ada masalahnya.

How do we stop all of these projects becoming completely overwhelming?

Bagaimana caranya supaya kita tidak menjadi kewalahan dengan semua proyek ini?

How do we keep all these ideas straight in our minds?

Bagaimana kita menjaga agar ide-ide kita tetap di garis lurus?

Well, here's a simple solution, a practical solution

Nah, ada cara yang mudah, cara yang praktis

from the great American choreographer, Twyla Tharp.

dari koreografer Amerika yang hebat, Twyla Tharp.

Over the last few decades,

Selama puluhan tahun terakhir,

she's blurred boundaries, mixed genres, won prizes,

ia mengaburkan batas, mencampur genre, mendapat penghargaan,

danced to the music of everybody, from Philip Glass to Billy Joel.

menari dengan berbagai musik, mulai dari Philip Glass sampai Billy Joel.

She's written three books.

ia sudah menulis tiga buku.

I mean, she's a slow-motion multitasker, of course she is.

Maksud saya ia mengerjakan banyak hal dengan gerak lambat, tentu saja.

She says, "You have to be all things.

Katanya, "Kau harus menjadi banyak hal.

Why exclude?

Kenapa mengecualikan?

You have to be everything."

Kau harus menjadi segalanya."

And Tharp's method

Dan metode Tharp

for preventing all of these different projects from becoming overwhelming

agar tidak kewalahan dengan semua proyek ini

is a simple one.

adalah sederhana.

She gives each project a big cardboard box,

ia memberi setiap proyek sebuah kotak kardus,

writes the name of the project on the side of the box.

tiap sisinya ditulisi nama proyek tersebut.

And into it, she tosses DVDs and books, magazine cuttings,

Dan diisi DVD, buku, guntingan majalah,

theater programs, physical objects,

program teater, benda-benda,

really anything that's provided a source of creative inspiration.

apa saja yang bisa menjadi sumber inspirasi kreatif.

And she writes,

Dan ia menulis,

"The box means I never have to worry about forgetting.

"Kotak itu artinya aku tidak perlu takut akan lupa.

One of the biggest fears for a creative person

Salah satu ketakutan terbesar orang kreatif

is that some brilliant idea will get lost

adalah kehilangan ide-ide yang hebat

because you didn't write it down and put it in a safe place.

karena kau tidak menuliskannya dan menyimpannya di tempat aman.

I don't worry about that.

Aku tidak khawatir.

Because I know where to find it.

Karena aku tahu di mana aku bisa menemukannya.

It's all in the box."

Semuanya ada dalam kotak."

You can manage many ideas like this,

Anda bisa mengatur pikiran Anda seperti ini,

either in physical boxes or in their digital equivalents.

bisa di kotak sungguhan atau di kotak digital.

So, I would like to urge you

Jadi, saya ingin mendorong Anda

to embrace the art of slow-motion multitasking.

untuk menganut seni melakukan banyak hal dengan gerak lambat.

Not because you're in a hurry,

Bukan karena Anda terburu-buru;

but because you're in no hurry at all.

tapi karena Anda sama sekali tidak terburu-buru.

And I want to give you one final example,

Dan saya akan memberikan contoh terakhir,

my favorite example.

contoh kesukaan saya.

Charles Darwin.

Charles Darwin.

A man whose slow-burning multitasking is so staggering,

Seseorang yang mengerjakan banyak hal dengan pelan tapi sangat mencengangkan,

I need a diagram to explain it all to you.

Saya butuh diagram untuk menjelaskannya pada Anda.

We know what Darwin was doing at different times,

Kita tahu apa yang Darwin lakukan di saat berbeda,

because the creativity researchers Howard Gruber and Sara Davis

karena periset tentang kreativitas Howard Gruber dan Sara Davis

have analyzed his diaries and his notebooks.

sudah menganalisa buku hariannya dan buku catatannya.

