Hidden Cameras Film Injustice in Dangerous Places | Oren Yakobovich | TED Talks

Translator: Tek Shien Reviewer: Arinta Puspitasari

I would like to start

Saya ingin memulai

with the story of Mary,

dengan kisah Mary,

a woman from an African village.

seorang wanita dari sebuah desa di Afrika.

Her first memories

Ingatan pertamanya

are of her family fleeing violent riots

adalah ketika keluarganya melarikan diri dari kerusuhan

orchestrated by the ruling political party.

yang dibuat oleh partai politik yang berkuasa.

Her brother was murdered by the state-sponsored militia,

Kakaknya dibunuh oleh milisi pemerintah

and she was raped more than once

dan dia diperkosa lebih dari sekali

just because she belonged to the wrong party.

hanya karena dia anggota partai oposisi.

One morning, a month before the election,

Suatu pagi, sebulan sebelum pemilu,

Mary's village was called to another intimidation meeting.

di desa Mary kembali diadakan rapat intimidasi.

In this meeting, there is a man standing in front of them,

Dalam rapat tersebut, seorang pria berdiri di depan mereka,

telling them, "We know who you are,

mengatakan, "Kami tahu siapa kalian,

we know who you will vote for,

siapa yang akan kalian pilih,

and if you're not going to drop the right paper,

dan kalau kalian tidak memilih orang yang benar,

we're going to take revenge."

kami akan membalas dendam."

But for Mary, this meeting is different.

Tapi untuk Mary, rapat ini berbeda.

She feels different.

Dia merasa berbeda.

This time, she's waiting for this meeting,

Kali ini, dia sudah menunggu-nunggu rapat ini,

because this time, she's carrying a small hidden camera in her dress,

karena kali ini, dia mengenakan kamera tersembunyi di bajunya,

a camera that nobody else can see.

kamera yang tak bisa dilihat orang lain.

Nobody is allowed to film in these meetings.

Tidak ada yang boleh merekam rapat ini.

You risk your life if you do.

Anda mempertaruhkan nyawa untuk itu.

Mary knows that, but she also knows that the only way to stop them

Mary tahu itu, tapi dia juga tahu bahwa satu-satunya cara menghentikan mereka

and to protect herself and her community

dan melindungi dirinya dan komunitasnya

is to expose their intimidation,

adalah dengan membongkar intimidasi mereka,

to make sure they understand somebody is following them,

memastikan mereka tahu bahwa mereka diikuti,

to break the impunity they feel.

untuk memutus rasa tak tersentuh mereka.

Mary and her friends were filming for months, undercover,

Mary dan teman-temannya merekam berbulan-bulan, secara sembunyi-sembunyi

the intimidation of the ruling political party.

intimidasi dari partai politik pemerintah.

(Video) ["Filmed with hidden cameras"]

[Direkam dengan kamera tersembunyi]

Man: We are now going to speak about the upcoming elections.

Pria: Kami akan membicarakan pemilu mendatang.

Nothing can stop us from doing what we want.

Tidak ada yang dapat menghentikan kami melakukan yang kami inginkan.

If we hear you are with [The Opposition]

Kalau kami dengar kalian ikut [Oposisi]

kami tidak akan memaafkan kalian.

we will not forgive you.

["Militia intimidation rally"]

[Kampanye intimidasi milisi]

[The Party] can torture you at any time.

[Partai] dapat menyiksa kalian kapan pun.

The youth can beat you.

Kemudaan akan mengalahkan kalian.

["Disruption of political meeting"]

[Gangguan pada rapat politik]

For those who lie, saying they are back with [The Party],

Untuk mereka yang berbohong dan mengatakan mereka ikut [Partai]

your time is running out.

waktu kalian sudah hampir habis.

["Party youth militia"]

[Milisi muda partai]

Some have died because they rebelled.

Beberapa telah mati karena memberontak.

Some have lost their homes.

