Portraits that transform people into whatever they want to be | Uldus Bakhtiozina

Translator: Audrey Tantri Reviewer: Made Pramana

I'm often asked

Orang lain sering bertanya

why I do art,

mengapa saya menekuni seni,

apa yang ingin saya sampaikan melalui seni fotografi saya,

what do I want to say with my art photography,

and what is the use of it?

dan apa kegunaannya?

Once in a while I start to worry

Terkadang saya risau memikirkan

how to actually measure the impact from the art

bagaimana sesungguhnya cara untuk mengukur pengaruh dari suatu seni

like we do with medicine or technology,

seperti yang kita lakukan dalam ilmu kedokteran atau teknologi,

where we can see the results and calculate it.

di mana kita bisa melihat hasil dan mengukurnya.

Then I would finally be able to explain to my mother my art

Dengan begitu, saya akan bisa menjelaskan karya saya kepada ibu saya

with real numbers.

dengan angka yang pasti.

But my art is so far from metrics,

Tapi, karya saya jauh dari tolok ukur,

and moreover, my photography is widely exposing the theme of escapism.

terlebih lagi, foto saya menjelajahi tema tentang pelarian dari kenyataan.

My theory is that all of us

Teori saya adalah bahwa kita semua

struggle sometimes to escape

terkadang berjuang untuk melarikan diri

in order to analyze our reality,

dengan tujuan menganalisa realitas kita,

appreciate it or change.

menghargainya ataupun mengubahnya.

I don't work with daily life as it is,

Saya tidak berpaut dengan kehidupan sehari-hari begitu saja,

and I'm not a documentary photographer

dan saya bukanlah seorang fotografer dokumenter

in the common sense.

dalam artian umum.

But I am a documentary photographer

Tapi, saya adalah seorang fotografer dokumenter

in a different sense.

dalam artian yang berbeda.

I document dreams.

Saya mendokumentasikan mimpi.

I work with daily life as it could be,

Saya berkarya dengan kehidupan sehari-hari,

as I imagine it.

sebagaimana saya membayangkannya.

I am a daydreamer, but at the same time I love things that are authentic

Saya adalah seorang pemimpi, tapi saya juga suka hal-hal yang autentik,

and deal with our innermost nature,

yang berkaitan dengan dasar batin kita,

which I would never want to escape from.

dan saya tidak ingin pernah lepas dari hal itu.

I adore complicated personalities,

Saya mengagumi kepribadian yang rumit,

and real life inspires me to create my images.

dan realitas menginspirasi saya untuk menciptakan gambaran saya sendiri.

Real life inspires our escape,

Realita menginspirasi pelarian kita,

and sometimes that escape is very needed.

dan terkadang pelarian itu sangatlah diperlukan.

I believe heroes are not created easily,

Saya percaya tidaklah mudah menciptakan seorang pahlawan,

and I choose to work with individuals

dan saya memilih untuk bekerja dengan mereka

who are survivors

yang merupakan penyintas

and facing everyday routines

dan mereka yang melalui rutinitas keseharian

that are not always full of color,

yang tidak selalu berwarna,

people who are on their way to a better life,

mereka yang sedang membangun kehidupan yang lebih baik,

fighting against life circumstances.

yang berjuang melawan berbagai perkara kehidupan.

Why do I choose people like that for my models?

Mengapa saya memilih orang-orang tersebut sebagai model saya?

Because I've been in that position myself,

Karena saya sendiri pernah berada di posisi yang sama,

when I had to learn how to survive in real life.

ketika saya harus belajar untuk bertahan hidup dalam kehidupan nyata.

I was a student living abroad in London.

Dulu saya adalah seorang murid rantau yang tinggal di London.

Saya bekerja di dua tempat sekaligus sebagai seorang pelayan.

I was working at two places at the same time as a waitress.

Obviously that wasn't my dream job,

Tentunya itu bukanlah pekerjaan impian saya,

but I decided to play a game

tapi saya memutuskan untuk memainkan sebuah sandiwara

where I imagined that I am taking a role in a film,

di mana saya membayangkan bahwa saya sedang berperan dalam suatu film,

di mana saya menjadi seorang pelayan,

and in the film I am a waitress,

and I need to act great.

dan saya harus memerankannya dengan baik.

I used to dye my hair and brows to gingerette,

Dulu saya mewarnai rambut dan alis mata menjadi warna kemerahan,

I changed my hair to curly perm,

merubah rambut saya menjadi keriting,

I lost weight

menurunkan berat badan

and made myself believe

dan meyakinkan diri saya

I am just a character acting in a film.

bahwa saya hanyalah karakter yang sedang berperan dalam suatu film.

That isn't forever,

Itu tidak untuk selamanya,

that is all just temporary.

melainkan hanya sementara.

That helped me a lot.

Dan itu sangat membantu saya.

It motivated me to change my life

Hal itu memberikan motivasi untuk mengubah hidup saya

and take a hard time as a game.

dan menganggap waktu yang sulit sebagai suatu sandiwara.

Now, as an artist,

Sekarang, sebagai seorang artis,

I am creating different lives for my models

Saya menciptakan kehidupan yang berbeda bagi model-model saya

in order to give them the experience of being someone else in reality.

untuk memberikan mereka pengalaman menjadi pribadi yang berbeda dalam realitas.

