Michael Pollan: A plant's-eye view

Translator: Abdi Christia Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

It's a simple idea about nature.

Ini adalah ide sederhana tentang alam

I want to say a word for nature

dan saya ingin berbicara tentang alam

because we haven't talked that much about it the last couple days.

karena selama beberapa hari ini kita tidak banyak membicarakannya.

I want to say a word for the soil and the bees and the plants and the animals,

Saya ingin berbicara tentang tanah, lebah, dan flora dan fauna.

and tell you about a tool, a very simple tool that I have found.

Dan memberi tahu anda sebuah alat, alat sangat sederhana yang saya temukan.

Although it's really nothing more than a literary conceit; it's not a technology.

Sebenarnya alat ini tak lebih dari sebuah konsep pikiran -- ini bukanlah teknologi --

It's very powerful for, I think, changing our relationship to the natural world

tapi menurut saya alat ini kuat, untuk mengubah hubungan kita dengan alam

and to the other species on whom we depend.

dan pada spesies lain yang kita butuhkan.

And that tool is very simply, as Chris suggested,

Dan alat itu, sederhananya adalah, seperti yang disarankan Chris,

looking at us and the world from the plants' or the animals' point of view.

melihat diri kita sendiri dari sudut pandang flora dan fauna.

It's not my idea, other people have hit on it,

Ini bukan ide saya, orang lain sudah mengungkapkannya,

but I've tried to take it to some new places.

tapi saya coba menggunakannya untuk hal baru.

Let me tell you where I got it.

Mari saya ceritakan di mana saya menemukannya.

Like a lot of my ideas, like a lot of the tools I use,

Seperti kebanyakan ide dan alat-alat yang saya pakai,

I found it in the garden; I'm a very devoted gardener.

saya menemukannya di kebun. Saya seorang tukang kebun yang tekun.

And there was a day about seven years ago: I was planting potatoes,

Dan suatu hari sekitar tujuh tahun yang lalu, saya sedang menanam kentang.

it was the first week of May --

Waktu itu minggu pertama bulan Mei.

this is New England, when the apple trees are just vibrating with bloom;

Rumah saya di New England, itu saatnya pohon apel berbunga dengan semarak.

they're just white clouds above.

Seperti awan putih di atas saya.

I was here, planting my chunks,

Saya di sini, menanam potongan-potongan itu,

cutting up potatoes and planting it,

memotong-motong kentang dan menanamnya.

and the bees were working on this tree;

Lebah-lebah mengerumuni pohon apel ini.

bumblebees, just making this thing vibrate.

Lebah madu, yang berdengung-dengung.

And one of the things I really like about gardening

Salah satu hal yang sangat saya suka dari berkebun adalah

is that it doesn't take all your concentration,

berkebun tidak mengambil seluruh konsentrasi anda.

you really can't get hurt -- it's not like woodworking --

Anda tak akan cedera. Ini tidak seperti pekerjaan tukang kayu.

and you have plenty of kind of mental space for speculation.

Dan anda bisa -- anda punya banyak ruang pikiran untuk berspekulasi.

And the question I asked myself that afternoon in the garden,

Dan pertanyaan untuk diri saya sendiri siang itu di kebun adalah --

working alongside that bumblebee,

bekerja di samping para lebah madu itu --

was: what did I and that bumblebee have in common?

adalah: Apa persamaan antara saya dan lebah madu itu?

How was our role in this garden similar and different?

Bagaimana persamaan dan perbedaan peran kami di kebun ini?

And I realized we actually had quite a bit in common:

Saya menyadari bahwa kami punya beberapa kesamaan.

both of us were disseminating the genes of one species and not another,

Kami berdua menyebarkan gen satu spesies saja dan tidak yang lain.

and both of us -- probably, if I can imagine the bee's point of view --

Dan kami berdua, mungkin saja, bila saya dapat membayangkan sudut pandang lebah,

thought we were calling the shots.

berpikir bahwa kamilah yang membuat keputusan di sini.

I had decided what kind of potato I wanted to plant --

Saya memutuskan kentang jenis apa yang mau saya tanam.