Beberapa kehilangan rumah.

If you don't work together with [The Party],

Jika kalian tidak bekerja sama dengan [Partai],

you will lead a very bad life.

hidup kalian akan menderita.

Oren Yakobovich: These images were broadcast all over the world,

Oren Yakobovich: Gambar ini disiarkan di seluruh dunia,

but more importantly,

tetapi yang lebih penting,

they have been broadcast back to the community.

disiarkan juga ke komunitas.

The perpetrators saw them too.

Para pelaku melihatnya juga.

They understood somebody is following them.

Mereka memahami seseorang mengikuti mereka.

They got scared. Impunity was broken.

Mereka ketakutan. Rasa tak tersentuh hilang.

Mary and her friends forced the ruling political party

Mary dan teman-temannya memaksa partai politik pemerintah

not to use violence during the election,

untuk tidak menggunakan kekerasan saat pemilihan

and saved hundreds of lives.

dan menyelamatkan ratusan jiwa.

Mary is just one of hundreds of people

Mary hanya satu dari ratusan orang

that my organization had helped to document human rights violations

yang telah dibantu organisasi saya untuk mendokumentasikan pelanggaran HAM

using cameras.

menggunakan kamera.

My background should have led me to a different direction.

Latar belakang saya seharusnya membawa saya ke arah yang berbeda.

I was born in Israel to a right-wing family,

Saya lahir di Israel di keluarga sayap kanan,

and as long as I remember myself,

dan sepanjang ingatan saya,

I wanted to join the Israeli army to serve my country

saya ingin bergabung dengan militer Israel untuk mengabdi pada negara

and prove what I believed was our right for the whole land.

dan membuktikan apa yang saya percaya yaitu hak kami untuk seluruh wilayah.

I joined the Israeli army just after the first intifada,

Saya bergabung dengan militer Israel sesaat setelah intifada pertama,

the first Palestinian uprising,

pemberontakan Palestina pertama,

and I served in one of the hard-minded,

Saya bertugas di salah satu

toughest, aggressive infantry units,

unit infanteri yang paling keras, tangguh dan agresif,

and I got the biggest gun in my platoon.

dan saya memegang senjata terbesar di peleton saya.

Quite fast, I became an officer

Dengan cepat, saya menjadi perwira

and got soldiers under my command,

dan memiliki pasukan di bawah komando saya,

and as time passed, I started serving in the West Bank,

dan setelah beberapa waktu saya mulai bertugas di Tepi Barat,

and I saw these images.

dan saya melihat gambar ini.

I didn't like what I saw.

Saya tak suka dengan apa yang saya lihat.

It took me a while,

Butuh beberapa saat,

but eventually I refused to serve in the West Bank

tapi akhirnya saya menolak bertugas di Tepi Barat

and had to spend time in jail.

dan harus masuk penjara.

It was a bit —

Itu seperti --

(Applause) —

(tepuk tangan) --

It was not that bad, I have to say.

Tidak terlalu buruk, menurut saya.

It was a bit like being in a hotel, but with very shitty food.

Itu seperti tinggal di hotel, tetapi makanannya sangat buruk.

(Laughter)

(Tertawa)

In jail, I kept thinking that I need people to know.

Di penjara, saya terus berpikir bahwa orang-orang perlu tahu.

I need people to understand

Orang-orang perlu memahami

what the reality in the West Bank looks like.

seperti apa kenyataan di Tepi Barat.

I need them to hear what I heard,

Saya ingin mereka mendengar apa yang saya dengar,

melihat apa yang saya lihat,

I need them to see what I saw,

but I also understood, we need the Palestinians themselves,

tapi saya juga mengerti, kita perlu orang Palestina sendiri,

the people that are suffering,

mereka yang menderita,

to be able to tell their own stories,

untuk dapat menceritakan kisah mereka,

not journalists or filmmakers that are coming outside of the situation.

bukan wartawan atau pembuat film yang datang dari luar.

