Can you solve the famously difficult green-eyed logic puzzle? - Alex Gendler

Translator: Febrina H. Ariendhita Reviewer: Maria Nainggolan

Imagine an island where 100 people,

Bayangkan sebuah pulau berisi 100 orang,

all perfect logicians, are imprisoned by a mad dictator.

semuanya ahli logika yang dipenjarakan diktator gila.

There's no escape, except for one strange rule.

Tak ada jalan keluar, selain satu aturan aneh.

Any prisoner can approach the guards at night and ask to leave.

Setiap napi boleh mendekati penjaga saat malam dan minta izin untuk pergi.

If they have green eyes, they'll be released.

Jika matanya hijau, si napi akan dilepaskan.

If not, they'll be tossed into the volcano.

Jika tidak, akan dilempar ke gunung berapi.

As it happens, all 100 prisoners have green eyes,

Kebetulan, ke-100 napi itu bermata hijau,

but they've lived there since birth,

tapi mereka sudah tinggal di sana sejak lahir,

and the dictator has ensured they can't learn their own eye color.

dan diktator itu memastikan mereka tak tahu warna mata mereka sendiri.

There are no reflective surfaces,

Tak ada permukaan yang memantulkan cahaya,

all water is in opaque containers,

semua air dimasukkan ke wadah buram,

and most importantly,

dan yang terpenting,

they're not allowed to communicate among themselves.

mereka tak boleh saling berkomunikasi.

Though they do see each other during each morning's head count.

Tapi mereka bertemu setiap absen pagi.

Nevertheless, they all know no one would ever risk trying to leave

Tapi mereka semua tahu tak ada yang akan mengambil risiko untuk pergi

without absolute certainty of success.

jika tak pasti berhasil.

After much pressure from human rights groups,

Setelah dapat banyak desakan dari kelompok HAM,

diktator itu dengan enggan setuju membiarkan kamu mengunjungi pulau itu

the dictator reluctantly agrees to let you visit the island

dan berbicara dengan para napi dengan syarat seperti ini:

and speak to the prisoners under the following conditions:

you may only make one statement,

Kamu hanya boleh membuat satu pernyataan

and you cannot tell them any new information.

dan tak boleh beri mereka informasi baru.

What can you say to help free the prisoners

Apa yang kamu bisa katakan agar para napi itu bebas

without incurring the dictator's wrath?

tanpa membuat si diktator marah?

Setelah lama berpikir keras,

After thinking long and hard,

you tell the crowd, "At least one of you has green eyes."

kamu beri tahu para napi, "Setidaknya satu dari kalian bermata hijau."

The dictator is suspicious

Diktator itu curiga,

but reassures himself that your statement couldn't have changed anything.

tapi meyakinkan dirinya bahwa pernyataanmu tak mengubah apa pun.

You leave, and life on the island seems to go on as before.

Kamu pergi, dan kehidupan di pulau itu tampak berjalan seperti biasa.

But on the hundredth morning after your visit,

Tapi pada pagi keseratus setelah kamu datang,

all the prisoners are gone,

semua napi sudah pergi,

masing-masing minta izin untuk pergi malam sebelumnya.

each having asked to leave the previous night.

So how did you outsmart the dictator?

Bagaimana kamu mengakali si diktator?

It might help to realize that the amount of prisoners is arbitrary.

Mungkin membantu jika kamu tahu jumlah napinya bisa berapa saja.

Kita sederhanakan dengan membayangkan dua saja, Adria dan Bill.

Let's simplify things by imagining just two, Adria and Bill.

Each sees one person with green eyes,

Masing-masing melihat satu orang bermata hijau,

and for all they know, that could be the only one.

dan mereka mungkin mengira itu satu-satunya yang bermata hijau.

For the first night, each stays put.

Pada malam pertama, mereka tetap di sana.

But when they see each other still there in the morning,

Tapi ketika masih bertemu saat pagi,

they gain new information.

mereka mendapatkan informasi baru.

Adria realizes that if Bill had seen a non-green-eyed person next to him,

Adria sadar jika Bill melihat orang di sebelahnya tak bermata hijau,

he would have left the first night

dia akan pergi pada malam pertama

after concluding the statement could only refer to himself.

setelah menyimpulkan berarti hanya dia yang bermata hijau.

Bill simultaneously realizes the same thing about Adria.

Bill juga menyadari hal yang sama tentang Adria.

The fact that the other person waited

Fakta bahwa napi lain menunggu

tells each prisoner his or her own eyes must be green.

memberi tahu setiap napi bahwa matanya sendiri pasti hijau.

Pada pagi hari kedua, mereka berdua pergi.

And on the second morning, they're both gone.

Now imagine a third prisoner.

Sekarang, bayangkan napi ketiga.

Adria, Bill and Carl each see two green-eyed people,

Adria, Bill, dan Carl masing-masing melihat dua orang bermata hijau,

but aren't sure if each of the others is also seeing two green-eyed people,

tapi tak yakin apa yang lain juga melihat dua orang bermata hijau,

or just one.

atau hanya satu.

They wait out the first night as before,

Mereka menunggu malam pertama seperti sebelumnya,

but the next morning, they still can't be sure.

tapi keesokan paginya, mereka masih belum yakin.

Carl berpikir, "Jika mataku bukan hijau,

Carl thinks, "If I have non-green eyes,

Adria and Bill were just watching each other,

Adria dan Bill hanya mengamati satu sama lain,

and will now both leave on the second night."

dan sekarang keduanya akan pergi pada malam kedua."

But when he sees both of them the third morning,

Tapi saat melihat keduanya pada pagi ketiga,

he realizes they must have been watching him, too.

dia sadar mereka pasti juga melihat mata Carl hijau.

Adria dan Bill juga melalui proses yang sama,

Adria and Bill have each been going through the same process,

and they all leave on the third night.

dan mereka semua pergi pada malam ketiga.

Using this sort of inductive reasoning,

Dengan penalaran induktif seperti ini,

we can see that the pattern will repeat no matter how many prisoners you add.

kita bisa melihat polanya akan berulang berapa pun napi yang ditambahkan.

The key is the concept of common knowledge,

Kuncinya adalah konsep pengetahuan umum

coined by philosopher David Lewis.

yang dibuat oleh filsuf David Lewis.

The new information was not contained in your statement itself,

Informasi barunya bukan ada di pernyataan kamu sendiri,

but in telling it to everyone simultaneously.

tapi dalam menceritakannya pada semua orang bersamaan.

Now, besides knowing at least one of them has green eyes,

Sekarang, selain tahu setidaknya satu napi bermata hijau,

each prisoner also knows that everyone else is keeping track

setiap napi juga tahu napi lain mengamati

of all the green-eyed people they can see,

semua orang bermata hijau yang bisa mereka lihat,

and that each of them also knows this, and so on.

dan bahwa mereka juga tahu ini, dan seterusnya.

What any given prisoner doesn't know

Yang tak diketahui setiap napi

is whether they themselves are one of the green-eyed people

adalah apa mereka sendiri adalah salah satu dari orang bermata hijau

the others are keeping track of

yang diamati napi lainnya

until as many nights have passed as the number of prisoners on the island.

sampai jumlah malam yang sama dengan jumlah napi di pulau itu berlalu.

Of course, you could have spared the prisoners 98 days on the island

Tentu kamu bisa membuat para napi itu tak tinggal 98 hari lagi di pulau itu

by telling them at least 99 of you have green eyes,

dengan bilang setidaknya 99 napi bermata hijau,

but when mad dictators are involved, you're best off with a good headstart.

tapi jika menyangkut diktator gila, awal yang baik akan bagus untukmu.