I had picked my Yukon Gold or Yellow Finn, or whatever it was --

Saya pilih jenis Emas Yukon atau Finn Kuning, atau apapun lainnya.

and I had summoned those genes from a seed catalog across the country,

Dan saya mengumpulkan gen-gen ini dari sebuah katalog benih nasional,

brought it, and I was planting it.

membawanya ke sini, dan menanamnya.

And that bee, no doubt, assumed that it had decided,

Lebah itu, pastinya, menganggap bahwa dia telah memutuskan,

"I'm going for that apple tree, I'm going for that blossom,

saya akan pergi ke pohon apel itu, pergi ke bunga itu,

I'm going to get the nectar and I'm going to leave."

saya akan mengambil nektarnya dan pergi.

We have a grammar that suggests that's who we are;

Kita punya pemikiran bahwa kita tahu siapa diri kita,

that we are sovereign subjects in nature, the bee as well as me.

bahwa kita adalah penguasa di alam, lebah itu dan juga saya.

I plant the potatoes, I weed the garden, I domesticate the species.

Saya menanam kentang, saya menyiangi kebun, saya menernakkan hewan.

But that day, it occurred to me:

Tapi terjadi sesuatu pada saya hari itu,

what if that grammar is nothing more than a self-serving conceit?

bagaimana bila pemikiran itu tak lebih dari pendapat menyombongkan diri sendiri?

Because, of course, the bee thinks he's in charge or she's in charge,

Karena pasti lebah itu berpikir dia yang berkuasa.

but we know better.

Dan -- tapi kita tahu lebih dari itu.

We know that what's going on between the bee and that flower

Kita tahu apa yang terjadi antara lebah dan bunga itu

is that bee has been cleverly manipulated by that flower.

adalah bahwa lebah ditipu dengan cerdiknya oleh bunga itu.

And when I say manipulated, I'm talking about in a Darwinian sense, right?

Dan ketika saya bilang ditipu, saya berbicara dalam pengertian Darwinian, ya kan?

I mean it has evolved a very specific set of traits --

Maksud saya bunga itu telah mengembangkan kumpulan sifat yang khas --

color, scent, flavor, pattern -- that has lured that bee in.

warna, wangi, rasa, pola -- yang telah memancing lebah itu datang.

And the bee has been cleverly fooled into taking the nectar,

Dan lebah itu ditipu dengan cerdiknya untuk mengambil nektar,

and also picking up some powder on its leg,

sekaligus membawa sebagian tepung sari di kakinya,

and going off to the next blossom.

dan pergi ke bunga lain.

The bee is not calling the shots.

Lebah itu bukan pemimpin di sana.

And I realized then, I wasn't either.

Lalu saya sadar, saya juga bukan pemimpin di sini.

I had been seduced by that potato and not another

Saya telah dibujuk oleh kentang itu, bukan lainnya,

into planting its -- into spreading its genes, giving it a little bit more habitat.

untuk menanamnya -- untuk menyebarkan gennya, memberikan tempat hidup baginya.

And that's when I got the idea, which was, "Well, what would happen

Ketika saya mendapatkan gagasan itu -- apa yang akan terjadi

if we kind of looked at us from this point of view of these other species who are working on us?"

bila kita melihat diri kita dari sudut pandang spesies lain yang mempekerjakan kita?

And agriculture suddenly appeared to me not as an invention, not as a human technology,

Tiba-tiba pertanian nampak bukan sebagai penemuan, bukan teknologi manusia,

but as a co-evolutionary development

tapi perkembangan ko-evolusioner

in which a group of very clever species, mostly edible grasses, had exploited us,

di mana sekelompok spesies sangat cerdas, terutama rumput yang dapat dimakan, telah mengeksploitasi kita,

figured out how to get us to basically deforest the world.

mereka menemukan cara membuat kita membersihkan hutan.

The competition of grasses, right?

Ingat kompetisi antar rumput kan?

And suddenly everything looked different.

Tiba-tiba semuanya terlihat berbeda.

And suddenly mowing the lawn that day was a completely different experience.

Tiba-tiba memotong rumput halaman jadi pengalaman yang sangat berbeda hari itu.