Through the photographic process,

Melalui proses fotografi,

all of my models become like silent movie actors.

semua model saya menjadi seperti aktor dalam film yang hening.

They are captured at the moment

Mereka diabadikan di momen

when they believe in being someone else entirely.

ketika mereka percaya bahwa mereka sepenuhnya menjadi orang lain.

In order to create a new reality in its entirety,

Demi menciptakan realitas yang baru sepenuhnya,

I physically create every single thing in my work,

saya membuat segala hal sendiri,

sometimes from outfits to the stage.

terkadang dari busana hingga panggung.

Because I work with analogues,

Karena saya berkarya dengan analog,

and I don't make any digital manipulations to my photographs,

dan saya tidak memanipulasi foto secara digital,

I need everything to take place in reality,

maka saya butuh setiap hal untuk benar-benar ada dalam realitas,

in spite of the fact that nowadays,

meskipun kini faktanya,

digitally, you can create pretty much everything.

kita dapat membuat hampir segala hal secara digital.

I don't like this path.

Saya tidak suka cara itu.

Even if that reaches perfection,

Meskipun cara itu menjangkau kesempurnaan,

I see the beauty in authenticity of making,

saya melihat ada keindahan dalam menciptakan sesuatu dengan autentik,

and that's impossible without flaws.

dan itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya cacat.

A digitally manipulated photograph

Foto yang dimanipulasi digital

is not true for me.

tidaklah tepat bagi saya.

Itu tidak menangkap apapun yang asli.

It doesn't capture anything real.

It's not experienced, not motivating.

Itu tidak dialami, tidak memotivasi.

It's like, instead of going traveling,

Sama halnya Anda melihat foto seseorang

you look at someone else's travel photographs.

yang berkelana ketika Anda sendiri tidak berkelana.

Menurut saya, yang menarik adalah

What I find so exciting

is the ability to make people's dreams of being someone else a reality.

kemampuan untuk membuat mimpi seseorang menjadi orang lain sebuah kenyataan.

That's like a drug

Itu seperti candu

which pushes me to keep working,

yang mendorong saya terus berkarya,

even without metrics.

bahkan tanpa adanya tolok ukur.

One of my models

Salah satu model saya

had always dreamed of being seen as a warrior,

selalu bermimpi untuk terlihat seperti seorang pejuang,

but she wasn't able to do sports because of her health problems.

tetapi ia tidak bisa berkecimpung dalam olahraga karena masalah kesehatannya.

Half a year ago, she passed away

Setengah tahun yang lalu, ia meninggal

from heart disease at the age of 22.

karena penyakit jantung di usia 22 tahun.

But two days before her death,

Dua hari sebelum dia meninggal,

the images we spent months working on together

gambaran dan impiannya untuk menjadi seorang pejuang,

of her as a warrior she dreamed of becoming

yang telah berbulan-bulan kami kerjakan bersama,

were published at a large exhibition in Milan by Vogue Magazine.

diterbitkan di pameran megah di Milan oleh Majalah Vogue.

All her life was about overcoming.

Seluruh hidupnya adalah tentang melampaui.

Before she died, she had known

Sebelum dia meninggal, dia tahu

that thousands of people saw her image from the land of escapism

bahwa ribuan orang melihat gambaran dirinya di sebuah tanah pelarian

dan memercayai dirinya sebagai seorang pejuang yang tidak gentar.

and believed in her as a brave and fearless warrior.

For my work, I invite people to play a game

Saya mengundang orang untuk memainkan sebuah sandiwara dalam karya saya

like we all used to as children

seperti masa kanak-kanak

when we pretend to be someone else

ketika kita berpura-pura menjadi orang lain

and that process made us really happy.

dan hal itu membuat kita sangat bahagia.

To my mind it is important for grown-ups.

Bagi saya, hal tersebut penting untuk orang dewasa.

We need these transformations

Kita membutuhkan transformasi ini

to enact this in the name of art.

untuk memerankannya atas nama seni.

It gives us the very real feeling of being important and powerful

Hal ini memberikan kita perasaan yang begitu nyata dan penting, seperti kekuatan

in order to influence our reality.

untuk memengaruhi realitas kita.

I know this from my own personal experience.

Saya mengetahui hal ini dari pengalaman pribadi.

I have had so many versions of myself

Diri saya telah memiliki banyak versi

through my self-portraits

melalui potret diri yang menunjukkan

that I've been many different characters.

bahwa saya telah memerankan berbagai macam karakter.

Being someone else in the land of escapism

Menjadi orang lain dalam suatu tanah pelarian

doesn't exactly give us numbers that we can gauge,

tidak memberikan kita angka pasti yang bisa diukur,

tapi hal itu bagaikan suatu bentuk sihir yang telah punah

but it's like a real lost form of magic

which exists but can't be measured.

yang sebenarnya ada namun tidak bisa diukur.

There is a unique power in art

Di dalam seni terdapat kekuatan yang unik

to transform and lift our limits.

untuk mengubah dan mengembangkan batas kita.

Seni menciptakan kehidupan seperti sulap,

Art creates what I call a conjured life,

which helps our existence

yang membantu keberadaan kita,

and pushes, motivates and inspires us to dwell

serta mendorong dan memotivasi kita untuk memikirkan

and express ourselves

dan mengekspresikan diri kita

without metrics or calculations.

tanpa tolok ukur dan kalkulasi.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)