So, when he left school, age of 18,

Jadi, saat ia meninggalkan sekolah di usia 18 tahun,

he was initially interested in two fields,

awalnya ia tertarik pada dua bidang,

zoology and geology.

zoologi dan geologi.

Pretty soon, he signed up to be the onboard naturalist on the "Beagle."

Tidak lama, ia mendaftar sebagai awak naturalis di "Beagle."

This is the ship that eventually took five years

Ini adalah kapal yang akhirnya mencapai lima tahun

to sail all the way around the southern oceans of the Earth,

berlayar mengitari samudra di selatan bumi,

stopping at the Galápagos, passing through the Indian ocean.

berhenti di Galapagos, melewati Samudra Hindia.

While he was on the "Beagle," he began researching coral reefs.

Selama berada di "Beagle," ia meneliti terumbu karang.

This is a great synergy between his two interests

Hal ini sangat cocok dengan kedua minatnya

in zoology and geology,

zoologi dan geologi,

and it starts to get him thinking about slow processes.

dan hal ini membuatnya berpikir mengenai proses yang perlahan.

But when he gets back from the voyage,

Tapi saat ia kembali dari perjalanan,

his interests start to expand even further: psychology, botany;

minatnya berkembang lebih jauh: psikologi, botani;

for the rest of his life,

selama masa hidupnya,

he's moving backwards and forwards between these different fields.

ia bergerak maju-mundur di antara bidang-bidang berbeda ini.

He never quite abandons any of them.

ia tidak pernah mengabaikan satupun.

In 1837, he begins work on two very interesting projects.

Pada 1837, ia mulai mengerjakan dua proyek menarik.

One of them: earthworms.

Salah satunya: cacing tanah.

The other, a little notebook which he titles

Satunya lagi, buku catatan kecil yang diberi judul

"The transmutation of species."

"Trasmutasi spesies."

Then, Darwin starts studying my field, economics.

Kemudian, Darwin mulai mempelajari bidang saya, ekonomi.

He reads a book by the economist Thomas Malthus.

ia membaca buku tulisan ekonom Thomas Malthus.

And he has his eureka moment.

Dan ia mendapat momen "eureka" nya.

In a flash, he realizes how species could emerge and evolve slowly,

Dalam sekejap, ia menyadari spesies bisa muncul dan berevolusi perlahan,

through this process of the survival of the fittest.

melalui proses yang kuat yang bertahan.

It all comes to him, he writes it all down,

Hal itu datang padanya dan ia menuliskannya,

every single important element of the theory of evolution,

setiap hal yang penting dalam teori evolusi,

in that notebook.

di dalam buku catatan itu.

But then, a new project.

Tapi kemudian, proyek baru.

His son William is born.

Putranya William lahir.

Well, there's a natural experiment right there,

Nah, ada eksperimen alami di situ,

you get to observe the development of a human infant.

Anda bisa mengamati perkembangan anak manusia.

So immediately, Darwin starts making notes.

Jadi secepatnya, Darwin mulai membuat catatan.

Now, of course, he's still working on the theory of evolution

Nah, tentu saja, ia masih mengerjakan teori evolusi

and the development of the human infant.

dan perkembangan anak manusia.

But during all of this,

Tapi sambil melakukannya,

he realizes he doesn't really know enough about taxonomy.

ia menyadari ia tidak cukup memahami taksonomi.

So he starts studying that.

Jadi mulailah ia mempelajarinya.

And in the end, he spends eight years becoming the world's leading expert

Dan akhirnya, ia menghabiskan 8 tahun menjadi ahli terkemuka di dunia

on barnacles.

mengenai teritip.

Then, "Natural Selection."

Lalu, "Seleksi Alam."

A book that he's to continue working on for his entire life, he never finishes it.

Sebuah buku yang terus ia kerjakan seumur hidupnya, tidak pernah selesai.

"Origin of Species" is finally published

Akhirnya buku "Origin of Species" terbit

20 years after Darwin set out all the basic elements.

20 tahun setelah Darwin meletakkan elemen-elemen dasarnya.

Then, the "Descent of Man," controversial book.