I had thought always -- and in fact, had written this in my first book;

Saya selalu berpikir bahwa -- bahkan saya tulis ini di buku pertama saya --

this was a book about gardening --

itu buku tentang berkebun --

that lawns were nature under culture's boot,

halaman rumput adalah alam yang ditindas oleh budaya manusia.

that they were totalitarian landscapes,

Halaman rumput adalah pemandangan totaliter.

and that when we mowed them we were cruelly suppressing the species

Ketika kita memotongnya kita sedang menekan spesies itu dengan kejam

and never letting it set seed or die or have sex.

tidak membiarkannya berbiji, atau mati, atau berhubungan seks.

And that's what the lawn was.

Itulah halaman rumput yang sebenarnya.

But then I realized, "No, this is exactly what the grasses want us to do.

Tapi lalu saya menyadari, "Tidak, inilah yang sebenarnya diinginkan rumput-rumput itu dari kita.

I'm a dupe. I'm a dupe of the lawns, whose goal in life is to outcompete the trees,

Saya dibodohi. Saya dibodohi rumput-rumput itu, yang tujuan hidupnya adalah mengalahkan pohon,

who they compete with for sunlight."

yang bersaing berebut sinar matahari dengan mereka."

And so by getting us to mow the lawn, we keep the trees from coming back,

Dengan membuat kita memotong rumput, kita membuat pohon-pohon tidak tumbuh,

which in New England happens very, very quickly.

yang terjadi di New England dengan sangat-sangat cepat.

So I started looking at things this way

Jadi saya mulai melihat banyak hal dengan cara ini,

and wrote a whole book about it called "The Botany of Desire."

dan menulis buku tentang itu semua berjudul "The Botany of Desire." (Hasrat Botani)

And I realized that in the same way you can look at a flower

Saya menyadari bahwa anda dapat melihat bunga dengan cara yang sama

and deduce all sorts of interesting things about the taste and the desires of bees --

dan menyimpulkan semua hal menarik tentang selera dan hasrat lebah madu,

that they like sweetness, that they like this color and not that color, that they like symmetry --

bahwa mereka suka kemanisannya, dan mereka suka warna ini dan bukannya itu, bahwa mereka suka simetri.

what could we find out about ourselves by doing the same thing?

Apa yang dapat kita temukan tentang diri kita dengan melakukan hal serupa?

That a certain kind of potato, a certain kind of drug,

Bahwa jenis kentang tertentu, jenis obat tertentu,

a sativa-indica Cannabis cross has something to say about us.

silangan sativa-indica-cannabis punya cerita untuk diberitahukan pada kita.

And that, wouldn't this be kind of an interesting way to look at the world?

Bukankah ini akan jadi cara yang menarik untuk melihat dunia?

Now, the test of any idea -- I said it was a literary conceit --

Sekarang, ujian untuk semua gagasan -- saya tadi bilang ini adalah konsep pikiran --

is what does it get us?

apa gunanya bagi kita?

And when you're talking about nature, which is really my subject as a writer,

Dan ketika anda berbicara tentang alam, yang merupakan subyek saya sebagai penulis,

how does it meet the Aldo Leopold test?

bagaimana -- apakah ide itu lulus tes Aldo Leopold?

Which is, does it make us better citizens of the biotic community?

Yaitu, apakah ide itu membuat kita menjadi bagian komunitas makhluk hidup yang lebih baik?

Get us to do things that leads to the support and perpetuation of the biota,

Membuat kita melakukan hal yang mendukung dan memperbanyak biota,

rather than its destruction?

daripada menghancurkannya?

And I would submit that this idea does this.

Saya yakin ide ini lulus tes tersebut.

So, let me go through what you gain when you look at the world this way,

Maka biarkan saya memberi tahu apa yang anda dapat ketika melihat dunia dengan cara ini,

besides some entertaining insights about human desire.

di samping, anda tahu, berita menghibur tentang keinginan manusia.