I joined a human rights organization,

Saya bergabung dengan organisasi HAM,

an Israeli human rights organization called B'Tselem.

organisasi HAM Israel bernama B'Tselem.

Together, we analyzed the West Bank

Bersama-sama, kami menganalisa Tepi Barat

and picked 100 families that are living in the most risky places:

dan memilih 100 keluarga yang tinggal di daerah paling beresiko:

close to checkpoints, near army bases,

dekat dengan perbatasan, pangkalan militer,

side by side with settlers.

berdampingan dengan pendatang.

We gave them cameras and training.

Kami memberi mereka kamera dan pelatihan.

Quite fast, we started getting very disturbing images

Dengan cepat, kami mendapat gambar yang mengganggu

about how the settlers and the soldiers are abusing them.

tentang bagaimana pendatang dan tentara menyiksa mereka.

I would like to share with you two clips from this project.

Saya ingin berbagi dengan kalian dua film dari proyek ini.

Both of them were broadcast in Israel, and it created a massive debate.

Keduanya disiarkan di Israel dan menyebabkan perdebatan sengit.

And I have to warn you,

Dan sebagai peringatan,

some of you might find them quite explicit.

beberapa dari kalian mungkin merasa ini cukup keras.

The masked men you will see in the first clips

Pria bertopeng yang akan Anda lihat di film pertama

are Jewish settlers.

adalah pendatang Yahudi.

Minutes before the camera was turned on,

Sesaat sebelum kamera dinyalakan,

they approached a Palestinian family

mereka mendatangi sebuah keluarga Palestina

that was working their land

yang bekerja di tanah mereka

and told them that they have to leave the land,

dan berkata kepada mereka bahwa mereka harus pergi,

because this land belongs to the Jewish settlers.

karena tanah ini milik pendatang Yahudi.

The Palestinians refused.

Orang Palestina menolak.

Let's see what happened.

Mari lihat apa yang terjadi.

The masked men that are approaching are Jewish settlers.

Pria bertopeng yang mendekat adalah pendatang Yahudi.

They are approaching the Palestinian family.

Mereka mendatangi keluarga Palestina.

This is a demonstration in the West Bank.

Ini adalah demonstrasi di Tepi Barat.

The guy in green is Palestinian.

Pria berbaju hijau adalah orang Palestina.

He will be arrested in a second.

Sebentar lagi dia akan ditangkap.

Here you see him blindfolded and handcuffed.

Di sini Anda melihat matanya ditutup dan diborgol.

In a few seconds, he regrets he came to this demonstration.

Dalam beberapa saat, dia akan menyesal telah datang ke demonstrasi ini.

He's been shot in the foot with a rubber bullet.

Kakinya ditembak dengan peluru karet.

He is okay.

Dia baik-baik saja.

Not all the settlers and the soldiers are acting this way.

Tidak semua pendatang dan tentara bertindak seperti ini.

We're talking about a tiny minority, but they have to be brought to justice.

Hanya sebagian kecil, tetapi mereka harus diadili.

These clips, and others like them,

Film ini, dan yang lainnya,

forced the army and the police to start investigations.

memaksa militer dan polisi memulai investigasi.

They've been shown in Israel, of course,

Tentu saja ini diperlihatkan di Israel

and the Israeli public was exposed to them also.

dan rakyat Israel juga terekspos akan hal ini.

This project redefined the struggle for human rights

Proyek ini mendefinisi ulang perjuangan untuk hak asasi manusia

in the occupied territories,

di wilayah yang diduduki

and we managed to reduce the number of violent attacks in the West Bank.

dan kami berhasil mengurangi jumlah serangan di Tepi Barat.

The success of this project got me thinking

Keberhasilan proyek ini membuatku berpikir

how I can take the same methodology to other places in the world.

bagaimana saya bisa menggunakan metode yang sama di tempat lain di dunia.

