What's a Food Allergy -- and What's Not? | Body Stuff with Dr. Jen Gunter | TED

People often confuse food allergies and food intolerances.

Translator: Aisyah Farah Reviewer: Hafizh Alfarisi

Pemahaman orang-orang sering tertukar antara alergi dengan intoleransi makanan.

But it's important to know the difference

Namun, penting mengetahui perbedaannya

because they each require a different treatment.

karena masing-masing perlu penanganan berbeda.

So what is the difference?

Lalu, apa perbedaannya?

[Body Stuff with Dr. Jen Gunter]

[Seluk-Beluk Tubuh Bersama dr. Jen Gunter]

A food allergy is your body's immune system

Alergi makanan adalah sistem imun tubuhmu

responding to specific proteins in certain foods.

yang merespons protein spesifik pada makanan tertentu.

For instance, in shellfish,

Misalnya, pada kerang.

one of the triggers for allergic reactions is a protein called tropomyosin.

Salah satu pemicu reaksi alerginya adalah protein bernama tropomiosin.

And with peanuts, it can be a reaction to one of its many proteins.

Pada kacang, reaksi bisa disebabkan satu dari banyaknya protein di dalamnya.

Ketika partikel makanan memasuki tubuh dari orang yang memiliki alergi,

When a food particle enters the body of someone who's allergic,

the body's immune system perceives it as a problem, an invader.

sistem imun tubuh menganggapnya sebagai suatu masalah, suatu serangan.

Sama seperti tubuhmu yang mungkin bereaksi terhadap virus sebagai ancaman,

Just as your body might respond to a virus as a threat,

with food allergies,

pada alergi makanan,

bagian dari sistem imunmu melihat protein pada makanan itu sebagai ancaman.

part of your immune system sees the protein of the food as a threat.

The allergic reaction can be thought of as a disproportionate

Reaksi alergi dapat dianggap sebagai respons yang tidak proporsional

and inappropriate response from the immune system to the food.

dan tidak tepat dari sistem imun terhadap makanan.

Allergic reactions can range from being mild:

Reaksi alergi dapat dikelompokkan dari yang ringan,

tingles in the mouth, hives and rashes,

seperti kesemutan di mulut, gatal-gatal, dan ruam,

to being extremely severe, like having trouble breathing.

sampai yang sangat berat, seperti kesulitan bernapas.

And they can even be life threatening.

Bahkan, reaksi ini bisa mengancam nyawa.

Reaksi alergi, dengan beberapa pengecualian,

Allergic reactions, with some exceptions,

hampir selalu cepat terjadi dalam 30 menit setelah menelan atau terpapar makanan.

almost always happen quickly,

within 30 minutes of eating or exposure to the food.

Sebaliknya, pada intoleransi makanan,

A food intolerance, on the other hand,

is usually our body having trouble digesting certain foods.

biasanya tubuh kita sulit mencerna makanan tertentu.

Unlike allergies, food intolerances are not related to the immune system.

Tidak seperti alergi, intoleransi makanan tidak berkaitan dengan sistem imun.

For instance, being lactose intolerant

Contohnya, bila kau intoleran pada laktosa

means you don't have enough of the enzyme that breaks down the lactose in dairy.

berarti kau tidak punya cukup enzim yang memecah laktosa pada produk susu.

Intolerance to certain foods can often result in digestive issues,

Intoleransi pada makanan tertentu sering menimbulkan masalah pencernaan,

including bloating, diarrhea or just generally feeling unwell.

termasuk kembung, diare, atau umumnya merasa tidak enak badan.

Intoleransi pada makanan bisa terjadi dengan cukup cepat,

Intolerance to food can happen pretty quickly too,

but could also show up in the next few days.

tetapi bisa juga timbul beberapa hari kemudian.

In other words,

Dengan kata lain,

if you experience unpleasantness from something you've eaten a day before,

jika kau mengalami ketidaknyamanan dari sesuatu yang kau makan sehari sebelumnya,

most of the time it's not an allergy.

sering kali itu bukan alergi.

There's a third kind of reaction

Ada jenis reaksi ketiga yang bukan alergi ataupun intoleransi.

that's neither an allergy or an intolerance.

For example, celiac disease is an autoimmune condition

Contohnya, penyakit celiac yang merupakan kondisi autoimun

yang dipicu oleh mengonsumsi makanan mengandung gluten.

triggered by eating foods containing gluten.

Celiac disease may share some similar symptoms to a food intolerance,

Penyakit celiac mungkin memiliki beberapa gejala serupa dengan intoleransi makanan,

such as bloating or belly pain.

seperti kembung atau sakit perut.

But unlike celiac disease,

Namun, tidak seperti penyakit celiac,

food intolerances don't damage the small intestine.

intoleransi makanan tidak merusak usus halus.

So with all these real but nuanced differences,

Jadi dengan semua perbedaan nyata tapi samar,

what's the best way to get a proper diagnosis?

apa cara terbaik untuk mendapatkan diagnosis yang tepat?

Don’t get one of those “do-it-yourself at-home food-sensitivity” kits.

Jangan beli alat “tes sensitivitas makanan yang bisa dicoba di rumah”.

Those tests are not scientifically proven to do what they purport to do,

Tes tersebut tidak terbukti secara ilmiah sesuai klaim mereka

and they aren't reliable diagnostic tools.

dan itu bukan alat diagnosis yang bisa diandalkan.

Jika kau ragu apakah dirimu mengidap alergi, intoleransi, atau penyakit celiac,

If you wonder whether you have an allergy or an intolerance

or celiac disease,

talk to your doctor.

bicarakan dengan doktermu.

Mereka dapat merekomendasikan tindakan yang tepat.

They'll be able to recommend the right course of action.

Pada kasus alergi makanan, kunjungilah spesialis alergi.

And in the case of food allergies, an allergist is your go-to person.

The two common ways they'll be able to diagnose you

Dua cara umum yang dapat mereka lakukan untuk mendiagnosismu

is by taking a really good food history

ialah mencatat riwayat makanmu dengan teliti

and giving you an oral food challenge

dan memberimu uji provokasi makanan dengan menyajikan makanan tertentu,

by giving you certain foods and seeing what happens

lalu mengamati hasilnya dalam lingkungan yang aman dan terkendali secara medis.

in a medically safe and controlled environment.

An allergist can also come up with a plan

Speasialis alergi juga menyiapkan rencana

in case you're exposed to a food you're allergic to

andaikan kau terpapar makanan yang membuatmu alergi.

Bahkan, mereka bisa merekomendasikan penanganan untuk beberapa alergi tersebut.

and may even be able to recommend treatments for some of those allergies.