As an intellectual matter, looking at the world from other species' points of view

Secara ilmiah, melihat dunia melalui kacamata spesies lain

helps us deal with this weird anomaly,

membantu kita menghadapi anomali aneh,

which is -- and this is in the realm of intellectual history --

yang menjelaskan -- dan ini berada di dalam sejarah intelektual --

which is that we have this Darwinian revolution 150 years ago ...

yang menjelaskan mengapa kita mengalami revolusi Darwin 150 tahun lalu --

Ugh. Mini-Me. (Laughter)

Uh. Ada saya --

We have this intellectual, this Darwinian revolution in which, thanks to Darwin,

kita punya revolusi intelektual Darwin, terima kasih pada Darwin, yang membuat

we figured out we are just one species among many;

kita menemukan bahwa kita hanyalah satu di antara banyak spesies.

evolution is working on us the same way it's working on all the others;

Evolusi sedang terjadi pada kita sama halnya sedang terjadi pada makhluk lain.

we are acted upon as well as acting;

Selain bertindak kita juga dikenai tindakan.

we are really in the fiber, the fabric of life.

Kita benar-benar adalah benang di dalam tenunan kehidupan ini.

But the weird thing is, we have not absorbed this lesson 150 years later;

Tapi hal yang anehnya, kita tidak -- kita belum menyerap pelajaran selama 150 tahun terakhir.

none of us really believes this.

Tidak ada dari kita yang benar-benar mempercayainya.

We are still Cartesians -- the children of Descartes --

Kita masih kelompok Kartesian -- anak-anak Descartes --

who believe that subjectivity, consciousness, sets us apart;

yang percaya bahwa subyektivitas dan kesadaran diri, membedakan kita dari makhluk lain.

that the world is divided into subjects and objects;

Dunia ini dibagi menjadi subyek dan obyek.

that there is nature on one side, culture on another.

Ada alam di satu sisi, dan budaya di sisi lainnya.

As soon as you start seeing things from the plant's point of view or the animal's point of view,

Segera setelah anda mulai melihat semua hal dari sudut pandang tanaman atau hewan,

you realize that the real literary conceit is that --

anda sadar bahwa itulah konsep pemikiran sebenarnya.

is the idea that nature is opposed to culture,

Inilah -- gagasan bahwa alam bertentangan dengan budaya manusia.

the idea that consciousness is everything --

Gagasan bahwa kesadaran diri adalah segalanya.

and that's another very important thing it does.

Dan itu adalah hal penting lain yang terbentuk karenanya.

Looking at the world from other species' points of view

Melihat dunia melalui sudut pandang spesies lain

is a cure for the disease of human self-importance.

adalah obat dari penyakit mementingkan diri yang dialami manusia.

You suddenly realize that consciousness --

Anda tiba-tiba sadar bahwa kesadaran,

which we value and we consider

yang kita hargai dan kita anggap, anda tahu, mahkota --

the crowning achievement of nature,

mahkota pencapaian alam,

human consciousness -- is really just another set of tools for getting along in the world.

kesadaran manusia adalah hanya perangkat lain untuk hidup bersama di dunia.

And it's kind of natural that we would think it was the best tool.

Dan memang alamiah untuk kita berpikir itu adalah alat yang terbaik.

But, you know, there's a comedian who said,

Tapi, seperti yang anda tahu, layaknya -- ada komedian yang berkata,

"Well, who's telling me that consciousness is so good and so important?

"Baiklah, siapa yang bilang bahwa kesadaran itu sangat baik dan penting?

Well, consciousness."

Hmm, kesadaran sendiri."

So when you look at the plants, you realize that there are other tools

Jadi, ketika anda lihat tanaman, anda menyadari bahwa mereka adalah alat lain,

and they're just as interesting.

dan mereka sama menariknya.

I'll give you two examples, also from the garden:

Saya akan beri dua contoh, juga dari kebun.

lima beans. You know what a lima bean does when it's attacked by spider mites?

Kacang lima. Anda tahu apa yang dilakukan kacang lima saat diserang kutu laba-laba?

It releases this volatile chemical that goes out into the world

Dia melepaskan senyawa kimia volatil ke mana-mana

and summons another species of mite

dan memanggil spesies kutu lain

that comes in and attacks the spider mite, defending the lima bean.

yang datang dan menyerang kutu laba-laba, melindungi kacang lima itu.

So what plants have -- while we have consciousness, tool making, language,

Jadi apa yang tumbuhan punya, ketika kita punya kesadaran, kemampuan membuat alat, berbahasa,

they have biochemistry.

tanaman punya kemampuan biokimia.

And they have perfected that to a degree far beyond what we can imagine.

Dan mereka telah menyempurnakannya sampai tahap yang tak bisa lagi kita bayangkan.

