The surprising reason our muscles get tired - Christian Moro

Translator: Febby Hutomo Reviewer: Made Pramana

You're lifting weights.

Kamu sedang mengangkat beban.

The first time feels easy,

Pertama kali terasa mudah,

but each lift takes more and more effort until you can’t continue.

namun setiap angkatan perlu lebih banyak usaha hingga kamu tidak bisa teruskan.

Inside your arms,

Di dalam tanganmu,

the muscles responsible for the lifting have become unable to contract.

otot yang bertanggung jawab mengangkat menjadi tidak bisa lagi berkontraksi.

Why do our muscles get fatigued?

Mengapa otot kita menjadi lelah?

We often blame lactic acid or running out of energy,

Kita sering menyalahkan asam laktat atau kehabisan energi,

but these factors alone don’t account for muscle fatigue.

namun faktor ini sendirian tidak menyebabkan kelelahan otot.

There’s another major contributor:

Ada kontributor mayor lainnya:

the muscle’s ability to respond to signals from the brain.

kemampuan otot untuk merespons sinyal dari otak.

To understand the roots of muscle fatigue,

Untuk mengerti dasar penyebab otot lelah,

it helps to know how a muscle contracts in response to a signal from a nerve.

perlu kita ketahui bagaimana otot berkontraksi

sebagai respons terhadap sinyal saraf.

These signals travel from the brain to the muscles in a fraction of a second

Sinyal ini berjalan dari otak ke otot dalam sepersekian detik

via long, thin cells called motor neurons.

melalui sel panjang yang tipis bernama neuron motorik.

The motor neuron and the muscle cell are separated by a tiny gap,

Neuron motorik dan sel otot dipisahkan oleh celah kecil,

and the exchange of particles across this gap enables the contraction.

dan pergantian partikel melalui celah ini memungkinkan kontraksi.

On one side of the gap,

Di satu sisi celah,

the motor neuron contains a neurotransmitter called acetylcholine.

Neuron motorik mengandung neurotransmiter bernama asetilkolin.

On the other side,

Di sisi lain,

charged particles, or ions,

partikel bermuatan, atau ion,

line the muscle cell’s membrane:

berada di membran sel otot:

potassium on the inside, and sodium on the outside.

potasium di bagian dalam, dan sodium di bagian luar.

In response to a signal from the brain,

Sebagai respons terhadap sinyal dari otak,

the motor neuron releases acetylcholine,

neuron motorik melepaskan asetilkolin,

which triggers pores on the muscle cell membrane to open.

yang memicu pori-pori pada sel membran otot untuk membuka.

Sodium flows in, and potassium flows out.

Sodium mengalir masuk, dan potasium keluar.

The flux of these charged particles is a crucial step for muscle contraction:

Aliran partikel bermuatan ini adalah langkah penting untuk kontraksi otot:

the change in charge creates an electrical signal called an action potential

perubahan muatan membuat sinyal elektrik bernama potensial aksi

that spreads through the muscle cell,

yang menyebar melalui sel otot,

stimulating the release of calcium that’s stored inside it.

menstimulasi pelepasan kalsium yang tersimpan di dalamnya.

This flood of calcium causes the muscle to contract

Arus kalsium ini menyebabkan otot berkontraksi

by enabling proteins buried in the muscle fibers to lock together

dengan memungkinkan protein di dalam serat otot bergabung

and ratchet towards each other,

dan mendekat satu sama lain,

pulling the muscle tight.

menarik erat otot.

The energy used to power the contraction comes from a molecule called ATP.

Energi yang digunakan untuk berkontraksi berasal dari molekul bernama ATP.

ATP also helps pump the ions back across the membrane afterward,

ATP juga membantu memompa ion kembali melintasi membran setelahnya,

resetting the balance of sodium and potassium on either side.

mengatur ulang keseimbangan sodium dan potasium pada kedua sisi.

This whole process repeats every time a muscle contracts.