Kemudian, "Descent of Man," buku yang kontroversial.

And then, the book about the development of the human infant.

Dan lalu, buku mengenai perkembangan anak manusia.

The one that was inspired when he could see his son, William,

Yang terinspirasi ketika ia melihat putranya, William,

crawling on the sitting room floor in front of him.

merangkak di lantai ruang duduk di depannya.

When the book was published, William was 37 years old.

Ketika buku tersebut diterbitkan, William berusia 37 tahun.

And all this time,

Dan selama waktu itu,

Darwin's working on earthworms.

Darwin sedang mengerjakan cacing tanah.

He fills his billiard room with earthworms in pots, with glass covers.

ia mengisi ruang biliarnya dengan pot bertutup kaca yang berisi cacing tanah.

He shines lights on them, to see if they'll respond.

ia menyinarinya untuk melihat apakah ada reaksi.

He holds a hot poker next to them, to see if they move away.

Didekatkannya poker panas, apakah mereka menjauh.

He chews tobacco and --

ia mengunyah tembakau dan --

(Blows)

(Menghembus napas)

He blows on the earthworms to see if they have a sense of smell.

Ditiupnya cacing itu untuk melihat apakah cacing bisa membaui.

He even plays the bassoon at the earthworms.

ia bahkan memainkan bassoon untuk cacing-cacing itu.

I like to think of this great man

Saya cenderung berpikir tentang orang hebat ini

when he's tired, he's stressed,

saat ia lelah, saat stres,

he's anxious about the reception of his book "The Descent of Man."

ia gelisah mengenai penerimaan bukunya "The Descent of Man."

You or I might log into Facebook or turn on the television.

Anda atau saya mungkin akan masuk ke Facebook atau menyalakan TV.

Darwin would go into the billiard room to relax

Darwin akan ke ruang biliar untuk bersantai

by studying the earthworms intensely.

dengan cara mempelajari cacing tanah secara mendalam.

And that's why it's appropriate that one of his last great works

Itulah mengapa pantas jika salah satu karya hebat terakhirnya

is the "Formation of Vegetable Mould Through The Action of Worms."

adalah "Pembentukan Jamur Sayuran Melalui Pergerakan Cacing."

(Laughter)

(Tertawa)

He worked upon that book for 44 years.

ia mengerjakan buku tersebut selama 44 tahun.

We don't live in the 19th century anymore.

KIta tidak hidup di abad ke-19 lagi.

I don't think any of us could sit

Saya pikir tidak ada dari kita yang bisa duduk

on our creative or scientific projects for 44 years.

mengerjakan proyek kreatif atau sains selama 44 tahun.

But we do have something to learn from the great slow-motion multitaskers.

Tapi ada yang bisa dipelajari dari orang yang melakukan banyak hal dengan lambat.

From Einstein and Darwin to Michael Crichton and Twyla Tharp.

Dari Einstein dan Darwin sampai ke Michael Crichton dan Twyla Tharp.

The modern world seems to present us with a choice.

Dunia modern seperti memberikan kita sebuah pilihan.

If we're not going to fast-twitch from browser window to browser window,

Kalau kita bergerak cepat dari satu jendela pencari ke jendela pencari,

we have to live like a hermit,

kita harus hidup seperti pertapa,

focus on one thing to the exclusion of everything else.

fokus ke satu hal tanpa memikirkan hal lain.

I think that's a false dilemma.

Menurut saya itu adalah dilema yang tidak benar.

We can make multitasking work for us,

Kita melakukan banyak hal sekaligus,

unleashing our natural creativity.

mengeluarkan kereativitas alami kita.

We just need to slow it down.

Kita hanya perlu melambatkannya

So ...

Jadi ...

Make a list of your projects.

Buatlah daftar pekerjaan Anda.

Put down your phone.

Letakkan ponsel Anda.

Pick up a couple of cardboard boxes.

Ambil beberapa kotak.

And get to work.

Dan mulailah bekerja.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)