Their complexity, their sophistication, is something to really marvel at,

Kerumitannya, kecanggihannya, adalah sesuatu yang perlu dikagumi.

and I think it's really the scandal of the Human Genome Project.

Saya pikir inilah skandal Proyek Genom Manusia.

You know, we went into it thinking, 40,000 or 50,000 human genes

Anda tahu, kita berpikir ada 40 atau 50 ribu gen manusia.

and we came out with only 23,000.

Ternyata dari hasilnya hanya ada 23 ribu.

Just to give you grounds for comparison, rice: 35,000 genes.

Untuk perbandingan saja, padi: 35 ribu gen.

So who's the more sophisticated species?

Jadi spesies mana yang lebih canggih?

Well, we're all equally sophisticated.

Baiklah, kita semua sama canggihnya.

We've been evolving just as long,

Kita masih berevolusi -- berevolusi sepanjang waktu yang sama,

just along different paths.

hanya melalui jalur yang berbeda.

So, cure for self-importance, way to sort of make us feel the Darwinian idea.

Jadi, obat untuk penyakit mementingkan diri sendiri, cara membuat kita merasakan ide Darwin.

And that's really what I do as a writer, as a storyteller,

Itulah yang saya lakukan sebagai penulis dan sebagai pencerita,

is try to make people feel what we know and tell stories that actually

berusaha membuat orang-orang merasakan apa yang kita ketahui dan menceritakan hal yang membuat kita --

help us think ecologically.

membantu kita berpikir secara ekologis.

Now, the other use of this is practical.

Sekarang, kegunaan lain hal ini adalah hal praktis.

And I'm going to take you to a farm right now,

Saya akan berbicara -- saya akan membawa anda ke sebuah pertanian sekarang.

because I used this idea to develop my understanding of the food system

Saya menggunakan ide ini untuk mengembangkan pemahaman saya tentang sistem pangan

and what I learned, in fact, is that we are all, now, being manipulated by corn.

dan apa yang saya pelajari, adalah kita terbukti ditipu oleh jagung sekarang.

And the talk you heard about ethanol earlier today,

Ceramah tentang etanol yang anda dengar tadi pagi,

to me, is the final triumph of corn over good sense. (Laughter) (Applause)

bagi saya adalah puncak kemenangan jagung atas akal sehat. (Tawa)

It is part of corn's scheme for world domination.

Hal itu adalah bagian -- (Tepuk tangan) dari rencana jagung untuk menguasai dunia.

(Laughter)

(Tawa)

And you will see, the amount of corn planted this year will be up dramatically from last year

Anda akan lihat jumlah jagung yang ditanam tahun ini akan jauh lebih banyak dari tahun lalu,

and there will be that much more habitat

dan akan ada habitat jagung yang jauh lebih banyak,

because we've decided ethanol is going to help us.

karena kita telah memutuskan bahwa etanol akan membantu kita.

So it helped me understand industrial agriculture,

Jadi -- biarkan saya -- sebab hal itu membantu saya memahami pertanian industri,

which of course is a Cartesian system.

yang jelas-jelas merupakan sistem Kartesian.

It's based on this idea that we bend other species to our will

Hal itu didasarkan pada ide bahwa kita memaksa spesies lain memenuhi keinginan kita,

and that we are in charge, and that we create these factories

bahwa kitalah yang memegang kepemimpinan dan kita yang membuat pabrik-pabrik itu,

and we have these technological inputs and we get the food out of it

dan kita yang punya teknologi, dan kita mendapat makanan dari sana,

or the fuel or whatever we want.

atau bahan bakar, atau apapun yang kita mau.

Let me take you to a very different kind of farm.

Saya akan membawa anda ke pertanian yang sangat berbeda.

This is a farm in the Shenandoah Valley of Virginia.

Ini adalah pertanian di Lembah Shenandoah di Virginia.

I went looking for a farm where these ideas

Saya mencari pertanian yang menerapkan ide

about looking at things from the species' point of view are actually implemented,

untuk melihat segalanya dari sudut pandang spesies lain.

and I found it in a man. The farmer's name is Joel Salatin.