Seluruh proses ini berulang setiap kali otot berkontraksi.

With each contraction,

Dengan setiap kontraksi,

energy in the form of ATP gets used up,

energi dalam bentuk ATP terpakai,

waste products like lactic acid are generated,

produk buangan seperti asam laktat terbentuk,

and some ions drift away from the muscle’s cell membrane,

dan beberapa ion terbuang dari membran sel otot,

leaving a smaller and smaller group behind.

meninggalkan jumlah yang semakin sedikit setiap kalinya.

Though muscle cells use up ATP as they contract repeatedly,

Walaupun sel otot menggunakan ATP saat mereka berkontraksi berulang kali,

they are always making more,

mereka selalu membuat lagi,

so most of the time

sehingga sering kali

even heavily fatigued muscles still have not depleted this energy source.

bahkan otot yang sangat kelelahan tetap tidak kehabisan sumber tenaga ini.

And though many waste products are acidic,

Dan walaupun kebanyakan produk buangan bersifat asam,

fatigued muscles still maintain pH within normal limits,

otot yang lelah masih mempertahankan pH dalam batas normal,

indicating that the tissue is effectively clearing these wastes.

mengindikasikan bahwa jaringan ini efektif dalam membersihkan buangan ini.

But eventually, over the course of repeated contractions

Namun akhirnya, setelah kontraksi berulang

there may not be sufficient concentrations of potassium, sodium or calcium ions

mungkin tidak ada konsentrasi potasium, sodium atau ion kalsium yang cukup

immediately available near the muscle cell membrane

yang tersedia segera di dekat membran sel otot

to reset the system properly.

untuk mengatur ulang sistem dengan baik.

So even if the brain sends a signal,

Sehingga biarpun otak mengirimkan sinyal,

the muscle cell can’t generate the action potential necessary to contract.

sel otot tidak dapat memproduksi aksi potensial yang dibutuhkan untuk kontraksi.

Even when ions like sodium, potassium or calcium

Bahkan ketika ion seperti sodium, potasium atau kalsium

are depleted in or around the muscle cell,

berkurang di dalam atau di sekitar sel otot,

these ions are plentiful elsewhere in the body.

ion ini banyak tersedia di bagian tubuh lainnya.

With a little time,

Dalam waktu singkat,

they will flow back to the areas where they’re needed,

ion akan kembali ke area di mana mereka diperlukan,

sometimes with the help of active sodium and potassium pumps.

terkadang dengan bantuan dari pompa aktif sodium dan potasium.

So if you pause and rest,

Jadi bila kamu berhenti dan istirahat,

muscle fatigue will subside as these ions replenish throughout the muscle.

kelelahan otot akan hilang karena ion-ion akan kembali ke otot.

The more regularly you exercise,

Semakin sering kamu berolahraga,

the longer it takes for muscle fatigue to set in each time.

semakin lama waktu yang diperlukan agar otot menjadi lelah.

That’s because the stronger you are,

Itu karena semakin kamu kuat,

the fewer times this cycle of nerve signal from the brain

semakin sedikit siklus sinyal saraf dari otak

to contraction in the muscle has to be repeated

yang harus diulang agar otot berkontraksi

to lift a certain amount of weight.

untuk mengangkat suatu beban tertentu.

Fewer cycles means slower ion depletion,

Semakin sedikit siklus berarti penurunan ion yang semakin lambat,

so as your physical fitness improves,

sehingga ketika kebugaran fisik meningkat,

you can exercise for longer at the same intensity.

kamu dapat berlatih lebih lama dengan intensitas yang sama.

Many muscles grow with exercise,

Banyak otot bertumbuh dengan latihan,

and larger muscles also have bigger stores of ATP

dan otot besar juga menyimpan lebih banyak ATP

and a higher capacity to clear waste,

dan kapasitas yang lebih besar untuk membersihkan buangan,

pushing fatigue even farther into the future.

menunda kelelahan lebih lama lagi.