Now, we tend to believe that today,

Kita cenderung mempercayai bahwa kini,

with all of the technology,

dengan semua teknologi,

the smartphones and the Internet,

smartphone dan internet,

we are able to see and understand most of what's happening in the world,

kita dapat melihat dan memahami sebagian besar hal yang terjadi di dunia,

and people are able to tell their story —

dan orang dapat menceritakan kisah mereka---

but it's only partly true.

tetapi itu hanya separuhnya benar.

Still today, with all the technology we have,

Sekarang ini, dengan semua teknologi yang kita miliki,

less than half of the world's population

kurang dari separuh populasi dunia

has access to the Internet,

memiliki akses ke internet,

and more than three billion people —

dan lebih dari tiga miliar orang --

I'm repeating the number —

saya ulangi angkanya --

three billion people are consuming news that is censored by those in power.

tiga miliar orang mendapatkan berita yang disensor oleh penguasa.

More or less around the same time,

Kurang lebih di sekitar waktu yang sama,

I'm approached by a great guy named Uri Fruchtmann.

saya didatangi oleh seorang yang hebat bernama Uri Fruchtmann.

He's a filmmaker and an activist.

Dia seorang pembuat film dan aktivis.

We understood we were thinking along the same lines,

Kami paham bahwa kami memiliki pikiran yang sama,

and we decided to establish Videre, our organization, together.

dan memutuskan untuk membentuk Vidre, organisasi kami.

While building the organization in London,

Selagi membangun organisasi di London,

we've been traveling undercover to places

kami pergi secara rahasia ke tempat-tempat

where a community was suffering from abuses,

di mana masyarakat menderita karena siksaan,

where mass atrocities were happening,

di mana kekejaman massal terjadi,

and there was a lack of reporting.

dan kurang reportase.

We tried to understand how we can help.

Kami mencoba memahami bagaimana kami dapat membantu.

There were four things that I learned.

Ada empat hal yang saya pelajari.

The first thing is that we have to engage

Hal pertama adalah kami harus bekerja

with communities that are living in rural areas,

dengan komunitas yang hidup di daerah terpencil,

where violations are happening far from the public eye.

di tempat pelanggaran terjadi jauh dari mata publik.

We need to partner with them,

Kami perlu bekerja sama dengan mereka,

and we need to understand which images are not making it out there

dan kami perlu memahami hal apa yang tidak diketahui orang luar

and help them to document them.

dan membantu mereka mendokumentasikannya.

The second thing I learned

Hal kedua yang saya pelajari

is that we have to enable them to film in a safe way.

adalah kami harus memungkinkan mereka merekam dengan cara yang aman.

Security has to be the priority.

Keamanan harus menjadi prioritas.

Where I used to work before, in the West Bank,

Di tempat saya bekerja sebelumnya, di Tepi Barat,

one can take a camera out,

seseorang dapat mengeluarkan kamera,

most likely not going to get shot,

kemungkinan besar tidak akan ditembak,

but in places we wanted to work,

tetapi di tempat kami ingin bekerja,

just try to pull a phone out, and you're dead — literally dead.

hanya mencoba mengeluarkan ponsel dan Anda akan mati - secara harafiah.

This is why we decided

Inilah mengapa kami memutuskan

to take the operation undercover

untuk menjalankan operasi secara rahasia

when necessary,

bila diperlukan,

and use mostly hidden cameras.

dan kebanyakan menggunakan kamera tersembunyi.

Unfortunately, I can't show you the hidden cameras we're using today —

Sayangnya, saya tak bisa menunjukkan kamera yang kami gunakan sekarang -

for obvious reasons —

alasannya jelas -

but these are cameras we used before.

ini kamera yang kami gunakan sebelumnya.

You can buy them off the shelf.

Anda dapat membelinya di toko.