Dan saya menemukannya di seorang lelaki, nama petani itu Joel Salatin,

And I spent a week as an apprentice on his farm,

dan saya menghabiskan seminggu sebagai murid di pertaniannya.

and I took away from this some of the most hopeful news about our relationship to nature

Saya mendapat berita tentang hubungan kita dan alam, yang paling menumbuhkan harapan

that I've ever come across in 25 years of writing about nature.

sejak saya mulai menulis tentang alam 25 tahun yang lalu.

And that is this:

Inilah dia.

the farm is called Polyface, which means ...

Pertanian itu dinamakan Polyface. Yang berarti --

the idea is he's got six different species of animals, as well as some plants,

dia punya enam spesies binatang yang berbeda, juga beberapa tanaman,

growing in this very elaborate symbiotic arrangement.

yang hidup dengan tatanan simbiosis yang sangat rumit.

It's permaculture, those of you who know a little bit about this,

Itulah permakultur, bagi mereka yang tahu sedikit tentang ini,

such that the cows and the pigs and the sheep and the turkeys and the ...

jadinya ada sapi, ada babi, ada domba, ada kalkun, dan --

what else does he have?

apalagi, apalagi yang dia punya?

All the six different species -- rabbits, actually --

Semua keenam spesies berbeda itu -- oh ya, kelinci --

are all performing ecological services for one another,

saling melakukan pelyanan ekologi untuk satu sama lain,

such that the manure of one is the lunch for the other

sehingga kotoran satu spesies menjadi makanan spesies lainnya

and they take care of pests for one another.

dan mereka saling mengendalikan hama satu sama lain.

It's a very elaborate and beautiful dance,

Dan saya tak bisa (menjelaskannya) -- sangat rumit dan layaknya tarian yang indah

but I'm going to just give you a close-up on one piece of it,

tapi saya akan coba memberikan anda rincian di satu bagian kecilnya saja.

and that is the relationship between his cattle and his chickens, his laying hens.

Dan ini adalah tentang hubungan antara sapi dan ayam di sana, ayam petelur.

And I'll show you, if you take this approach, what you get, OK?

Saya akan menunjukkan apa yang anda dapat kalau menggunakan pendekatan ini, oke?

And this is a lot more than growing food, as you'll see;

Anda akan lihat, ini lebih dari sekedar menghasilkan bahan pangan.

this is a different way to think about nature

Ini adalah jalan berpikir berbeda terhadap alam,

and a way to get away from the zero-sum notion,

dan jalan untuk pergi dari pemikiran impas --

the Cartesian idea that either nature's winning or we're winning,

gagasan Kartesian tentang apakah alam yang menang atau kita yang menang

and that for us to get what we want, nature is diminished.

dan dengan cara itu, untuk memenuhi keinginan kita, alam akan berkurang.

So, one day, cattle in a pen.

Jadi suatu hari di sana, sapi-sapi di kandang.

The only technology involved here is this cheap electric fencing:

Satu-satunya teknologi yang terlibat di sini adalah pagar listrik yang murah,

relatively new, hooked to a car battery;

cukup baru, disambungkan ke baterai mobil.

even I could carry a quarter-acre paddock, set it up in 15 minutes.

Bahkan saya saja dapat membawa pagar untuk lahan seribu meter persegi, dan memasangnya dalam 15 menit.

Cows graze one day. They move, OK?

Sapi-sapi merumput untuk satu hari. Lalu mereka pindah, oke?

They graze everything down, intensive grazing.

Mereka memakan semua rumput di sana -- penggembalaan intensif.

He waits three days,

Dia menunggu tiga hari.

and then we towed in something called the Eggmobile.

Lalu dia membawa sesuatu yang disebut eggmobile.

The Eggmobile is a very rickety contraption --

Eggmobile itu sebuah kandang yang sangat rapuh.

it looks like a prairie schooner made out of boards --

Terlihat seperti kapal yang terbuat dari papan di padang rumput,

but it houses 350 chickens.

tapi di dalamnya tinggal 350 ekor ayam.

He tows this into the paddock three days later and opens the gangplank,

Dia menarik kandang itu ke tempat gembala tiga hari kemudian dan membuka pintunya,

turns them down, and 350 hens come streaming down the gangplank --

lalu 350 ekor ayam keluar lewat pintu kandang itu --

clucking, gossiping as chickens will --

bersuara dan bermain semau mereka.

and they make a beeline for the cow patties.