Today, we're building a custom-made hidden camera,

Sekarang, kami menciptakan kamera tersembunyi buatan khusus,

like the one that Mary was wearing

seperti yang digunakan Mary

in her dress to film the intimidation meeting

di bajunya untuk merekam rapat intimidasi

of the ruling political party.

dari partai politik pemerintah.

It's a camera that nobody can see,

Itu adalah kamera yang tak terlihat

that blends into the environment,

yang membaur ke dalam lingkungan,

into the surroundings.

ke sekelilingnya.

Now, filming securities go beyond using hidden cameras.

Keamanan merekam tidak sekedar menggunakan kamera tersembunyi.

Being secure starts way before the activist is turning the camera on.

Keamanan dimulai jauh sebelum aktivis menyalakan kamera.

To keep our partners safe,

Untuk menjaga keamanan rekan kami,

we work to understand the risk of every location

kami berusaha memahami resiko dari setiap lokasi

and of every shot before it's happened,

dan dari setiap rekaman sebelum dimulai,

building a backup plan if something goes wrong,

membuat rencana cadangan bila rencana awal tidak berjalan,

and making sure we have everything in place

dan memastikan semuanya siap

before our operations start.

sebelum operasi dimulai.

The third thing I learned is the importance of verification.

Hal ketiga yang saya pelajari adalah pentingnya verifikasi.

You can have an amazing shot of atrocity,

Anda bisa mendapatkan rekaman kekejaman yang luar biasa,

but if you can't verify it, it's worth nothing.

tapi bila Anda tak dapat memverifikasinya, rekaman itu takkan berguna.

Recently, like in the ongoing war in Syria or the war in Gaza,

Baru-baru ini, seperti perang yang berlangsung di Suriah atau Gaza,

we've seen images that are staged or brought from a different conflict.

kami melihat gambar yang dibuat atau diambil dari konflik lain.

This misinformation destroyed the credibility of the source,

Kesalahan informasi seperti ini merusak kredibilitas sumbernya

and it's harmed the credibility of other reliable and trustworthy sources.

dan melukai kredibilitas sumber lain yang andal dan terpercaya.

We use a variety of ways to make sure we can verify the information

Berbagai cara kami gunakan untuk memastikan kami dapat

memverifikasi informasi

and we can trust the material.

dan kami dapat mempercayai materinya.

It starts with vetting the partners,

Dimulai dengan memeriksa rekannya,

understanding who they are, and working with them very intensively.

memahami siapa mereka dan bekerja sama dengan mereka secara giat.

How do you film a location?

Bagaimana Anda merekam sebuah lokasi?

You film road signs, you film watches,

Anda merekam marka jalan, jam,

you film newspapers.

koran.

We are checking maps, looking at maps,

Kami memeriksa peta, melihat peta,

double-checking the information,

mengecek ulang informasi

and looking also at the metadata of the material.

dan memeriksa metadata dari materinya.

Now, the fourth and the most important thing I learned

Sekarang, hal keempat dan terpenting yang saya pelajari

is how you use images to create a positive change.

adalah bagaimana Anda menggunakan gambaran untuk menciptakan perubahan yang positif.

To have an effect,

Agar memiliki efek,

the key thing is how you use the material.

kuncinya adalah bagaimana Anda menggunakan materinya.

Today, we're working with hundreds of activists

Sekarang, kami bekerja bersama ratusan aktivis

filming undercover.

yang merekam secara rahasia.

We work with them both to understand the situation on the ground

Kami bekerja dengan mereka untuk memahami situasi di lapangan

dan potongan gambar apa yang hilang untuk mendeskripsikannya,

and which images are missing to describe it,

who are the ones that are influencing the situation,

siapa yang mempengaruhi situasi,

and when to release the material to advance the struggle.

dan kapan menyebarkan materi untuk memajukan perjuangan.

Sometimes, it's about putting it in the media,

Terkadang, memasangnya di media,

mostly local ones, to create awareness.

biasanya media lokal, untuk menciptakan kesadaran.