Mereka langsung menuju kotoran-kotoran sapi yang ada.

And what they're doing is very interesting:

Apa yang mereka lakukan sangat menarik.

they're digging through the cow patties

Mereka menggali kotoran-kotoran sapi itu

for the maggots, the grubs, the larvae of flies.

untuk mendapatkan belatung, larva-larva lalat.

And the reason he's waited three days

Dan alasannya dia menunggu tiga hari

is because he knows that on the fourth day or the fifth day, those larvae will hatch

karena dia tahu pada hari keempat atau kelima larva-larva itu akan menjadi lalat,

and he'll have a huge fly problem.

dan mereka akan punya masalah lalat yang parah.

But he waits that long to grow them as big and juicy and tasty as he can

Dia menunggu cukup lama agar larva-larva itu besar, berair, dan lezat

because they are the chickens' favorite form of protein.

sebab larva-larva itu adalah sumber protein favorit bagi ayam.

So the chickens do their kind of little breakdance

Jadi ayam-ayam itu semacam menari-nari,

and they're pushing around the manure to get at the grubs,

dan mereka mengais-ngais kotoran sapi untuk mendapatkan belatung,

and in the process they're spreading the manure out.

dalam proses itu mereka meratakan kotoran sapi di lahan tersebut.

Very useful second ecosystem service.

Sangat berguna. Itu pelayanan lingkungan yang kedua.

And third, while they're in this paddock

Ketiga, ketika mereka ada di lahan gembala ini,

they are, of course, defecating madly

tentu saja mereka berak semau mereka

and their very nitrogenous manure is fertilizing this field.

kotoran mereka yang kaya nitrogen menyuburkan tempat ini.

They then move out to the next one,

Lalu mereka pergi ke tempat selanjutnya,

and in the course of just a few weeks, the grass just enters this blaze of growth.

dalam beberapa minggu rumput-rumput di sana akan tumbuh cepat.

And within four or five weeks, he can do it again.

Dan dalam empat atau lima minggu, Joel dapat mengulangi proses itu.

He can graze again, he can cut, he can bring in another species,

Dia dapat menggembalakan sapi lagi, atau memotong rumputnya, atau membawa spesies lain,

like the lambs, or he can make hay for the winter.

seperti domba, atau dia dapat membuat jerami untuk musim dingin.

Now, I want you to just look really close up onto what's happened there.

Sekarang, saya mau anda melihat lebih dekat apa yang terjadi di sana.

So, it's a very productive system.

Itu adalah sistem yang sangat produktif.

And what I need to tell you is that on 100 acres

Yang perlu saya beritahu pada anda adalah di lahan 40 hektar itu

he gets 40,000 pounds of beef; 30,000 pounds of pork; 25,000 dozen eggs;

dia mendapatkan 18,1 ton daging sapi, 13,6 ton daging babi, 37,5 ton telur ayam,

20,000 broilers; 1,000 turkeys; 1,000 rabbits --

20.000 ekor ayam potong, 1.000 kalkun, 1.000 kelinci --

an immense amount of food.

makanan yang sangat banyak.

You know, you hear, "Can organic feed the world?"

Anda pernah dengar, "Dapatkah sistem organik memberi makan dunia?"

Well, look how much food you can produce on 100 acres if you do this kind of ...

Baiklah, lihat berapa banyak yang bisa anda dapatkan dari 40 hektar lahan dengan cara ini --

again, give each species what it wants,

sekali lagi, berikan pada tiap spesies hewan itu yang mereka inginkan.

let it realize its desires, its physiological distinctiveness.

Biarkan mereka mendapat keinginannya, yang unik secara fisiologis.

Put that in play.

Masukkan itu dalam prosesnya.

But look at it from the point of view of the grass, now.

Tapi coba sekarang kita lihat dari sudut pandang rumput.

What happens to the grass when you do this?

Apa yang terjadi pada rumput saat anda melakukan sistem ini?

When a ruminant grazes grass, the grass is cut from this height to this height,

Ketika hewan memamah biak makan rumput, rumput itu terpotong antara tinggi sekian sampai sekian.

and it immediately does something very interesting.

Dan rumput segera melakukan hal yang sangat menarik.