Sometimes it's working with decision makers,

Terkadang, bekerja dengan pembuat keputusan,

to change laws.

untuk mengubah hukum.

Sometimes, it's working with lawyers to use as evidence in court.

Terkadang, bekerja dengan pengacara untuk digunakan sebagai bukti di pengadilan.

But more than often,

Tetapi yang paling sering,

the most effective way to create a social change

cara paling efektif untuk menciptakan perubahan sosial

is to work within the community.

adalah bekerja dengan masyarakat.

I want to give you one example.

Saya ingin memberi sebuah contoh.

Fatuma is part of a network of women that are fighting abuses in Kenya.

Fatuma adalah anggota jaringan perempuan yang melawan perlakuan kejam di Kenya.

Women in her community have been harassed constantly

Perempuan di lingkungannya sering dilecehkan

on their way to school and on their way to work.

saat pergi ke sekolah dan ke tempat kerja.

They are trying to change the behavior of the community from inside.

Mereka berusaha mengubah perilaku komunitas dari dalam.

In the next clip,

Di film berikut ini,

Fatuma is taking us with her on her journey to work.

Fatuma membawa kita bersamanya dalam perjalanannya ke tempat kerja.

Her voice is superimposed on images that she filmed herself

Suaranya diubah dalam gambar yang direkammya sendiri

using hidden cameras.

dengan kamera tersembunyi.

(Video) Fatuma Chiusiku: My name is Fatuma Chiusiku.

(video) Fatuma Chiusiku: Nama saya Fatuma Chiusiku.

I'm 32 years old, a mother,

Saya berumur 32 tahun, seorang ibu,

And Ziwa La Ng'Ombe is my home.

dan rumah saya di Ziwa La Ng'Ombe.

Each morning, I ride the mini-bus

Setiap pagi, saya naik minibus

Number 11.

nomor 11.

But instead of a peaceful journey to work,

Tetapi bukannya perjalanan damai ke tempat kerja,

each day begins with fear.

setiap hari dimulai dengan ketakutan.

Come with me now

Ikutlah bersama saya

and use my eyes

dan gunakan mata saya

to feel what I feel.

untuk merasakan yang saya rasakan.

As I walk, I think to myself:

Sambil berjalan, saya berpikir:

Will I be touched?

Akankah saya akan disentuh?

Grabbed?

Dipegang?

Violated by this conductor again?

Dilecehkan oleh kondektur lagi?

Even the men inside

Bahkan pria di dalam

the way they look at me

cara mereka melihat saya

touch my body, rub against me,

menyentuh saya, menggesekkan badannya ke saya,

grab me,

memegang saya,

and now, as I sit in my seat

dan sekarang, sambil duduk di kursi saya

I only wish my mind was full of thoughts for my day,

saya berharap kepala saya dipenuhi pikiran untuk hari ini,

my dreams, my children at school,

impian saya, anak-anak saya di sekolah,

but instead I worry about the moment when we will arrive

tetapi saya hanya mengkhawatirkan saat kami sampai

and I will be violated again.

dan saya akan dilecehkan lagi.

OY: Today, there is a new front in the fight for human rights.

OY: Sekarang, ada cara baru dalam memperjuangkan HAM.

I used to carry a big gun.

Saya sebelumnya membawa senjata besar.

Now, I am carrying this.

Sekarang, saya membawa ini.

This is a much more powerful and much, much more effective weapon.

Ini adalah senjata yang lebih kuat dan lebih efektif.

But we have to use its power wisely.

Tetapi kita harus menggunakan kekuatannya dengan bijaksana.

By putting the right images in the right hands at the right time,

Dengan memberi gambar yang tepat ke tangan yang tepat di saat yang tepat,

we can truly create an impact.

kita dapat menciptakan perbedaan.

Thank you.

Terima kasih.

(Tepuk tangan)

(Applause)

Thank you.

Terima kasih.

(Tepuk tangan)

(Applause)