Any one of you who gardens knows that there is something called the root-shoot ratio,

Anda yang berkebun tahu ada sesuatu yang disebut rasio akar-tunas.

and plants need to keep the root mass

Tanaman perlu menjaga massa akarnya

in some rough balance with the leaf mass to be happy.

kurang lebih seimbang dengan massa daunnya agar mereka sehat.

So when they lose a lot of leaf mass, they shed roots;

Jadi ketika mereka kehilangan banyak daun, mereka menggugurkan akar.

they kind of cauterize them and the roots die.

Semacam menghentikan pasokan, dan akarnya akan mati.

And the species in the soil go to work

Spesies yang ada dalam tanah akan bekerja,

basically chewing through those roots, decomposing them --

mengunyah akar-akar mati itu, menguraikan mereka --

the earthworms, the fungi, the bacteria -- and the result is new soil.

cacing tanah, jamur, bakteri -- hasilnya adalah tanah yang baru.

This is how soil is created.

Begitulah bagaimana tanah terbuat.

It's created from the bottom up.

Tanah terbuat dari bawah ke atas.

This is how the prairies were built,

Beginilah proses terbentuknya padang rumput,

the relationship between bison and grasses.

hubungan antara bison dan rumput.

And what I realized when I understood this --

Saya menyadari sesuatu ketika mengerti hal ini --

and if you ask Joel Salatin what he is, he'll tell you he's not a chicken farmer,

bila Anda tanya Joel Salatin siapa dirinya, dia akan memberi tahu anda dia bukan peternak ayam,

he's not a sheep farmer, he's not a cattle rancher; he's a grass farmer,

dia bukan peternak domba, bukan penggembala sapi, dia adalah petani rumput,

because grass is really the keystone species of such a system --

karena rumput adalah spesies paling penting dari sistem tersebut --

is that, if you think about it, this completely contradicts the tragic idea of nature we hold in our heads,

bila anda memikirkan itu, gagasan itu berlawanan dengan ide tragis tentang alam yang ada di kepala kita,

which is that for us to get what we want, nature is diminished.

yaitu untuk mendapat apa yang kita inginkan, alam akan berkurang.

More for us, less for nature.

Makin banyak untuk kita, makin sedikit untuk alam.

Here, all this food comes off this farm, and at the end of the season

Banyak makanan yang dihasilkan pertanian ini, dan di akhir musim

there is actually more soil, more fertility and more biodiversity.

ada lebih banyak tanah, lebih subur dan lebih beragam.

It's a remarkably hopeful thing to do.

Hal itu adalah hal baik yang perlu dilakukan.

There are a lot of farmers doing this today.

Ada banyak petani yang menerapkan ini belakangan.

This is well beyond organic agriculture,

Hal ini lebih jauh dibanding pertanian organik,

which is still a Cartesian system, more or less.

yang kurang lebih masih merupakan sistem Kartesian.

And what it tells you is that if you begin to take account of other species,

Dan apa pesan moralnya adalah jika anda mulai memikirkan spesies lain,

take account of the soil, that even with nothing more than this perspectival idea

memikirkan keadaan tanah, cukup dengan ide dan cara pandang yang baru ini

-- because there is no technology involved here except for those fences,

-- karena tak ada teknologi selain pagar itu yang terlibat,

which are so cheap they could be all over Africa in no time --

yang mungkin, anda tahu, pagar itu juga bisa sangat murah dan bisa diterapkan di seantero Afrika dalam waktu singkat --

that we can take the food we need from the Earth

maka anda bisa, kita bisa mendapatkan makanan yang kita butuhkan dari Bumi,

and actually heal the Earth in the process.

dan menyembuhkan Bumi dalam proses tersebut.

This is a way to reanimate the world,

Ini adalah jalan untuk menghidupkan kembali dunia kita.

and that's what's so exciting about this perspective.

Itulah yang sangat menarik dari perspektif ini.

When we really begin to feel Darwin's insights in our bones,

Ketika kita benar-benar mulai merasakan pemikiran Darwin,

the things we can do with nothing more than these ideas

hal-hal yang dapat kita lakukan dengan ide sederhana ini

are something to be very hopeful about.

adalah hal-hal yang sangat bisa diharapkan.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.